Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi implementasi sistem akuntansi pengeluaran kas guna meningkatkan pengendalian internal pada RSUD Dr. Mohammad Saleh Kota Probolinggo mulai akhir bulan maret sampai akhir bulan april.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan mendiskripsikan secara sistematis tentang penelitian yang meliputi sistem akuntansi pengeluaran kas guna meningkatkan pengendalian internal. Subyek penelitian adalah pihak rumah sakit khusunya karyawan yang bertugas di bagian pengeluaran kas. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian di analisis dengan membuat catatan lapangan, membuat catatan penelitian, mengelompokkan data, dan memberi interpretasi dan konseptualisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi pengeluaran kas yang digunakan telah lengkap yang meliputi formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan serta dapat memberikan informasi yang tepat dalam membuat hasil akhir yaitu laporan keuangan. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait dengan pengendalian internal yaitu adanya perangkapan jabatan dan fungsi, SPI yang dibentuk belum berfungsi sebagaimana mestinya, dan prosedur yang dilaksanakan tidak sesuai dengan yang tertulis.
ENGLISH:
This study aims to determine and evaluate the implementation of the cash disbursement system in order to increase the internal control on Hospital Dr. internal control. Mohammad Saleh Probolinggo from late March to the end of April
This study used descriptive qualitative approach to systematically describe the purpose of the study which includes cash expenditures accounting system in order to improve internal control. Subject of this study is particularly hospital employee on duty at the cash disbursement. The data used in this study that the primary data and secondary data by interview, observation, and documentation. Then the researchers analyzed by making field notes and study notes, grouping of data, and interpretation and conceptualization members.
The study results showed that the accounting system used has been complete which includes forms, journals, ledgers, ledger, and reports and can provide the right information to make the result was ultimately the financial statements. But there are some things that need to be repaired related to internal control is that a number of positions and functions, SPI is not working properly established, and the procedure is not carried out as written.
The study results showed that the accounting system used has been complete which includes forms, journals, ledgers, ledger, and reports and can provide the right information to make the result was ultimately the financial statements. But there are some things that need to be repaired related to internal control is that a number of positions and functions, SPI is not working properly established, and the procedure is not carried out as written.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Rumah sakit pemerintah merupakan salah satu unit kerja yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas. Banyak permasalahan yang
timbul dalam pelayanan ini yaitu rumah sakit kesulitan dalam meramalkan kebutuhan
pelayanan kesehatan yang diperlukan masyarakat luas pada umumnya. Seiring
dengan kemajuan tekhnologi pada zaman modern ini, banyak sekali akan kebutuhan
manusia dalam pemenuhan kebutuhan jasmani khususnya kesehatan. Selain itu,
peralatan pendukung kedokteran sangat dibutuhkan dalam kegiatan rumah sakit ini
untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik.
Dengan adanya hal ini,
sistem yang baik sangat dibutuhkan dalam setiap entitas agar tujuan entitas
tersebut dapat tercapai. Rumah sakit menyediakan pelayanan jasa yang meliputi
pemeriksaan, perawatan, tindakan medis, pengobatan, dan lainnya yang dibutuhkan
oleh pasien. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit juga perlu
ditunjang dengan kualitas dan kesediaan dari sumber daya manusia, sumber daya
modal, dan penggunaan teknologi. Selain itu, Rumah sakit merupakan suatu
organisasi yang tujuannya tidak untuk memupuk laba sebesar-besarnya, melainkan
untuk menjaga 2 kelangsungan hidup masyarakat dan untuk meningkatkan mutu
pelayanannya.
Rumah sakit ini bergerak di bidang jasa yang melibatkan banyak
tenaga kerja, misalnya saja jasa dokter, perawat, apoteker, dan jasa lainnya
yang berhubungan dengan medis. Namun, di sisi lain rumah sakit juga tidak dapat
terlepas dari kebutuhan pembiayaan yang sebagian besar digunakan untuk membeli
peralatan medis yang tidak disediakan oleh pemerintah, obat-obatan, jasa para
tenaga medis yang masih belum PNS atau masih training, dan
pembiayaan-pembiayaan lainnya. Salah satu kebutuhan pembiayaan ini dapat
diperoleh dari pelayanan jasa rawat inap, rawat jalan, apotik, dll. Pelayanan
jasa rawat inap, rawat jalan, apotik, dll ini merupakan sumber pemasukan dana
terbesar dari pendapatan rumah sakit yang nantinya akan dialokasikan untuk
fasilitas yang masih kurang dan akan kembali pada pasien juga. Sistem informasi
sangat dibutuhkan oleh setiap instansi/perusahaan karena sistem ini merupakan
suatu prosedur dimana instansi/perusahaan dapat mempermudah dan memperlancar
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada sistem penerimaan kas ini
instansi akan memperoleh pendapatan dari hasil jasa yang diberikan terkait
dengan kegiatan apa yang diberikan oleh instansi ini.
Penerimaan kas ini merupakan pengalokasian dana yang didapat dari
pelayanan jasa yang diberikan dan nantinya akan digunakan untuk belanja
operasional instansi yang disebut sebagai pengeluaran kas. Kondisi rumah sakit
membawa pengaruh positif bagi mutu pelayanan, tetapi juga memungkinkan adanya
akses negative dalam penyalahgunaan pengelolaan keuangan. Akuntansi rumah sakit
merupakan salah satu kegiatan 3 dari manajemen keuangan yang harus diperbaiki
agar dapat memberikan data dan informasi yang tepat guna dalam proses
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Menurut Mulyadi (2010:5) Sistem
adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Adanya suatu sistem yang baik sangat mempengaruhi kinerja karyawan
serta manajer dalam pengambilan keputusan. Setiap perusahaan dituntut untuk
menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan kondisi perusahaan salah satunya
yaitu sistem pengeluaran kas. Masalah kas merupakan suatu hal yang paling
kompleks dan sangat memerlukan perlakuan khusus terutama dalam administrasinya.
Sebab, pada prinsipnya kas memiliki sifat yang paling liquid dan mudah
dipindahtangankan.
Oleh karena itu, perlu
adanya pengawasan yang ketat dalam mengontrol kas pada suatu perusahaan. Dalam
sebuah rumah sakit, hal tersulit yang dihadapi yaitu tidak dapat meramalkan
berapa laba yang ingin diperoleh karena laba yang dihasilkan setiap tahunnya
berbeda dari tahun sebelum dan sesudahnya dalam artian kita tidak dapat
menargetkan berapa laba yang ingin dihasilkan. Kita juga tidak tahu berapa
pasien yang masih mempercayakan untuk berobat atau melakukan perawatan
kesehatan di rumah sakit ini, sehingga pihak rumah sakit akan merasa kesulitan
dalam menargetkan laba setiap tahunnya.
Rumah sakit harus memiliki kas yang cukup agar kegiatan operasional
yang dilakukannya dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan operasional ini 4
meliputi pembelian peralatan medis guna menunjang kegiatan pengobatan,
obat-obatan, gaji tenaga honorer, dan lain sebagainya. Pengeluaran kas yang
dilakukan diluar prosedur, memungkinkan terjadinya penggelapan kas,
penyelewengan, dan pencurian. Dengan adanya pengelolaan kas yang baik akan
diterapkan sesuai dengan prosedur yang ada. Pengeluaran kas ini dipergunakan
untuk membiayai kebutuhan entitas dimana untuk menunjang operasional
perusahaan. Dari hal tersebut, maka perlu adanya pengendalian internal yang
cukup baik sehingga dapat meminimalisir kecurangan-kecurangan yang terjadi
serta masalah-masalah kecil terkait pengeluaran kas. Pengendalian intern atau
control intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber
daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu
organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk
mencegah dan mendeteksi penggelapan dan melindungi sumber daya organisasi baik
yang berwujud maupun tidak berwujud. Sistem Pengendalian Internal yang baik
dapat dilihat dari adanya dewan komisaris dan komite audit, struktur organisasi
dan pembagian wewenangnya, kebijakan akuntansi, serta dokumen atau bukti
transaksi yang mendukung bahwa kas tersebut dikeluarkan dengan sebenarnya.
Tujuan dibuatnya pengendalian internal yaitu agar dapat memberikan jaminan
bahwa pengeluaran kas ini benar-benar dilakukan sesuai aturan yang dibuat. 5
Terdapat dua pilihan sistem pengeluaran kas yang dapat digunakan perusahaan
dalam melakukan pengeluaran kas antara lain sistem pengeluaran dana kas kecil
dengan metode fluktuasi dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek. Kedua
sistem ini dipergunakan dalam pengeluaran kas rumah sakit. Terdapat kelemahan
tersendiri dalam kedua sistem ini diantaranya jika perusahaan menggunakan
sistem akuntansi dengan cek maka pada saat pengambilan yang relative kecil
perusahaan tidak dapat mengambilnya sehingga diperlukannya sistem dana kas
kecil. Ancaman menggunakan sistem dana kas kecil yaitu sulitnya dalam mengelola
dana yang fluktuatif karena dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.
Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Guna Meningkatkan
Pengendalian Internal pada RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo”
1.2
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi sistem akuntansi pengeluaran kas dalam
meningkatkan pengendalian internal di RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian guna:
1. Mengetahui bagaimana implementasi sistem akuntansi pengeluaran
kas guna meningkatkan pengendalian internal pada RSUD Dr. Mohammad Saleh Kota
Probolinggo
2. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap
pelaksanaan sistem pengeluaran kas
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan akan memberikan
kontribusi pada pihak-pihak yang terkait, seperti:
a. Bagi peneliti Sebagai
bahan perbandingan teori-teori yang pernah dipelajari sebelumnya dengan
bagaimana penerapan yang sesungguhnya dalam Rumah Sakit, selain itu menambah
wawasan pengetahuan bagi penulis
b. Bagi manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Probolinggo Sebagai
masukan dan saran bagi Rumah sakit yang kita teliti guna penyempurnaan sistem
informasi akuntansi dalam meningkatkan mutu pengendalian internal dalam sistem
pengeluaran kas
c. Bagi mahasiswa jurusan
akuntansi Sebagai pengetahuan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yang
diterapkan oleh rumah sakit d. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai informasi yang
dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian oleh peneliti selanjutnya.
1.5 Batasan Penelitian
Terkait dengan terbatasnya
waktu pelaksanaan penelitian dan ruang lingkup pembahasan penelitian, sehingga
penelitian ini dibatasi pada evaluasi terhadap sistem pengeluaran kas yang
terdiri dari:
1. Belanja langsung
2. Belanja tidak langsung
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Evaluasi sistem akuntansi pengeluaran kas guna meningkatkan pengendalian internal pada RSUD Dr. Mohammad Saleh Kota Probolinggo" Ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment