Abstract
INDONESIA:
Melihat kondisi lingkungan bisnis yang berpengaruh pada kehidupan organisasi bisnis yang mana dituntut untuk terus bergerak mengikuti arus perubahan yang sangat cepat maka implementasi perencanaan tenaga kerja akan menjadi lebih penting bagi perusahaan karena globalisasi, teknologi baru, dan proses restrukturisasi. Organisasi yang tidak didukung karyawan yang sesuai baik dari aspek kuantitas, kualitas, strategi, dan operasional yang baik, maka dapat dipastikan organisasi tersebut akan sulit mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya dimasa yang akan datang. Kondisi demikian juga terjadi pada organisasi seperti Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini bermaksud mendeskripsikan hasil dari penelitian yang dilakukan dan berusaha menemukan gambaran menyeluruh mengenai suatu keadaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa implementasi proses perencanaan tenaga kerja pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita” Malang di pengaruhi oleh aspek perencanaan tenaga kerja dan ruang lingkup perencanaan tenaga kerja. Hasil dari adanya implementasi proses perencanaan tenaga kerja bagi Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang yaitu Kebutuhan karyawan dapat terpenuhi, kinerja karyawan maksimal, kepuasan anggota pada kinerja karyawan, aktivitas manajemen berjalan maksimal, dan tetap menjadikan Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang sesuai dengan motonya “Terdepan, Terpercaya, Profesional.”
ENGLISH:
Seeing the condition of the business environment that affects the life business organization which is required to continue to move with the flow of rapid change, the implementation of workforce planning will become more important for companies due to the existance of globalization, new technologies, and the restructuring process. Organizations that are not supported by appropriate employees both from the aspect of quantity, quality, strategy, and good operational, it is guaranteed, the organization will be difficult to maintain and develop its presence in the future. Such conditions also occur in organizations such as the Wanita Serba Usaha Cooperation, "Setia Budi Women", Malang.
This research is a qualitative one with case study approach. This study intends to describe the results of research conducted and trys to find the overall picture of a situation.
Based on the research that has been carried out, the results showed that the implementation process of workforce planning in the Wanita Serba Usaha Cooperation, “Setia Budi Women”, Malang is influenced by aspects of workforce planning and workforce planning scope. Results of the implementation process of workforce planning for the Wanita Serba Usaha Cooperation, "Setia Budi Women", Malang, that the employees, needs can be met and fulfilled, the employee performance was at maximum, satisfaction of members in the performance of employees, management activities run up to, and remain asthe Wanita Serba Usaha Cooperation, “Setia Budi Women”, Malang in accordance with the motto “Leading, Trusted and Professional.”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Organisasi apapun jenis,
skala, dan ukurannya, pasti tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya tidak didapat dengan mudah dan
sederhana. Untuk mencari atau merekrut calon tenaga kerja yang berpotensi dan
sesuai standar organisasi, harus melihat berbagai aspek internal dan eksternal organisasi.
Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja merupakan kebutuhan bagi setiap
organisasi. Organisasi yang tidak merencanakan keperluan sumber daya manusia
seringkali menemui benturan. Tanpa rencana yang jelas tentang kebutuhan sumber
daya manusia suatu organisasi akan mengalami kesulitan terutama dalam
menentukan arah apabila suatu ketika membutuhkan tambahan pegawai. Apabila
tanpa adanya rencana yang baik mengenai kebutuhan sumber daya manusia maka
perekrutan pegawai sering tidak sesuai dengan kebutuhan rill akan tenaga kerja
sehubungan dengan perluasan atau peningkatan kualitas organisasi. Perencanaan
tenaga kerja itu sendiri adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk
memprediksi permintaan dan penyediaan sumber daya manusia dimasa datang, melalui
program perencanaan sumber daya manusia yang sistematis dapat diperkirakan
jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu
sehingga dapat membantu bagian sumber daya 2 manusia dalam perencanaan
rekrutmen, seleksi, serta pendidikan dan pelatihan (Rachmawati, 2008:56).
Perencanaan tenaga kerja merupakan fungsi pertama dan utama dalam manajemen
sumber daya manusia. Perencanaan tenaga kerja di proses oleh perencana
(planner) dan hasilnya berupa rencana (Plan). Dalam rencana ditetapkan tujuan
dan pedoman pelaksanaan dan rencana tersebut menjadi dasar kontrol. Tanpa
rencana, kontrol tak dapat dilakukan dan tanpa kontrol, baik atau tidaknya
pelaksanaan rencana tersebut tidak dapat diketahui (Hasibuan, 2005:248).
Perencanaan tenaga kerja sebagai kegiatan manajemen sumber daya manusia tidak
berdiri sendiri, tetapi terkait dan saling mempengaruhi dengan kegiatan
manajemen sumber daya manusia lainnya, akan sangat sulit melaksanakan kegiatan
manajemen sumber daya manusia lainnya jika sumber daya manusia yang
dipekerjakan bersumber dari hasil perencanaan tenaga kerja yang tidak akurat
(Nawawi, 2005:3). Tahapan/proses dari perencanaan tenaga kerja menjadi penting
untuk di lakukan demi terciptanya sistem perencanaan tenaga kerja yang terprogram.
Tahap/proses perencanaan tenaga kerja menjabarkan bahwa perencanaan harus
dipublikasikan pada semua level manajemen agar jajaran operasional lebih
memahami dan proaktif terhadap semua isu-isu strategis internal dan eksternal
(Rachmawati, 2008:69-70). Melihat kondisi lingkungan bisnis yang berpengaruh
pada kehidupan organisasi bisnis yang mana dituntut untuk terus bergerak
mengikuti arus perubahan yang sangat cepat maka implementasi perencanaan tenaga
kerja akan 3 menjadi lebih penting bagi perusahaan karena globalisasi,
teknologi baru, dan proses restrukturisasi. Organisasi yang tidak didukung
karyawan yang sesuai baik dari aspek kuantitas, kualitas, strategi, dan
operasional yang baik, maka dapat dipastikan organisasi tersebut akan sulit
mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya dimasa yang akan datang. Kondisi
demikian juga terjadi pada organisasi seperti Koperasi Wanita Serba Usaha
“Setia Budi Wanita” Malang. Koperasi ini merupakan koperasi terbesar di Malang
Raya dan terkenal dengan “Sistem Tanggung Renteng” koperasi ini juga masuk
dalam daftar 100 koperasi besar di Indonesia. Seperti pada organisasi lain
koperasi ini juga membutuhkan tenaga kerja yang baik dari aspek kuantitas dan
kualitas. Menurut Ibu Murjiati bagian seketariat Koperasi Wanita Serba Usaha
“Setia Budi Wanita” memaparkan bahwa perencanaan tenaga kerja menjadi kegiatan
yang tidak akan terlewatkan dalam rencana kerja tahunan akan tetapi tidak
menutup kemungkinan akan ada penambahan tenaga kerja lebih sesuai kebutuhan,
lebih lanjut Ibu Murjiati menjelaskan bahwa kegiatan perencanaan tenaga kerja
pada koperasi ini bertujuan untuk memperoleh tenaga kerja yang expert (ahli)
dan profesional dibidangnya, tenaga kerja yang demikian dapat diperoleh melalui
proses perencanaan tenaga kerja yang terprogram. Proses perencanaan tenaga
kerja di Koperasi ini sendiri dilakukan melalui: 1. Prediksi/peramalan jumlah
karyawan yang dibutuhkan 2. Identifikasi sumber daya manusia yang tersedia
dalam organisasi 3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan 4 4. Program
aksi (program perencanaan tenaga kerja, program rekrutmen, program seleksi,
program pelatihan dan pengembangan) Proses perencanaan tenaga kerja yang
dijelaskan oleh Ibu Murjiati ini telah menghasilkan tenaga kerja yang memiliki
kuantitas dan kualitas dibidangnya dan mampu menjalankan visi, misi, dan tujuan
Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita.” Penjelasan ini diperoleh dari
observasi dan wawancara awal peneliti ke obyek penelitian, proses perencanaan
tenaga kerja yang dilakukan pada Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi
Wanita” Malang selaras dengan teori dari Meldona (2009). Secara teoritis
pembahasan perencanaan tenaga kerja secara menyeluruh terdapat pada aspek
perencanaan tenaga kerja dan ruang lingkup perencanaan tenaga kerja.
Aspek perencanaan tenaga kerja meliputi, pertama pilihan-pilihan
strategis yang menggambarkan sebuah pilihan yang diambil perusahaan saat
melakukan aktivitas perencanaan apapun, kedua menjelaskan tentang siapa yang
melakukan perencanaan tenaga kerja, ketiga menjelaskan tentang siapa yang
direncanakan dalam perencanaan tenaga kerja, keempat menjelaskan tentang kapan
melakukan perencanaan tenaga kerja (Meldona dan Siswanto, 2012:12). Sedangkan
ruang lingkup perencanaan tenaga kerja diantaranya adalah, pertama kepentingan
perencanaan tenaga kerja meliputi kepentingan individu, kepentingan organisasi,
dan kepentingan Nasional. Kedua elemen/komponen perencanaan tenaga kerja yaitu
tujuan, perencanaan organisasi, audit sumber daya manusia, dan peramalan sumber
daya manusia. Ketiga sistem perencanaan tenaga kerja terdiri dari penyusunan
anggaran sumber daya manusia dan 5 penyusunan program tenaga kerja. Keempat
model perencanaan tenaga kerja (Mangkunegara, 2008:6-11). Penjelasan diatas
menyatakan bahwa untuk memahami perencanaan tenaga kerja dalam suatu organisasi
perlu diketahui terlebih dahulu aspek perencanaan tenaga kerja dan ruang
lingkup perencanaan tenaga kerja dan implementasi perencanaan tenaga kerja
tampak dari model/proses perencanaan tenaga, sedangkan aspek perencanaan tenaga
kerja dan ruang lingkup perencanaan tenaga kerja adalah faktor pendukung dalam
menyusun model/proses perencanaan tenaga kerja. Berdasarkan pemaparan diatas
penelitian ilmiah ini terfokus kepada penerapan proses perencanaan tenaga kerja
yang digunakan oleh Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” dan secara
teoritis sebelum melakukan pembahasan perlu di kaji terlebih dahulu aspek
perencanaan tenaga kerja baru kemudian ruang lingkup perencanaan tenaga kerja
yang di dalamnya juga menjelaskan model/proses perencanaan tenaga kerja, maka
dari sini akan diperoleh gambaran secara jelas mengenai penerapan
(implementasi) proses perencanaan tenaga kerja. Jurnal ilmiah internasional
dari Fred C. Lunenburg yang berjudul Human Resource Planning: Forecasting and
Supply, jurnal ini menjelaskan tentang perencanaan sumber daya manusia dimana
perencanaan sumber daya manusia dimulai dengan perkiraan jumlah dan jenis
karyawan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan juga
melibatkan analisis pekerjaan yang terdiri dari penyusunan deskripsi pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan. Disini penulis ingin fokus memeriksa salah satu
proses manajemen sumber daya 6 manusia yakni perencanaan sumber daya manusia
karena hal ini adalah fungsi penting yang sering di abaikan. Tahap pertama
dalam melakukan perencanaan tenaga kerja adalah analisis pekerjaan yang di
gunakan untuk merekrut dan memilih personil yang tepat untuk pekerjaan
tertentu, analisis pekerjaan memberikan informasi berharga untuk peramalan
kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan fungsi manajemen personalia lainnya.
Teknik analisis pekerjaan yang paling umum di gunakan adalah observasi, work
sampling, wawancara, kuesioner dan critical incident teknik ini dilakukan untuk
mengumulkan data dalam analisis pekerjaan. Tahap kedua adalah peramalan
permintaan dan penawaran dengan menggunakan sejumlah prosedur statistik dan
melakukan audit sumber daya manusia. Perhatian khusus bagi para eksekutif saat
ini adalah pertumbuhan badan hukum yang mengatur manajemen sumber daya manusia.
Legilasi hukum yang di rancang untuk mengatur praktik perekrutan mempengaruhi
hampir setiap aspek pekerjaan, setiap manajer harus menghindari diskriminasi
dalam pekerjaan atas dasar ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, atau asal
kebangsaan agar dapat terhindar dari kendala hukum. Badan hukum disini
(pemerintah) menginginkan setiap penduduknya untuk memperoleh kesempatan kerja
yang sama. Dari penjelasan ini terlihat bahwa fungsi perencanaan sumber daya
manusia melibatkan empat elemen yang berbeda yakni analisis pekerjaan,
peramalan permintaan dan penawaran tenaga kerja, dan hambatan hukum. Secara
garis besar penelitian diatas mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yang membahas mengenai implementasi proses perencanaan tenaga kerja. Teori yang
digunakan pun memiliki kesamaan dari pentingnya 7 perencanaan tenaga kerja,
kemudian tahap dalam melakukan perencanaan tenaga kerja dan peramalan
permintaan dan penawaran tenaga kerja. Studi lapangan yang akan di lakukan peneliti
adalah pada Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang. Adapun
alasan peneliti menjadikan koperasi yang berlokasi di Jl. Raden Intan Kau. 108
Malang sebagai obyek penelitian alasan pertama dikarenakan Koperasi tersebut
merupakan salah satu koperasi yang dalam menjalankan organisasinya melakukan
perencanaan tenaga kerja. Alasan kedua karena rasa kagum dimana dalam
perkembangannya Koperasi Wanita Setia Budi Malang terus membangun usaha dan
menata diri dengan lebih profesional, selain itu Koperasi ini juga melakukan
publikasi dan membangun citra tidak saja berdasarkan kuantitasnya sebagai
koperasi yang memiliki anggota sekitar 9.500 orang (jumlah pada Maret 2015).
Namun membangun citra lebih kepada kualitas yang dimilikinya. Apa yang selama
ini telah dicapai dan apa yang saat ini telah dimiliki semua hal ini akan
menjadi penting bagi proses sosialisasi organisasi kepada masyarakat. Koperasi
Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang merupakan koperasi wanita
terbesar di Malang Raya dan terkenal dengan sistem Tanggung rentengnya. Masuk
dalam daftar 100 Koperasi Besar di Indonesia. Masa pahit juga pernah di alami
oleh Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang pada tahun 1982
koperasi ini mengalami kebangkrutan tapi koperasi ini mampu keluar dari krisis
dan menjadi koperasi yang sehat juga tumbuh menjadi sebuah koperasi yang besar,
bahkan jadi tempat belajar berkoperasi dari berbagai kawasan. Koperasi Wanita
Serba Usaha “Setia Budi Wanita” dapat bangkit dari masa yang kelam di karenakan
masih memiliki anggota yang setia 8 dan rela berkorban, siap menerima resiko
untuk kebangkitan koperasi, koperasi ini menerapkan “Sistem Tanggung Renteng”
dimana beban koperasi harus ditanggung bersama oleh semua anggota. Ketika
bangkrut, mayoritas anggota panik, marah dan menuntu depositnya dikembalikan.
Koperasi Wanita Setia Budi Malang harus jungkir balik pinjam uang untuk
memenuhi tuntutan anggotanya tersebut. Tetapi ada sebagian kecil yang bertahan,
meskipun koperasi sudah punya dana mereka tidak meminta depositnya bahkan
berinisiatif membagi depositnya untuk memulihkan keadaan koperasi secara
tanggung renteng. Tanggung renteng adalah sistem yang digagas oleh salah
seorang pendirinya, Mursia Zaafril Ilyas. Sistem tanggung renteng yang
mengutamakan rasa tanggungjawab dimana semua anggota berkomitmen menanggung dan
menyelesaikan bila ada masalah anggota dan juga bersama-sama merasakan hasil
dari kerja keras bersama jadi dapat dikatakan bahwa besar sama dipikul ringan
sama dijinjing. Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Budi juga
berperan membuat wanita lebih aktif dan kreatif di dalam mengembangkan
potensinya, pada konteks inilah tampak betapa strategisnya kedudukan Koperasi
Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” yang dalam prakteknya tidak hanya
berorientasi usaha melainkan juga sebagai wahana bimbingan dan pembinaan bagi
kaum wanita. Selain itu koperasi ini terus mengembangkan usaha dan memberikan
pelayanan terbaik kepada anggota melalui kinerja karyawan.
Kinerja karyawan ini
diperoleh dari proses perencanaan tenaga kerja yang terprogram melalui:
prediksi peramalan jumlah karyawan yang dibutuhkan, 9 identifikasi SDM yang
tersedia dalam organisasi, Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan,
program aksi. Penjelasan yang telah di paparkan tersebut memberikan gambaran
bahwa perencanaan tenaga kerja memiliki arti penting dimana manajemen bisa
mengurangi resiko yang timbul dari perubahan lingkungan eksternal yang terjadi,
yaitu dengan mempersiapkan sumber daya manusia dalam jumlah yang tepat dan yang
mempunyai kompetensi yang tinggi sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan dan
dapat mendukung perubahan strategi (Meldona dan Siswanto, 2012:27).
Pada perspektif Islam, arti penting perencanaan di dalam Al-Qur’an
merupakan bagian dari sunnatullah. Allah menciptakan alam semesta dengan hak
dan perencanaan yang matang dan disertai dengan tujuan yang jelas. Perhatikan
firman Allah dalam Qur’an surah Shaad: 27 yang berbunyi: 4 (#r ã xÿx. tûïÏ% © !$# `sß y7Ï9ºs 4 W xÏÜ»t/ $yJå ks]÷t/ $tBur uÚöF{$#ur uä!$yJ ¡¡9$# $uZø)n=yz $tBur ÇËÐÈ Í$¨ Z9$# z`ÏB (#r ã xÿx. tûïÏ% © #Ïj9 ×@÷uqsù
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka
celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka” (QS.
Shaad:27). Makna batil pada ayat diatas adalah sia-sia tanpa tujuan dan
perencanaan. Perencanaan sesungguhnya merupakan aturan dan kegunaan Allah.
Segala sesuatu telah direncanakan, tidak ada sesuatupun yang tidak
direncanakan. 10 Bahkan usia manusia juga direncanakan. Jika Allah saja telah
menyusun perencanaan dalam segala sesuatu, maka kita pun harus menyusun
perencanaan yang matang dalam melakukan pekerjaan (Hafidhuddin dan Hendri
Tanjung, 2003:78). Dengan adanya latar belakang tersebut yang menyebutkan
pentingnya proses perencanaan tenaga kerja bagi setiap organisasi terutama pada
Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” dari hal ini peneliti
terinspirasi untuk mengembangkan teori tentang penerapan (implementasi) proses
perencanaan tenaga kerja lewat penelitian ilmiah dengan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan metode studi kasus yang bermaksud mendeskripsikan hasil
penelitian dan berusaha menemukan gambaran menyeluruh mengenai suatu keadaan.
Pilihan terhadap metodologi ini adalah karena fenomena yang akan diteliti
merupakan sebuah kasus yang membutuhkan pengkajian deskriptif yang mendalam,
yaitu untuk mengetahui gambaran penerapan proses perencanaan tenaga kerja. Dari
alasan inilah diangkatlah penelitian ilmiah ini yang berjudul “Implementasi
Proses Perencanaan Tenaga Kerja Pada Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi
Wanita” Malang.”
1.2.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas tentang proses perencanaan
tenaga kerja dan faktor yang harus diketahui dalam perencanaan tenaga kerja
yang berperan penting dalam mendukung proses perencanaan tenaga kerja yaitu
aspek perencanaan tenaga kerja dan ruang lingkup perencanaan tenaga kerja maka
dapat dirumuskan masalah bagaimanakah implementasi proses perencanaan tenaga
kerja yang ada pada Koperasi Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang.
1.3.
Tujuan
Penelitian
Dari pemaparan rumusan
masalah diatas dapat ditarik tujuan penelitian ilmiah ini yaitu untuk menganalisis
implementasi proses perencanaan tenaga kerja yang diterapkan pada Koperasi
Wanita Serba Usaha “Setia Budi Wanita” Malang.
1.4.
Manfaat
Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian seperti yang telah dikemukakan
diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai
berikut:
1. Bidang akademis, dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
memperdalam pengetahuan khususnya dibidang perencanaan tenaga kerja dan kinerja
karyawan dan umumnya dibidang manajemen sumber daya manusia.
2. Bidang
Praktisi, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan informasi
lebih terkait dalam bidang sumber daya manusia khususnya terfokus pada proses
perencanaan tenaga kerja, sehingga berguna untuk penentuan kebijakan yang tepat
bagi pihak manajer tingkat atas dan pihak manajemen personalia. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk evaluasi dan pertimbangan
dalam menentukan langkah untuk meneruskan daur hidup perusahaan tersebut.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Implementation process of workforce planning in Wanita Serba Usaha Cooperation,"Setia Budi Women", Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment