Abstract
INDONESIA:
Perkembangan pasar modal saat ini sangat pesat, banyak para investor yang mulai tertarik untuk menanam modal mereka dalam bentuk investasi. Bisa dalam bentuk saham ataupun obligasi. Reksadana saham syariah merupakan instrument baru yang bisa dijadikan pilihan. Sebelum melakukan investasi para investor bisa melakukan pengamatan dengan mengukur kinerja reksadana saham syariah yang dipilih, menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino Dan Rasio Roy Safety First. Tujuan penggunaan ke-enam metode adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja reksadana saham syariah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif deskriftif yang bertujuan untuk menerangkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham syariah pada tahun 2012-2013. Data-data penelitian diperoleh dari data sekunder dalam hal ini web otoritas jasa keuangan ada 7 reksadana saham syariah yang dijadikan sampel penelitian setelah melalui metode purposive sampling. Verifikasi hasil dilakukan dengan melakukan uji independent sample test.
Hasil dari pengukuran kinerja reksadana saham syariah menggunakan metode Sharpe, Treynor Jensen rasio informasi, dan sortino menunjukkan ada 4 reksadana saham syariah yang memberikan hasil kinerja yang baik pada tahun 2012 dan roy safety first memberikan hasil 2 reksadana saham syariah yang memberikan kinerja terbaik. Sedangkan pada tahun 2013 ke-enam metode memberikan hasil perhitungan yang sama yakni hanya ada satu reksadana saham syariah yang memberikan hasil kinerja yang buruk hal ini berarti hipotesis pertama H0 ditolak yang berarti tidak ada perbedaan kinerja reksadana saham syariah menggunakan metode sharpe, treynor, jensen, rasio informasi, sortino dan roy safety first atau dalam uji independent sample test h1 diterima.
ENGLISH:
Nowadays the development of capital market is raising and many investors interest to make investment in the type of shares or obligation. Mutual funds in syariah shares is the new instrument as the people option. Before make investment, investor should analyze the market by measures the performance of mutual funds in syariah shares which could be analyzed by Sharpe index, Treynor Index, Jensen index, Ratio Information, Ratio Sortino and Ratio Roy Safety First. The purpose of using this six term is to know if there is the different level performance of mutual funds in syariah shares.
This analysis using qualitative descriptive which wants to explain the result of measurement of mutual funds in syariah shares performance in 2012- 2013. The data are taken from data seconder. In this case, the authority of money service web mentions there are 7 mutual funds in syariah shares could be taken as the sample of the analysis by using purposive sampling method. Verification result is done by independent sample test.
The measurement result of the mutual fund in syariah shares uses the method of Sharpe, Treynor Jensen, ratio informasi, dan sortino provides 4 mutual funds in syariah shares are in good performance in 2012. And the result of roy safety first provides 2 mutual fund in the best performance. In the 2013, all six methods give same result, the result anwered; only one mutual funds gives bad result which means the first hypothesis (H0) rejected and means there is no different performance result of mutual fund in syariah shares by using the sharpe, treynor, jensen, ratio informasi, sortino dan roy safety first or in the independent sample test h1 is accepted
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan pasar modal mempunyai
peranan yang penting bagi kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan
bagi masyarakat pemodal kehadiran pasar modal merupakan tambahan alternatif
pilihan untuk investasi (Gunawan, dan Almira, 2006:3). Dalam pasar modal
terdapat dua unsur yang terkait, yaitu pihak yang bersedia membeli saham atau
obligasi dan pihak yang menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat atau
investor. Tentu sudah sering kita dengar mengenai saham, obligasi, dan
reksadana. Menurut Widiatmodjo (2005:54), Saham adalah tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut fatwa
DSN – MUI adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dan tidak termasuk
saham yang memiliki hak - hak istimewa. Obligasi menurut Purwosutjipto
(2008:203) adalah surat bukti pengakuan utang, yang dapat dikeluarkan oleh
pemerintah atau oleh perusahaan, dengan jangka waktu sekurang-kurangnya satu
tahun. Reksadana menurut UU No.8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 reksadana
didefinisikan sebagai“wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi”. Berdasarkan konsep tersebut, secara jelas bahwa reksadana
merupakan kumpulan dana dari masyarakat yang diinvestasikan 2 pada saham,
obligasi deposito berjangka, pasar uang, dan sebagainya. Reksadana ini
mempunyai sebutan yang berbeda-beda diberbagai negara, unit trust untuk Inggris
dan mutual fund untuk Amerika Serikat (Gunawan, dan Almira, 2006:8). Sebelum
berinvestasi di reksadana kita perlu mengetahui jenis reksadana apa yang sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan investasi kita. Jenisjenis reksadana yang tersedia
di Indonesia ada empat berdasarkan kategori instrumen, yaitu reksadana pasar
uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran. Salah
satu instrumen reksadana saham, dan saat ini di Indonesia telah ada instrumen
reksadana saham syariah. Memilih reksadana yang akan memberikan pengembalian
seperti yang diharapkan membutuhkan cara pandang dan analisa yang tepat karena
dengan memilih reksadana yang tepat dan yang memiliki kinerja yang baik dapat
memberikan tingkat pengembalian yang tinggi serta dapat memperkecil risiko
dalam menginvestasikan dana di reksadana (Rudiyanto, 2013:180). Ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan investor ketika berinvestasi pada
reksadana. Pertimbangan utama investor pada umumnya adalah kinerja reksadana
tersebut. Pertimbangan lainnya risiko, besarnya biaya, tinggi rendahnya harga
atau NAB/Unit, besarnya aset yang dikelola reksadana (ukuran reksadana),
laporan investasi dan komunikasi dengan manajer investasi. 3 Tabel 1.1 Dana
Kelolaan Reksadana Kuartal I/2014 Reksadana Saham 88 Triliun Resadana
Terproteksi 41 Triliun Reksadana Pendapatan Tetap 35,9 Triliun Reksadana
Campuran 29,53 Triliun Reksadana Pasar Uang 12 Triliun Reksadana Indeks 419,86
triliun Sumber : www.Koran sindo.com Seperti yang telah dilangsir oleh Koran
sindo pada 07 april 2014 (lihat tabel 01) Berdasarkan data Bapepam, total dana
kelolaan reksadana akhir Maret 2014 mayoritas masih dikontribusi dari reksadana
saham. Tercatat dana kelolaan reksadana berbasis saham sebesar Rp88 triliun,
kemudian reksadana terproteksi dengan nilai sebesar Rp 41 triliun. Pada kuartal
II reksa dana campuran memberikan return rata-rata 9,90% dan pendapatan tetap
3,35%, kinerja reksa dana enam bulan pertama tahun 2014 lebih baik. Dengan
kinerja rata-rata IHSG sebesar 11,63%, kinerja reksa dana saham 12,66%, reksa
dana campuran 7,61% dan reksa dana pendapatan tetap 2,91% (www.infovesta.com).
Dari informasi di atas kita dapat mengetahui bahwa reksadana saat ini sedang
berkembang dengan baik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa semakin
berkembang suatu kegiatan ekonomi pasti juga berbanding lurus dengan resiko
yang dihadapi. Begitu pula dengan reksadana saham syariah Berdasarkan data
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per akhir Desember 2013, reksa dana saham syariah
mencatatkan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp5,3 4 triliun.
Hal ini menunjukkan bila dibandingkan dengan reksadana saham, reksadana saham
syariah masih sangat jauh tertinggal. Tabel 1.2 Perkembangan Reksadana Saham
Syariah Tahun NAB 2003 0 2004 593 2005 559 2006 723 2007 2203 2008 1816 2009
4630 2010 5220 2011 5564,79 2012 8060,79 2013 7976,35 Sumber: bapepam Dari
tabel di atas kita dapat mennyimpulkan bahwa dari awal tahun adanya reksadana
saham syariah yakni tahun 2003 hingga tahun 2013 nilai aktiva bersih (NAB)
semakin meningkat hal ini menunjukkan bahwa reksadana saham syaraih juga cukup
diminati oleh para investor melihat perkembangannya yang cukup baik. Dalam
reksadana, informasi mengenai risiko menjadi penting dalam membandingkan
kinerja investasi Reksadana. Pengukuran kinerja dengan mempertimbangkan faktor
risiko memberikan informasi bagi investor tentang sejauh mana suatu hasil atau
kinerja yang diberikan manajer investasi dikaitkan dengan risiko yang diambil
untuk mencapai kinerja tersebut. Untuk 5 mengetahui portofolio reksadana yang
optimal maka harus dilakukan pengukuran kinerja reksadana dengan bermacam
metode yang dapat dilakukan dalam mengukur kinerja reksadana (Tandelilin,
2001:320):.
Pengukuran kinerja Reksadana yang
secara khusus mengukur risk dan return dari portofolio investasi (reksadana)
yang bersangkutan. Beberapa metode yang sering digunakan dalam evaluasi kinerja
reksadana antara lain metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen
(Tandelilin, 2001:322) . Metode sharpe sendiri metode yang membandingkan kinerja
rata-rata kinerja reksadana dengan investasi bebas resiko dalam hal ini adalah
sertifikat bank Indonesia (Tandelilin, 2001:324) tidak berbeda jauh dengan
metode sharpe, pada metode treynor juga menggunakan kinerja rata-rata reksadana
dan investasi bebas resiko perbedaannya ada pada pembagi masing-masing metode
jika sharpe menggunakan standart deviasi dari return portofolio maka treynor
menggunakan beta pasar. Metode Jensen menilai kinerja reksadana diatas kinerja
pasar sesuai risiko yang dimilikinya (Tandelilin, 2001:330). Sedangkan
Meytasari (2013): Santosa dan Amelina (2012) memberikan hasil bahwa secara umum
reksadana memiliki kinerja yang lebih baik dari kinerja pembanding (return
pasar maupun suku bunga bebas risiko). Penelitian Agustin (2009) dan Wibowo
(2005) menunjukkan indeks kinerja reksadana saham lebih buruk dari indeks
pasar. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengukuran kinerja
reksadana saham adalah metode Sharpe dan metode Treynor yang dapat
menggambarkan kemampuan Manajer Investasi dalam mengelola reksadana saham yang
dikelolanya yang 6 mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang
diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. Bagi para investor baru yang
ingin menginvestasikan dananya di reksadana, sangatlah penting untuk mengetahui
reksadana dari perusahaan manajer investasi mana yang memiliki kinerja paling
baik. Reksadana dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi dengan risiko yang wajar dan baik. Dengan adanya pemaparan
kinerja reksadana saham di Indonesia diharapkan dapat memberikan gambaran
obyektif tentang kondisi kinerja reksadana saham di Indonesia khususnya
reksadana saham syariah karena secara umum dapat dikatakan bahwa syariah
menghendaki kegiatan ekonomi yang halal, baik produk yang menjadi objek, cara
perolehannya, maupun cara penggunaannya. Dari sini dapat diasumsikan bahwa
bentuk investasi syariah dalam membangun ekonomi nasional harus diperhitungkan,
karena tingkat perkembangannya yang relatif cepat.
Masqood (2003:8) menerangkan hubungan antara
Islam dengan harta kekayaan. Menurutnya agama Islam mendukung pengumpulan
kekayaan asalkan dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan syariah, beliau
memberikan banyak alasan dan dasar hukum yang menjadikan investasi sangat
dianjurkan, yaitu seperti dalam Q.S Al-Hasyr 59:7, 4 n1ö à )ø9$# Ï%Î!ur ÉAq ߧ =Ï9ur ¬Tsù 3t à )ø9$# È@÷dr& ô`ÏB ¾Ï&Î!q ßu 4 n?tã ª !$# uä!$sùr& !$¨ B Ïä!$uÏYøîF{$# tû÷üt/ P 's!r ß tbq ä3t w ös1 È@Î6 ¡¡9$# Èûøó$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur 4 yJ»tGuø9$#ur 7 (#q à ) ¨ ?$#ur 4 (#q ß gtFR$$sù ç m÷Ytã öN ä39pktX $tBur ç nr ä ã sù ãAq ߧ 9$# ã N ä39s?#uä !$tBur 4 öN ä3ZÏB ÇÐÈ É>$s)Ïèø9$# ß Ïx© © !$# ¨ bÎ) ( © !$#
Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk
Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara
orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. Yang isinya menerangkan
agar harta tidak boleh hanya beredar diantara orang-orang kaya saja. Agama
Islam juga melarang segala bentuk kemacetan kekayaan. Kekayaan yang telah Allah
SWT limpahkan kepada umat Islam harus didistribusikan kepada masyarakat luas
supaya dapat membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi sehingga setiap orang
akan mendapatkan kemakmuran. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Celakalah orang-orang
yang berbicara pada orang lain dan mereka yang mengumpulkan kekayaan dan
menghitung-hitungnya, mereka berpikir bahwa kekayaan mereka akan membuatnya
hidup kekal.” (HR Al-Hakim). Dengan berdasarkan pada teori pasar modal,
beberapa ukuran kinerja portofolio sudah memasukkankan factor return dan risiko
dalam perhitungannya. Beberapa ukuran kinerja portofolio yang sudah memasukkan
faktor risiko adalah Indeks Sharpe, Indeks Treynor Dan Indeks Jensen
(Tandelilin,2001:324). Akan tetapi Untuk mengukur kinerja reksadana saham 8
juga bisa menggunakan Metode Rasio Informasi, Rasio Sortino Dan Ratio Roy
Safety First (Rudiyanto,2013:177). Rasio informasi merupakan rasio yang mengukur
konsistensi dari reksadana untuk menghasilkan return yang berbeda dari
benchmark yang menjadi acuan (Rudiyanto,2013:182). sedangkan rasio sortino
mengurangi tingkat bebas risiko pengembalian dari pengembalian portofolio, dan
kemudian membagi dengan deviasi downside (Rudiyanto,2013:183).
Rasio roy safety firts membantu
menghitung dengan memberikan jumlah standar deviasi antara tingkat yang
diharapkan dan tingkat minimum yang dapat diterima, dengan jumlah yang lebih
tinggi dianggap lebih aman (Rudiyanto, 2013:178). Perbedaannya dengan rasio
sharpe adalah pada variabel return diinginkan. Pada Sharpe Ratio, variabel yang
digunakan adalah Return Bebas Risiko seperti SBI, Deposito, sementara itu, pada
Roy’s Ratio, return diinginkan yang dipergunakan bersifat subjektif dalam
besaran tertentu seperti 20%. 30% dst atau tingkat return sama dengan return
pasar. Dari sisi interprestasi, hasil kedua perhitungan ini sama, semakin
tinggi rasio yang dihasilkan, maka semakin optimal pula kinerja risk and return
dari suatu reksadana. Salah satu alasan digunakan metode ini karena pada tahun
2008, terjadi kasus dimana sebagian besar reksadana membukukan nilai return
negatif, dan setelah dilakukan evaluasi berdasarkan Sharpe Ratio, ternyata
ditemukan hasil yang dapat memberikan kesimpulan yang menyesatkan. 9 Oleh
karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul:“ PENGUKURAN
KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, JENSEN,
RASIO INFORMASI, SORTINO DAN ROY SAFETY FIRST”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan pada kinerja
reksadana saham syariah bila diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor,
Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy Safety First?
2. Apakah ada perbedaan pada kinerja
reksadana saham syariah yang diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor,
Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy Safety First bila menggunakan
uji independent sample t-test?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kinerja reksadana saham syariah
bila diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Metode Treynor, Metode Jensen,
Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Ratio Roy Safety First.
2. mengetahui perbedaan pada kinerja
reksadana saham syariah yang diukur dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor,
Jensen, Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy Safety First bila menggunakan
uji independent sample t-test.
1.4 Batasan Penelitian Ruang lingkup
dari pembahasan yang akan dibahas peneliti dalam pengukuran kinerja reksadana
saham syariah dengan menggunakan metode Sharpe, Metode Treynor, Metode Jensen, Rasio
Informasi, Rasio Sortino dan Ratio Roy Safety First. 11
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Mengukur kinerja reksadana saham syariah menggunakan indeks sharpe, treynor, jensen, rasio informasi, sortino dan roy safety first: Studi kasus pada reksadana saham syariah yang terdaftar di JII. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment