Abstract
INDONESIA:
Saat ini sangat banyak perusahaan swasta ataupun pemerintah yang melakukan rekayasa informasi laba di dalam laporan keuangan demi kepentingan manajemen perusahaan. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka adapun cara yang dilakukan adalah dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau biasa disebut dengan Good Corporate Governance (GCG). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh kualitas auditor dan corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Kualitas auditor diukur dengan ukuran KAP, sedangkan untuk mengukur corporate governance yang digunakan pada penelitian ini antara lain kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dewan komisaris independen.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 – 2013. Total sampel penelitian adalah 14 perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda untuk menguji pengaruh corporate governance dan kualitas auditor terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan variabel dewan komisaris independen menunjukkan hasil berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
ENGLISH:
Nowaday, many private and goverment companies engineered earnings profit information within financial report for the sake of the company's management. To avoid these conditions, the company adopted good corporate governance or commonly called the Good Corporate Governance (GCG). The purpose of this study was to investigate the influence of the quality of auditors and corporate governance to earnings management in LQ-45 Company listed on the Stock Exchange. Auditor quality is measured by the size of the firm. While for corporate governance measures used in this study include institutional ownership, managerial ownership independent board.
The sample used in this study is the LQ-45 Company listed on the Stock Exchange in 2011 - 2013. The total samples were 14 companies which determined based on purposive sampling method. This study used multiple regression analysis to examine the effects of corporate governance and quality auditors to earnings management.
The results showed that the variables of managerial ownership, institutional ownership, and quality auditor have no effect on earnings management, while variable independent board showed the results of significant effect on earnings management.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setiap perusahaan pasti memiliki rencana keuangan yang berbeda-beda
di dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat
laporan keuangan yang berkaitan dengan perkembangan keuangan perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Di dalam kegiatan operasinya suatu perusahaan
menyiapkan laporan keuangan secara periodik untuk pihak–pihak yang
berkepentingan seperti pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah,
masyarakat maupun pihak-pihak lainnya. Laporan keuangan memiliki peran yang
sangat penting terutama dalam pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku bersangkutan. Menurut IAI (2012) tujuan penyusunan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Adapun manfaat
laporan keuangan bagi pihak investor, berguna dalam pengambilan keputusan yang
nantinya dapat memaksimalkan jumlah investasinya. Bagi pihak kreditor,
digunakan untuk membantu mereka dalam memutuskan pinjaman dan bunga yang harus
dibayar. Sedangkan bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk mengatur
aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan untuk menyusun statistik
pendapatan nasional (Ghozali dan Chariri, 2007:32). 2 Dalam proses penyusunan
laporan keuangan, informasi yang disajikan harus mencerminkan kondisi perusahaan
yang sebenarnya agar dapat digunakan oleh para pengguna sebagai dasar
pengambilan keputusan. Dalam mencerminkan kondisi perusahaan, media atau alat
ukur perusahaan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam laporan
keuangan adalah informasi laba yang terkandung dalam laporan Laba/Rugi
(Boediono, 2005) dalam (Dewi,2010). Laporan Laba/Rugi merupakan salah satu
komponen laporan keuangan yang sangat penting karena di dalamnya terkandung
informasi laba yang bermanfaat bagi pemakai informasi laporan keuangan untuk
mengetahui kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Statement of
Financial Accounting Concept (SFAC), informasi laba merupakan indikator untuk
mengukur kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam mencapai tujuan operasi
yang telah ditetapkan serta membantu pemilik untuk memperkirakan earnings power
perusahaan dimasa yang akan datang. Namun saat ini sangat banyak perusahaan
swasta ataupun pemerintah yang melakukan rekayasa informasi laba demi
kepentingan manajemen perusahaan. Mereka melakukan dengan cara memilih
kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan atau
diturunkan sesuai keinginannya. Adapun melakukan perekayasaan informasi laba
demi kepentingan manajemen perusahaan disebut dengan istilah manajemen laba.
Secara umum manajemen laba sendiri merupakan upaya perusahaan untuk
mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan
kondisi perusahaan (Sulistyanto,2008:6). Sedangkan menurut Belkaoui (2004)
dalam Dewi (2010), manajemen
laba yaitu suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan–pilihan yang tersedia dan
mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan.
Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan metode dan standar akuntansi yang ada
untuk mengelabui pemakaian laporan keuangan. Manajemen laba muncul sebagai
dampak masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan
antara pemegang saham (principal) dan manajemen perusahaan (agent). Dalam
kondisi seperti ini diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat
mensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak. Menurut teori
keagenan, untuk mengatasi masalah ketidakselarasan kepentingan antara principal
dan agent dapat dilakukan melalui pengelolaan perusahaan yang baik (Midiastuty
dan Machfoedz, 2003). Adapun cara yang dilakukan adalah dengan menerapkan tata
kelola perusahaan yang baik atau biasa disebut dengan Good Corporate Governance
(GCG). Tata kelola perusahaan yang baik, atau sering disebut good corporate
governance (GCG) merupakan isu yang dikenal bertahun-tahun tetapi belum banyak
perusahaan di Indonesia yang tanggap karena belum merasakan arti pentingnya
menerapkan GCG. Corporate governance adalah suatu sistem yang terdiri atas
fungsi-fungsi yang dijalankan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk
memaksimalkan penciptaan nilai perusahaan sebagai entitas ekonomi maupun
entitas sosial melalui penerapan prinsip-prinsip dasar umum (Warsono, 2009).
Sedangkan menurut Soegiharto (2005: 39) menyatakan bahwa good corporate
governance dapat diartikan sebagai interaksi antara struktur dan 4 mekanisme
yang menjamin adanya control dan akuntabilitas, dengan tetap mendorong
efisiensi dan kinerja perusahaan. Dari konsep corporate governance tersebut,
dapat disimpulkan bahwa penerapan corporate governance yang baik dapat
memberikan pemahaman mengenai pentingnya hak pemegang saham untuk mendapatkan
informasi mengenai kondisi internal perusahaan secara menyeluruh dan kewajiban
manajemen untuk mengungkapkan semua informasi yang berkaitan dengan perusahaan
sehingga dapat mengurangi tindakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan.
Adapun mekanisme corporate governance yang dapat digunakan untuk mengatasi konflik
keagenan, yaitu meningkatkan kepemilikan manajerial, meningkatkan kepemilikan
institusional, komisaris independen dan komite audit (Andri dan Hanung, 2007).
Beberapa penelitian telah dilakukan pada mekanisme corporate governance yang
mempengaruhi manajemen laba dan ditemukan hasil yang beragam. Penelitian ini
mengacu pada penelitian – penelitian sebelumnya yang meneliti pengaruh
mekanisme Corporate Governace terhadap manajemen laba. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah menguji kembali faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
manajemen laba karena adanya perbedaan hasil penelitian (research gap) pada
penelitian–penelitian sebelumnya. Menurut penelitian Ningsaptiti (2010), dari
hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan konsentrasi
kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan komposisi
dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 5 Menurut
Dewi (2010), dari hasil penelitian bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan
manajerial dan komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan
terhadap manajemen laba. Menurut Bayu (2012), dari hasil penelitian bahwa
ukuran komite audit berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba,
proporsi komite audit independen berpengaruh signifikan negatif terhadap
manajemen laba. Dan frekuensi pertemuan komite audit independen berpengaruh
signifikan negatif terhadap manajemen laba.
Menurut Effendi (2013), dari hasil penelitiannya ukuran perusahaan,
komposisi dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Sedangkan ukuran komite audit, kepemilikan saham manajerial, kualitas auditor
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Tetapi aktivitas komite audit dan
kepemilikan saham institusional justru tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Sedangkan menurut Abdillah (2014), yang dilakukan pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012 dari hasil penelitian analisis regresi
data panel menunjukkan bahwa kualitas auditor, komite audit dan corporate
governance berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Kemudian dari hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukan
bahwa kualitas auditor berpengaruh signifikan, sedangkan komite audit dan
corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Kemudian dari penelitian-penelitian yang sudah dipaparkan, peneliti ingin
berusaha menyelidiki serta menguji kembali faktor-faktor lain yang 6mempengaruhinya
yaitu corporate governance. Selain itu, penelitian ini juga mencoba menguji
kembali dengan menambahkan proksi dewan komisaris independen pada proksi
corporate governance dan menggunakan objek yang berbeda dari penelitian
sebelumnya dengan merujuk pada penelitian (Effendi, 2013) dan (Abdillah, 2014).
Adapun objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar pada indeks LQ-45 yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Peneliti
menggunakan objek LQ-45 dengan tujuan apakah perusahaan yang liquid artinya
banyak memiliki peminat (investor) untuk menanamkan saham di perusahaannya
masih memungkinkan untuk melakukan manajemen laba pada perusahaannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberikan judul “ PENGARUH
KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi
empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) ”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang diuraikan diatas, penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti
yaitu:
1) Apakah ada pengaruh secara parsial kualitas auditor terhadap
manajemen laba?
2) Apakah ada pengaruh secara parsial corporate governance terhadap
manajemen laba? 3) Apakah ada pengaruh secara simultan kualitas auditor dan
corporate governance terhadap manajemen laba?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kualitas auditor
terhadap manajemen laba. 2) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial corporate
governance terhadap manajemen laba.
3) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan kualitas auditor dan
corporate governance terhadap manajemen laba. Manfaat Penelitian ini adalah:
1) Bagi mahasiswa dan pelajar lainnya Tulisan ini dapat digunakan
sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan dan memacu
penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
2) Bagi perusahaan yang bersangkutan Hasil penelitian ini kiranya
dapat memberikan masukan yang positif tentang konsep good corporate governance
dan peranannya terhadap perusahaan secara keseluruhan sehingga pimpinan
perusahaan yang bersangkutan menjadi lebih kritis dan selalu mengusahakan
pembaharuan yang positif dalam meningkatkan laba perusahaan tanpa adanya
rekayasa informasi laba. 8 3) Bagi penulis Penelitian dan penulisan laporan
merupakan suatu syarat dalam menempuh ujian akhir untuk meraih gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain itu penelitian ini berfungsi sebagai cara
untuk melihat ilmu ekonomi sudah diterapkan atau belum dalam suatu kegiatan
perusahaan.
1.4 Batasan Penelitian
Batasan penelitian pada penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2011-2013.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kualitas auditor dan corporate governance terhadap manajemen laba: Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment