Abstract
INDONESIA:
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan manajemen kredit yang dijalankan PT. BPR XXX Singosari Malang, mendeskripsikan upaya-upaya yang diterapkan PT. BPR XXX Singosari Malang dalam meningkatkan profitabilitas melalui manajemen kredit dan mendeskripsikan manajemen kredit yang efektif dilihat dari performance analisis perkreditan dan rasio profitabilitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder, dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Dalam menganalisa menggunakan tiga tahapan yaitu menganalisa manajemen kredit yang diterapkan pada PT. BPR XXX Singosari Malang, menganalisa upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen dalam meningkatkan profitabilitas dan menganalisa laporan keuangan.
Hasil analisis diperoleh data bahwa manajemen kredit yang diterapkan BPR dalam mengelola kreditnya adalah perencanaan kredit, Prosedur Pemberian Kredit, Analisa Pemberian Kredit, dan Pengawasan Kredit. Upaya-upaya yang dilakukan BPR dalam meningkatkan profitabilitas adalah dengan memacu kredit yang disalurkan kepada nasabah, memberikan tanggung jawab kepada setiap AO, mengadakan analisis 6C terhadap calon nasabah. Analisis performan perkreditan menunjukkan bahwa BPR dalam memenuhi kredit pada nasabahnya sangatlah baik di atas standar > 20%. Rasio profitabilitas dalam menghasilkan laba mengalami kenaikan dari tahun 2009-2011 (5,4%, 6,1%, 6,2%) akan tetapi mengalami penurunan tahun 2012 (5,7%). Sedangkan rasio Profitabilitas dari modal sendiri dalam menghasilkan laba terus mengalami peningkatan dari tahun 2009-2012 yakni (45%, 52%, 53%, 55%).
ENGLISH:
The purpose of this study is to describe the application of credit management that run PT. BPR XXX Singosari Malang, describing the efforts applied by PT. BPR XXX Singosari Malang in improving profitability through credit management and credit management describes affective from credit analysis and performance ratios profitability.
The method used in this research is descriptive qualitative analysis. The data collected are primary and secondary data, with interview techniques and documentation. In analyzing the use of three stages: analyzing credit management applied to the PT. BPR XXX Singosari Malang, analyze the efforts made by management to improve profitability and analyze financial statements.
Results obtained by analysis of the data that credit management is implemented BPR in managing credit is credit Planning, Procedures Lending, Credit Analysis and Credit Monitoring. The efforts made in improving profitability BPR is to spur lending to customers, give responsibility to each AO, held 6C analysis of prospective customers. Analysis shows that BPR performance of credit to meet the customers credit is well above the standard of > 20%. Profitability ratios in generating increased profits from the year 2009-2011 (5.4%, 6.1%, 6.2%) but decreased in 2012 (5.7%). While the profitability ratio of equity to generate earnings continued to increase over the years 2009-2012 (45%, 52%, 53%, 55%).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan uang tunai terkadang menjadi
kebutuhan yang segera pada waktu-waktu tertentu. Namun demikian,
kebutuhan-kebutuhan tersebut adakalanya tidak diimbangi dengan ketersediaan
uang tunai yang dimiliki. Kalau sudah demikian maka mau tidak mau harus
mengurangi berbagai kebutuhan yang dianggap tidak penting, namun untuk
kebutuhan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara
seperti meminjam dari berbagai sumber pembiayaan yang ada. Negara berkembang
seperti di Indonesia, kehadiran perbankan memang sangat diperlukan.
Perbankan memiliki peran yang sangat
penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu
negara, semakin baik pula kondisi perekonomian suatu negara. Apalagi dalam
suatu negara berkembang dengan masyarakatnya yang relatif tergolong masyarakat
menengah kebawah, sangat perlu untuk didirikan sebuah lembaga keuangan atau
bank yang bisa membantu memberikan pinjaman modal kepada masyarakatnya
tersebut. Krisis moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997
telah memporak porandakan bisnis perbankan di Indonesia, temasuk Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) ketika itu banyak Bank yang mengandalkan bisnisnya
dibidang perkreditan telah hancur sebagai akibat hancurnya bisnis pengusaha,
baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar. 2 Salah satu fungsi bank sebagai
lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah kredit yaitu memberikan kredit
kepada nasabahnya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan
keuntungan bank. Jika bank tidak mampu untuk menyalurkan kredit sementara dana
yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan menyebabkan bank tersebut
mengalami kerugian. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, maka BPR
memerlukan manajemen kredit yangyang baik mulai dari perencanaan jumlah kredit,
penentuan suku bungan, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit
sampai kepada pengendalian kredit yang macet (Kasmir, 2000:71-72). Sehingga
dengan penerapan manajemen kredit yang teratur dan dijalankan dengan
sebaikbaiknya, maka akan dimungkinkan tingkat keuntungan atau profitabilitas
bank dapat tercapai. Dan juga Bank sebagai lembaga keuangan yang sangat penting
bagi aktivitas perekonomian suatu negara harus mampu untuk menciptakan sebuah
manajemen yang mampu mengelola, menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat
dengan efektif dan efisien kearah peningkatan taraf hidup masyarakat. PT. BPR
XXX Singosari Malang yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang berbentuk
BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang bergerak dalam bidang penyaluran jasa,
layanan keuangan, dan berusaha untuk membantu kesejahteraan masyarakat
Singosari pada khususnya yang relatife pekerjaannya adalah pedagang-pedagang
kecil menengah, dengan membantu memberikan modal usaha kepada masyarakat secara
kredit dan juga memberikan kredit kepada masyrakat yang juga relatife bekerja
di sector buruh seperti buruh rokok Bentoel, 3 buruh rokok Sampoerna dll dengan
berbagai alasan untuk mendapatkan kredit. Akan menjadi sumber modal yang baik
untuk peekembangan perekonomian masyarakat Singosari tersebut. Pada tahun 1992
BPR XXX menyelesaikan proses perizinan untuk BPRS (Bank Perkreditan Rakyat
Swasta) sebagai lembaga yang berbadan hukum dengan adanya akte pendirian.
Dengan adanya akte pendirian merupakan suatu kekuatan hukum yang melindungi BPR
XXX yang melakukan aktivitas simpan pinjam. Setelah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam pendirian lembaga bank swasta, perusahaan ini mulai mengadakan
pelatihan bank seperti bank semakin positif, berpikir benar berpikir positif.
Perkembangan bank kredit di kota Malang semakin maju dengan banyak persaingan
bank-bank yang lain, namun demikian BPR XXX sendiri tidak kalah dalam bersaing
dengan yang lainnya dengan menerapkan pelayan yang efektif dan efisien sehingga
banyak nasabah yang berbondong-bondong untuk menjadi nasabah PT. XXX Singosari
Malang, adapun persyaran untuk peminjaman di BPR XXX tidak sulit, yaitu foto
copy KTP Suami/Istri, foto copy Kartu Keluarga, Foto copy kartu pegawai, kartu
ATM, buku rekening tabungan, dan kartu Jamsostek. PT. BPR XXX yang berdiri
tahun 1992, yang berlokasi di Jl. Raya Karanglo No. 25 Singosari Malang ini
merupakan BPR yang cukup mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
Singosari dalam mengembangkan usaha kreditnya di wilayah Singosari.
Akan tetapi PT. BPR XXX juga
mangalami pasang surut dalam jumlah nasabah debiturnya. Hal ini biasa dialami
lembaga 4 yang bergerak dalam bidang jasa keuangan. Adapun pasang surut nasabah
debitur pada PT. BPR XXX dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah
Debitur Kredit tahun 2009-2012 N0 Tahun Jumlah Debitur Realisasi Kredit 1 2009
1045 7.044.742.950 2 2010 1037 6.133.025.000 3 2011 1319 8.025.013.000 4 2012
1245 7.265.278.000 Sumber : Data Sekunder Diolah Dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 jumlah debitur mengalami
pasang surut. Pada tahun 2009 jumlah debitur sebanyak 1045 debitur. Akan tetapi
pada tahun 2010 jumlah debitur mengalami penurunan sebanyak 8 debitur dari
tahun 2009 yaitu pada tahun 2010 sebanyak 1037 debitur. Sedangkan pada tahun
2011 terjadi peningkatan jumlah debitur sebanyak 282 debitur. Sedangkan pada
tahun 2012 jumlah debitur mengalami penurunan lagi sebanyak 74 debitur yakni
pada tahun 2012 berjumlah 1245 debitur. Hal ini menunjukkan bahwa pada 4 tahun
terakhir PT. BPR XXX mengalami pasang surut nasabah debiturnya. Selain
berakibat pada peningkatan pendapatan laba, juga berakibat pada resiko kredit
bermasalah seperti kredit yang kurang lancar, kredit diragukan sampai pada
kredit macet. Hal ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: 5 Tabel 1.2
Kualitas Kredit pada PT. BPR XXX Per 31 Desember 2012 Kolektibilitas Kredit 31
Desember 2012 Jumlah Debitur Persentase Lancar 6.900.714.650 1176 94,98% Kurang
Lancar 102.972.250 20 1,42% Diragukan 150.754.450 28 2,07% Macet 110.837.100 21
1,52% Jumlah 7.265.278.450 1245 100% Sumber : Data Sekunder Diolah Dari tabel
diatas dapat diketahui bahwa PT. BPR XXX kredit lancarnya 94.9%, kurang lancar
1,41%, diragukan 2.07%, dan macet 1,52%. Hal ini menggambarkan bahwa masih
terjadi kredit bermasalah pada PT.BPR XXX. Meskipun PT. BPR XXX mengalami
kredit bermasalah, akan tetapi PT. BPR SAB (Surya Abadi Bersama) masih bisa
dikatakan CUKUP SEHAT yaitu 5,01 % dari jumlah persentase kredit bermasalah
tersebut yaitu kredit kurang lancar 1.41%, diragukan 2,07%, dan macet 1,52%.
Hal ini dilihat dari SK BI (Bank Indonesia) Nomor 30/2/KEP/DIR dan SE BI Nomor
30/2/UPPB tanggal 30 April 1997 bahwa, 0%-5% dikatakan SEHAT, 5%-10% dikatakan
CUKUP SEHAT, 10%-20% dikatakan KURANG SEHAT, sedangkan >20% dikatakan TIDAK
SEHAT (edukasisumberdaya.blogspot.com). Oleh karena itu , untuk mengurangi
kredit bermasalah tersebut maka pihak bank harus menanganinya secara cepat dan
tepat, sehingga akan mengurangi kredit bermasalah tersebut. Apabila hal
tersebut dibiarkan begitu saja, maka kredit 6 bermasalah tersebut akan semakin
meningkat nilai dan persentasenya, juga akan menggangu aktivitas bank tersebut
sehingga bank tersebut mengalami kinerja yang kurang sehat bahkan sampai tidak
sehat. Dengan melihat latar belakang tersebut maka peneliti memberi judul pada
penelitian ini dengan judul “ Analisis Manajemen Kredit dalam Meningkatkan
Profitabilitas (Studi Pada PT. BPR XXX Singosari Malang Periode 2009- 2012)“.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penulis dapat merumuskanpermasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana pelaksanaan
manajemen kredit yang diterapkan pada PT. BPR XXX Singosari Malang ?
1.2.2 Bagaimana upaya-upaya
perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas melalui manajemen kredit yang
diterapkan pada PT. BPR XXX Singosari Malang ?
1.2.3 Bagaimana manajemen kredit yang efektif
dilihat dari performance analysis perkreditandan analisis rasio profitabilitas?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :
1.3.1.1 Untuk mendeskripsikan
pelaksanaan manajemen kredit untuk meningkatkan profitabilitas di PT. BPR XXX
Singosari Malang.
1.3.1.2 Untuk mendeskripsikan bagaimana
upaya-upaya perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas melalui manajemen
kredit yang diterapkan pada PT. BPR XXX Singosari Malang.
1.3.1.3 Untuk mendeskripsikan manajemen kredit
yang efektif dilihat dari performance analysis perkreditan dan rasio
profitabilitas.
1.3.2 Manfaat penelitian Berdasarkan
Tujuan Penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapatmemberi manfaat,
di antaranya:
1. Penulis Menambah ilmu dan wawasan mengenai
aktivitas BPRdalam bidang manajemen keuangan, khususnya mengenai
manajemenkredit dan profitabilitas.
2. PT. BPR XXX Singosari Malang
Sebagai masukan bagi PT. BPR XXX Singosari Malang dalampelaksanaan manajemen
kredit, juga sebagai bahan pertimbangan dalampengambilan keputusan di masa yang
akan datang terkait dalammeningkatkan profitabilitas.
3. Bagi Pihak Lain Memberikan
informasi kepada mereka yang tertarik untuk mengetahuimasalah-masalah keuangan
khususnya mengenai Manajemen kredit danprofitabilitas.
1.4. Batasan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah dan
tujuan penelitian di atasdan supaya penelitian ini lebih terarah dan terfokus,
maka penelitimembatasi penelitian ini pada manajemen kredit yang diterapkan
pada PT. BPR XXX Singosari Malang. Peneliti juga membatasi periode Laporan
keuangan pada PT. BPR XXX Singosari Malang yang akan di analisis menggunakan
analisis performance perkreditan dan analisis rasio profitabilitas tahun
2009-2012.
No comments:
Post a Comment