Abstract
INDONESIA:
Struktur modal merupakan bagian yang penting dari perusahaan, karena tinggi rendahnya struktur modal suatu perusahaan akan mencerminkan posisi financial perusahaan tersebut. Manajer keuangan dituntut untuk menentukan komposisi struktur modal yang optimal dimana dengan cara menghimpun dana dari dalam maupun luar perusahaan secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh secara simultan dan parsial variabel profitabilitas, size, keunikan, NDTS, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, capital expenditure, dan risiko bisnis terhadap Struktur modal Perusahaan yang Terdaftar di JII periode 2011-2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Deskriptif. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di JII dengan menggunakan metode purposive sampling sebesar 18 perusahaan. Model analisis yang digunakan adalah Metode Regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda secara parsial Profitabilitas, Size, dan Capital Expenditure berpengaruh terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan karena hutang digunakan untuk ekspansi, size berpengaruh positif signifikan JII untuk mempermudah melakukan pinjaman dan capital expenditure berpengaruh positif signifikan disebabkan biaya investasi yang tinggi. Sedangkan variabel keunikan, NDTS, struktur aktiva, pertumbuhan dan resiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan Profitabilitas, size, keunikan, NDTS, struktur aktiva, pertumbuhan, capital expenditure dan risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal yang diproyeksikan oleh DER. Kemampuan seluruh variabel independent menjelaskan variabel dependent sebesar 51.9% sedangkan sisanya 48.1% dijelaskan oleh variabel lain diluar 8 variabel bebas.
ENGLISH:
The capital structure is an important part of the company, because the level of company’s capital structure will reflect the company financal postion. Finance managers are required to determine the composition of the optimal capital structure where by collecting funds from within and outside the company efficiently. This research aims to look at the effect of simultan and partially profitability, size, uniqueness, NDTS, asset structure, growth, capital expenditure, and business risks to which the Company's capital structure Registered in JII 2011-2013.
This research uses descriptive quantitative approach. The object of this research is a company registered in JII by using purposive sampling method by 18 companies. The analysis model is Multiple Regression Methods
Based on the results of multiple regression analysis partial Profitability, Size, and Capital Expenditure affect the capital structure. Profitability significant negative effect because the debt is used for expansion, a significant positive effect size JII to facilitate borrowing and capital expenditure significant positive effect due to high investment costs. While the uniqueness of the variables, NDTS, asset structure, growth and business risks do not affect the capital structure. By simultan profitability, size, uniqueness, NDTS, asset structure, growth, capital expenditure and business risks affect the capital structure projected by DER. Ability of all independent variables explain the dependent variable of 51.9% while the remaining 48.1% is explained by other variables outside 8 independent variables.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kemajuan perekonomian
Indonesia menyebabkan persaingan yang kompetitif antar perusahaan dimana
perusahaan berlomba-lomba dalam mencari alternative pendanaan karena perusahaan
membutuhkan modal guna menjalankan aktivitas dan kegiatan operasionalnya, salah
satunya dengan pasar modal. Sumber pendanaan terdiri dari dua yaitu sumber dari
dalam (internal financing) berasal dari hasil operasi atau laba yang ditahan,
sedangkan sumber dari luar (external financing) didapat dalam bentuk saham
biasa atau saham preferen, obligasi atau sekuritas lainnya (Husnan:2004:275).
Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak
digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar.
Penilaian para investor atas saham disebuah perusahaan, salah satunya
dipengaruhi oleh return yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Harga saham
mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Perusahaan yang kinerja
keuanganya baik mengakibatkan sahamnya banyak diminati investor. Kinerja
keuangan yang baik dapat dilihat dalam laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh perusahaan (emiten). Nilai perusahaan terutama perusahaan publik akan
tercemin pada harga sahamnya (Sartono:2010:9). Pasar Modal merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Seiring dengan perkembangan pasar modal di Indonesia,
dan meningkatnya investor yang ingin menginvestasikan dananya sesuai prinsip
syariah maka dibentuklah pasar modal syariah. Dalam ajaran Islam, aturan pasar
modal dibuat sedemikian rupa untuk menjadikan tindakan spekulasi sebagai sebuah
bisnis yang tidak menarik. Untuk itu prosedur pembelian dan penjualan saham
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, maka pada tanggal 3 Juli 2000 PT
Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengeluarkan indeks Islam yaitu, Jakarta Islamic
Index, yang merupakan hasil kerjasama dengan PT Danareksa Investment
Manajement. Indeks ini melengkapi indeks-indeks yang terdapat di BEJ (Manan,
2009:79). Kehadiran Indeks JII mampu menarik para investor untuk
menginveastasikan dananya di pasar modal. Grafik 1.1 IHSG, LQ45 dan JII Sumber
: Statistik Pasar Modal Dari grafik diatas menjelaskan bahwasanya perusahaan
yang terdaftar di JII mengalami peningkatan disetiap tahunnya, kecuali tahun
2008, hal ini diakibatkan karena adanya krisis moneter. Perkembangan perusahaan
di JII tidak lepas dari minat investor yang menginvestasikan dananya hal ini
tercermin dari kapitalisasi pasar pada tabel dan grafik sehingga maka akan
berdampak terhadap minat investor untuk menginvestasikan dananya terhadap pasar
modal di Indonesia. Keputusan pendanaan menentukan perusahaan untuk hidup dan berkembang.
Keputusan pendanaan dapat dilihat dari struktur modal itu sendiri. Struktur
modal merupakan bagian yang penting dari perusahaan, karena tinggi rendahnya
struktur modal suatu perusahaan akan mencerminkan posisi financial perusahaan
tersebut. Keputusan struktur modal perusahaan secara langsung akan berpengaruh
terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat
pengendalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham and
Houston:2006:8). Manajer keuangan dituntut untuk menentukan komposisi struktur
modal yang optimal dimana dengan cara menghimpun dana dari dalam maupun luar
perusahaan secara efisien, yang berarti bahwa keputusan manajer mampu
meminimalisir biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan atau dapat memaksimalkan
nilai perusahaan. Kesalahan dalam penentuan struktur modal perusahaan mempunyai
pengaruh yang luas terutama perusahaan dalam sklala besar dalam menggunakan
hutang maka beban tetap yang ditanggung perusahaan akan semakin besar.
Jadi akan meningkatkan
risiko finansial, yaitu risiko saat perusahaan tidak membayar beban bunga atau
angsuran-angsuran hutangnya. Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu
pertukaran antara risiko dan tingkat pengembalian dimana penggunaan utang lebih
banyak akan meningkatkan risiko yang ditanggung oleh pemegang saham. Namun,
penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan meningkatkan tingkat
pengembalian. Karena itu, struktur modal yang optimal harus mencapai suatu
keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimalkan harga
saham perusahaan. Struktur modal dapat diukur dengan rasio perbandingan antara
total hutang terhadap modal sendiri yang diproxikan melalui Debt to Equity
Ratio (DER) (Husnan:2004:76). Semakin besar DER maka semakin besar pula resiko
yang harus dihadapi perusahaan, karena pemakaian hutang sebagai sumber
pendanaan jauh lebih besar daripada modal sendiri. Tabel 1.1 DER Perusahaan di
JII Kode 2011 2012 2013 AALI 0.211 0.326 0.457 UNVR 1.848 2.0201 2.137 UNTR
0.688 0.557 0.609 TLKM 0.690 0.663 0.652 PTBA 0.409 0.497 0.546 INTP 0.154
0.017 0.158 ASII 1.024 1.029 1.015 CPIN 0.429 0.510 0.579 ASRI 1.157 1.313
1.706 KLBF 0.269 0.277 0.331 ICBP 0.435 0.487 0.6031 SMGR 0.345 0.463 0.413
ADRO 1.317 1.234 1.108 AKRA 1.324 1.8 1.728 HRUM 0.306 0.257 0.217 ITMG 0.460
0.488 0.444 LPKR 0.941 1.168 1.208 LSIP 0.163 0.203 0.206 Sumber : Diolah
Peneliti Dari tabel diatas dijelaskan bahwasanya besarnya struktur modal yang
dicerminkan oleh debt to equity ratio mengalami fluktuasi yang cukup bervariasi
dari masing-masing perusahaan yang diambil sampel, dan rata-rata mengalami
peningkatan, hal ini menunjukkan stuktur modal perusahaan yang terdaftar di JII
penambahan hutang meningkat dibandingkan dengan modal sendiri. Ada beberapa
teori terkait struktur modal. Menurut pendekatan teori agensi, struktur modal
harus disusun dengan baik untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok
kepentingan pada perusahaan (Hanafi, 2008:37). Pemegang saham dengan manajemen
akan mengalami konflik kepentingan. Keputusan pendanaan memiliki pengaruh
terhadap kesejahteraan pemilik dan kelangsungan hidup perusahaan. Teori
trade-off menyatakan bahwa struktur modal yang optimal diperoleh dengan
menyeimbangkan keuntungan atas penggunaan utang dengan tingkat suku bunga dan
biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Sedangkan untuk Teori pecking order tidak
mengindikasikan target struktur modal tetapi menjelaskan urut-urutan pendanaan.
Menurut pecking order manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang
yang optimal. Kebutuhn dana ditentukan oleh investasi. Jika ada kesempatan
investasi maka perusahaan mencari dana untuk mendanai kebutuhan investasi
tersebut. Adapun varaibel-variabel yang mempengaruhi struktur modal Menurut
(Brigham dan Houston, 2006:7) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
yaitu: risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas, keuangan dan konservatisme
atau agresivitas managemen merupakan faktor-faktor yang menentukan keputusan
struktur modal. Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu
faktor yang dipertimbangkan dalam kebijakan struktur modal.Profitabilitas Utami
(2009), Santika (2011), Savitri (2012) Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan berpengaruh postif terhadap
struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI. Erdiana (2011), Masidonda
(2013) bahwa Profitabilitas tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap
struktur modal. Sejumlah penelitian yang ada menunjukkan adanya ketidak
konsistenan hasil antara profitbilitas terhadap struktur modal perusahaan.
Variabel yang mempengaruhi
struktur modal salah satunya adalah firm size. Dalam melakukan pengambilan
keputusan untuk berinvestasi, maka para investor beranggapan bahwa perusahaan
yang besar relatif stabil serta mampu menghasilkan laba lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Selain itu, semakin besar ukuran suatu
perusahaan maka semakin besar pula modal yang ditanamkan pada berbagai jenis
usaha, lebih mudah memasuki pasar. Penelitian yang dilakukan Utami (2009), dan
Yuliani (2012), halim dkk (2013) bahwasanya ukuran perusahaan tidak memiliki
pengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan Hidayati
(2010), Nugrahani (2012) Erdiana (2011) bahwasanya Size berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan dan struktur modal perusuhaan Variabel keunikan
perusahaan terkait produk yang dihasilkan, yang berbeda dari pesaingnya, hal
ini jika akan mempengaruhi terhadap komposisi modal yang digunakan untuk produk
yang unik tersebut. Savitri (2012) menyatakan bahwasanya keunikan perusahaan
mempunyai hubungan negative dengan struktur modal, jadi keunikan perusahaan
dapat menurunkan struktur modal perusahaan. Sedangkan Djumahir (2005)
menyatakan keunikan dapat meningkatkan struktur modal. Keunikan peusahaan
mempunyai hubungan positif dengan struktur modal. Non-Debt Tax Shield
perusahaan selain dari pembayaran bunga akibat penggunaan hutang, juga dapa
disebabkan oleh pembebanan yang berasal dari dari depresiasi dan amortisasi
terhadap laba dalam laporan laba dan rugi, biaya tersebut merupakan biaya non
kas atau non debt tax shield. Penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2012),
halim dkk (2013) bahwasanya non-debt tax shield mempunyai pengaruh negatif
terhadap struktur modal. Sedangkan Delcoure (2006), Masidonda (2013) menyatakan
bahwa non-debt tax shield mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.
Struktur aktiva bagi perusahaan merupakan sebuah jaminan atas pinjaman
cenderung lebih banyak menggunakan hutang.
Dari beberapa penelitian
bahwasanya Struktur Aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal
ditemukan pada penelitian Zou & Xiao (2006) dan Rahayu (2014) dan Temuan
ini mengindikasikan bahwa ketika perusahaan memiliki struktur aktiva yang
tinggi, berarti lebih banyak tangible asset, maka akan memiliki hutang yang
lebih banyak, karena aset tersebut dapat digunakan sebagai jaminan hutang..
Sedangkan Barros & Silveira (2007) menemukan bahwa struktur aktiva tidak
berpengaruh terhadap struktur modal. Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan
menunjukkan sampai seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai
sumber pembiayaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliani dkk (2012), Rahayu
(2014) Menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap struktur
modal. Sedangakan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2009) tidak berpengaruh
terhadap struktur modal. Capital Expenditure merupakan penggunaan dana
perusahaan untuk membiayai keperluan perusahaan dalam jangka panjang.
Penelitian yang dilakukan oleh Khusnul (2012) Capital Expenditure tidak
berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Appuhami (2008), Suteja dan Wiston (2009) bahwa capital expenditure berpengaruh
terhadap struktur modal. Risiko bisnis menjadi pertimbangan dalam menentukan
struktur modal, semakin besar tingakta risko maka penggunaan hutang eksternal
akan menurun. Penelitian yang dilakukan oleh Erdiana (2011) sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Utami (2009), Rahayu (2014) bahwa struktur modal
tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Dari beberapa penelitian terdahulu
diatas terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap) mengenai faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap struktur modal dengan menambah variable yang jarang
diteliti yaitu keunikan perusahaan, non debt tax shield dan capital
expenditure. Alasan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengkaji kembali
variabel-variabel yang telah dikemukan oleh tentang faktorfaktor yang
mempengaruhi struktur modal denga judul “ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
struktur modal Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode
2011-2013”.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari penjelasan latar
belakang diatas, rumusan masalah yang dapat dibuat dalah hal ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah profitabilitas,
ukuran perusahaan, keunikan, Non Debt Tax Shield, struktur aktiva, pertumbuhan
perusahaan, capital expenditure dan risiko bisnis dapat berpengaruh secara
simultan terhadap struktur modal pada Perusahaan yang terdaftar di JII ?
2. Apakah profitabilitas, ukuran perusahaan, keunikan, Non Debt Tax
Shield, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, capital expenditure dan risiko
bisnis dapat berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada Perusahaan
yang terdaftar di JII ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas,
dapat dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui pengaruh simultan variabel ukuran perusahaan,
profitabilitas, keunikan, NonDebt Tax Shield, struktur aktiva, pertumbuhan
perusahaan, capital expenditure dan risiko bisnis terhadap struktur modal pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
2. Untuk Mengetahui pengaruh
parsial variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, keunikan, NonDebt Tax
Shield, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, capital expenditure dan risiko
bisnis terhadap struktur modal pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Perusahaan Dapat memberikan informasi kepada
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index sebagai masukan
yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penyusunan suatu struktur modal yang
optimal, dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, dengan
harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. Investor Dapat dijadikan acuan atau masukan dalam rangka
mengambil keputusankeputusan yang mempengaruhi struktur modal dan
menginvestasikan dananya terhadap perusahaan yang tepat.
3. Akademis Secara Teoritis penelitian dapat
memberikan konstribusi untuk memperkaya dan melengkapi khasana ilmu pengetahuan
dibidang manajemen keuangan terutama terkait struktur modal. Serta memberikan
wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengaruh faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal sekaligus memberi masukan bagi penelitian
selanjutnya tentang struktur modal.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yang terdaftar di JII periode 2011-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment