Abstract
INDONESIA:
Stock Split selain memperbesar jumlah saham yang beredar juga memperbesar daya beli investor karena nilai sahamnya lebih kecil sehingga likuiditasnya akan meningkat, likuiditas mengacu pada seberapa mudah investor dapat memperjualbelikan sahamnya di bursa diantaranya adalah jumlah saham- saham yang beredar di masyarakat semakin banyak dan semakin mudah pula bagi investor memperjualbelikan saham yang bersangkutan. Sesuai dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh harga saham dan volume perdagangan saham terhadap likuiditas saham pada perusahaan go public yang melalukan stock split di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-
2014.
2014.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif dengan analisa deskripstif yang memakai alat uji SPSS Windows 16. Populasi penelitian adalah semua perusahaan di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 13 Perusahaan yang melakukan stock split. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan/bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5% menunjukkan bahwa variabel harga saham dan volume perdagangan saham berpengaruh secara signifikan terhadap variabel likuiditas saham. Hal ini terlihat dengan besarnya nilai signifikan 0,037 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Variabel-variabel tersebut dapat menjelaskan sebesar 48,2%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi likuiditas saham. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel harga saham berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas saham yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan yaitu 0,042 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel volume perdagangan saham berpengaruh secara tidak signifikan terhadap likuiditas saham yang ditunjukkan oleh nilai signifikan sebesar 0,353 lebih besar dari 0,05.
ENGLISH:
Stock split beside increase the circulating stock also increase the purchasing power of investor because their stock become smaller so the liquidity will increase, liquidity refer to how easy investors able to trade their stock at the exchange. Suitable with the background, the research aimed at testing the influence of stock price and trading volume to the liquidity at the go public companies that do stock split in Indonesia Stock Exchange of 2014-2015 period.
The research is qualitative research with descriptive analysis that used SPSS Windows 16. The research population is all companies in Indonesian Stock Exchange of 2014-2015 with sample of 13 companies that do stock split. The sample taking by purposive sampling.
Based on the multiple regression, it can be concluded that there were simultaneous influence at 5% significance level showed that the stock price variable influence significantly to the stock liquidity. It can be seen at the significance value of 0.037, the value smaller than 0.05. The variables able to explain 48.2%. It showed that still there were other variables that influence the stock liquidity. The results showed also the stock price variable influenced significantly to the stock liquidity shown by the significance value of 0.42 lower than 0.05. While the stock trading variable did not influence significantly to the stock liquidity that shown the significance value of 0.353 higher than 0.05.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan-perusahaan di Indonesia
dalam menuju kedewasaannya mulai berkembang menjadi perusahaan besar. Dalam
aktifitas, perusahaan besar membutuhkan sumber modal yang besar untuk kegiatan
operasional, pengembangan dan perluasan usahanya. Sumber modal untuk kegiatan
operasional perusahaan, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah
dengan pembiayaan dari swasta/individu atau pembiayaan dari masyarakat. Dengan
Sumber dana pembiayaan dari swasta/individu dan masyarakat yang mencakup dana
langsung (Direct Financial), yang berasal dari perorangan atau lembaga keuangan
seperti Bank, Asuransi dan lain–lain, maka akan memudahkan masyarakat dan
pihak-pihak lain-lain untuk mendapatkan modal untuk bersamasama menyelenggarakan
kegiatan pasar modal. Sedangkan untuk pembiayaan dari masyarakat adalah melalui
bursa efek. Bursa efek atau pasar modal mempunyai peranan yang penting baik
bagi badan usaha, investor maupun pemerintah. Bagi badan usaha khususnya
perusahaan yang go public akan memperoleh dana segar yang dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki struktur modal perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Bagi investor, keberadaan pasar modal akan memperbanyak pilihan dalam
menyalurkan dana melalui investasi sesuai dengan keinginan investor sehingga
tidak hanya menumpuk dalam bentuk deposit dan tabungan. Dan bagi pemerintah,
ini sangatlah penting sebagai wahana untuk mobilisasi dana masyarakat (dalam
negeri dan luar negeri). Melalui pasar modal dana masyarakat akan dialokasikan
ke sektor yang paling produktif dan efisien 2 sehingga mempercepat laju
pertumbuhan ekonomi nasional. Harga saham adalah harga yang dibentuk dari
interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan
mereka terhadap profit (Ahmad, 2003). Harga saham merupakan salah satu
indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan dan sangatlah dipengaruhi oleh
kekuatan pasar itu sendiri, harga saham sifatnya berubah-ubah atau berfluktuasi
setiap saat dan selalu mengalami pasang surut tergantung oleh banyaknya
penawaran dan permintaan atas saham tersebut serta beberapa faktor lain yang
mempengaruhinya. Namun, pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalam
menghasilkan suatu keuntungan, maka akan meningkatkan permintaan saham
perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan harga saham itu sendiri.
Contohnya kondisi perusahaan sangat berpengaruh terhadap harga dan volume
perdagangan saham, jika perusahaan tersebut mengalami peningkatan, maka secara
otomatis harga dan volume perdagangan saham akan meningkat, selain itu harga
saham juga dipengaruhi oleh tingkat dividen, tingkat inflasi, dan tingkat suku
bunga.
Volume perdagangan saham merupakan suatu
instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan di pasar
(Sutrisno:2000). Volume perdagangan saham juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
selain faktor saham itu sendiri, juga faktor jumlah saham. Semakin besar jumlah
saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan, maka volume perdagangan saham
semakin besar pula. Jumlah saham yang beredar dapat berubah dengan berbagai
cara, antara lain dengan melakukan company listing, pembagian saham bonus, 3
pemberian dividen saham, konversi dari obligasi konversi, penggunaan hak opsi, waran
serta dengan melakukan stock split. Dalam penelitian (Marwata, 2001) Stock
split merupakan cara yang dilakukan oleh emiten untuk mempertahankan sahamnya
agar tetap berada dalam rentang perdagangan yang optimal, sehingga daya beli
investor meningkat terutama untuk investor kecil. Secara sederhana, Stock split
berarti memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Stock split
mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi
jual beli yang mengubah besarnya modal. Harga perlembar saham baru setelah
stock split adalah sebesar 1/n dari harga saham sebelum pemecahan. Stock split
merupakan suatu kosmetik saham, dalam artian bahwa tindakan perusahaan tersebut
merupakan upaya pemolesan saham agar tampak lebih menarik di masa investor sekalipun
tidak meningkatkan kemakmuran bagi investor.
Tindakan stock split akan menimbulkan efek
fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi lebih
makmur karena memegang saham dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi, Stock split
saham sebenarnya tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis. Stock
split selain memperbesar jumlah saham yang beredar juga memperbesar daya beli
investor karena nilai sahamnya menjadi lebih kecil sehingga likuiditasnya akan
meningkat, likuiditas mengacu pada seberapa mudah (dan cepat) suatu asset dapat
dijual dan berada dekat dengan nilai wajarnya, menggunakan bid-ask spread
sebagai ukuran, semakin kecil bid-ask spread maka semakin likuid suatu saham.
Bid-ask spread terkecil yang bernilai nol (0) disebabkan oleh saham yang
mempunyai harga jual tertinggi. (Rusliati dkk, 2010) 4 Fatmawati dan Asri,
(1999) menyimpulkan bahwa aktivitas split berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat harga saham, volume turnover, dan prosentase spread. Penelitian
tersebut menunjukkan adanya penurunan pada tingkat likuiditas saham setelah
stock split menjadi lebih kecil dibandingkan dengan sebelum melakukan stock
split. Ciptaningsih (2010) menunjukkan bahwa harga saham memiliki pengaruh
negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid-ask spread. Begitu pula volume
perdagangan, dalam penelitian ini di tunjukkan bahwa volume perdagangan
memiliki pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap bid-ask spread. Hal ini
sama dengan varian return yang juga memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap bid-ask spread. Dummy sebelum dan sesudah stock split berpengaruh
negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid-ask spread. Napitupulu dan
Syahyunan (2012) menunjukkan bahwa return saham, volume perdagangan dan
volatilitas harga saham serempak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread
pada perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek. Rusliati dkk (2010)
menunjukkan bahwa bentuk pemecahan saham yang dilakukan oleh perusahaan publik
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai 2008 kebanyakan
adalah two-for-one-split. Rata-rata likuiditas sesudah pemecahan saham menurun,
ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata bid-ask spread yang merupakan selisih
harga jual tertinggi dan harga beli terendah. Hasil ini menunjukkan bahwa
tujuan perusahaan melakukan pemecahan saham guna meningkatkan likuiditasnya
tidak tercapai. Perbedaan likuiditas menunjukkan adanya pengaruh stocksplit
terhadap likuiditas saham.
Dilihat dari beberapa penelitian
terdahulu diatas ternyata peristiwa pemecahan saham tidak selalu membuat sebuah
saham semakin terlihat likuid. Hal ini berbeda dengan teori yang mengatakan
bahwa peristiwa stock split selain memperbesar jumlah saham yang beredar juga
memperbesar daya beli investor karena nilai sahamnya menjadi lebih kecil
sehingga likuiditasnya akan meningkat. Berdasarkan uraian latar belakan diatas,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan dengan judul
“Analisis Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Terhadap Likuiditas Saham
Pada Perusahaan Go Public yang melakukan Stock Split di bursa Efek Indonesia
pada periode 2013-2014 “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan atas uraian pada latar
belakang masalah yang telah dikemukakan, maka pokok permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah ada pengaruh secara simultan
variabel terikat (harga saham dan volume perdagangan saham) terhadap likuiditas
saham?
b. Apakah ada pengaruh secara parsial harga
saham dan volume perdagangan saham terhadap likuiditas saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah yang ada maka
penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui pengaruh secara
simultan variabel terikat (harga saham dan volume perdagangan saham) terhadap
likuiditas saham.
b. Mengetahui pengaruh secara parsial harga
saham dan volume perdagangan saham terhadap likuiditas saham.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis Sebagai upaya untuk
mendapatkan pengalaman yang berharga dalam menulis karya ilmiah dan memperdalam
pengetahuan terutama dalam bidang yang dikaji. b. Bagi investor dan Emiten
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan, antara lain untuk melakukan investasi dan keputusan dalam melakukan
pemecahan saham.
c. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan
sebagai bahan tambahan referensi di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang dan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa
untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang terlalu
luas, peneliti akan membatasi masalah pada penelitian ini yaitu: Pengaruh Harga
Saham dan Volume Perdagangan Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go
Public yang melakukan stock split pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2013-2014.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh harga saham dan volume perdagangan terhadap likuiditas saham pada perusahaan go public yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2013-2014. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment