Abstract
INDONESIA:
Beban kerja yang semakinbertambah, sedangkan perusahaan meminimalisir karyawan dan menuntun keprofesionalisme karyawan, sehingga menuntut energi karyawan yang lebih besar untuk mengadapi keadaan tersebut. Dengan adanya karyawan yang memiliki OCB (Organizational Citizenship Behavior) akan sangat membantu kinerja karyawan secara individu maupun kelompok dalam suatu organisasi. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang dipakai untuk mengukur OCB adalah dengan menggunakan lima dimensi yaitu (a)altruisme (perilaku membantu orang lain); (b) conscientiousness (perilaku yang melebihi prasyarat minimum);(c) sportsmanship (kemampuan untuk bertoleransi tanpa mengeluh); (d) courtesy (menjaga hubungan baik); (e) civic virtue (keterlibatan dalam fungsi-fungsi organisasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel OCB (Organizational Citizenship Behavior) mempengaruhi kinerja karyawan di PT Telkom Blimbing Malang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan sampel acak sederhana (sampel random sampling).Sampel yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 63 karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya OCB (Organizational Citizenship Behavior) di lingkungan kerja yang dapatmempengaruhi kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang. Dari semua dimensi OCB yaitu altruism, conscientiousness, sportmanship,dan courtesy berpengaruh signifikan terhadap kinerja, sedangkan pada civic virtue tidak berpengaruh terhadap kinerja, akan tetapi pada semua dimensi menunjukkan bahwa dimensi yang paling dominan adalah courtesy.
ENGLISH:
OCB (Organizational Citizenship Behavior) is a positive social behavior that done by the employee by giving contribution to the organization and working area that exceeds the demands of the role or position in the work. The employee who has the Organizational Citizenship Behavior will be helpful the performance of individual or group within an organization. The aims of this study are: first is analyzing the variable of Organizational Citizenship Behavior that influences the performance of the employee at PT. Telkom Blimbing Malang simultaneously. Second is analyzing the indicator of Organizational Citizenship Behavior that having an affect on performance of the employee partially. The last is analyzing the dominant indicator of Organizational Citizenship Behavior.
This study uses quantitative approach and multiple linear regression analysis to analyzing the data. The technique of collecting the sample uses the simple of sample random. The sample uses in this study are sixty three of the employees at PT. Telkom Blimbing Malang. In this study, there are five dimensions of measurement scale to met Organizational Citizenship, those are (a) altruism (the behavior to help the others); (b) concientiousness (the behavior that exceeds the minimum requirements); (c) sportmanship (the ability to tolerate without complain); (d) courtesy (maintain good relations); (e) civic virtue (involvement in organizational functions).
The result in this study shows that the presence of Organizational Citizenship Behavior in working area can influence the performance of the employee at PT. Telkom Blimbing Malang. From all dimension of Organizational Citizen Behavior as altruism, conscientiousness, sportmanship, andcourtesyare significance influence to the performance of the employee. However, in all of dimensions show that the dominant dimension is courtesy.
This study uses quantitative approach and multiple linear regression analysis to analyzing the data. The technique of collecting the sample uses the simple of sample random. The sample uses in this study are sixty three of the employees at PT. Telkom Blimbing Malang. In this study, there are five dimensions of measurement scale to met Organizational Citizenship, those are (a) altruism (the behavior to help the others); (b) concientiousness (the behavior that exceeds the minimum requirements); (c) sportmanship (the ability to tolerate without complain); (d) courtesy (maintain good relations); (e) civic virtue (involvement in organizational functions).
The result in this study shows that the presence of Organizational Citizenship Behavior in working area can influence the performance of the employee at PT. Telkom Blimbing Malang. From all dimension of Organizational Citizen Behavior as altruism, conscientiousness, sportmanship, andcourtesyare significance influence to the performance of the employee. However, in all of dimensions show that the dominant dimension is courtesy.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bagi perusahaan, penilaian
terhadap kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Menurut
Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja)
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Dimensi dari kinerja meliputi: kuantitas yaitu jumlah yang harus
diselesaikan, kualitas yaitu mutu yang dihasilkan (baik tidaknya), dan
ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan (Dharma,
2001:154). Selanjutnya Rivai dan Basri (2005:17) menyebutkan ada empat belas
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu 1) kebutuhan yang dibuat pekerja;
2) tujuan yang khusus; 3) kemampuan; 4) kompleksitas; 5) komitmen; 6) usaha; 7)
situasi; 8) pembatasan; 9) perhatian pada setiap kegiatan; 10) umpan balik; 11)
ketekunan; 12) ketaatan 13) kesediaan untuk berkorban; dan 14) memiliki standar
yang jelas. Dari pernyataan Rivai dan Basri menunjukkan bahwa poin ke 9 sampai
poin ke 13 termasuk dimensi OCB. Diperkuat dengan pernyataan Timpe (1993) dalam
Nufus (2011:7), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dipengaruhi oleh faktor
eksternal (lingkungan, salah satunya yaitu bantuan dari rekan-rekan. Hal ini
merupakan salah satu dimensi OCB yaitu altruisme, dengan kata lain faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah organizational citizenship behavior. 2 OCB
merupakan perilaku sosial yang positif yang dilakukan oleh karyawan dengan
memberikan kontribusi pada organisasi dan lingkungan kerjanya yang melebihi
tuntutan peran atau posisi dalam bekerja. perilaku ini dapat disebut sebagai
perilaku ekstra-role atau good citizen yang merupakan makhluk sosial dengan
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Selanjutnya Organ (1988)
dalam Herminingsih (2012:128-129) mengukur OCB dengan lima dimensi yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan, yaitu (a) altruisme (perilaku membantu orang
lain); (b) conscientiousness (ketelitian dan kehati-hatian);(c) sportsmanship
(perilaku yang sportif); (d) courtesy (menjaga hubungan baik); (e) civic virtue
(kebijaksanaan warga), bahwa OCB memiliki peranan untuk meningkatkan kinerja.
Pernyataan tersebut memperkuat teori Podsakoff et al. (2000:544-545), yang
menyatakan bahwa OCB dapat mempengaruhi kinerja organisasi dalam hal: (1)
meningkatkan produktivitas rekan kerja; (2) meningkatkan produktivitas
manajerial; (3) mengefisienkan penggunaan sumberdaya organisasional untuk
tujuan-tujuan produktif; (4) menurunkan tingkat kebutuhan akan penyediaan
sumberdaya organisasional untuk tujuan-tujuan pemeliharaan karyawan; (5)
sebagai dasar yang efektif untuk aktivitas-aktivitas koordinasi antara anggota-
anggota tim dan antar kelompok-kelompok kerja; (6) meningkatkan kemampuan
organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan SDM-SDM handal dengan
memberikan kesan bahwa organisasi merupakan tempat bekerja yang lebih menarik;
(7) meningkatkan stabilitas kinerja organisasi; (8) meningkatkan kemampuan
organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan 3 lingkungan
bisnisnya. Menurut Robbins dan Judge (2008:40), fakta menunjukkan bahwa
organisasi yang mempunyai karyawan yang memiliki OCB yang baik, akan memiliki
kinerja yang lebih baik dari organisasi lain. Hasil penelitian diluar negeri
yang menemukan hubungan antara OCB dengan kinerja diantaranya dilakukan oleh
Chiang dan Hsieh (2012), menyatakan bahwa OCB berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Terbatasnya penelitian yang menguji keterkaitan OCB dengan kinerja
memberikan peluang untuk dikembangkan dalam penelitian ini. Sedangkan di Indonesia
penelitian tentang OCB terhadap kinerja dilakukan oleh Komalasari, Nasih dan
Prasetio (2009) yang menguji “pengaruh public service, motivation dan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja organisasi
pemerintahan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa public service dan
motivation berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja
organisasional, sedangkan OCB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organisasional. Selanjutnya Quzwini (2013) dengan judul “Organizational
Citizenship Behavior pada pegawai lapas klas 1 Lowokwaru Malang” menunjukan
bahwa hasil penelitiannya hanya 6 orang (11%) pegawai yang memiliki OCB sangat
tinggi dari 55 pegawai. Kemudian Fitriastuti (2013) melakukan penelitian dengan
“pengaruh kecerdasan emosional, komitmen organisasional dan organizational
citizenship behavior terhadap kinerja karyawan” dengan hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa OCB berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan Nufus (2011) yang melakukan penelitian dengan judul
“pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan
PT. Putra Pertiwi Karya 4 Utama”, menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan
pada Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan. Dalam
Islam perilaku citizenship (OCB)
dikenal dengan perilaku amal shaleh dengan keikhlasan. Islam
mengajarkan agar umatnya beramal shaleh dengan tanpa pamrih. kerja yang ikhlas
dan berperilaku citizenship dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT. Perilaku
citizenship identik dengan perilaku ikhlas, yang dilakukan tanpa mengharap
imbalan atau reward dari pimpinan, tetapi semata-mata karena kesadaran dari
hati yang mengedepankan kecintaan dan membantu sesama (Nurdiana, 2012:144). OCB
merupakan perilaku terpuji yang didasari rasa ikhlas tanpa mengharapkan reward
dan perilaku individu yang selalu tetap menjaga relasi dengan cara membantu
orang lain meskipun bekerja diluar tanggungjawabnya (Saputra, 2013:54). OCB
merupakan perilaku prososial yang dilakukan individu secara sukarela/ikhlas
dengan saling membantu, tolong menolong atau gotong royong tanpa mengharapkan
imbalan. Dalam QS. An-Nisa’(4:146) Allah berfirman: ¬! óO ß goYÏ (#q Ý Án=÷zr&ur «!$$Î/ (#q ß J|ÁtGôã$#ur (#q ß sn=ô¹r&ur (#q ç /$s? úïÏ% © !$# wÎ) $V JÏàtã #· ô_r& tûüÏZÏB÷s ß Jø9$# ª !$# ÏN÷s ã t$ôqyur ( úüÏZÏB÷s ß Jø9$# yìtB Í´¯»s9'r é'sù ÇÊÍÏÈ
Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang
teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena
Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah
akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. 5 Ayat
diatas menjelaskan bahwa orang yang ikhlas dalam beramal akan mendapatkan
pahala yang besar. Nurdiana, (2012:144) mengemukakan bahwa perilaku menolong,
berkomunikasi dengan baik, bekerjasama dan berpartisipasi kesemuanya muncul
dari keinginan mereka untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan balasan yang
terbesar dari Allah SWT. Perilaku citizenship yang menekankan kerelaan dan
kebaikan, sesuai dengan nilai-nilai dalam Islam. Selain itu Agama Islam yang
berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai tuntutan dan pegangan bagi kaum
muslimin tidak hanya mempunyai fungsi untuk mengatur segi ibadah saja melainkan
juga mengatur umat dalam memberikan tuntutan pada masalah yang berkenaan dengan
kerja. Islam mendorong orang- orang mukmin untuk bekerja keras. Di jelaskan
dalam surat al-Kahfi (18:30) Allah berfirman: z`|¡ômr& ô`tB tô_r& ß ìÅÒ ç R w $ ¯ RÎ) ÏM»ysÎ=» ¢ Á9$# (#q è =ÏJtãur (#q ã ZtB#uä úïÏ% © !$# ¨ bÎ) ÇÌÉÈ ¸ xyJtã
Artinya “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik
perbuatannya”. Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah akan membalas setiap amal
perbuatan manusia bahkan lebih dari apa yang telah mereka kerjakan. Artinya,
jika seseorang mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan baik, dan menunjukkan
kinerja yang baik pada organisasi maupun masyarakat, maka mereka akan
mendapatkan hasil yang baik pula dari organisasi maupun masyarakat (Rohman,
2010:36) 6 PT Telkom Tbk adalah suatu
Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa
Telekomunikasi. PT Telkom menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi
dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh
Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per tanggal 31 Desember
2013, yang terdiri dari 17,881 karyawan Telkom dan 7,130 karyawan di entitas
anak. Jumlah ini menurun 2.6% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi SDM. PT Telkom telah
mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program
sertifikasi dan program global talent dalam menghadapi ASEAN Economic Community
(AEC) pada tahun 2015. Sehingga PT Telkom melakukan strategi pengelolaan SDM
dengan menekankan pada harmonisasi jumlah dan kompetensi SDM searah dengan
portofolio bisnis yang semakin fokus pada visinya, yaitu Telekomunikasi,
Informasi, Multimedia, Edutainment, dan Services (TIMES)
(http://www.telkom.co.id/). Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa
meskipun beban kerja yang semakin bertambah karena perusahaan meminimalisir
karyawan dan menuntut profesionalisme SDM demi kenyamanan dan kepuasan
pelanggan dalam menghadapi AFTA.
Keadaan ini tentu saja akan
menuntut energi karyawan yang lebih besar. Karena OCB menjadi karakteristik
individu yang tidak hanya mencakup kemampuan dan kemauannya mengerjakan tugas
pokoknya saja, namun juga mau melakukan tugas ekstra. Hasil observasi yang
peneliti lakukan secara tidak langsung karyawan PT Telkom Blimbing Malang telah
menerapkan OCB dalam setiap pekerjaannya. Terbukti bahwa karyawan PT Telkom
Blimbing 7 Malang dengan sukarela membantu rekan kerjanya yang pekerjaannya
overload (kelebihan), mau menjadi volunteer untuk karyawan baru maupun karyawan
lainnya yang sedang membutuhkan bantuan, kehendak untuk melaksanakan kerjasama
dengan karyawan lainnya, memberikan pelayanan ekstra kepada pengguna layanan,
serta mematuhi peraturan perusahaan dan disiplin kerja (masuk kerja jam
7.30-16.30), dan mampu menggunakan waktu kerjanya dengan efektif. Sehingga
sangat membantu jika terdapat karyawan yang mempunyai OCB tinggi yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan secara individu maupun kelompok serta dapat
mencapai sasaran keorganisasian dalam suatu perusahaan. Berdasarkan pada latar
belakang masalah dan kontradiksi penelitian diatas, maka dapat diajukan sebuah
penelitian dengan judul ”Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)
terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, peneliti tertarik untuk meneliti:
1. Apakah variabel OCB
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom
Blimbing Malang secara simultan?
2. Apakah indikator dari OCB, yaitu altruisme, conscientiousness,
sportsmanship, courtesy dan civic virtue memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang secara parsial?
3. Indikator manakah yang
paling berpengaruh secara dominan terhadap kinerja?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang
hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang
pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja.
1. Menganalisis pengaruh variabel OCB terhadap kinerja karyawan
pada PT Telkom Blimbing Malang secara simultan.
2. Menganalisis pengaruh
indikator dari OCB, yaitu altruisme, conscientiousness, sportsmanship, courtesy
dan civic virtue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan
pada PT Telkom Blimbing Malang secara parsial.
3. Menganalisis indikator
manakah yang paling berpengaruh secara dominan terhadap kinerja.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang
berkaitan dengan pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap
kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang.
2. Bagi pihak akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat
membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama
yang berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang berkaitan dengan
pengaruhnya Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan
pada PT Telkom Blimbing Malang.
3.
Bagi pihak lain Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi tambahan
atau pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya mengenai
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaruhnya Organizational Citizenship
Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang, dan
guna sebagai bahan pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi
permasalahan yang sama.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment