Abstract
INDONESIA:
Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa. Karyawan merupakan aset penting perusahaan. Sehingga seberapa besar perhatian perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Jumlah sampel sebanyak 88 orang diperoleh dari jumlah populasi sebanyak 732 orang dengan menggunakan rumus Slovin, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan Sampel Acak Sederhana. Variabel bebasnya terdiri dari keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah produktivitas kerja karyawan (Y). Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja(X1) dan kesehatan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PG. Krebet Baru Bululawang Malang. Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 25,690 > F Tabel 3,09 dengan nilai p sebesar 0,000 ≤ 0,05. Selain itu nilai Adjusted R Square yang sebesar 0,362 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 36,2%. Dan uji t diketahui bahwa secara parsial variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat dengan perhitungan t hitung variabel keselamatan kerja (X1) sebesar 2,839 > t tabel 1,980 dan kesehatan kerja (X2) sebesar 4,766 > t tabel 1,980. variabel yang dominan pengaruhnya adalah variabel kesehatan kerja (X2) sebesar 31,80% kemudian variabel keselamatan kerja (X1) sebesar 20,97%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja(X1) dan kesehatan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PG. Krebet Baru Bululawang Malang. Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 25,690 > F Tabel 3,09 dengan nilai p sebesar 0,000 ≤ 0,05. Selain itu nilai Adjusted R Square yang sebesar 0,362 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 36,2%. Dan uji t diketahui bahwa secara parsial variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat dengan perhitungan t hitung variabel keselamatan kerja (X1) sebesar 2,839 > t tabel 1,980 dan kesehatan kerja (X2) sebesar 4,766 > t tabel 1,980. variabel yang dominan pengaruhnya adalah variabel kesehatan kerja (X2) sebesar 31,80% kemudian variabel keselamatan kerja (X1) sebesar 20,97%.
ENGLISH:
The safety and the working health of employee is one of the determination factors of Success Company, both the field production of goods and service. The employees are important asset of company. Therefore, how company attention to safety and working health employees interested to be researched. And the objective of this research is to know how the influence of safety and working health employees to employee’s work productivity.
This research is quantitative research with survey approach. The amount of samples is 88 people which are obtained from population they are 732 people by using Slovin formula, while intake the sample technique used Random Sample Modestly. Free Variable consists of working safety (X1) working health (X2) while bound variable is employee’s work productivity (Y). The test instrument uses validity test and reliabilities test. Then the method of analyze data used doubled linear regression with F test and t test.
The result of this research shows that working safety variable (X1)
working health (X2) stimulatingly have an effect on significant to work productivity of PG employees Krebet Baru Bululawang Malang. From calculation F test is obtained F count 25,690 > F tables 3,09 with p value equal to 0,000 ≤ 0,05. Others assess Adjusted R Square which is equal to
0,362 which mean the level of free variable influence to bound variable is
36,2%. And t test is known that partially working safety variable (X1) working health (X2) have influence significant to bound variable with calculation t count working safety variable (X1) equal to 2,839 > t tables 1,980 and the working health (X2) equal to 4,766 > t table 1,980. The
dominant variable have an influence are working health variable (X2)equal to 31,80% then the working safety variable (X1) equal to 20,97%.
working health (X2) stimulatingly have an effect on significant to work productivity of PG employees Krebet Baru Bululawang Malang. From calculation F test is obtained F count 25,690 > F tables 3,09 with p value equal to 0,000 ≤ 0,05. Others assess Adjusted R Square which is equal to
0,362 which mean the level of free variable influence to bound variable is
36,2%. And t test is known that partially working safety variable (X1) working health (X2) have influence significant to bound variable with calculation t count working safety variable (X1) equal to 2,839 > t tables 1,980 and the working health (X2) equal to 4,766 > t table 1,980. The
dominant variable have an influence are working health variable (X2)equal to 31,80% then the working safety variable (X1) equal to 20,97%.
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dunia industri sekarang berkembang pesat
termasuk ditanah air. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap penyerapan
tenaga kerja. Akan tetapi apakah sesimple itu? Bisnis yang sarat akan
persaingan sekarang ini menimbulkan berbagai cara bagi perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas. Salah satu cara yang dilakukan adalah upaya
peningkatan produktivitas karyawan. Tidak dapat dipungkiri bahwa, teknologi
mutakhir sangat lebih dari menunjang produktivitas, akan tetapi bagaimanapun
juga motor penggerak teknologi tetaplah manusia (karyawan).
esuai dengan yang dikemukakan oleh
Gomes (1995 : 2) sebagai berikut : “Sumber daya manusia merupakan satu-satunya
sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan,
pengetahuan, dorongan, daya dan karya, satu-satunya sumber daya yang memiliki
rasio, rasa dan karsa betapapun majunya teknologi berkembangnya informasi,
tersedianya modal dan memadainya bahan namun jika tanpa SDM maka akan sulit bagi
organisasi untuk mencapai tujuannya. Betapapun bagusnya perumusan tujuan dan
rencana organisasi agaknya hanya akan sia-sia belaka jika unsur SDMnya tidak
dipertahankan, apabila kalau ditelantarkan ”. Hal serupa ditegaskan pula oleh
Moekijat (1983 : 138) menyatakan bahwa : “Akibat-akibat buruk dari adanya
semangat kerja yang rendah yaitu : pekerja nampak tidak puas, lekas marah,
sering sakit (absen), suka membantah, tidak disiplin, gelisah dan pesimistis,
berlambat-lambat dan pemogokan. Dengan adanya semangat kerja yang rendah dengan
akibat-akibat yang akan ditimbulkan seperti diilustrasikan diatas maka karyawan
akan tidak produktif dalam bekerja sebagai akibatnya tidak akan mencapai tujuan
organisasi yang direncanakan. Sebaliknya apabila karyawan memiliki semangat
kerja yang tinggi, diharapkan karyawan akan menunjukkan kegairahan didalam
melaksanakan tugas-tugasnya dan mendorong mereka untuk bekerja secara lebih
produktif, sehingga tujuan perusahaan bias dicapai secara maksimal”.
Sumber Daya Manusia tidak dan tak
akan tergantikan. Mengembangkan Tenaga Kerja adalah tugas penting Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) sebagaimana fungsi Manajemen SDM yaitu fungsi
manajerial dan fungsi operasional. Ketika kita lebih tekankan pada fungsi
operasional maka MSDM berfungsi pada pengadaan tenaga kerja, pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemberhentian tenaga kerja, dan pemeliharaan. Fungsi
pemeliharaan adalah memelihara apa yang telah dibentuk yaitu angkatan kerja
yang efektif, semangat, dan kegairahan kerja. Fungsi ini dititik beratkan pada
pemeliharaan fisik dan mental para karyawan melalui program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Karyawan (K3). Diperinci oleh (Suma’mur, 1998 : 3) :
“Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan
akibat kerja, pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja,
pemberantasan kelelahan kerja dan melipat gandakan kegairahan dan semangat
kerja, perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar
dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industri serta
memberikan rasa aman kepada para karyawan”. Oleh karena itu karyawan adalah
aset penting perusahaan. Disinilah Manajemen Sumber Daya Manusia berperan
penting. Sejauh mana perusahaan memberikan perhatian yang cukup terhadap kondisi
kerja karyawan. Lebih mudah dalam bahasa sumber daya manusianya, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Karyawan (K3). Dalam upaya yuridis formil
Perundang-undangan Pemerintah membebankan pada majikan atau perusahaan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja karyawan sejak karyawan mulai diterima bekerja.
Undang-Undang yang dikeluarkan
Pemerintah untuk melindungi tenaga kerja dari pengusaha atau perusahaan yang
tidak melaksanakan program K3 dengan baik misal : Undang-Undang nomor 14 tahun
1969 dan Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 serta peraturan lain yang melengkapi.
Dalam ketentuan tersebut khususnya dalam pasal 9 dan 10 dicantumkan dalam
beberapa hal sebagai berikut “Tiap-tiap tenaga kerja mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril manusia serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.” Bagaimanapun juga aspek
yuridis formil masih perlu memperoleh dukungan MSDM. Penting bagi Manajer
memelihara halhal yang mereka pandang sebagai tanda-tanda semangat kerja yang
memuaskan. “Dan bila kita menerima K3 sebagai aspek manajemen, maka masalah
dibidang ini tidak terbatas pada kerugian yang diakibatkan oleh suatu
kecelakaan kerja/ resiko (hazard). Tidak diharapkannya manajemen K3 ini bisa
juga mengakibatkan lingkungan kerja yang kurang sehat dan aman. Dalam
lingkungan seperti ini para karyawan merasa tidak enak dan tidak aman dalam
bekerja, sehingga produktivitas dan efisiensi kerja akan menurun. Ini juga
berarti bahwa perusahaan akan sulit melakukan pengembangan perusahaan dan
mewujudkan tujuan dari perusahaan”. “Keadaan ini bisa terjadi mengingat tidak
berhasilnya manajemen untuk memenuhi kebutuhan dasar dan individu yakni,
kebutuhan rasa aman (need of security). Setiap individu secara psikologis
memiliki kebutuhan untuk merasa aman, terjamin dan dilindungi dari sesuatu yang
dapat membahayakan. Oleh karenanya secara alamiah ia akan berusaha untuk tidak
menempatkan dirinya pada posisi yang membahayakan dan bila ia tidak berhasil
memperoleh kebutuhannya itu, maka jelas ia akan merasa tidak aman dan puas
didalam bekerja, rasa tidak puas akan mempengaruhi semangat kerja dan tingkat
kesehatan fisik maupun mental seorang tenaga kerja”. (Nangoi, 1994 : 137).
Nasution (1994 : 251) “Program K3 merupakan salah satu usaha untuk melindungi
karyawan ditempat kerja.
Dengan terlindunginya karyawan dari was-was
keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi
perusahaan melalui peningkatan produktivitas karyawan”. Perusahaan yang
menyadari pentingnya produktivitas kerja karyawan akan selalu memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan
salah satunya program K3. sejalan dengan pemikiran-pemikiran yang ada dewasa
ini menuntut perlunya kenyamanan dan keamanan manusia bekerja. Pemikiran ini
dilandasi oleh filosofi manusia sebagai motor penggerak tadi atau titik sentral
dalam pembangunan nasional untuk mencapai tingkat kehidupan dan kesejahteraan
yang lebih baik, baik material maupun spiritual. Berdasarkan penelitian
terdahulu kepastian Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
berdampak positif pada produktivitas kerja karyawan. Jika karyawan merasa puas
dengan kondisi kerja mereka maka karyawan akan cenderung semangat dalam
bekerja. Uraian tadi mendorong peneliti untuk melihat sejauh mana Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan terutama pada PT. PG. Rajawali I Unit
PG. Krebet Baru Bululawang Malang mengingat PG. Krebet Baru merupakan salah
satu perusahaan gula di Malang dengan produksi gula berskala besar dan
mempunyai karyawan yang banyak pula. Sehingga program keselamatan dan kesehatan
kerja karyawan (K3) diperlukan dan memang ada di PG. Krebet Baru.
Akan tetapi bagaimana dan sejauh
mana pelaksanaan program tersebut terkait dengan produktivitas kerja karyawan.
Dengan ini mengambil Judul Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
(K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan berpengaruh
secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG. Rajawali I
Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang?
2. Apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan berpengaruh
secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG. Rajawali I
Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang?
3. Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan manakah yang
berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG. Rajawali
I Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan berpengaruh secara simultan terhadap
produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru
Bululawang Pabrik Gula Krebet Malang.
2. Untuk mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG.
Rajawali I Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang.
3. Mengetahui variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang.
3. Mengetahui variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan Pada PT. PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang.
D. BATASAN MASALAH
Untuk menyederhanakan permasalahan agar nantinya masalah mengarah
pada tujuan yang akan dicapai, maka peneliti memberikan batasan masalah. Yaitu,
objek penelitian dikerucutkan yaitu objek penelitian ini adalah karyawan PG.
Krebet Baru, karena karyawan yang ada merupakan karyawan tetap dan karyawan
tidak tetap atau musiman, dengan pertimbangan waktu dan ketidak tentuan jumlah
karyawan tidak tetap, maka peneliti hanya meneliti karyawan tetap.
E. KONSTRIBUSI PENELITIAN
1. Bagi Peneliti.
a. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman kedalam
bidang sesungguhnya.
b. Sebagai aplikasi dari
ilmu yang telah diperoleh peneliti selama perkulihan.
c. Untuk memperoleh
pengalaman yang sifatnya praktis, menambah pengetahuan dan wawasan.
2. Bagi Lembaga.
a. Sebagai sumber informasi dikemudian hari bagi mereka yang
mengadakan penelitian.
b. Sebagai bahan masukan
untuk mengevaluasi sejauh mana kurikulum yang diberikan mampu memahami
kebutuhan tenaga kerja yang terampil dibidangnya.
3. Bagi Perusahaan . Dengan adanya penelitian ini, maka penting
bagi manajemen perusahaan memperhatikan keryawan dalam hal kesehatan dan
keselamatan kerja serta memperhatikan unsur-unsur apa yang membuat karyawan
dalam meningkatkan produktivitas kerja, sehingga nantinya tidak merugikan
perusahaan dikemudian hari
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (K3)terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. PG. Rajawali I Unit PG.Krebet Baru Bululawang Malang". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment