Abstract
INDONESIA:
Bakteri indigenous digunakan untuk membantu menguraikan serat pada tanaman kenaf (retting kenaf). Selama penyimpanan, bakteri indigenous tetap membutuhkan media yang mengandung nutrisi agar tetap hidup. Kandungan gizi yang masih tinggi membuat bekatul memiliki potensi menyediakan nutrisi bagi bakteri pada waktu disimpan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dan metode freeze-drying dilakukan karena mampu menyimpan bakteri dalam waktu yang lama dan yang mempunyai kelebihan yaitu viabilitas dari bakteri masih tinggi, meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas bakteri indigenous air rendaman kenaf selama penyimpanan dalam media bekatul dengan metode freeze-drying.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen secara deskriptif dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai November 2011 di Laboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk pembuatan media dan penanaman mikroorganisme. Untuk proses freeze-drying dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Bioteknologi Jurusan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Viabilitas bakteri setelah penyimpanan minggu ke-8 media 1 (bekatul ditambah dengan skim) lebih tinggi 40% jika dibandingkan dengan media 2 (bekatul ditambah dengan skim dan glukosa), media 1 yaitu 2,5x109 CFU/ml sedangkan pada media 2 yaitu 1,5x109 CFU/ml. Sehingga penggunaan media 1 lebih baik daripada media 2.
ENGLISH:
Indigenous bacteria to help untangle the fibers used in the crop kenaf (retting kenaf). During storage, the indigenous bacteria remain in need of media containing nutrients in order to stay alive. The high nutrient still makes bekatul have the potential to provide nutrients for bacteria in time saved for months or years, and the method of freeze- drying is done because it can store the bacteria in a long time and has the advantages of the viability of the bacteria is still high, although it is stored in a long time. The purpose of this research was to study the viability of bacterial indigenous water submerged during storage in the media bekatul by the method of freeze-drying.
The research methods used are descriptive and experimental methods are implemented in March until November 2011 in Microbiology Laboratory Biology Departement UIN Maulana Malik Ibrahim Malang for media creation and cultivation of the microorganism. For the process of freeze-drying is carried out in the laboratory of the Department Faculty of Nutrition and feed the cattle Ranching University of Brawijaya and Biotechnology Laboratory Department of Biology University of Muhammadiyah Malang.
Bacterial viability after the eighth week of storage media 1 (bekatul coupled with skim) higher 40% when compared with medias 2 (bekatul coupled with the skim and glucose), i.e. 2, media 1 5x109 CFU/ml in 2 media, i.e. 1 5x109 CFU/ml. So that the use of the media 1 better than the media 2.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia yang terletak di daerah tropik merupakan sumber
biodiversitas yang luas, termasuk tanaman dan mikrobanya, baik yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Selain beragam jenisnya, mikroba juga mudah
mengalami perubahan sifat sehingga menjadi strain baru yang berbeda dengan
aslinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan koleksi, penyimpanan, dan
pemeliharaan dengan baik (Mahmud, 2001). Memelihara viabilitas (viability) atau
daya hidup mikroba yang dikonversi secara eksitu pada suatu koleksi biakan
merupakan bagian penting di dalam sistem pelestariannya. Pada penelitian
Chotiah (2007), menunjukan bahwa mikroba setelah disimpan selama 10 tahun
dengan metode freeze-drying dan penyimpanan pada suhu kamar masih mempunyai
viabilitas yang tinggi. Freeze-drying atau teknik kering beku merupakan teknik
penyimpanan paling populer dan banyak digunakan untuk penyimpanan jangka
panjang mikroba. Teknik ini cocok untuk menyimpan berbagai jenis mikroorganisme
termasuk virus, bakteri, khamir, jamur, bahkan alga dan protozoa. Proses kering
beku merupakan kombinasi dua teknik penyimpanan jangka panjang yang paling
baik, yaitu pembekuan dan pengeringan. Garis besar tahapan proses ini meliputi
pembuangan uap air dengan cara menghilangkan air tanpa dicairkan dari keadaan
beku (Mahmud, 2001). Metode kering beku (freeze-drying) dapat menurunkan 2 laju
metabolisme dan menginduksi proses dormansi pada mikroba dengan tingkat
kematian yang rendah (Ilyas, 2007). Pada penelitian sebelumnya, penggunaan
freeze-drying digunakan untuk konversi sebagian besar koleksi mikroba di
Baltivet Culture Collection (BCC), yang bertujuan untuk mengetahui perubahan
viabilitas dan patogenitas mikroba koleksi BCC selama freeze-drying dan
penyimpanan pada suhu kamar tanpa pendingin (Chotiah, 2006). Bakteri merupakan
salah satu dari mikroorganisme yang berukuran sangat kecil yakni milimikron,
dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dan
Allah menetapkan ukuran-ukuran dengan serapirapinya. Allah berfirman dalam
surat Al-Furqan ayat 2: t,n=yzuρ Å7ù=ßϑø9$# ’Îû Ô7ƒÎŸ° …ã&©! ä3tƒ öΝs9uρ #Y ‰s9uρ õ‹Ï‚−Gtƒ óΟs9uρ ÇÚö‘F{$#uρ
ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# à7ù=ãΒ …çµs9 “Ï%©!$# ∩⊄∪ #\ ƒÏ‰ø)s? …çνu‘£‰s)sù &óx« ¨≅à2
Artinya: “Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia
telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuranukurannya dengan
serapi-rapinya. &óx« ¨≅à2
t,n=yzuρ ”Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu,” tidak sebagaimana yang
dikatakan oleh penganut agama Majusi dan para penyembah berhala, bahwa syaitan
atau kegelapan menciptakan sebagian dari sesuatu. Selain itu, tidak seperti
yang dikatakan oleh orang yang mengatakan, 3 bahwa makhluk memiliki kemampuan
untuk mencipta. Akan tetapi ayat ini membantah pendapat itu semua (Al Qurthubi,
2009). Hal ini menunjukkan bahwa Allah yang meciptakan segala sesuatu yang ada.
#\ ƒÏ‰ø)s? …çνu‘£‰s)sù “Dan Dia telah menciptakan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya,”,
maksudnya adalah, menetapkan segala sesuatu dari apa yang
diciptakan-Nya sesuai dengan hikmah yang diinginkan-Nya, dan bukan karena nafsu
dan kelalaian, melainkan segala sesuatu berjalan sesuai dengan ketentuanNya
hingga Hari Kiamat dan setelah kiamat. Karena Dia-lah Sang Pencipta Yang Kuasa,
dan untuk itulah kita beribadah kepada-Nya (Al Qurthubi, 2009). Ayat di atas
menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah diberi-Nya
perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan
fungsinya masing-masing dalam hidup. Mikroorganisme dalam hal ini khususnya
bakteri, merupakan salah satu makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Bakteri-bakteri dalam air retting kenaf memiliki
kemampuan untuk menghasilkan enzim yang spesifik membantu proses pemisahan
serat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ramaswamy et al (1994),
diketahui bahwa serat hasil retting bakteri memiliki kekuatan serat dan
kekuatan bundle serat lebih baik jika dibandingkan serat hasil retting secara
kimiawi. Selain itu, serat hasil retting bakteri dilaporkan lebih seragam dan
labih mengkilap. Ainuri et al (1997), dalam penelitiannya menggunakan bakteri
Bacillus pumilus, B. polymyxa dan B. subtilis yang telah diproduksi secara
komersial yang digunakan untuk retting. 4 Bakteri indigenous merupakan bakteri
asli dari alam, yang dapat menguraikan serat yang manfaatnya dapat digunakan
sebagai pendukung teknologi pertanian di bidang mikrobiologi (Octavia, 2010).
Bakteri indigenous air rendaman kenaf merupakan bakteri yang ada di dalam air
rendaman kenaf yang digunakan untuk membantu menguraikan serat pada tanaman
kenaf (retting kenaf), karena bakteri indigenous air rendaman kenaf mampu
mendegradasi serat pada tanaman kenaf. Sehingga akan dihasilkan serat kenaf
yang lebih baik, dengan waktu yang relatif cepat dibandingkan dengan biasanya.
Bakteri berukuran sangat kecil, tetapi mempunyai nilai manfaat bagi yang
mengetahuinya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ali Imran 191: $uΖ−/u‘
ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈uΚ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû tβρã¤6xtGtƒuρ
öΝÎγÎ/θãΖã_ 4’n?tãuρ #Y Šθãèè%uρ $V ϑ≈uŠÏ% © !$# tβρãä.õ‹tƒ tÏ%©!$# ∩⊇⊇∪ Í‘$¨Ζ9$# z>#x‹tã $oΨÉ)sù y7oΨ≈ysö6ß™ W ξÏÜ≈t/ #x‹≈yδ |Mø)n=yz
$tΒ Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari
siksa neraka.” Surat Ali Imran 191 di atas menjelaskan bahwa semua makhluk
ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia bagi yang mau berfikir. At-Thabari (2008),
mengatakan, Engkau tidak menciptakan penciptaan ini dengan sia-sia dan senda
gurau, dan Engkau tidak menciptakannya kecuali karena perkara besar, yakni
pahala, siksa, perhitungan, dan pembalasan. Allah SWT lalu menyifati orangorang
tersebut dengan Ulul Albab (yang berakal), adalah karena jika mereka 5 melihat
orang-orang yang diperintah dan dilarang, maka dia berkata, “Wahai Rabb, Engkau
tidak menciptakan mereka dalam keadaan batil atau sebatas senda gurau, akan
tetapi Engkau menciptakan mereka kerana perkara yang sangat besar, yakni neraka
atau surga.” Selama penyimpanan, bakteri indigenous air rendaman kenaf tetap
membutuhkan media yang mengandung nutrisi agar tetap hidup. Menurut Safriliya
(2008), mengatakan nutrisi adalah cara yang digunakan mahkluk hidup untuk
mengasimilasi makanannya.
Nutrien yang dibutuhkan oleh bakteri antara lain: sumber karbon
(karbohidrat), sumber nitrogen (protein atau amoniak), ionion organik tertentu,
metabolit penting (vitamin, asam amino) dan air. Pada dasarnya, semua organisme
membutuhkan energi untuk mempertahankan kehidupannya. Selain itu, ada beberapa
organisme yang membutuhkan nitrogen, sulfur, unsur logam dan vitamin untuk
menunjang kehidupannya. Nutrisi yang dibutuhkan bakteri indigenous air rendaman
kenaf dapat tersedia dalam bekatul, karena dalam bekatul terdapat sumber karbon
dan nitrogen yang lebih kompleks dibanding media lain. Dewi (2005), menyatakan
bekatul juga mempunyai kandungan karbohidrat dan vitamin B. yang merupakan
faktor penting untuk pertumbuhan mikroorganisme. Hasil penelitian Nurosid, dkk
(2008), melaporkan bahwa bekatul masih bisa dimanfaatkan sebagai medium
pertumbuhan bakteri, karena kandungan gizi pada bekatul masih tinggi. Selain
bekatul, media pembawa yang biasa digunakan adalah medium air kelapa. Hasil
penelitian Chotiah (2007), menggunakan medium 6 air kelapa, karena dianggap
mampu menggantikan media sintetik yang dianggap lebih mahal. Media pembawa yang
ditambahkan selain bekatul digunakan glukosa, karena glukosa akan berperan
sebagai salah satu molekul utama pembentuk energi, yang akan digunakan
mikroorganisme untuk melakukan metabolisme (Irawan, 2007). Penelitian sebelumnya
penambahan glukosa dikarenakan glukosa adalah gula dalam bentuk sederhana yang
dapat langsung dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya dan
glukosa juga berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri, karena glukosa
merupakan substrat yang mudah dicerna dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan
Lactobacillus bulgaricus dalam menghasilkan metabolit sekunder berupa aktivitas
antibakteri dengan konsentrasi glukosa sebanyak 5% (Kunaepah, 2008). Media
pembawa yang ditambahkan selain bekatul, dan glukosa, juga ditambahkan susu
skim, penambahan susu skim bertujuan untuk kelangsungan hidup dari kultur
bakteri selama freeze-drying, karena susu skim mengandung beberapa nutrisi
seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, riboflavin, besi, tiamin
dan niasin (Nanansombat, 2007). Kandungan gizi yang masih tinggi itu membuat
bekatul memiliki potensi menyediakan nutrisi bagi bakteri pada waktu disimpan
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Metode freeze-drying merupakan
teknik kombinasi pembekuan dan pengeringan sehingga mampu menyimpan bakteri
dalam waktu yang lama dan yang mempunyai kelebihan yaitu viabilitas dari
bakteri masih tinggi, meskipun disimpan dalam waktu yang lama dan juga karena
adanya media 7 pembawa sebagai penyedia nutrisi yang dibutuhkan bakteri selama
keadaan dorman. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh media bekatul terhadap viabilitas bakteri indigenous air rendaman
kenaf setelah proses freeze-drying.
1.2
Rumusan
Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana viabilitas bakteri Indigenous air rendaman kenaf selama penyimpanan
dalam media bekatul setelah proses freeze-drying?
1.3
Tujuan
Tujuan
dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
viabilitas bakteri indigenous air rendaman kenaf selama penyimpanan dalam media
bekatul setelah proses freeze-drying.
1.4
Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.
Dapat memberikan informasi tentang metode penyimpanan bakteri indigenous secara
optimal.
2. Dapat memberikan informasi tentang media
yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri indigenous air rendaman kenaf.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan penelitian yang lebih
terarah maka penelitian ini perlu dibatasi sebagai berikut:
1.
Isolat bakteri yang digunakan adalah genus Bacillus dan Paenibacillus.
2. Isolat bakteri air rendaman kenaf dari
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITAS) Malang.
3. Penggunaan
media utama: tepung bekatul, media tambahan: skim dan glukosa. Masing-masing
10% dari 100 ml Aquades.
Untuk Mendownlod Skripsi "Skripsi Akutansi :Analisis pengaruh kompensasi finansial dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan: Studi kasus pada koperasi BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur di Gresik.. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment