Abstract
INDONESIA:
Keberadaan sektor perbankan sebagai seb-sistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan. Melalui bank-bank dapat dihimpun dana-dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan. Terkait hal tersebut maka sebuah perusahaan perbankan hendaknya selalu meningkatkan kinerja keuangannya dari tahun ke tahun sehingga kepercaaan masyarakat pada umumnya dan para investor pada khususnya akan semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem pengukuran apa yang sesuai dengan perbankan syariah. Penelitian ini mengunakan perusahaan perbankan syariah di Indonesia yaitu BMI (PT Bank Muamalat Indonesia.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa sistem pengukuran dan penilaian kinerja BMI (Bank Muamalat Indonesia) dapat menggunakan metode ANGELS (Amanah management, non-economic wealth, give out, Earning, Capital, and assets, Liquidity and sensitivity to market, dan socio economic wealth) yang didasarkan pada perbedaan prinsip pertanggung jawaban yang melekat pada BMI (PT Bank Muamamalat Indonesia.
Dari hasil penelitian tentang Metode ANGELS dikataka bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI) nenunjukkan bahwa bahwa Bank Muamalat Indonesia dikataka sehat, karena sudah dbuktikan dengan beberapa metode dalam pengukuran kinerja dan tingkah kesehatan Bank.
Dari hasil penelitian tentang Metode ANGELS dikataka bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI) nenunjukkan bahwa bahwa Bank Muamalat Indonesia dikataka sehat, karena sudah dbuktikan dengan beberapa metode dalam pengukuran kinerja dan tingkah kesehatan Bank.
ENGLISH:
The existence of the banking sector as a sub-system in the economy of a country has an important role. Even in modern society, they engage the services of the banking sector. Through banks can be collected funds from the public in various forms of deposits. It is a banking company that shall always improve its financial performance from year to year so that public confidence and investors will increase. Therefore, this study was conducted to analyze what measurement system in accordance with Islamic banking. This study used Islamic banking company in Indonesia, namely BMI (PT. Bank Muamalat Indonesia).
The results of the analysis showed that the measurement system and performance assessment of BMI (Bank Muamalat Indonesia) can use the method of ANGELS (Amanah management, non-economic wealth, give out, Earnings, Capital, and assets, Liquidity and sensitivity to market, and socio economic wealth) which was based on different principles of accountability that was in BMI (PT Bank Muamamalat Indonesia).
From the results of research about method of ANGELS, it was said that Bank Muamalat Indonesia (BMI) showed that Bank Muamalat Indonesia was healthy bank, because it had been proven by several methods in the measurement of performance and Bank health ways.
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bank syariah adalah
bank dengan sistem operasionalnya berdasarkan pada konsep syariat islam yang
bertujuan untuk menghimpun dana penyalluran dana masyarakat. Dari penghimpunan
dan penyaluran danalah bank syariah memperoleh keuntungan. Bank syariah mulai
dikenal dan diakui ketika era krisis moneter yang pada saat itu hanya perbankan
syariah yang bisa bertahan (sholihah,2014:1). Sebagai sebuah bank dengan prisip
khusus, maka bank syariah diharapkan dapat menjadi lembaga keuangan yang dapat
menjembatani antara pemilik modal atau pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana (sholihah,2014:1).
Bank syariah
dikenal sebagai bank yang tidak menerapkan sitem bunga, melainkan dengan sistem
bagi hasil, yang tidak hanya berdimensi materill belaka, tetapi berdasarkan
immaterial (nilai ibadah). Kegiatan operasional yang dilakukaan oleh bank
syariah dapat dibagi menjadi tiga yaitu: penghimpun dana, penyaluran dana, dan
produk jasa-jasa perbankan (Huda dan heykal, 2010:40). Dari jenis-jenis
kegiatan bank syariah tersebut menunjukkan bahwa, bank syariah memiliki konsep
yang sangat bagus dalam pengembangan
produknya. Bank syariah berhasil menginovasi produk, menyesuaikan dan menjadi
penyedia untuk kebutuhan masyarakat secara umum sehingga masyarakat tertarik
untuk menjalin kemitraan (Huda dan heykal, 2010:40).
Semakin
banyaknya jumlah bank syariah yang berperasi diindonesia, baik dakam bentuk
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan berbagai bentuk
produk dan pelayanan yang diberikan dapat menimbulkan permasalahan di
masyarakat.Permasalahan yang paling penting adalah bagaimana kualitas kinerja
bank syariah yang ada. Bank syariah haruslah dapat memberi manfaat yang optimal
bagi masyarakat dan peran dan tanggung jawab bank syariah selaku lembaga
keuangan islam tidak hanya terbatas pada kebutuhan keuangan dari berbagai
pihak, tetapi yang paling penting adalah kepastian seluruh kegiatan yang
dijalankan oleh bank syariah sesuai dengan prinsip syariah (Homeed et al,.
2004).
Keberadaan sektor
perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu negara memiliki
peranan yang cukup penting.Bahkan dalam kehidupan masyarakat modern
sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor
perbankan.Melalui bank dapat dihimpun
dana-dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan. Terkait hal tersebut
maka sebuah perusahaan perbankan hendaknya selalu meningkatkan kinerja keuangan
dalam tahun ke tahun sehingga kepercayaan masyarakat pada umumnya dan para
investor pada khususnya akan semakin meningkat (Rahmat hidayat, 2010).
Perbankan
Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar mengikuti perkembangan
perekonomian yang terjadi.Yang menyebabkan kondisi perbankan di Indonesia dapat
dikelempokkan dalam 4 periode.Pada awal juli 1997, terjadi gejolak nilai tukar
dan pemerintah melakukan pengetatan likuiditas.Pengetatan likuiditas yang
dilakukan pemerintah memberikan dampak buruk bagi bagi perbankan dan sektor
rill.Hal ini memicu krisis kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
nasional.Memasuki awal tahun 1998, dampak krisis yang menyangkut sektor
perbankan terus meluas akhirnya Indonesia memasuki kondisi krisis yang menghancurkan
perekonomian Negara (Rahmat hidayat, 2010).
Kemudian seiring
dengan beberapa kejadian tersebut, yang khususnya berdampak segnifikan pada
sektor perbankan Indonesia, lahirlah perbankan syariah.Dimana perkembangan
perbankan syariah didorong oleh dua alasan utama yaitu adanya kehendak sebagian
masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara
umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip syariah, khususnya Bebas riba.
Menurut peraturan BI No. 2/8/PBI/2000 bank syariah adalah bank umum yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariat islam, termasuk unit usaha
syariah dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariat Islam
Bank
syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini
dikarenakan selama ini bank syariah mampu membidik pasar syariah loyalitas,
yaitu konsumen yang meyakini bahwa bunga bank haram.Selain itu, bank syariah
sedang mengalami kondisi persaingan yang ketat karena semua pihak yang terlibat
dalam perbankan sama-sama bergerak dipasar rasional yang sensitif terhadap
bunga. Para depositor sendiri sangat memperhatinkan return atau
keuntungan yang mereka peroleh ketika menginvestasikan uangnya di bank. Haroon
dan Azmi (2005) menunjukkan bahwa deposit pricing berfungsi untuk
memproteksi dan meningkatkan profit dari bank dan dibandingkan untuk menambah
nasabah baru dan merebut market share dari kompetitornya karena pada
kenyataannya ketika dibuka satu jenis deposit plan baru oleh bank, maka
para depositor akan membandingkan keuntungan yang akan mereka peroleh (Maya
indriatuti, 2011)
Harapan stakeholder
terhadap bank syariah tentu berbeda dengan bank konvensional. Hal ini didasari
oleh kesadaran bahwasanya bank syariah dikembangkan sebagai lembaga keuangan
yang melaksanakan kegiatan usaha sejalan dengan prinsip-prinsip dasar dalam
ekonomi islam. Yakni tidak hanya terfokus pada tujuan komersil yang tergambar
pada pencapaian keuntungan maksimal semata, tetapi juga mempertimbangkan
perannya dalam memberikan kesejahteraaan secara luas bagi masyarakat, yang
merupakan emplementasi peran bank syariah selaku pelaksana fungsi
sosial.Perbedaan yang dominan pada bank syariah dan bank konvensional adalah
pada sistem bungan yang digunakan (Rahmat hidayat, 2010).
Tingginya harapan stakeholder
menuntut pihak perbankan untuk selalu menilai kinerjanya terutama yang terkait
dengan kinerja keuangannya.Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat selalu going
concern. Penilaian kinerja keuangan perbankan syariah dapat digunkan sistem
ANGELS, sistem yang bertujuan memformulasikan sistem penilaian tingkat
kesehatan bank syariah yang didasarkan dari pemikiran filosofi hingga pada
pemikiran yang lebih konkrit, namun tidak sampai pada tataran teknis, analisis
dimulai dari kritik terhadap dasar nilai etika utilitarianisme yang tekandung
dalam konsep sistem penilaian tingkat kesehatan bank hanya semata-mata dikonsentrasikan
pada stockholders (Rahmat hidayat, 2010).
Data Bank Indonesia
menunjukkan sampai dengan pertengahan tahun 2015 kinerja penghimpunan dana
perbankan syari’ah sempat melambat hingga pertengahan 2010, namun memasuki
triwulan III 2010 mulai mengalami perkembangan dengan laju pertumbuhan 39,6%,
lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2009 sebesar 35,19% (iwan
triyono, 2012)
Untuk dapat memperoleh
gambaran yang tepat tentang perkembangan perusahaan, kita perlu mengetahui
kondisi bisnis yang dijalankan perusahaan dalam beradaptasi terhadap lingkungan
usaha yang selalu berubah.Laporan keuangan yang merupakan ringkasan dari
kegiatan ekonomi yang dijalankan suatu perusahaan dapat mencerminkan kondisi
perusahaan itu.Maka perlu dilakukan penilaian kinerja keuangan terhadap
kondisis perusahaan (Maya indriatuti, 2010).
PT. Bank Muamalat
sebagai pelopor bank syariah di Indonesia yang pertama murni syariah, tentunya
bisa dijadikan sebagai tolak ukur kinerja perbankan syariah Indonesia.
Sebagaimana dikemukakan oleh Heri Sudarsono (2003) PT. Bank Muamalat telah
memprakarsai terbentuknya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan lembaga
keuangan syariah lain seperti asuransi syariah, koperasi syariah, dan reksadana
syariah. Sebagai pelopor dalam industri perbankan syariah dan pendidikan
lembaga keuangan syariah lain tentunya kesehatan PT. Bank Muamalat penting
untuk diketahui oleh berbagai pihak untuk mengetahui kemampuan PT. Bank
Muamalat dalam menjalankan proses bisnisnya (Iwan triyono, 2010)
Kajian mengenai sistem
penilaian tingkat kesehatan perbankan syariah dilakukan oleh Iwaan Triyuwono
dengan gagasannnya yang disebut dengan ANGELS yang merupakan singkatan dari
Amanah management, Non-economic wealth, Give out, Earning, capital and assets,
Liquidity to market, dan socio economic wealth. Konsep ANGELS menawarkan
kelebihan-kelebihan dalam mengukur tingkat kesehatan bank syariah berdasarkan
prinsip pertanggung jawabannya (Rahmat hidayat, 2010).
Mulai banyak hadir
lembaga perbankan syariah menimbulkan masalah terutama terkait tata kelola dan
kepercayaan masyarakat. Pengelolaan dana masyarakat belum dilakukan secara
optimal dan kurang professional. Sehingga kepercayaan masyarakat untuk
menginvestasikan dananya pada perbankan syariah menjadi rendah.Oleh karena itu
perlu metode pengukuran kinerja perbankan syariah, apakah sudah mengelola
lembaga secara amanah dan professional berdasarkan syariat dan peraturan undang
undang yang telah dikeluarkan pemerintah (Maya Indriastuti, 2011)
Maka dari itu disini
menggunakan mtode ANGELS karna dalam metode ANGELS terdapat sistem pengelolahan
kinerja perbankan dengan AMANAH dan berdasarkan syariah islam (Rahmat hidayat,
2010).
Metode ANGELS sendiri
menawarkan kelebihan-kelebihan dalam mengukur tingkat kesehatan bank syariah
atau kinerja perbankan syariah berdasarkan prinsip pertanggung jawaban dalam
syariah yang meliputi tuhan, manusia dan alam (Rahmat hidayat, 2010).
Metode Angels ini juga
sangat berperan dalam pengkuran tingkat kinerja perbankan syariah karena metode
angels ini memiliki kelebihan didalam melakukan analisisnya dalam perbankan
syariah misalkan dalam amanahnya dalam menilai perbankan syariah, dengan
menggunakan metode ANGELS ini bisa diktahui apakah didalam perbankan syariah
(Muamalat malang) bisa dikatagorikan amanah dan profesional dalam menjalankan
perusahaannya (Iwan triyono, 2012).
Masyarakat Indonesia
terkenal sebagai masyarakat yang mayoritas beragama Islam, namun dalam
mengoptimalkan lembaga keuangan syariah lembaga media transaksi dan investasi
saat ini belum begitu terwujud secara maksimal.Hal ini terkait dengan tata
kelola, kepercayaan masyarakat dan kinerja perbankan syariah yang tidak dapat
terpantau secara obyektif oleh masyarakat umum (Iwan triyono, 2012).
. Berdasarkan manfaat dari penilaian
kinerja terhadap perusahaan perbankan syariah maka penulis merasa perlu untuk
melakukan pengujian terhadap kinerja perbankan sebagai usulan judul :
“Analisis
Sistem Mengukur Kinerja Perbankan Syariah Menggunakan Metode Angels (Study
Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun 2013-2015)”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan pada perbankan syariah (PT
Bank Muamalat indonesia) dengan
menggunakan metode ANGELS (Amanah management, Non-economic wealth, Give out,
Earning, capital and assets, Liquidity to market, dan socio economic wealth) ?
2. Apakah
kinerja PT Bank Muamalat Indonesia berada pada tingkat sehat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan
masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dan manfaat yang ingin di
capai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menganalisis dan mengetahui kinerja keuangan pada PT Bank Muamalat Indonesia dengan
menggunakan metode ANGELS.
2. Untuk
mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Muamalat Indonesia dengan menggunakan
metode ANGELS.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi
perbankan
Sebagai
informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menjadikan
perbankan lebih baik lagi baik buat perbankan sendiri maupun terhadap nasabah.
2. Bagi
nasabah
Sebagai
refrensi agar nanti nasabah tidak salah dalam memilih perbankan dalam
berinvestasi didalamnya.
3. Peneliti
selanjutnyaSebagai
refrensi dan acuan buat peneliti
selanjutnya.
1.5 Batasan Penelitian
Agar
pembahasan dan penelitian terarah dan tidak meluas, maka pokok pembahasan perlu
dibatasi. Agar peneliti ini terarah maka penulis membatasi permasalahan sebagai
berikut:
1. Pada
peneliti ini peneliti membatasi pada kajian tentang kinerja keungan
perbankan syariah.
2. Obyek
yang diteliti adalah PT. Bank Muamalat Indon
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis sistem mengukur kinerja pebankan syariah menggunakan metode Angels : Studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia 2013-2015. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment