Abstract
INDONESIA:
Setiap organisasi didirikan berdasarkan tujuan dan target tertentu. Begitu pula dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing. Tujuan itu pun tidak akan terwujud tanpa didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Karena sumberdaya manusia sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan atau tidaknya sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuan.
Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi juga dapat membentuk sikap serta perilaku karyawan yang erat kaitannya dengan kepuasan kerja yaitu sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Dengan adanya budaya organisasi yang baik serta kepuasan kerja karyawan yang tinggi diharapkan dapat menciptakan kinerja karyawan yang baik pula. Ada nilai yang di jadikan sebagai spirit untuk meningkatkan kinerja organisasi dan menjadi wujud dari sebuah keragaman yang di miliki olh setiap karyawan, Sehingga kedepannya proses kerja organisasi dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi organisasi.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi bergandengan metode analisa uji t dan uji f. Variabel bebas budaya organisasi yang terdiri dari variabel Inovasi dan Pengambilan Keputusan (X1), Perhatian Pada Rincian (X2), Orientasi pada Hasil (X3), Orientasi pada Orang (X4), Orientasi pada Tim (X5), Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) sebagai variabel dependen dan kinerja karyawan (Y) sebagai variabel independen.
Dari hasil uji analisis regresi bergandengan dan analisa uji t dan uji f menunjukkan X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang mana angka tersebut kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Variabel bebas Budaya organisasi yang terdiri dari variabel Inovasi dan Pengambilan Keputusan (X1) nilai sig. t = 0,046, Orientasi pada Hasil (X3) nilai sig. t = 0,003, Orientasi pada Orang (X4) nilai sig. t = 0,036, Agresivitas (X6) nilai sig. t = 0,010, Kemantapan (X7) nilai sig. t = 0,036 berpengaruh secara parsial, sedangkan variabel Perhatian Pada Rincian (X2) nilai sig. t = 0,295 dan Orientasi pada Tim (X5) dengan nilai sig. t = 0,871, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan adalah variabel Agresivitas (X6). Dengan nilai sig.T=0,010.
ENGLISH:
Each organization is established based on the objectives and specific targets. So as the company. Each company must have a goal. The goals will not be reached without be supported by human resources satisfied. Because human resources extremely take effect to the success or failure of a company in achieving the goals.
Organizational culture is belief spreading systems and values progress in an organization and guiding its members behavior . Organizational culture also can form employees attitude and behavior which are closely related to job satisfaction namely individuals general attitude towards occupation. With the organizational culture as well as high employee’s job satisfaction is expected to create the employee's performance is also good. There is a value using as a spirit to improve organizational performance and it be a manifestation of a diversity which is owned by every employee, so that the future organization job process can be proceed convenient with the vision and mission of the organization.
This research uses quantitative methods by using regression analysis coupled, T and F analysis method test . The variable of free organizational culture consists of variable Innovation and Decision Making (X1), Attention On Details (X2), oriented on results (X3), oriented in People (X4), Oriented on Team (X5), Aggressiveness (X6), Stability (X7) as the dependent variable and employee performance (Y) as independent variables.
From the Regression analysis test and T and F analysis test results shows the X1, X2, X3, X4, X5, X6 and X7 taking significant effect simultaneously on Employee Performance with a significance value of 0.000, which is amount less than 0.05 ( 0.00 <0.05). The variable of free organizational culture that consists of Innovation variable and Decision Making (X1) sig. t = 0.046, Orientation on Results (X3) sig. t = 0.003, Orientation Person (X4) sig. t = 0.036, Aggressiveness (X6) sig. t = 0.010, Stability (X7) sig. t = 0.036 taking partial effect, whereas variable Caution On the Details (X2) sig. t = 0.295 and Oriented on Team (X5) with sig. t = 0.871, doesn’t take significant effect on employee performance. From the results analysis of research data showing the most dominant variable influence to the variable of Employee Performance is Aggressiveness variable (X6). With sig.T value = 0.010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisasi didirikan berdasarkan
tujuan dan target tertentu. Begitu pula dengan perusahaan. Setiap perusahaan
pasti mempunyai tujuan masing-masing. Tujuan itu pun tidak akan terwujud tanpa
didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Karena sumberdaya manusia san
gatlah berpengaruh terhadap keberhasilan atau tidaknya sebuah perusahaan dalam
pencapaian tujuan tertentu. Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran
kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan
mengarahkan perilaku anggotaanggotanya (Soedjono, 2005: 204). Selanjutnya
budaya organisasi dapat menjadi instrumen keunggulan kompetitif yang utama,
yaitu bila budaya organisasi mendukung strategi organisasi, dan bila budaya
organisasi dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan yang berubah
dengan cepat dan tepat. Bila organisasi tidak memiliki nilai-nilai yang
diyakininya, organisasi cenderung mempasrahkan dirinya pada nasib, menjadi
sulit untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Nilainilai yang telah diyakini
oleh kebanyakan anggota organisasi sebagai suatu aturan main yang sah membuat
nilai-nilai itu menjadi nyata. Arti penting budaya organisasi karena aneka
fungsi yang dijalankan, yaitu menetapkan tapal batas; membawa identitas anggota
organisasi; mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari kepentingan
individual; meningkatkan kemantapan sistem sosial serta mekanisme 2 pembuat
makna dan kendali pembentuk sikap serta perilaku karyawan. (Robbins, 2002:186).
Disisi lain Robbins (2002: 195) berpendapat bahwa terdapat tujuh karakteristik
primer untuk memahami hakikat dari budaya organisasi, yaitu: (1) inovasi dan
pengambilan keputusan (innovation and risk taking), (2) perhatian pada rincian
(attention to detail), (3) orientasi pada hasil (outcome orentation), (4)
orientasi pada orang (people orentation), (5) orientasi pada tim (team
orentation), (6) Agresivitas (agresiveness) dan (7) kemantapan (stability).
Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap
dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatanorganisasi.
Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya
organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman
sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang bertindak. Sedangkan
Menurut Kreitner (2003:79) budaya organisasi adalah wujud anggapan yang
dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana
kelompok tersebut merasakan , memikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya
yang beragam. Secara spesifik budaya dalam organisasi akan ditentukan oleh
kondisi tim, pimpinan, karakteristik dari organisasi serta proses administrasi
yang berlalu. Budaya organisasi berperan penting karena merupakan
kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam kegiatan organisasi yang mewakili normanorma
perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi agar tujuan perusahaan dapat
tercapai. Selain itu budaya organisasi juga dapat membentuk sikap serta 3
perilaku karyawan yang erat kaitannya dengan kepuasan kerja yaitu sikap umum
individu terhadap pekerjaannya. Dengan adanya budaya organisasi yang baik serta
kepuasan kerja karyawan yang tinggi diharapkan dapat menciptakan kinerja
karyawan yang baik pula. Ada nilai yang di jadikan sebagai spirit untuk
meningkatkan kinerja organisasi dan menjadi wujud dari sebuah keragaman yang di
miliki oleh setiap karyawan, Sehingga kedepannya proses kerja organisasi dapat
berjalan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Kinerja mempunyai arti penting
bagi pegawai, adanya penilaian kinerja berarti pegawai mendapat perhatian dari
atasan, disamping itu akan menambah gairah kerja pegawai karena dengan
penilaian kinerja ini mungkin pegawai yang berprestasi dipromosikan,
dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi, sebaliknya pegawai yang
tidak berprestasi mungkin akan didemosikan.
Anwar Prabu (2004:67) menjelaskan,
pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang di capai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Bernard, John
dan Russel (1993:379), mendefinisikan kinerja sebagai suatu catatan prestasi
yang dihasilkan selama periode tertentu. Byars dan Rue (1995:499) mengartikan
kinerja adalah seperangkat hasil usaha seseorang yang dimodifikasikan dengan
kemampuan, sifat atau karakteristik individu dan persepsinya terhadap peran
yang harus dilakukannya. Usaha dalam hal ini adalah sejumlah energi yang
dikerahkan individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya baik 4 energi fisik
maupun mental. Kemampuan dan sifat merupakan karakteristik individu yang
tercakup dalam kinerjanya. Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja yang merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu yang dapat diukur berdasarkan dekat hasil yang diperoleh dari
beberapa proses tersebut terhadap target atau tujuan yang diharapkan. Pada
dasarnya setiap individu yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk
menentukan dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua
pihak agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai
sikap dan perilaku dari masing-masing induvidu. Sesuatu yang dimaksud itulah
adalah budaya organisasi sebagai pedoman atau acuan bagi suatu
organisasi/perusahaan yang memuat tentang norma-norma dan nilai-nilai yang
diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi dalam bertindak.hal inilah yang
menjadi faktor terciptanya budaya di dalam meningkatkan kinerja karyawan di
dalam seautu organisasi atau perusahaan Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satunya adalah karateristik atau budaya
organisasi dimana karyawan itu bekerja. Menurut Davis (dalam lako 2004: 29)
budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang
dipahami, dijiwai dan dipraktekkan oleh organisasi sehingga pola tersebut
memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar aturan berperilaku dalam
organisasi. 5 Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mangkunegara (2005: 113) yang
menyatakan bahwa budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem
keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang
dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah
adaptasi eksternal dan internal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini
dan dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang
tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah
terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam lingkungan
organisasi tersebut. Keadaan lingkungan suatu organisasi akan berdampak secara
sistemik terhadap kinerja seorang karyawan. Sebab, ketika karyawan merasa nyaman
dalam menjalankan tugas ataupun pekerjaannya di dalam situasi yang di timbulkan
di dalam suatu organisasi, maka ada dampak yang positif juga terhadap laju dan
produktifitas dalam suatu organisasi tersebut.
Begitupun sebaliknya, jika di dalm
sebuah organisasi budaya yang di timbulkan tidak sesuai dengan yang di inginkan
atau dengan kata lain terdapat nilai atau sistem keyakinan yang kurang baik,
maka kinerja karyawan tentu juga kurang baik dalam mengemban tugas dari suatu
organisasi ataupun suatu perusahaan. Berdasarkan observasi sementara yang di
lakukan pada bulan juni 2015 di CV. Cita Intrans Selaras, menunjukkan bahwa
keadaan pada intstansi tersebut tergolong cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan
dengan kedekatan emosional yang 6 erat baik secara horizontal maupun vertikal.
Akan tetapi, dengan keadaan tersebut justru memberikan dampak negatif.
Misalnya, masih terdapat beberapa hal yang tampak antara lain: Pertama, antar
karyawan tampak lebih sering bersenda gurau dengan sesama karyawan bahkan saat
sedang melayani pelanggan. Padahal secara etika, hal tersebut bisa saja
menimbulkan kesan tidak dianggap pada hati pelanggan. Kedua, bagian pengecekan
dan perbaikan perlengkapan kantor yang secara status berada dibawah garis
instruktif HRD (human resource development) terkesan lebih menggurui dan
mengatur pihak HRD. Ketiga terdapat fenomena yang menarik untuk di lakukan
sebuah penelitian dimana CV. Cita Intrans selaras Malang berawal dari
organisasi non profit yang didirikan oleh para anak muda yang solid, kreatif dan
mempunyai semangat yang tinggi yakni pada tahun 2005 yakni komunitas diskusi
dan riset penilitian hingga pada sebuah perjalanan usianya ke-3 tahun 2008
beralih pada organisasi profit, yakni sekolompok usaha yang bergerak di bidang
penerbitan buku. Selanjutnya Peneliti terinspirasi untuk mengembangkan teori
budaya organisasi lewat penelitian ilmiah dengan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode analisis regresi sebagai alat untuk meneliti. Berdasarkan
pemaparan diatas, penulis berinisiatif mengambil judul penelitian “Pengaruh
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan” studi kasus CV. Cita Intrans
Selaras Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka perumusan masalah yang akan dibahas adalah : 1. Apakah ada pengaruh budaya
organisasi yang meliputi Inovasi dan pengambilan keputusan (X1), Perhatian pada
rincian (X2), Orientasi pada hasil (X3), Orientasi pada orang (X4), Orientasi
pada tim ( X5), Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) terhadap kinerja karyawan CV.
Cita Intrans Selaras Malang secara simultan?.
2. Apakah ada pengaruh budaya organisasi yang
meliputi Inovasi dan pengambilan keputusan (X1), Perhatian pada rincian (X2),
Orientasi pada hasil (X3), Orientasi pada orang (X4), Orientasi pada tim ( X5),
Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) terhadap kinerja karyawan CV. Cita Intrans
Selaras Malang secara parsial?.
3. Variabel manakah yang paling
dominan di antara Inovasi dan pengambilan keputusan (X1), Perhatian pada
rincian (X2), Orientasi pada hasil (X3), Orientasi pada orang (X4), Orientasi
pada tim( X5), Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) ?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada umumnya mengungkapkan
tentang sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian yang mengacu pada isi dari
rumusan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh budaya organisasi yang meliputi pengaruh budaya organisasi yang
meliputi Inovasi dan pengambilan keputusan (X1), Perhatian pada rincian (X2),
Orientasi pada hasil (X3), Orientasi pada orang (X4), Orientasi pada tim ( X5),
Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) terhadap kinerja karyawan CV. Cita Intrans
Selaras Malang secara simultan?.
2. Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh budaya organisasi yang meliputi pengaruh budaya organisasi yang
meliputi Inovasi dan pengambilan keputusan 8 (X1), Perhatian pada rincian (X2),
Orientasi pada hasil (X3), Orientasi pada orang (X4), Orientasi pada tim ( X5),
Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) terhadap kinerja karyawan CV. Cita Intrans
Selaras Malang secara parsial?.
3. Untuk menguji dan menganalisis
variabel Inovasi dan pengambilan keputusan (X1), Perhatian pada rincian (X2),
Orientasi pada hasil (X3), Orientasi pada orang (X4), Orientasi pada tim ( X5),
Agresivitas (X6), Kemantapan (X7) yang paling dominan mempengaruhi kinerja.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Peneliti dapat
mengetahui pengembangan budaya organisasi pada kinerja pegawai CV. Cita Intrans
Selaras Malang.
2. Bagi Universitas Sebagai bahan
refrensi tambahan yang nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi Perusahaan Sebagai bahan
pertimbangan untuk manajer sumber daya manusia dalam mengontrol kebijakan yang
berhubungan dengan hasil penelitian ini
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen : Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan studi pada CV. Cita Intrans Selaras Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment