Abstract
INDONESIA:
Naiknya penghasilan dan taraf hidup masyarakat memicu peningkatan kegiatan konsumsi di era globalisasi saat ini. Fenomena ini bisa dikatakan sebagai perkembangan budaya dan perilaku konsumtif. Terbukti di era yang serba canggih saat ini, mobil masuk dalam kategori kebutuhan penting penunjang aktivitas mobilisasi masyarakat modern. Dimana masyarakat modern itu identik dengan gaya serba cepat dan instan. Hal ini terlihat dari bagaimana usaha masyarakat dalam membeli, memilih, menggunakan dan mengevaluasi produk serta jasa yang diharapkan mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan daripada konsumen. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli produk ataupun jasa diantaranya yakni faktorgaya hidup, sikap, persepsi, status sosial, kelompok acuan dan budaya.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis lingkungan yang ada disekitar konsumen diantarnya yani gaya hidup, sikap, persepsi, status sosial, kelompok acuan serta budaya konsumen dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian mobil di kota Malang. Objek atau sample dalam penelitian ini adalah 153orang yang terdiri dari masyarakat umum di kota malang yang mempunyai mobil. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling yakni menentukan sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapa pun yang dianggap cocok sebagai sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel gaya hidup, sikap, persepsi, status sosial, kelompok acuan dan budaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mobil di Kota Malang. Sedangan dari hasil uji regresi diketahui variable gaya hidup, sikap, persepsi, status sosial, kelompok acuan dan budaya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian mobil di Kota Malang.
ENGLISH:
Rising incomes and standards of living lead to increased consumption activities in the current era of globalization. This phenomenon can be regarded as the development of culture and consumer behavior. Proven in the era of the all powerful at this time , the car into the category of essential needs of modern society mobilization support activities . Where modern society is synonymous with the style of fast-paced and instant. This is evident from how the business community in buying , selecting , using and evaluating products and services are expected to meet and satisfy the needs rather than the consumer. In this case there are several factors that influence costumer behaviour in buying the products or services of which the factors life style , attitude , perception , social status , and cultural reference group.
This type of research is quantitative descriptive method. The purpose of this study was to analyze the existing environment surrounding consumers diantarnya yani lifestyles, attitudes, perceptions, social status, reference groups and consumer culture and its influence on purchasing decisions cars in the city of Malang. The object or the sample in this study is 153 people consisting of the general public in the city of the poor who have cars. The sampling technique in this research use accidental sampling which determine the sample by coincidence that met or anyone who is considered suitable as a data source.
The results of this study indicate that in partial lifestyle, ready, perception, social status, and cultural reference group has a significant influence on purchasing decisions cars in the city of Malang. Whereas the results of the regression test known variable lifestyle, ready, perception, social status, cultural reference group and positive influence on purchasing decisions cars in the city of Malang.
ARABIC:
ان ارتفاع المحصلة الحياة للمجتمعات يستطيع ان يرتفع ارتفاعا في نشاط المستهلك في زمن الان. و يقال ان هذه مظاهر اسبابا من عقلي متقدم للمجتمع وهذا الاحوال تسبب ترقية . وان هذا المجتمع الحديثة هي المجتمع باسلوب سريعة وجهازة. وتنظر هذه الأحوال من كيف جهود او محاولة المجتمع في شراء، اختيار وتقييم المنتاجات المجوة لتلبية الحاجات الى المستهلكين. اما في هذه الاحوال العوامل المؤثرة لسلوك المستهلك في شراء المنتاجات ومنهم: متغير الاسلوب الحياة، سلوك، احساس، مكانة الاجتماعي، مجموعة من المراجع، ثقافة و تقرير الشراء.
واما الاهداف المرجوة في هذا البحث وهي لتحليل البيئة حول مستهلك ومنها اسلوب الحياة، سلوك، احساس، مكانة الاجتماعي، مجموعة من المراجع و ثقافة المستهلك وتأثيرها على تقرير في شراء السيارات بمالانج. واما المدخل المستخدم في هذا البحث وهو بالنوع الكمي الوصفي. واما العينات المستخدمة في هذا البحث وهي بعددها 153 اشخاص وتتكون من مجتمع عام الذين لديهم السياات بمالانج. واما الاسلوب المستتخدمة في هذا البحث وهي بأخذ العينات العرضية وهي تعيين العينات على اساس الاحزال الحقيقية او من الذي يناسب لمصادر البيانات.
واما النتائج المحصولة من هذا البحث وهي تدل على ان جزئيا من متغير الاسلوب الحياة، سلوك، احساس، مكانة الاجتماعي، مجموعة من المراجع و ثقافة المستهلك آثارا عظيما او بذي معنى على تقرير في شراء السيارات بمالانج. واما من نتائج الاختبارالمراجعية تعرف ان من متغير الاسلوب الحياة، سلوك، احساس، مكانة الاجتماعي، مجموعة من المراجع و ثقافة المستهلك آثارا عظيما او ايجابيا على تقرير في شراء السيارات بمالانج.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Fenomena budaya konsumsi telah melanda sebagian besar wilayah
didunia.Hal yang menonjol dalam masyarakat dan menyertai kemajuan ekonomi
adalah berkembangnya budaya konsumsi lewat gaya hidup. Menurut Mowen dan Minor
(2002:282) menyatakan bahwa berbagai macam gaya hidupterlahir dari kegiatan
konsumsi ditengah masyarakat.Meskipun memang konsumsi adalah aktifitas yang tak
terelakkan, namun ada beberapa perkembangan luar biasa yang harus diwaspadai
berkenaan dengan aktifitas tersebut. Terutama tentang terbentuknya suatu bentuk
kehidupan sosial baru yang menjadikan konsumsi sebagai pusatnya, sehingga
kemudian justru muncul banyak masalah yang semakin nyata dan meresahkan bagi
kita semua. Perkembangan yang luar biasa ini menekankan pembedaan antara
keperluan-keperluan untuk bertahan hidup bagi manusia dan perkembangan suatu
ideologi yang berdasar pada konsumerisme. Schiffman dan Kanuk (2000:48)
menyatakan bahwa berkembangnya gaya hidup masyarakat perkotaan tersebut, satu
sisi bisa menjadi pertanda positif meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat
kota. Yang mana peningkatan kegiatan konsumsi dipandang sebagai efek dari
naiknya penghasilan dan taraf hidup masyarakat. Namun disisi lain, fenomena
tersebut juga bisa dikatakan sebagai pertanda kemunduran rasionalitas
masyarakat, yang mana konsumsi dianggap sebagai penyakit yang menggerogoti jiwa
dan pikiran masyarakat. Konsumsi menjadi orientasi hidup bagi sebagian
masyarakat, sehingga setiap aktifitas yang dilakukannya didasari karena
kebutuhan berkonsumsi. Oleh karena itu, banyak pihak yang menyalahkan
rasionalitas konsumsi sebagai faktor yang menyebabkan hilangnya kritisme
masyarakat terhadap berbagai hal yang vital bagi kehidupan, kebijakan
pemerintah maupun fenomena hidup lainnya. Diatas telah dikatakan bahwa budaya
konsumsi yang tengah berkembang, menjadi orientasi hidup masyarakat. Menurut
Mowen, Jhon C. dan Michael Minor (2002), Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari
lingkungan konsumen yang mempengaruhi pola konsumsi mereka dalam kehidupan
sehari harinya. Jika kebutuhan primer tiap orang telah terpenuhi, maka mereka
akan mempertimbangkan untuk kebutuhan tambahan atau sekunder mereka. Sehubungan
dengan itu lingkungan konsumen seperti gaya hidup yang anut, sikap masyarakat
dan individu dalam pemilihan barang konsumsi, persepsi baik maupun buruk yang
dimiliki, status sosial, pengaruh budaya dan kelompok acuan serta semua hal
yang mendorong mereka untuk mengkonsumsi barang maupun jasa sangatlah
berhubungan erat. Saat ini manusia menganggap mobil menjadi kebutuhan tambahan
yang menjadi salah satu kebutuhan penting yang harus dimiliki guna menunjang
usaha pemenuhan kebutuhan itu. Dalam hal ini disebutkan oleh Mangkunegara dan
Anwar Prabu (2002), bahwa minat seseorang dalam membeli akan meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia semakin hari
semakin banyak dan beragam. Seperti halnya keragaman fasilitas ditunjang dengan
harga yang terjangkau dan kemudahan dalam proses pembelian. Sekarang ini banyakmobil-mobilbaruyang
dijual dengan hargaterjangkau sehingga membuatperedaranmobilsemakinmarak
dipasaran. Pemerintah memprediksikan peningkatan penjualan kendaraan roda empat
khusus wilayah Jawa Timur akan meningkat dari tahun kemarin sebesar 15%. Untuk
itu produsen kendaraan roda empat akan mendistribusikan sekitar 300.000 unit
untuk periode 2016 yang dikhususkan wilayah Jawa timur saja.
(www.tribunnews.com) Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur
dan mendapatkan predikat kota Metropolis.Maka bisnis dalam bidang otomotif
sangatlah menjanjikan. Jika diurutkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir,
pertumbuhan penjualan kendaraan roda empatdi Kota Malang memang menunjukkan
trend positif. Hal itu ditunjukkan dari jumlah wajib pajak (WP) yang terus
bertambah setiap tahunnya. Di tahun 2012 tercatat ada 267 WP dealer mobil, dan
bengkel. Setahun berikutnya meningkat menjadi 671. Hingga pada tahun 2014
tercatat kurang lebih 300 WP terkait .(www.MalangPost.com). Merujuk pada
penelitian yang dilakukan oleh ISP Research of house Quality indonesia
mengemukakan bahwa menurut fungsi atau penggunaannyapasar mobil bisa dibedakan
dalam beberapa jenis atau segmentasi diantaranya mobil kerja, mobil keluarga,
mobil wanita dan mobil informal.
Berdasarkan data yang dirilis oleh gabungan industri kendaraan
bermotor Indonesia (Gaikindo tahun 2015) tercatat penjualan retail sales
kendaraan roda empat wilayah jawa Timur khususnya Kota Malang periode 2015
mengalami peningkatan secara signifikan. Dimana penjualan play car 14%, family
car 42%, work car 26%, female car 18%, total penjualan pada September mencapai
8.782 unit atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan dengan penjualan Agustus. Data
tersebut memberikan bukti pasar automotif di Tanah Air mulai bergairah. Selain
itu, angka tersebut menunjukkan penjualan mobil penumpang paling tinggi dalam
tiga bulan terakhir. Pada Juli penjualan kendaraan roda empat secara nasional
hanya mencapai 67.932 unit dan Agustus 77.410 unit. Sedangkan secara nasional
keseluruhan, total penjualan nasional retail saleskendaraan roda empat
sepanjang Januari sampai September 2015 sebanyak 760.017 unit.Dimana MPV 37%,
city car 18%, pick up 17%, bus 7%, SUV 9%, hatback 7%, sedan 2%, taksi 3%.
(www.okezone.com). Menurut data Kemenperin di tahun 2015 ini pertumbuhan
industri otomotif tahun akan melebihi pertumbuhan tahun lalu, yang diperkirakan
dari sisi produksi, industri mobil akan tumbuh 9 persen. Salah satu indikator
geliat industri otomotif adalah jumlah pekerja di pabrik mobil yang meningkat.
Industri otomotif tahun ini masih menarik dan potensial. Walaupun kondisi
ekonomi internal dan eksternal masih belum pulih namun penjualan tetap
meningkat dari tahun lalu.(www.kompasiana.com) Merujuk pada penelitian Harsanti
dkk (2013) yang menjelaskan bahwa lingkungan konsumen ini mempunyai sifat
terbatas, sehingga dengan keterbatasan ini seorang pemasar bisa lebih mudah
membagi pasar sesuai yang ditargetkan. Selain itu Yahya (2011) juga menambahkan
bahwa variabel demografis konsumen juga berperan penting dalam keputusan
pembelian. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan tekhnologi, produsen
menawarkan banyak pilihan alat transportasi pribadi kepada konsumen lewat
strategi marketing ayng menurut merea cocok dan tepat. Dengan banyaknya pilihan
jenis mobil yang di tawarkan oleh produsen diharapkan mampu membuat konsumen
memutuskan untuk membeli mobil sesuai keinginan dan kebutuhan mereka. Merujuk
pada penelitian Fitri dkk (2011) yang mengatakan bahwa melalui bauran pemasaran
seorang bisa menciptakan daya tarik suatu produk maupun jasa dan ini mengacu
pada keputusan pembelian. Dalam hal ini ditegaskan pula oleh Amelia tjahyono
(2013) yang mengatakan bahwa marketing mix berperan penting dalam proses
keputusan pembelian didalamnya mencakup strategi pemasar untuk membidik
konsumen dilapangan. Menurut Undang-Undang Rl Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan menyatakan bahwa lingkungan memiliki kompleksitas
situasi yang sangat beragam dan susah dikontrol. Dalam disiplin ilmu sosiologi,
lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dengan
memperhatikan latar belakang masalah diatas, penulis berkeinginan untuk
melakukan sebuah penelitian dengan tema perilaku konsumen dengan judul
“Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Konsumen serta
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil di Kota Malang”.
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisishubungan antara lingkungan internal dan eksternal individu
konsumen, setelah itu untuk mengetahui adakah pengaruh lingkungan internal dan
eksternal terhadap keputusan pembelian.
1.2 Rumusan Masalah
1) Adakah hubungan antara lingkungan internal dan lingkungan
eksternal konsumen?
2) Adakah pengaruh lingkungan internal dan lingkungan eksternal
konsumen terhadap keputusan pembelian mobil ?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Untuk menganalisis hubungan antara lingkungan internal dan
lingkungan eksternal konsumen.
2) Untuk menganalisis pengaruh lingkungan internal dan lingkungan
eksternal konsumen terhadap keputusan pembelian mobil.
1.4 Manfaat Penelitian
1) Bagi pelaku bisnis/ pengusaha hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi mereka untuk mengetahui
faktoryang menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli mobil yang ditawarkan
sehingga pihak pengusaha akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam melayani
konsumen.
2) Bagi perguruan tinggi/ akademisi Sebagai masukan untuk pihak
lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. Juga sebagai bahan bacaan
untuk menambah wawasan terutama mengenai lingkungan yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan atau
referensi.
3) Bagi penulis Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang
ilmu manajemen pemasaran, dan melatih penulis untuk dapat menerapkan
teori-teori yang diperoleh dari perkuliahanserta sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
1.5 Batasan Penelitian
Fokus ruang lingkup kajian dalam penelitian
ini adalah perilaku konsumen dalam membeli suatu barang maupun jasa. Sedangkan
batasan analisis penelitiannya yakni lingkungan internal dan eksternal individu
serta keputusan pembelian konsumen dalam membeli mobil di kota Malang.
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment