Abstract
INDONESIA:
Portofolio yang dipilih dari sekian banyak pilihan pada portofolio yang efisien adalah portofolio optimal. Portofolio yang dipilih oleh investor adalah portofolio yang memiliki kriteria-kriteria sendiri sehingga dipilih oleh investor tersebut dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja portofolio optimal pada saham konvensional dan saham syariah dan mengetahui perbandingan kinerja antara saham konvensional dan saham syariah.
Penelitian ini menggunakan metode indeks tunggal untuk membentuk kandidat portofolio optimal. Untuk mengukur kinerja saham dengan menggunakan tiga metode pengukuran yaitu metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jansen. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan analisis uji beda dengan menggunakan program SPSS yaitu uji Independent Sample T-test. Dan mempertimbangkan asumsi klasik yaitu iji normalitas data.
Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah sampel sebanyak 14 sampel pada indeks LQ 45 dan sebanyak 8 sampel pada indeks JII. kinerja masing-masing indeks pada metode sharpe, metode Treynor dan metode Jansen terlihat kinerja saham JII menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada saham LQ-45, hal ini menunjukkan bahwa kinerja saham syariah lebih baik terhadap kinerja saham konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji beda dengan menggunakan uji statistik Independent Sample T-Test pada program IBM SPSS Statistics 24. Diketahui nilai signifikasi adalah lebih besar dari 0.05 Yang artinya yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja portofolio optimal pada saham konvensional dan saham syariah dengan menggunakan tiga metode penilaian kinerja yaitu indeks sharpe, indeks treynor dan indeks jensen.
ENGLISH:
The portfolio selected from the many options of an efficient portfolio is optimal portfolio. Portfolio selected by the investor which has its own criteria that have been selected by the investor and is in accordance with the desired criteria of investor. This study aims to determine the optimal portfolio performance in stocks of conventional and Islamic stock and compare the performance between conventional and Islamic stock shares.
This study uses a single index to form optimal portfolio candidates. To measure the performance of stocks using three measurement methods is the method of Sharpe, Treynor methods and methods Jansen. This research uses descriptive quantitative research and analysis of different test using SPSS program that is testing Independent Sample T-test. And considering the classical assumption of normality test data.
The results indicate total sample of 14 samples at LQ 45 and 8 samples of index JII. the performance of each index on the method of Sharpe, Treynor methods and Jansen methods visible performance of JII stocks showed a higher value than LQ-45, this indicates Islamic Stock performance is better than performance of conventional stock. The results of this study indicate that different test by using statistical tests Independent Sample T-Test on the IBM SPSS Statistics program 24. Given the significance value is greater than 0.05 That means there is no significant difference between the performance of optimal portfolios in stocks of conventional and Islamic stocks with using three methods of performance assessment that Sharpe index, Treynor index and index jensen.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era sekarang telah banyak alternatif yang ditawarkan dalam berinvestasi seperti investasi dalam bentuk sekuritas ataupun investasi dalam bentuk aset riil. Investasi dalam bentuk sekuritas masih terbagi dalam bermacam bentuk seperti saham, reksadana, sukuk, dan obligasi, begitu pula dengan investasi dalam bentuk riil terbagi dalam berbagai macam bentuk. Masyarakat pun ditawarkan pilihan jenis investasi apakah ingin berinvestasi menggunakan sistem konvensional atau memilih investasi dengan menggunakan sistem syariah. Tentu saja masyarakat yang memilih jenis - jenis investasi tersebut memiliki pandangan dan kriteria masing – masing. Dengan ditawarkannya berbagai macam bentuk dan jenis investasi maka bermunculan pula perusahaan pialang saham untuk menyediakan fasilitas dan jasa perantara bagi calon investor yang ingin menginvestasikan dananya. Dalam Islam sendiri menganjurkan kita untuk menabung, dengan menabung maka seorang berarti mempersiapkan diri untuk hal – hal yang urgen atau kebutuhan di masa depan. Maka Islam mengajarkan untuk berinvestasi dan mengembangan harta yang kita miliki dengan syarat mematuhi aturan – aturan yang telah di tetapkan dalam Al qur’an dan Al Hadist. Diantara aturan – aturan tersebut ialah larangan riba, larangan menipu dan segala yang bertentangan 2 dengan hukum syariat Islam. Agar hasil dari dana yang kita investasikan terjamin kehalalannya dan mendapat barokah dari Allah swt. Dalam berinvestasi terdapat unsur ketidak pastian yang tidak diharapkan yang disebut dengan risiko, pada setiap investasi dalam bentuk manapun pasti akan menemui risiko di dalamnya. Namun risiko berkaitan erat dengan return yang akan di dapatkan, sebagaimana kita tahu bahwa risiko berbanding lurus dengan return atau lebih di kenal dengan istilah high risk high return, yang artinya risiko yang tinggi mengandung return yang tinggi pula. Setiap investor pasti mengharapkan return yang tinggi, namun disisi lain juga menghindari risiko yang tinggi. Investor tidak tahu pasti hasil apa yang akan di dapatkan dari investasi apakah return yang tinggi atau malah kerugian dampak dari risiko yang tinggi.
Para investor melakukan berbagai macam cara untuk menghindari kerugian atau meminimalisir risiko. Pada saat akan melakukan investasi, investor akan menganalisis keadaan dari berita atau surat kabar, perbandingan istrumen, kondisi nilai rupiah, tingkat inflasi dan sebagainya. Menurut Fabozi (2000:775-776) Pengukuran kinerja melibatkan perhitungan pengembalian yang diperoleh manajer uang selama beberapa periode tertentu yang disebut periode evaluasi. Beberapa bahasan penting perlu dilakukan dalam mengembangkan metodologi perhitungan pengembalian portofolio. Karena keberadaan beberapa metodologi yang masing-masing dapat memberikan hasil yang berbeda, maka perbandingan kinerja manajer uang merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Akibatnya, terdapat kerancuan yang berhubungan dengan arti dari data yang diberikan oleh manajer uang kepada para 3 klien maupun calon klien. Hal ini membuka kesempatan bagi para manajer untuk memberikan laporan kinerja yang lebih baik daripada hasil yang sebenarnya. Sedangkan menurut Elton dan Gruber Evaluasi kinerja portofolio merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembalian keputusan investasi, baik investasi yang dilakukan sendiri maupun melalui manajer investasi. Sebagian besar investasi dilakukan melalui manajer profesional (zubir,2011:249). Menurut Zubir (2011 : 2) Portofolio saham adalah investasi yang terdiri dari berbagai saham perusahaan yang berbeda dengan harapan bila harga salah satu saham menurun, sementara yang lain meningkat, maka investasi tersebut tidak mengalami kerugian. Selain itu, korelasi antara return satu saham dan saham lain juga akan memperkecil varians return portofolio tersebut. Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Pemilik saham berhak atas laba perusahaan yang disebut sebagai dividen dan juga menanggung risiko bila perusahaan merugi.
Saham yang dimaksud dalam investasi ini adalah saham biasa ( common stock ) yang diperdagangkan di bursa, khususnya Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk mengantisipasi risiko, maka para investor melakukan portofolio investasi. Mendapatkan return yang tinggi namun menekan risiko membuat para investor melakukan langkah analisis portofolio. Dalam dunia investasi kita sering mendengar pesan jangan menaruh semua telur yang kita punya dalam satu tempat atau keranjang, melainkan menaruh telur – telur pada beberapa keranjang. 4 Apabila keranjang jatuh maka kita masih punya keranjang lain yang berisi telur kita tadi. Begitu pula investasi, untuk menghindari risiko yang tinggi, dana yang kita miliki investasikan di beberapa istrumen investasi, seperti saham, properti, obligasi, deposito dan lain – lain. Portofolio yaitu gabungan dari instrumen – isntrumen investasi. Agar investor dapat mengetahui portofolio yang mempunyai kinerja yang baik, maka di lakukan pengukuran kinerja portofolio untuk mengetahui dan menganalisis apakah suatu portofolio memenuhi tujuan investasi. Zubir (2011;251) menyebutkan pengukuran kinerja saham dan portofolio berkaitan dengan pengukuran perubahan return dan risiko investasi tersebut dari waktu ke waktu. Ada empat ukuran kinerja investasi yaitu: a. Rasio excess return terhadap deviasi standar (sharpe measure), b. Perbedaan return terhadap Capital Market Line (different Return), c. Rasio excess return terhadap beta (treynor measure), dan d. Jensen differential performance index. Di indonesia sendiri tingkat investasi portofolio dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, terlihat dari grafik berikut 5 Gambar 1.1 Grafik Investasi Portofolio di Indonesia Sumber : www.bi.go.id Dari grafik diatas terlihat bahwa tingkat investasi portofolio mengalami kenaikan dan penurunan. Penurunan yang paling rendah terjdi pada tahun 2011 Triwulan ke III dan mengalami kenaikan paling tinggi pada tahun 2014 Triwulan ke I namun juga mengalami kenaikan yang tinggi pada awal 2015. 6 Gambar 1.2 Perkembangan Kapitalisasi Saham Syariah Sumber : www.syariahsaham.com Dari gambar diatas terlihat perkembangan kapitalisasi saham syariah, Mengikuti peningkatan yang terjadi pada indeks IHSG, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat meningkat 7,94% menjadi 145,06. Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 6,20% menjadi sebesar Rp2.600,85 triliun dengan pangsa pasar sekitar 53,38% dari total kapitalisasi pasar saham. 7 Gambar 1.3 Perkembangan Indeks Saham Syariah Sumber : www.syariahsaham.com Begitupula halnya dengan Perkembangan Indeks Saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII) mengalami kenaikan sebesar 8,50% menjadi 603,35. Nilai kapitalisasi pasar saham JII juga meningkat sebesar 7,91% yaitu menjadi Rp1.737,29 triliun dengan pangsa pasar sebesar 35,65% dari total kapitalisasi pasar saham yang tercatat di Bursa. Djohan, Murhadi dan Ernawati (2014) meneliti Kinerja Portofolio Syariah Dan Portofolio Non Syariah Di Indonesia, menggunakan model indeks tunggal. Hasil penelitian berdasarkan penelitian ini, investor dapat melihat bahwa tidak hanya mematuhi norma yang ada atau memperbaiki keadaan dunia tetapi investor dapat memperoleh return yang lebih tinggi dibandingkan berinvestasi pada portofolio non syariah. Dalam penelitian yang dilakukan Noviastuty (2011) meneliti Evaluasi Kinerja Portofolio Antara Saham Syariah Dengan Saham Konvensional Di Bursa 8 Efek Indonesia, menggunakan menggunakan metode Risk-Adjusted Return Index. Hasil penelitian yaitu Hasil perbandingan kinerja portofolio optimal antara portofolio optimal yang terbentuk berdasarkan saham tergolong indeks Kompas 100, Indeks LQ 45 dan Jakarta Islamics Indeks (JII) menunjukkan hasil bahwa kinerja portofolio optimal saham JII tidak lebih baik dari Kompas100 dan LQ45. Dalam berinvestasi sebaiknya investor melakukan analisis portofolio terlebih dahulu untuk memutuskan saham yang menjadi target investasi, sehingga tujuan berinvestasi untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat tercapai.
Investor dapat memilih saham yang masuk dalam portofolio optimal Kompas100 untuk berinvestasi hal ini selain portofolio tersebut memiliki kinerja yang baik, saham yang masuk indeks Kompas100 memiliki fundamental yang kuat serta kinerja perusahaan yang baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan Nurdin (2009) meneliti Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Saham-Saham Unggulan Berbasis Syariah Dengan Saham-Saham Unggulan Berbasis Konvensional Di Bursa Efek Indonesia, menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitiannya yaitu Dilihat dari koefisien variasi bahwa portofilio optimal saham konvensional lebih kecil artinya kinerja portofolio saham konvensional lebih baik dibandingkan saham syariah Dari beberapa hasil penelitian diatas, penelitian terhadap portofolio telah banyak dilakukan dengan menggunakan obyek dan metode yang berbeda-beda sehingga hasil penelitiannya pun berbeda. Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti perbandingan kinerja portofolio konvensional dan syariah. Pada 9 penelitian ini menggunakan metode indeks tunggal dengan menggunakan rasio Sharpe, Treynor, dan Jensen. Serta melakukan penghitungan statistik t-test untuk uji beda pada portofolio optimal saham konvensional dan saham syariah. Dipilihnya saham syariah dan saham konvensional karena berdasarkan hasil penelitian terdahulu, kinerja saham syariah masih kalah dibandingkan dengan kinerja saham konvensional. Tetapi secara keseluruhan saam syariah berkembang sangat pesat. Jadi dengan pesatnya perkembangan saham syariah, peneliti ingin melihat perbandingan kinerja portofolio saham syariah dan saham konvensional agar peneliti bisa mengetahui sejauh mana kinerja saham syariah yang perkembang dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang pesat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi penelitian yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dengan mengambil judul, “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM KONVENSIONAL DAN SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana kinerja portofolio optimal pada saham syariah dan konvensional dengan menggunakan metode indeks sharpe, indeks treynor dan indeks jensen?
b. Apakah ada perbedaan secara signifikan antara kinerja portofolio optimal saham syariah dan saham konvensional di BEI periode 2013 – 2015?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk melihat kinerja portofolio optimal pada saham syariah dan konvensional dengan menggunakan metode indeks sharpe, indeks treynor dan indeks jensen
b. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kinerja portofolio optimal saham syariah dan saham konvensional di BEI periode 2013 – 2015
1.4 Kegunaan Penelitian
a. Bagi Investor Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi dengan melakukan prtofolio optimal
b. Bagi pemerintah Dapat menambah sumber informasi tentang kondisi saham syariah di Indonesia bila dibandingkan dengan saham konvensional.
Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan untuk meregulasi pasar modal syariah maupun pasar modal konvensional c. Bagi peneliti Penelitian ini dalam prosesnya dapat menambah wawasan keilmuwan dan pemahaman tentang analisis sekuritas, terutama pada pemahaman kinerja portofolio optimal. Dan juga sebagai media pengaplikasian teori-teori yang telah dipelajari pada masa perkuliaan d. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan analisis perbandingan kienrja portofolio optimal pada saham syariah dan saham konvebsional
1.5 Batasan Penelitian
Untuk memfokuskan penelitian ini, maka ditetapkan batsan-batasan masalah yaitu;
1. Penelitian berfokus pada perusahaan yang sahamnya tergabung di BEI selama periode 2013 sampai dengan 2015.
2. Penilaian kinerja portofolio optimal pada saham syariah dan saham konvensioanal dengan menggunakan tiga metode yaitu indeks sharpe, indeks treynor dan indeks jensen
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham konvensional dan saham syariah yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment