Abstract
INDONESIA:
Pemasaran memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan, karena pemasaran merupakan kegiatan utama perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang dihasilkan sampai ke tangan konsumen, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk membuat strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan bauran promosi. Dimana bauran promosi ini memiliki variabel-variabel bebas yang mampu mempromosikan suatu produk yang ada, diantaranya variabel periklanan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian ini adalah eksplanasi (penjelasan pengaruh) dengan menggunakan pendekatan survey. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 100 orang yang diperoleh dari rumus Slovin (2005). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner/angket dan wawancara. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji t dan uji f.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 35% variable keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel bebasnya yakni, periklanan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan. Sedangkan sisanya 65% variabel keputusan pembelian dipengaruhi variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hasil uji t dan uji F menunjukkan bahwa variabel periklanan (X1), penjualan perorangan (X2), dan promosi penjualan (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
ENGLISH:
Marketing has important role in a corporation, because marketing is main activity of marketing to distribute product or service which is produced to consumer, because of that a corporation is forced to make certain strategy to distribute the products. One of some ways the corporation can do is runing promotion mixture which has independent variables that can promote a product such as advertisement variable, individual selling, and selling promotion.
This research has a purpose to know promotion mixture influence to decision taking of buying. The type of this research is explanation (influence explanation) which usessurvey way. The sample taking uses random sampling with a hundred respondents which is got from Slovin Rule. The data submission technically uses questionnaire/petition and interview. The analysis technique uses double linear regression with T testing and F testing.
Based on the result of this research, it shows that 35% variables of decision taking of buying is influenced by independent variables such as advertisement, individual selling, and selling promotion. Despite the 65% variables of decision taking of buying is influenced by other variables which are not mentioned in this research. The result of T testing and F testing shows that advertisement variable (X1), individual selling (X2), and selling promotion (X3) influence significantly to decision taking of buying variable.
This research has a purpose to know promotion mixture influence to decision taking of buying. The type of this research is explanation (influence explanation) which usessurvey way. The sample taking uses random sampling with a hundred respondents which is got from Slovin Rule. The data submission technically uses questionnaire/petition and interview. The analysis technique uses double linear regression with T testing and F testing.
Based on the result of this research, it shows that 35% variables of decision taking of buying is influenced by independent variables such as advertisement, individual selling, and selling promotion. Despite the 65% variables of decision taking of buying is influenced by other variables which are not mentioned in this research. The result of T testing and F testing shows that advertisement variable (X1), individual selling (X2), and selling promotion (X3) influence significantly to decision taking of buying variable.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini kita ketahui
bahwa setiap perusahaan pasti dihadapkan pada persaingan dalam memasarkan
produk maupun jasanya. Persaingan tersebut tentunya tidak dapat dihindari oleh
setiap perusahaan, semakin tinggi tingkat persaingan akan semakin tinggi pula
tingkat kreatifitassuatu perusahaan. Maka dari itu setiap perusahaan harus
memiliki senjata tangguh untuk memenangkan persaingan tersebut, salah satu
upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menerapkan strategi
pemasaran. Menurut W.Y. Stanton dalam Agus Hermawan (2012:33) pemasaran adalah
sesuatu yang meliputi seluruh system yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli actual maupun potensial.
Pemasaran memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan, karena pemasaran
merupakan kegiatan utama perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang
dihasilkan sampai ketangan konsumen, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
membuat strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, salah satu cara yang
dapat dilakukan yaitu dengan melakukan bauran pemasaran. Hubungan strategi dan
pemasaran menjadi penting dalam dunia bisnis, karena pada hakikatnya hubungan
ini merupakan langkah-langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan
oleh sebuah perusahaan guna mencapai target pemasaran terbaik dalam rangka
mewujudkan kepuasan konsumen secara maksimal.
(AgusHermawan 2012:33) Produk, harga,
distribusi, dan promosi merupakan variabel-variabel dari bauran pemasaran yang
dapat mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk menggunakan produk atau jasa
yang ditawarkan perusahaan. Akan tetapi dengan semakin ketatnya persaingan maka
perusahaan harus memfokuskan usaha yang dapat dilakukan untuk merebut simpati
konsumen yaitu dengan melakukan promosi. Promosi sangat diperlukan oleh
perusahaan karena disatu pihak meyakinkan konsumen terhadap produk yang
ditawarkan sedangkan dipihak lain sangat menentukan suksesnya perusahaan
menghadapi persaingan pasar. Promosi yang dilakukan perusahaan banyak sekali
bentuknya, maka dari itu terdapat konsep tentang bauran promosi (Promotion
Mix). Menurut Stanton dalam Swastha (2009:238) bahwa Bauran promosi (Promotion
Mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel
periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan alat
promosi yang lain yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan program
penjualan. Dengan adanya promosi yang dilakukan perusahaan maka konsumen dapat
mengetahui informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan, baik jenis,
warna, bentuk dan harga maupun kualitasnya, dan selanjutnya konsumen akan
menentukan keputusan apakah melanjutkan untuk membeli atau tidak. Padatahun
1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas, era tersebut popular dengan sebutan ekonomi kreatif atau industry
kreatif.
Salah satunya industry fashion. Industry
fashion yang membuat pembisnis tetap bertahan dan menjadi pilihan bisnis
favorit bagi para pelaku usaha berskala besar maupun kecil. Bisnis fashion ini
sudah tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan primer melainkan sudah menjadi
kebutuhan sekunder bahkan oleh beberapa kalangan tertentu fashion termasuk
jenis kebutuhan tersier seperti kaum-kaum sosialita maupun selebriti. Trend
mode yang terus berkembang dan menyesuaikan jaman juga mempengaruhi bisnis
fashion ini semakin marak. Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif mentargetkan
pertumbuhan industry fashion pada tahun 2013 dapat pencapai angka 6,4%. Pada
saat 2012 pertumbuhan industri fashion berada kisaran 5,7%. (Economyokezone.com
April 2015). Saat tahun 2014 pertumbuhan fashion meningkat sebesar 7%.
(beritasatu.comfebuari 2014). Kemudian tahun 2015 menurut kementrian
perdagangan melalui director jenderal (Ditjen) pengembangan ekspor fashion
tumbuh positif menjadi 8,27%. Dengan begitu perkembangan fashion mengalami
kemajuan yang sangat pesat, dimana dengan berbagai macam fashion, salah satunya
yakni fashion jilbab atau hijab.(Economyokezone.com April 2015). Diagram Batang
1.1 Pertumbuhan Fashion Sumber : okezone.com 2015 Saat ini jilbab dikenal
dengan sebutan hijab. Hijab atau jilbab sudah mengalami perkembangan yaitu dengan
bebagai macam model dan bentuk. Sesuai dengan zaman dan permintaan dari para
konsumen, banyak sekali pengusaha maupun pedagang yang menggeluti bisnis hijab
ini. Hijab dengan berbagai model selain digunakan untuk menutup aurat juga bisa
membuat kita terlihat lebih modis serta anggun. Menggunakan hijab atau jilbab
tidak harus yang formal, dengan model maupun bentuk sesuai dengan keinginannya
sendiri dan juga bisa menambah rasa percaya diri. Salah satu dari banyaknya
perkembangan bisnis jilbab yang sekarang memiliki nama dibenak konsumen adalah
jilbab Ima Scarf. Dalam penelitian ini obyek yang diambil adalah jilbab Ima
Scraf karena produk jilbab ImaScraf memiliki keunikan tersendiri dalam bidang
promosinya. Dengan adanya bidang promosi world of mouthsaja jilbab Ima Scarf
ini sudah memiliki nama yang mudah di ingat dalam diri konsumen, selain itu
produk tersebut juga memiliki merek yang tidak terkenal seperti jilbab Rabbani,
Zoya, 5,7% 6% 7% 8,27% 2012 2013 2014 2015 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00%
n pertumbuhan fashion dan Elzatha, akan tetapi para konsumen banyak yang
berminat dan membeli produk jilbab Ima Scraf.
Produk yang berkualitas dengan harga yang
bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan, yang pada akhirnya
akan dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan.
Seorang penjual harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima karena
jika tidak, pelanggan akan segera beralih kepada pesaing (Kurniawan, 2009: 1)
Berdasarkan hasil observasi pusat penjualan jilbab Ima Scraf ini berada di
daerah DKI Jakarta, sedangkan di Kota malang ini tidak ada outlet ataupun
cabang yang sangat besar penjualan produk tersebut, hanya saja
mahasiswimahasiswi dari setiap perguruan tinggi di Kota malang ini menjual
jilbab Ima Scarf ini melalui sistem orderan, dimana sistem itu dilakukan oleh
para reseller dengan berbagai strategi pemasarannya untuk menarik pelanggan.
Tabel 1.1 Data Penjualan Jilbab Ima Scarf Tiap Bulan Bulan Target penjualan per
unit Realisasipenjualan (Unit) Kurangpencapaian target (%) November 20 10 -10%
Desember 20 7 -13% Januari 20 22 +20% Februari 20 5 -15% Maret 20 18 -20%
Sumber : Reseller jilbab Ima Scarf, Maret 2016
Berdasarkan data tabel 1.1 diatas menunjukkan
bahwa volume penjualan pada jilbab Ima Scarf tahun 2016 yang melebihi target
penjualan pada bulan januari (20%), sedangkan bulan-bulan lainnya masih belum
mencapai target penjualan. Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, para
reseller Jilbab Ima Scarf memiliki beraneka ragam bentuk kain dan motif yang
berbeda untuk dijadikan hijab. Selain itu jilbab Ima Scarf selalu mengikuti
tern hijab saat ini sehingga tidak salah lagi jika model jilbab Ima Scarf
selalu diminati banyak konsumen. Kotler dan Amstrong (2003:22) menyatakan bahwa
sesuai dengan konsep produk, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu
terbaik, kinerja terbaik, dan sifat terbaik dan bahwa organisasi harus
mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara terus menerus.
Perusahaan yang mampu memuaskan pelanggan dan memiliki konsumen yang setia
cenderung mampu bertahan dalam kondisi perekonomian saat ini. Dalam penjualan
suatu produk harusada strategi yang tepat untuk mendapatkan banyak pelanggan,
seperti halnya di kampus-kampus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Kota
Malang yang menjadi lokasi penelitian ini. Berdasarkan hasil observasi,
mayoritas mahasiswi Kota Malang termasuk dalam agen perkembangan fashion yang
sangat pesat, salah satunya adalah fashion hijab yang sekarang menjadi Trending
Topic dipasaran khususnya dikalangan mahasiswi. Sehingga peneliti mengambil
sampel di Perguruan Tinggi Negeri Kota Malang yakni UIN Mulana Malik Ibrahim
Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Politehnik Negeri
Malang, dari keempat Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Kota Malang ini ada
salah satu Universitas yang tidak menjadi lokasi penelitian ini yakni
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (POLTEKKES) karena telah kita ketahui
bahwa Universitas ini mewajibkan semua mahasiswanya untuk memakai seragam yang
telah ditentukan dalam proses perkuliahan. Sehingga sulit bagi peneliti untuk
mengambil sampel secara langsung di lokasi tersebut. Dengan alasan lain bahwa
pertimbangan penelitian ini adalah menitik beratkan pada mahasisawi yang
mengenakan jilbab Ima Scraf ketika berada didalam kampus. Tidak hanya dikoleksi
secara individual namun, jilbab ini juga menjadi ladang perekonomian mereka.
Banyak sekali mahasiswi-mahasiswi yang kreatif untuk mendapatkan uang saku
tambahan dengan berbagai cara, salah satunya di bidang fashion yaitu jilbab Ima
Scarf. Penjualan jilbab Ima Scarf ini dilakukan oleh mahasiswi-mahasiswi di
Kota Malang guna mengikuti model fashion saat ini dan juga mencari wawasan yang
luas buat pengalaman hidup. Selain itu penjualan jilbab Ima Scarf yang
menggunakan strategi promosiini mampu membuat para konsumen percaya akan adanya
jilbab Ima Scarf dari kualitas model dan harganya. Promosi menjadi salah satu
faktor penentu berhasil tidaknya suatu program pemasaran, meskipun sebuah
produsen bisa menciptakan suatu produk yang bagus, dengan kwalitas yang tinggi,
kemasan baik, logo yang menarik, dan
lain-lain, tetapi bila tidak ditunjang dengan adanya upaya promosi akan sulit
untuk dapat meraih kesuksesan dari hasil penjualan dipasaran. Melalui promosi
dapat dijelaskan kepada para calon konsumen mengenai keunggulan dari produk
tersebut dan lebih mengenai kepada sasaran.Menurut swasthadan irawan (2008:355)
faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi adalah sebagaiberikut : a.
Jumlah dana. b. Sifat pasar. c. Jenis produk. d. Tahap daur hidup produk Dengan
berbagai penjelasan diatas, penulis ingin sekali meneliti terkait dengan
ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JILBAB IMA SCARF
DI PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) KOTA MALANG
1.2 Rumusan masalah
Terkait dengan masalah dilatar belakang
tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apakah variabel bauran promosi
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian jilbab Ima
Scarf?
2. Apakah variabel bauran promosi
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian jilbab Ima Scarf?
3. Variabel Bauran Promosi manakah
yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian jilbab Ima Scarf?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas,
permasalahan yang ditujukan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui variabel bauran
promosi yang berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan
pembelian jilbab Ima Scarf.
2. Untuk mengetahui variabel bauran
promosi yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian jilbab Ima
Scarf.
3. Untuk mengetahui variabel bauran
promosi yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian jilbab Ima Scarf.
1.4 Manfaat Penelitian Adapun
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis ·
Bagi penulis dapat digunakan sebagai pembangding sejauh mana teori-teori yang
sudah diperoleh selama perkuliahan dapat diterapkan secara nyata dalam dunia
bisnis.
2. Manfaat Praktis ·
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan yang melakukan promosi yang tepat,
sehingga konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 1.5
Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
teori Kotler dan Amstrong (2001:112), Bauran Promosi adalah perpaduan khusus
antara iklan, penjualan personal, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat
yang digunakan oleh perusahaan guna meraih tujuan penjualannya. Dengan adanya
obyek penelitian yang ada dalam pokok pembahasan peneliti membatasi menjadi
tiga indicator dalam variabel bauran promosi, yakni:
1. periklanan
2. penjualan perorangan (personal selling)
3. promosi penjualan.
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment