Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kelompok acuan terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah dilihat dari tiga aspek pengaruh kelompok acuan (informasional, utilitarian, dan ekspresi nilai)terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang. Teknik pengambilan sampel dengan metode accidental sampling yaitu anggota populasi yang secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat melakukan penelitian, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan karakteristik yaitu mahasiswi perempuan yang pernah melakukan pembelian produk kosmetik Wardah.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel kelompok acuan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 62%, sedangkan sisanya sebesar 38% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel informasional, utilitarian, dan ekspresi nilai memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai Fhitung sebesar 54,775. Dan hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel informasional dan variabel ekspresi nilai memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel utilitarian tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan hasil penelitian secara dominan menunjukkan bahwa variabel kelompok acuan yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel informasional dengan nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0,520.
ENGLISH:
This study aims to identify the reference group influence on purchasing decisions Wardah cosmetic seen from three aspects of the influence of the reference group (informational, utilitarian, and value expression) to the purchasing decision.
This research uses quantitative research methods descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The population in this study is a student at the State University of Malang. The sampling technique accidental sampling method that members of the population who incidentally encountered by the researchers conducting the research, with a total sample of 100 respondents to the characteristics of that student women who have made a purchase Wardah cosmetic products.
From these results it can be seen that the variable reference group influence on purchase decisions. This is indicated by the value of Adjusted R Square by 62%, while the rest of 38% influenced by other variables that are unknown. The results of this study showed that variables simultaneously informational, utilitarian, and expression values had a significant influence on purchasing decisions with a value FCount 54.775. And research results show that the variable partial informational and variable expression of the value of having a significant influence on purchasing decisions, while the utilitarian variable has no significant influence on the purchase decision. And research results show that the dominant reference group variables that most influence on purchasing decisions is an informational variable with a value 0.520 of Standardized Coefficients Beta.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penelitian Kosmetik sudah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Kosmetik yang awalnya merupakan kebutuhan
sekunder sekarang seolah-olah berubah menjadi kebutuhan primer manusia yang
mana kebutuhan tersebut harus dapat terpenuhi. Hal ini menjadi fenomena
tersendiri bagi para pengusaha kosmetik bersaing dalam industri produk kosmetik
dengan berbagai merek, dengan tingkatan kualitas yang berbeda produk tersebut
ditawarkan mulai dari harga yang terjangkau sampai dengan yang relatif mahal.
Dan baik itu produk kosmetik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Seiring
meningkatnya jumlah perempuan yang memperhatikan penampilan, maka industri ini
akan terus berkembang. Selain dipenuhi pemain industri kosmetik lokal,
perusahaan kosmetik asing pun mulai memasuki pasar Indonesia yang potensial
(www.marketeers.com 2015). Nilai pasar (market size) industri kosmetik di
Indonesia tahun ini diestimasi tumbuh 9% menjadi Rp 64,3 triliun dibanding 2014
sebesar Rp 59,03 triliun, menurut perhitungan data duniaindustri.com.
Pertumbuhan tersebut dikategorikan relatif tinggi seiring perlambatan
perekonomian nasional (Gambar 1.1). 2 Gambar 1.1 Total Nilai Penjualan Industri
Kosmetik di Indonesia Sumber: duniaindustri.com, 2016 Menurut Nuning S Barwa
selaku Ketua Umum Perkosmi (http://duniaindustri.com) mengatakan bahwa pertumbuhan
volume penjualan kosmetik ditopang oleh peningkatan permintaan, khususnya dari
konsumen kelas menengah. Pendorong pertumbuhan pasar industri kosmetik terutama
karena adanya pergeseran tren kecantikan yang menumbuhkan diversifikasi produk
kosmetik yang lebih luas serta peningkatan kesadaran terkait kecantikan untuk
konsumen pria maupun wanita dalam berbagai kategori umum Hal inilah yang
menjadi penyebab utama keputusan pembelian kosmetik yang semakin tinggi di
kalangan konsumen. Menurut Sumarwan (2002:32) proses keputusan konsumen dalam
membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor
utama yaitu: 1) kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga
lainnya, 2) faktor perbedaan individu konsumen, 3) faktor lingkungan konsumen.
Menurut Sumarwan (2002:271) konsumen adalah makhluk sosial, yang dipengaruhi
oleh lingkungan sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Konsumen dalam
melakukan pembelian tidak hanya 3 dipengaruhi oleh dirinya sendiri, akan tetapi
juga dipengaruhi oleh kelompok rujukan. Schiffman dan Kanuk (2008:271) dalam
konteks perilaku konsumen, konsep kelompok acuan merupakan gagasan yang sangat
penting dan berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian atau konsumsi
mereka. Menurut Sumarwan (2002:250) kelompok acuan (reference group) adalah
seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku
seseorang. Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar perbandingan
atas sebuah referensi dalam membentuk respon afektif dan kognitif dan perilaku.
Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi
perilaku seseorang. Menurut Peter & Olson (2014:133) tiga jenis pengaruh
yang diberikan kelompok acuan, yaitu, 1) pengaruh kelompok acuan informasional,
2) pengaruh kelompok acuan utilitarian, dan 3) pengaruh kelompok acuan
ekspresi-nilai. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang telah dilakukan Jiaqin
Yang (2007) dan Rizal & Niken (2012) yang mengkaji pengaruh kelompok
referensi terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini mengungkapkan bahwa di
antara tiga kelompok acuan, hanya pengaruh utilitarian telah menghasilkan
perbedaan yang signifikan antara pembeli ponsel Cina dan pembeli ponsel US,
dan dua pengaruh kelompok
referensi, informasional dan nilai-ekspresif memiliki dampak yang relatif
signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Rizal & Niken (2012) mengungkapkan bahwa pengaruh nilai
ekspresif yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 4 Industri kosmetik
menarik untuk diperbincangkan. Industri kosmetik merupakan industri yang sukses
di Indonesia. Hal ini dilansir dalam www.suara.bisnis.com bahwa pasar kosmetik
dalam negeri saat ini masih didominasi oleh industri multinasional dengan
penguasaan pangsa pasar 70% lebih besar dibandingkan industri nasional yang
masih 30%. Akan tetapi, Kosmetik Wardah mampu bertahan menjadi market leader
untuk kategori kosmetik di Indonesia. Berdasarkan riset yang telah dilakukan
oleh majalah SWA. Produk kosmetik Wardah menduduki posisi tertinggi
dibandingkan produk lainnya. Hasil riset tersebut adalah sebagai berikut: Tabel
1.1 ICSA INDEX 2015 Produk Lipstik Peringkat Merek Market 2015 2014 Share 1 1
Wardah 22.30% 2 2 Revlon 12.70% 3 6 Sariayu 8% 4 5 La Tulipe 5.80% 5 4 Oriflame
6.90% 6 7 Pixy 8.90% 7 8 Mirabella 4.80% 8 3 Maybelline 3.70% 9 9 Viva 8.50% 10
10 Red-A 2.20% Sumber: Majalah SWA, 2015 Tabel 1.2 ICSA INDEX 2015 Produk
Compact Powder Peringkat Merek Market 2015 2014 Share 1 2 Wardah 22.30% 2 4 La
Tulipe 12.70% 3 3 Pixy 8% 5 4 9 Maybelline 5.80% 5 10 Inez 6.90% 6 1 Revlon
8.90% 7 5 Sariayu 4.80% 8 12 Viva 3.70% Sumber: Majalah SWA, 2015 Selain
dilihat dari tingkat penjualan kosmetik Wardah yang semakin meningkat, Wardah
juga berkomitmen untuk terus menyebarkan kebaikan yang datang dari hati melalui
aktivitas berbagi. Begitu banyak ungkapan yang menegaskan jika kecantikan tak
hanya apa yang terlihat di luar, namun dari dalam hati. Begitu pun yang ingin
disampaikan dalam kampanye brand kecantikan berlabel halal Wardah, yakni Cantik
dari Hati. Sejalan dengan slogan Cantik dari Hati, kampanye ini bertujuan untuk
mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih menyadari indah dan pentingnya
berbagi kebaikan kepada sesama (wolipop.detik.com, 2016). Dilansir dalam
www.marketeers.com.2015 seiring meningkatnya jumlah perempuan yang
memperhatikan penampilan, maka industri ini akan terus berkembang. Selain
dipenuhi pemain industri kosmetik lokal, perusahaan kosmetik asing pun mulai
memasuki pasar Indonesia yang potensial.
Hal ini bukanlah sesuatu yang menakutkan, bagi Wardah Cosmetics.
Wardah merupakan merek lokal yang saat ini tengah naik daun. Wardah menyadari
bahwa, menciptakan kesuksesan erat kaitannya dengan masalah waktu dan proses.
Salman Subakat selaku Marketing Director PT. Paragon Technology and Innovation
(PTI) mengatakan bahwa sejak awal Wardah dianggap sebagai merek yang sangat
dekat dengan perempuan, Wardah ingin menampilkan citra perempuan modern saat
ini. Pihak Wardah berharap Wardah menjadi ikon baru kecantikan 6 perempuan Indonesia
yang mana belum ada hingga sepuluh tahun lalu. Berbagai cara dilakukan Wardah
untuk bisa menjadi sahabat perempuan Indonesia. Selain kuat di segmen
perempuan, Wardah juga kuat di segmen anak muda. Meski tidak pernah mengklaim
sebagai merek anak muda, namun sejak awal Wardah memang menyasar segmen ini.
Wardah selalu mendengarkan apa yang menjadi aspirasi kalangan muda
(www.marketeers.com 2015). Penelitian ini dilakukan di Kota Malang khususnya di
Perguruan Tinggi Negeri Malang. Malang adalah kota pendidikan, sebutan itu
mengacu pada banyaknya perguruan tinggi yang ada di kota Malang. Berdasarkan
situs Pemkot Malang, pada tahun ini jumlah perguruan tinggi di kota Malang
berjumlah 31 lembaga perguruan tinggi. Ini belum termasuk jumlah perguruan
tinggi yang ada di kabupatennya (www.kompasiana.com). Hal ini juga diperkuat
dari hasil pra-survei yang telah dilakukan peneliti kepada 60 responden
mahasiswa di Kota Malang (30 Responden mahasiswa PTN dan 30 Responden mahasiswa
PTS) bahwa 15 responden dari 30 responden mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) menggunakan produk kosmetik Wardah dan 11 responden dari 30 responden
mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menggunakan produk kosmetik Wardah.
Gambar 1.2 Survei Pengguna Produk Kosmetik Wardah di PTN Malang 15 7 8 WARDAH
PERAWATAN DOKTER LAIN-LAIN Survei Pengguna Produk Kosmetik di PTN Malang Survei
Pengguna Produk Kosmetik di PTN Malang 7 Sumber: Data diolah, 2016 Gambar 1.3
Survei Pengguna Produk Kosmetik Wardah di PTS Malang Sumber: Data diolah, 2016
Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen produk kosmetik
Wardah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Malang lebih besar jika
dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Malang. Berdasarkan
fenomena dan kontradiksi penelitian sebelumnya yang terjadi dalam industri
kosmetik, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH KELOMPOK ACUAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH (Studi
Kasus Pada Mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang)”.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah variabel
informasional, utilitarian, dan ekspresi nilai berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswi Perguruan Tinggi
Negeri di Kota Malang? WARDAH PERAWATAN DOKTER LAIN-LAIN Survei Pengguna Produk
Kosmetik di PTS Malang Survei Pengguna Produk Kosmetik di PTS Malang
2. Apakah variabel
informasional, utilitarian, dan ekspresi nilai berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswi Perguruan Tinggi
Negeri di Kota Malang?
3. Manakah variabel yang dominan dari informasional, utilitarian,
dan ekspresi nilai terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswi
Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui variabel
informasional, utilitarian, dan ekspresi nilai berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswi Perguruan Tinggi
Negeri di Kota Malang.
2. Untuk mengetahui variabel informasional, utilitarian, dan ekspresi
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah pada
mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang.
3. Untuk mengetahui variabel yang dominan dari informasional,
utilitarian, dan ekspresi nilai terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah
pada mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
Kiranya banyak kegunaan atau
manfaat yang dipetik dari penelitian ini yang secara garis besar dapat
dipetakan sebagai berikut:
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana
untuk menambah dan mengembangkan khazanah keilmuan yang kemudian dapat dijadikan sebagai objek kajian atau
penelitian lebih lanjut tentang konsep kelompok referensi.
2.
Bagi praktisi, hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan
referensi dalam kontribusi pemikiran bagi perusahaan dan memberikan gambaran
yang lebih luas tentang pengaruh kelompok acuan dalam mengambil keputusan
pembelian
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh kelompok acuan terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah: Studi kasus pada mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment