Abstract
INDONESIA:
Memasuki Era Industrisasi yang bersifat global seperti yang sekarang ini persaingan kompetitif sangat ketat untuk merebutkan pasar tingkat Regional, Nasional maupun Internasional. Standar dan norma-norma global menjadi persyaratan utama para praktisi industry untuk tetap mampu meningkatkan daya saing dalam meningkatkan kinerja, dan meningkatkan tenaga kerja tapi semua itu tidak lepas dari Sumber daya Manusia yang di mana di dalamya perlu di perhatiakan Kesehatan dan Keselamatan. Penarapan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatn dan kerja (SMK3) untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan SMK3 untuk mencapai angka nol kecelakan kerja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana tujuannya adalah untuk menggambarkan sistematis tentang focus penelitian yang meliputi sistem manajemen kesehatan keselamatan dan kerja untuk mencapai zero goal. Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data, sehingga mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis datanya melalui empat tahap: Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data, Kesimpulan atau Verifikasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan Penerapan SMK3 yang utuh ini mengakibatkan pencegahan kecelakaan kerja menjadi optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya angka kecelakaan kerja dengan pencapaian 4.000.000 jam bebas dari kecelakaan kerja. Dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa Secara keseluruhan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan pekerja PT Syngenta SEED Indonesia mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sudah baik
ENGLISH:
Entering the Industrial Age is global as of now, the competition is very tight competitive market to compete for the regional level, national and international. Standards and norms of the main requirements of the global industry practitioners to remain able to improve competitiveness in improving performance, and increase the workforce but it cannot be separated from the Human Resources where in needs to consider Health and Safety. Management System Occupational Safety and Work (SMK3) to create a system of health and safety in the workplace by involving members of management, labor, working conditions and environment are integrated in order to prevent and reduce accidents and occupational diseases and the creation of workplaces safe, efficient, and effective. The purpose of this study was to determine how the application SMK3 to achieve zero work accidents.
This study used descriptive qualitative approach where the goal is to describe the systematic focus of research covering safety and health management system to achieve zero work goal. Analysis of the data in order to simplify the processed, making it easy to read and interpret. Data collected by observation, interview, documentation. Analysis of data through four stages: Data collection, data reduction, data presentation, conclusions or verification.
Implementation of the results showed that intact SMK3 this resulted in the prevention of occupational accidents to be optimal. It can be seen from the low number of accidents with achieving 4,000,000 hours free of accidents. It can be deduced that that the whole picture of the knowledge, attitudes and actions of workers of PT Syngenta SEED Indonesia on Safety and Health Management System (SMK3) is already well.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki Era Industrisasi yang bersifat global
seperti yang sekarang ini persaingan kompetitif sangat ketat untuk merebutkan
pasar tingkat Regional, Nasional maupun Internasional. Standar dan norma-norma
global menjadi persyaratan utama para praktisi industry untuk tetap mampu
meningkatkan daya saing dalam meningkatkan kinerja, dan meningkatkan tenaga
kerja tapi semua itu tidak lepas dari Sumber daya Manusia yang di mana di
dalamya perlu di perhatiakan Kesehatan dan Keselamatan. Luce Neni (2005)
mengatakan, pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu perusahaan terletak
pada orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Apabila tenaga kerja
diperlakukan secara tepat dan sesuai dengan harkat dan martabatnya, perusahaan
akan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa faktor sumber daya manusia memegang peranan
yang paling penting dan utama dalam proses produksi, karena alat produksi tidak
akan berjalan tanpa dukungan dan keberadaan sumber daya manusia. Karena Setiap
organisasi perlu mengembangkan keunggulan komparatif yang dinamis, yakni sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas, produktif, dan profesional.
Sesuai dengan urutan-urutan operasional,
Fungsi operasional yang terakhir adalah mempertahankan karyawan. Jadi jika kita
telah memperoleh karyawan, mengembangkan kemampuan mereka, memberikan
kompensasi yang adil dan layak, dan menginterpretasiakan keinginan perorangan
dam keinginan organisasi yang mampu dan mau melakukan kerja sama, maka sudah
selayaknya jika kita mempertahankan karyawan-karyawan tersebut. Usaha
mempertahankan karyawan ini tidak hanya menyangkut masalah mengenai kehilangan
karyawan-karyawan, tetapi juga mempertahankan sikap kerja sama dan kemampuan
bekerja dari para karyawan tersebut. Untuk tersebut, perlulah kita menambah
berbagai kegiatan yang terutama akan membantu pemeliharaan kemampuan dan sikap
para karyawan. Program-program keselamatan dan kesehatan misalnya, akan
membantu untuk memelihara kondisi fisik karyawan, sementara program pelayanan
karyawan akan membantu memelihara sikap para karyawan. Berdasarkan uraian
diatas dapat diketahui bahwa sistem manajemen kesehatan keselamatan dan kerja
bahwa faktor sumber daya manusia memegang peranan yang paling penting dan utama
dalam proses produksi, karena alat produksi tidak akan berjalan tanpa dukungan
dan keberadaan sumber daya manusia. Banyak masalah yang timbul karena
ketenagakerjaan diantaranya adalah masalah yang timbul karena bahaya dan resiko
dari pekerjaan yang berasal dari sumber bahaya seperti kecelakaan kerja,
penyakit yang timbul dari bekerja serta 3 pencemaran Lingkungan. Berdasarkan
Hasil survei ILO (International Labour Organization) menyatakan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan di Indonesia berada pada urutan ke
98 dari 100 negara yang disurvei .dan jumlah kasus pada kecelakaan kerja selama
lima tahun dari tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatan, berdasarkan table
1.1. Tabel 1.1 Jumlah Kasus Angka Kecelakaan Kerja No Tahun Jumlah Kasus
Kecelakaan Kerja 1 2011 94.736 kasus 2 2012 96.314 kasus 3 2010 98.711 kasus 4
2011 99.491 kasus 5 2012 103.000 kasus Sumber
:http://www.jamsostek.co.id/content/news.
Menurut Syartini (2010)
Masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam
industri secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam
penanganan bidang keselamatan dan kesehatan kerja dan pengadaan pengendalian
potensi bahaya harus mengikuti pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Perbuatan tidak aman (unsafe
act)maupun keadaan yang tidak 4 aman (unsafe condition) berakar lebih dalam
daripada kecelakaan yang terlihat atau teralami. Sehingga penarapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) secara teknis adalah suatu upaya perlindungan yang
ditunjukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja/ perusahaan selalu
dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien (Ardana, Mujiati & Mudiartha, 2012:208).
Menurut Konvensi ILO 161 dan pekerja
dari bahaya kesehatan di tempat kerja dengan menyesuaikan pekerjaan agar
serasi. Kewajiban menyelenggarakan K3 oleh perusahaan sebagaimana diatur dalam
pasal 87 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan bahwa “Setiap
perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
yang terintergrasi dengan sistem manajemen perusahaan’’. Manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja mengingatkan sedini mungkin mengenai faktor bahaya dan
risiko kecelakaan kerja serta mewajibkan penggunaan alat pelindung yang sesuai
dengan potensi bahaya yang ada di perusahaan maka para pekerja akan waspada
pada saat berada di lokasi berbahaya dan beresiko kecelakaan kerja tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi berasal dari Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tidak dilakukan dan
diterapkan dengan baik. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan dan Kerja (SMK3)
terbentuk karena adanya pihak manajemen perusahaan yang mendukung dengan
membuat 5 kebijakan untuk mengembangkan dan mengiatkan budaya K3 seperti
menggunakan alat pelindung diri (APD) banyak orang berpendapat bahwa
keselamatan kerja hanya diartikan sebagai dipakainya Alat Pelindung Diri (APD)
seperti topi keselamatan (helmt,sarung tangan, dan masker APD tersebut adalah
pakaian,semua asesories yang didesain guna menciptkan batas dengan hazard
lingkungan(Buntarto, 2015:47). Dalam PP No. 50 tahun 2012,
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja atau yang biasa disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna tercipatanya tempat kerja yang aman, efisien, dan
produktif. Standar SMK3 nasional memiliki langkah penerapan yang sejalan dengan
OHSAS. Pada pasal 6 PP No. 50 tahun 2012 diungkapkan bahwa SMK3 meliputi : 1)
Penetapan kebijakan K3 2) Perencanaan K3 3) Pelaksanaan rencana K3 4)
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 5) Peninjauan dan peningkatan kinerja K3
Apabila sebuah perusahaan menerapkan SMK3, maka akan mendatangkan beberapa
manfaat. Menurut Syartini (2010), manfaat penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan adalah : 6 1) Pihak manajemen
dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem operasional sebelum timbul
gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian lainnya. 2)
Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di
perusahaan. 3) Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan
bidang K3. 4) Dapat meningkatkan pegetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang
K3, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit. Adapun
tujuan akhir dari dibuatnya program SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem
K3 ditempat kerja dengan melibatkan struktur organisai, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang terintegrasi dalam
rangka: Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kerusakan, peledakan, dan perusakan
yang ada pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat
kerja yang sehat, Menciptakan efisiensi dan produktivitas kerja karena
menurunya biaya kompensasi.(Hadipoetra Sajidi, 2012:165).
Berdasarkan Survei pendahulan dan
wawancara yang telah penulis lakukan di Departemen HSE (Health, Safety,
Emprovemental) PT. Syngenta Seed Indonesia pada bulan Agustus 2015. Bahwa aspek
K3 dan SMK3 perlu diterapkan dengan baik. Dengan tujuan untuk mengetahui
gambaran penerapan SMK3 untuk mencapai ‘’Goal Zero’’ Yang terdapat di PT.
Syngenta Seed Indonesia. 7 Metode kampanye kecelakaan NOL ‘’Goal Zero’’
PT.Syngenta SEED Indonesia Kampanye kecelakaan nol atau biasa di sebut dengan
Goal Accident atau biasa di sebut ‘’Goal Zero’’ pada PT Syngenta Seed Indonesia
merupakan salah satu metode untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja yang
disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) . Sehingga dengan menggunakan
metode ini diharapkan dapat memperbaiki atau bahkan meningkatkan kesehatan dan
keselamatan kerja di PT.Syngenta seed Indonesia. Dengan target 4.000.000 jam
bebas kecelakaan kerja selama tiga tahun dengan perhitungan setiap jam orang
yang memasuki PT. Syngenta Seed Indonesia dan target kedepanya 5.000.000 jam
bebas kecelakaan kerja selama 4 tahun untuk memperolehnya. PT.
Syngenta Seed Indonesia adalah salah satu
perusahaan yang mampu menerapkan sistem kesehatan keselamatan kerja (K3) dan
telah menerima sertifikat audit SMK3 pada September 2013 dan telah mendapatkan
dua kali berturut-turut Zero Accident dari Gevorment. PT.Syngenta Seed
Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Meski baru lahir
tahun Novemeber 2001 PT. Syngenta Seed Indonesia bukan permainan baru di jagad
agro bisnis Indonesia. Perusahaan ini, mengikuti induknya di Swiss, merupakan
penggabungan PT. Novartis Agro Indonesia dan PT. Zeneca Agri Product
Indonesia.Bisnis yang di geluti semua perusahaan ini sama: Bibit, pupuk,
petisida, dan bahan pelindung tanaman lainnya. Baik tanaman sayuran maupun
tanaman pangan maupun 8 perkebunan. Sejak oktober 2010 Syngenta Indonesia telah
membangun pabrik benih jagung hibrida( transgerik) di Pasuruan, Jawa Timur.
Berdasarkan Uraian di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Analisis
Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Dan Kerja Smk 3 Untuk Mencapai
“Goal Zero”Di PT Syngenta Seed Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada
tiga rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana Penerapan Sistem
Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK 3) untuk mencapai Goal Zero pada
PT.Syngenta Seed Indonesia?
2. Bagaimana Upaya PT.Syngenta Seed Indonesia
untuk meminimalkan Resiko dan Bahaya ?
3. Apa saja Program yang di jalankan
PT.Syngenta Seed Indonesia untuk mencapai Zero Goal ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasrkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendiskripsikan Penerapan Sistem
Manajemen Kesehatan Keselamatan kerja (SMK3) untuk mencapai Goal Zero pada
PT.Syngenta Seed Indonesia.
2. Mendiskripsikan Upaya PT.Syngenta
Seed untuk meminimalkan resiko dan bahaya untuk mencapai Goal Zero.
3. Mengidentifikasi program yang dijalankan
PT.syngenta Seed Indonesia untuk mencapai Goal Zero
1.4Manfaat Penelitian
Dalam Penelitian ini diharapkan dapat
diperoleh manfaat, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
Berikut adalah penjelasan dari manfaat penelitian skripsi ini : 1. Manfaat
Secara Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat
yang berguna dalam pengembangan ilmu ekonomi khususnya, Manajemen Sumber Daya
Manusia.
2. Manfaat Secara Praktis. Dalam
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata pada dunia
kerja khususnya pada PT.Syngenta Seed Indonesia yang berkaitan dengan Kesehatan
Keselamatan dan Kerja.
3. Manfaat Bagi Pembaca Penelitian
ini diharapkan akan menambah pengetahuan pembaca, terutama yang berfokus pada
permasalah Kesehatan Keselamatan dan Kerja pada perusahaan yang mengerjakan
tenaga kerja untuk meminimalkan kecelakaan kerja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Penerapan sistem manajemen kesehatan keselamatan dan kerja (SMK3) untuk mencapai “zero goal” di PT. Syngenta Seed Indonesia. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment