Abstract
INDONESIA:
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output optimal. Karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencana sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya manusia lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang. Jenis pendekatan yang digunakan adalah diskripsi kuantitatif dengan penelitian explanatory research. Sampel yang digunakan sebanyak 65 responden dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji T, Uji R2 (Koefisien Determinasi) dan analisis jalur (path analysis) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja
Besarnya pengaruh langsung antara variabel beban kerja terhadap kinerja karyawan arahnya negatif. Hasil uji T secara parsial menunjukkan bahwa beban kerja terdapat pangaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Besarnya pengaruh langsung antara variabel beban kerja terhadap kinerja karyawan arahnya negatif. Hasil uji T secara parsial menunjukkan bahwa beban kerja terdapat pangaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Besarnya pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja secara tidak langsung menunjukkan bahwa apabila beban kerja tinggi stres kerja akan tinggi dan berdampak pada kinerja karyawan yang menurun. Hasil uji T secara parsial tidak adanya pengaruh antara stres kerja terhadap kinerja karyawan dan untuk variabel beban kerja terhadap stres kerja ada pengaruh secara signifikan.
ENGLISH:
The existence of human resources in a company plays a very important role. Labor has a great potential to run the company's activities. Any potential human resources within the company should be utilized as well as possible so as to provide optimal output. Because human resources are the perpetrators of the overall level of planning until the evaluation that utilize other human resources of the organization or company.
This research was conducted in the Credit Cooperative (KSP) Lohjinawe Rembang. The type of approach used a quantitative description with explanatory research. The sample used by 65 respondents with simple random sampling technique. This study used data analysis to test the validity, reliability test, F test, T test, test R2 (coefficient of determination) and path analysis (path analysis) in order to determine the direct and indirect effect of workload on employee performance through variable of work stress.
The amount of direct influence between variable of workload on employee performance was negative direction. The T test results indicated workloads significant influence on employee performance partially. The magnitude of the effect of workload on employee performance through variable of work stress implied that if a workload was highand so stress work was highwhich will have an impact on employee performance to decline. Partially a T test result wasin lack of influence between work stress on employee performance and to the variable of workload against work stress had no significant influence.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang
peranan yang sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk
menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada
dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu
memberikan output optimal. Karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari
keseluruhan tingkat perencana sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan
sumber daya manusia lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan Pada
dasarnya perusahaan dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk
mengembangkan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan
kinerja di dalam lingkungannya. Menurut Moeheriono (2009: 60), kinerja atau
performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi.
Kinerja karyawan harus dijaga untuk keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut
Regina (2010) mengatakan bahwa kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga
berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam
suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 2
Permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak manajemen sebuah organisasi,
oleh karena itu manajemen perlu mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan
adalah stres kerja. Stres kerja merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang,
baik secara fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkungan kerja
yang dirasakan mengakibatkan dirinya terancam (Anoraga, 2005:108). Terjadinya
stres kerja disebabkan oleh adanya gejala-gejala stres yang meliputi gejala
fisik, psikologis, serta perilaku dan banyaknya stressor yang masuk kedalam
pikiran seseorang. Sehingga seseorang tidak dapat mempersepsikan keadaan
tersebut dengan baik. Adanya kondisi fisik seseorang yang kurang baik, beban
kerja yang berlebihan serta kondisi lingkungan tempat seseorang bekerja
merupakan sumber-sumber stres yang dapat mengakibatkan stres kerja pada
karyawan. Kondisi seperti ini dapat mengalami ketidakpuasaan dalam bekerja dan
menurunkan kinerja. Menurut Handoko (2011:193) faktor yang mempengaruhi kinerja
diantaranya karyawan bekerja produktif atau tidak tergantung pada motivasi,
kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi,
desain pekerjaan, aspek ekonomis, teknis, dan perilaku lainnya. Hermita (2011)
hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor stressor individu, faktor stressor
kelompok dan faktor stressor organisasi secara bersama-sama mempengaruhi
kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi stres yang dialami akan menurunkan kinerja.
Selye (1976) yang dianggap sebagai bapak dari stres modern, merintis pemisahan
antara penyebab stres dengan respon stres. Lebih lanjut, Selye 3 menekankan
bahwa peristiwa positif atau negatif dapat memicu respon stres identik yang
dapat bermanfaat ataupun berbahaya. Ia mengistilahkan stres yang positif atau
yang menghasilkan suatu hasil yang positif sebagai eustres (eustress). Menerima
suatu penghargaan didepan khalayak ramai atau secara berhasil menyelesaikan
sebuah penugasan pekerjaan yang sulit merupakan contoh-contoh penyebab stres
yang menghasilkan eustres (eustress) (Keitner, 2005:352). Stres kerja yang
dialami karyawan ditakutkan berdampak buruk (distress) bukan berdampak positif
(eustress) terhadap kinerja sehingga usaha pencapaian kinerja karyawan bisa
terganggu. Situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan
psikologis dan fisik seseorang dapat berperan positif dan juga berperan merusak
seseorang apabila tidak dapat mengelola stres tersebut dengan baik. Dalam
jangka pendek, stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius
dari perusahaan akan membuat karyawan tidak nyaman bahkan tertekan, dan tidak
termotivasi sehingga kerja terganggu dan tidak optimal.
Dalam jangka panjang, karyawan tidak mampu menangani stres kerja
dapat mengakibatkan karyawan sakit bahkan mengunduran diri (turnover). Karyawan
yang puas dengan pekerjaannya akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal dari
pada karyawan yang tidak merasa puas dengan pekerjaannya. Sehingga apabila
karyawan merasa puas dengan pekerjaannya maka merasa senang setiap melakukan
tugas-tugas yang diterima, jarang bolos bahkan sukarela datang diluar hari
kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stres kerja adalah beban
kerja. Beban kerja menurut Meshkati (1998 dalam Hariyati 2011) dapat
didefinisikan 4 sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja
dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Beban kerja juga merupakan
faktor yang paling sering dialami oleh setiap karyawan. Dimana kondisi tersebut
dapat memunculkan kondisi stres bagi karyawan. Mangkunegara (2000:157)
menjelaskan penyebab munculnya stres kerja adalah beban yang dirasakan terlalu
berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang redah, iklim
kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan
dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan
pimpinan yang frustasi dalam bekerja. Deguci (2013) menjelaskan bahwa dari
penelitian yang dilakukan, stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja
perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja karyawan dapat terjadi dalam
tiga kondisi. Pertama, beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang
terlalu tinggi (over capacity). Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under
capacity). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya
in-efisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan
tenaga kerja. Kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji jumlah
karyawan lebih banyak dengan produktifitas yang sama sehingga terjadi
inefisiensi biaya. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau
banyaknya pekerjaan dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan sedikit, dapat
menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi karyawan. Akhirnya karyawan
menjadi tidak produktif karena terlalu lelah. 5 Penelitian seperti ini telah
banyak dilakukan sebelumnya. Hermita (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor stressor individu, faktor stressor kelompok dan faktor stressor
organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Artinya semakin
tinggi stres yang dialami akan menurunkan kinerja. Relevan dengan penelitian
Deguci (2013) menjelaskan bahwa dari penelitian yang dilakukan, stres kerja
mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Stres kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap karyawan. Hal ini berarti variabel stres kerja
mempunyai pengaruh nyata terhadap kinerja karyawan. Harianto dkk (2008) Hasil
penelitian menunjukkan bahwa stres kerja, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan
secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
tenaga kerja. Mufidah (2011) menjelaskan bahwa secara simultan variabel stres
kerja organisasi, stress kerja luar organisasi dan stres kerja individu
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Astianto (2014) menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa stres kerja dan beban kerja secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Dhania (2010) menyatakan bahwa beban kerja
mempengaruhi stres kerja pada karyawan. Namun sebaliknya, hasil Penelitian
terdahulu yang dilakukan Gaffar (2012) menunjukkan bahwa faktor individual dan
faktor organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Artinya
walaupun ditempat kerja karyawan mengalami stres, karyawan tetap bekerja dengan
baik dan tidak ada penurunan kerja. Relevan dengan penelitian Sutrisno (2014)
pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan menyatakan bahwa stres kerja
tidak berpengaruh 6 kepada kinerja karyawan karena karakteristik dan semangat
kinerja karyawan yang tinggi. Seorang ahli indoktrin yang menghabiskan karirnya
untuk mempelajari psikologi tentang stres mengatakan bahwa stres adalah reaksi
pelatihan tubuh secara umum terhadap sebuah penyebab stres kerja, dasar dari
stres tersebut adalah mekanisme aktifitas beberapa sistem syaraf dan hormon
dalam waktu yang lama (Berry, 1998:421). Dengan kata lain bahwa stres merupakan
suatu reaksi untuk kepentingan pertahanan, yang membantu manusia untuk
mengenali bahaya yang lebih besar, yang mungkin akan muncul. Stres kerja juga
terjadi kepada karyawan bila terdapat penyimpangan dari kondisi-kondisi optimum
yang tidak dapat dengan mudah diperbaiki sehingga mengakibatkan suatu
ketidakseimbangan antara tuntutan kerja dan kemampuan pekerjanya (Fraser,
1992:79). Berdasarkan pernyataan diatas bahwa stres kerja merupakan aspek yang
penting terkait dengan kinerja, apabila kinerja baik maka perusahaan mendapat
keuntungan begitu sebaliknya, sehingga karyawan harus mendapatkan perhatian
lebih untuk mengelola manajemen stres untuk kelangsungan suatu perusahaan untuk
mencapai hasil kinerja yang memaksimal. Oleh sebab itu maka perusahaan harus
memenuhi kebutuhan dan menciptakan kenyamanan kerja untuk karyawan dalam
pemenuhan ketetapan waktu, pekerjaan itu sendiri, kepribadian, upah dan
promosi, teman kerja, lingkungan kerja (Luthan,2006: 243). Koperasi adalah
suatu badan usaha yang berbadan hukum dan berdasarkan asas kekeluargaan dan juga
asas demokrasi ekonomi serta terdiri dari beberapa 7 orang anggota didalamnya.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Lohjinawe merupakan Koperasi nasional yang bergerak di bidang usaha simpan
pinjam yang menerapkan sistem konvensional dengan memiliki banyak anggota.
Wilayah keanggotaan KSP Lohjinawe yang semula hanya diwilayah Rembang, kini
telah berkembang menjadi beberapa wilayah pelayanannya yang tersebar di Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Dengan berkembangnya koperasi, sebagai karyawan koperasi
harus memiliki kinerja yang baik dan profesional agar dapat membantu koperasi
mendapatkan kepercayaan dari anggota sehingga visi dan misi dapat terwujud.
Begitupula sebaliknya, bila kinerja karyawan menurun akan merugikan koperasi.
Oleh karena itu kinerja karyawan perlu mendapatkan perhatian untuk menghadapi
persaingan, salah satunya adalah dengan memperhatikan faktor tenaga kerja.
Permasalahan yang sering dialami oleh tenaga kerja diantaranya stres kerja yang
berpengaruh pada menurunnya semangat kerja dan penurunan kinerja. KSP Lohjinawe
memiliki banyak faktor yang menjadikan karyawan stres dalam menghadapi
pekerjaannya. Diantaranya beban kerja yang berlebihan, keterbatasan waktu,
pekerjaan yang monoton, dan target yang belum terlampaui. Hal ini memungkinkan
sebagian karyawan akan mengalami stres yang dapat membangkitkan rasa tanggung
jawab yang lebih kepada kinerjanya. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti
ingin mengetahui lebih lanjut tentang seberapa besar pengaruh beban kerja
terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis Jalur (path analysis)
tujuannya untuk mengetahui hubungan langsung 8 dan tidak langsung dari variabel
yang akan diteliti. Dari latar belakang inilah maka peneliti menganggap
permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian dengan judul “Pengaruh Beban
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Variabel Stres Kerja Pada Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang”
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara
langsung?
2. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara
tidak langsung melalui variabel stres kerja?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis beban kerja secara langsung
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk menguji dan menganalisis beban kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan secara tidak langsung melalui stres kerja
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil
dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis Dapat
digunakan untuk menambah wawasan yang telah dupelajari selama proses
perkuliahan di Perguruan Tinggi sehingga dapat melihat perbandingan antara
teori dengan keadaan yang ada dilapangan dan nyata di dunia pekerjaan khususnya
perkoperasian.
2. Bagi Koperasi, untuk memberikan gambaran dan dapat dijadikan
tambahan kajian ilmiah dalam praktek perkoperasian dalam hal menentukan
kebijakan penanganan beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel
stres kerja.
3. Bagi akademisi terkait beban kerja terhadap kinerja karyawan
melalui variabel stres kerja, dijadikan sebagai pembanding hasil riset
penelitian. Serta sebagai referensi bagi yang juga ingin mengkaji penelitian
yang sama.
4.
Bagi Pembaca Penulis mengharapakan dengan hasil penelitian ini akan memberikan
manfaat bagi para pembaca serta menambah pengetahuan tentang pengaruh beban
kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja di Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment