Abstract
INDONESIA:
Kegiatan pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan dalam memasarkan suatu produk yang diperjualbelikan oleh perusahaan dan ditujukan kepada para konsumen. Dalam persaingan bisnis diperlukan model pemasaran yang bisa meningkatkan konsumen. Salah satunya produk yang masih baru dipasarkan oleh lembaga keuangan bank yakni tabungan simpanan pelajar (simpel) iB. Dengan demikian PT. Bank BRI Syariah KCP Wachid Hasyim Jombang dituntut untuk meningkatkan pemasaran terutama pada tabungan simpanan pelajar (simpel) iB dalam bersaing dengan bank lain.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi personal seling produk tabungan simpanan pelajar (Simpel) iB. Dari latar belakang itulah sehingga penelitian ini dilakukan dengan judul “Strategi Personal Selling Produk Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) iB Pada PT. Bank Bri Syariah Kantor Cabang Pembantu Wachid Hasyim Jombang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana tujuanya adalah untuk menggambarkan secara sistematis tentang fokus penelitian yang meliputi personal selling, marketing dan salesman. Subjyek penelitian ini ada 6 informan. Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data, sehingga mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Data dikumpulkan dengan cara observasi, interview (wawancara), dokumentasi. Analisis datanya melalui teknik analisis studi kasus, yaitu dimulai dari menentukan dengan membatasi kasus, memilih fenomena, tema atau isu penelitian, memilih bentuk-bentuk data yang akan dicari dan dikumpulkan, melakukan kajian triangulasi, menentukan interpretasi-interpretasi alternatif untuk diteliti, serta membangun dan menentukan hal-hal penting dan melakukan generalisasi dari hasil-hasil penelitian terhadap kasus.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi personal selling produk tabungan simpanan pelajar (Simpel) iB pada PT. Bank Bri Syariah Kantor Cabang Pembantu Wachid Hasyim Jombang menggunakan 4 model yaitu yang pertama melakukan pendekatan (approach) , presentasi (presentation), mengatasi keberatan (hendling objection), penutupan (clossing), dan yang terakhir tindak lanjut (follow-up).
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi personal selling produk tabungan simpanan pelajar (Simpel) iB pada PT. Bank Bri Syariah Kantor Cabang Pembantu Wachid Hasyim Jombang menggunakan 4 model yaitu yang pertama melakukan pendekatan (approach) , presentasi (presentation), mengatasi keberatan (hendling objection), penutupan (clossing), dan yang terakhir tindak lanjut (follow-up).
ENGLISH:
Marketing activity is often defined as the activity in marketing a product that is purchased by the company and is addressed to the consumers. In the competition of business is needed a marketing model that could improve consumers. One of these new product is still marketed by bank financial institutions, namely the student savings deposits (simple) iB. Thus PT. Bank BRI Syariah KCP of Wachid Hasyim Jombang is required to improve the marketing primarily on savings deposits student (simple) iB in competing with other banks. The aim of this study was to determine how personal selling strategies of students savings deposits product (Simple) iB. Therefore, the background of this research was conducted under the title “The Strategy of Personal Selling of Student Savings Deposits Product (Simple) iB At PT. Bank BRI Syariah Branch Office of Wachid Hasyim Jombang.
This study used descriptive qualitative approach and the goal of the research was to describe the research focus systematically, including personal selling, marketing and salesmen. This research subject lines were six informants. Analysis of the data in order to simplify the processed data, making it easy to read and interpret. Data was collected by observation, interview (interview), documentation. Analysis of data was through technical analysis of case studies, which starting from determining the limiting case, choosing phenomenon, theme or issue research, choosing the forms of data to be searched and collected, conducting studies triangulation, determining interpretations alternatives to be studied, as well as building and determining the important things and the generalization of the results of research toward the case.
From the results of this research was known that the Strategy of Personal Selling of Student Savings Deposits Product (Simple) iB At PT. Bank BRI Syariah Branch Office of Wachid Hasyim Jombang used four models: the first, approach, presentation, Hendling objection, closing, and follow-up
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kegiatan pemasaran sering
diartikan sebagai kegiatan dalam memasarkan suatu produk yang diperjualbelikan
oleh perusahaan dan ditujukan kepada para konsumen. Namun jika dilihat makna
sebenarnya pemasaran bukan hanya sekedar menjual produk saja, akan tetapi
pemasaran juga memiliki aktvitas penting dalam menganalisis dan mengevaluasi segala
kebutuhan dan keinginan para konsumen. Pemasaran juga meliputi segala aktivitas
di dalam perusahaan. Adapun definisi pemasaran menurut Kotler dan Amstrong
(2012:28) yang mengatakan bahwa “The process by which companies create value
for customer and build strong relationship with customers in order to capture
value from customers in return”. Sedangkan Menurut Kotler dan Keller (2009:38)
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,
promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Dari definisi-definisi tersebut
pada dasarnya memiliki tujuan dan persepsi yang sama sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemasaran merupakan suatu proses perencanaan, dimana perusahaan
menganalisis struktur pasar serta memposisikan perusahaan agar mendapatkan
suatu penilaian yang baik dalam benak konsumen untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan. Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran
pemasaran (Marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi
konsumen 2 agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang
dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan para konsumen. Pengertian
menurut Alma (2007:130) bauran pemasaran merupakan strategi mencampur
kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
mendatangkan hasil yang paling memuaskan. Sedangkan menurut Zeithamal dan
Bitner (2008:48) Bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan
yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan
untuk memuaskan tamu” Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2012:92)
“Marketing mix is good marketing tool is a set of products, pricing, promotion,
distribution, combined to produce the desired response of the target market”
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana
perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar sasaran.
Dalam bauran pemasaran terdapat alat pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P,
yaitu produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place),
dan promosi (promotion). Pada pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran
tambahan seperti orang (people), fasilitas fisik (physical evidence), dan
proses (process), sehingga dikenal dengan istilah 7P maka dapat disimpulkan
bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical
evidence, and process. 3 Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong
(2012:62). Produk product , adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan
dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah
produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang
mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa. Harga price adalah suatu sistem
manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau
jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan. Distribusi Place yakni
memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk
atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem
distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik. Promosi
Promotion, adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk
pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi. Sarana fisik Physical
Evidence , merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk
antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo,
warna dan barang-barang lainnya. Orang People adalah semua pelaku yang
memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi
persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan
konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan
penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
Proses process 4 adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu
untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan
jasa sebagai bagian jasa itu sendiri. Salah satu Elemen yang penting dalam
bauran pemasaran adalah promosi. Kegiatan promosi perusahaan dapat
memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen, dengan demikian konsumen
akan mengetahui adanya suatu produk atau jasa. Fungsi promosi dalam bauran
pemasaran adalah untuk mencapai tujuan komunikasi dengan para konsumen. Promosi
berperan dalam menghasilkan penyampaian informasi yang baik kepada konsumen
akan manfaat dan kelebihan suatu produk atau jasa, sehingga dapat mempengaruhi
benak konsumen tersebut. Menurut Tjiptono (2008:222) secara umum bentuk-bentuk
promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat
dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu antara lain.
personal selling, mass selling, promosi pnjualan, public relation, dan direct
marketing. Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada pelanggan.
Mass Selling terdiri atas periklanan dan publisitas, yang merupakan pendekatan
yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
ramai dalam satu waktu. Promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk. Public Relations (hubungan masyarakat), merupakan upaya 5 komunikasi
menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan,
dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Direct marketing
adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau
beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi
di semua lokasi. Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang
berpengaruh dalam kegiatan pemasaran, karena melalui kegiatan personal selling
seorang pemasar dapat memberikan informasi secara detail dan langsung kepada
konsumen mengenai kelebihan perusahaan. Pengertian personal selling menurut
Alma (2007:185) adalah penjualan pribadi melibatkan komunikasi interpersonal
antara pembeli dan penjual guna memenuhi kebutuhan pembeli untuk kepentingan
kedua belah pihak”. Sedangkan Tjiptono (2008:224) Personal selling adalah
komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu peroduk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya”
Berdasarkan penjelasan mengenai personal selling yang dikemukakan oleh para
ahli, dapat disimpulkan bahwa personal selling merupakan komunikasi langsung
dua arah antara penjual dengan para konsumen dengan bertatap muka langsung
sehingga akan memberikan pemahaman yang lebih efektif mengenai produk atau jasa
dalam benak konsumen. Pemasaran penting diperhatikan dalam bersaing antar
industri baik dagang maupun jasa. Seperti halnya perbankan syariah yang saat
ini menghadapi 6 persaingan ketat tidak hanya dari bank syariah yang sama
tetapi juga dari bank konvensional maka dari itu bank syariah dituntut untuk melakukan
perubahan dengan menggunakan strategi pemasaran yang efektif. Seperti yang
dikatakan Nasher dan Moutinho (2005) bahwa sekarang sistem perbankan syariah
menghadapi persaingan yang ketat tidak hanya dari bank syariah yang sama tetapi
juga dari bank-bank Barat, untuk menciptakan perubahan bank dihadapkan dengan
kekuatan progresif yang dapat dicapai dengan menggunakan strategi pemasaran
secara efektif. Dalam menilai efektivitas pemasaran, strategi yang dilakukan
yaitu dengan menggambar pada karakteristik kuantitatif yang berasal dari sampel
bank syariah berdasarkan daftar teratas 100 bank Arab yang memberikan
rekomendasi cara untuk meningkatkan efektivitas pemasaran bank syariah. Bank
syariah sebagai salah satu pelaku bisnis perbankan mengalami pertumbuhan yang
cukup pesat. Berikut adalah data perkembangan perbankan syariah di Indonesia
terdiri dari bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS), dan bank
prekreditan rakyat syariah (BPRS): 7 Tabel 1.1. Perkembangan Perbankan Syariah
di Indonesia Bentuk Bank dan Identifikator 2011 2012 2013 2014 2015 Bank Umum
Syariah o Jumlah anak o Tenaga kerja 11 21.820 11 24.111 11 26.717 12 41.393 12
51.413 Unit Usaha Syariah o Jumlah bank o Tenaga kerja 24 2.068 24 3.108 23
11.511 22 4.425 22 4.403 Bank Perkreditan Rakyat Syariah o Jumlah bank o Tenaga
kerja 155 3.773 158 4.359 163 4.826 163 4.704 163 5.102 Sumber: Rahayu, 2016
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa perbankan syariah di Indonesia mengalami
peningkatan namun tidak terlalu signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh
adanya persaingan yang ketat baik dengan sesama perbankan syariah maupun
perbankan konvensional. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Ototitas
Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tempubloon. Perkembangan perbankan syariah di
Indonesia saat ini sedikit melambat diabanding perbankan konvensional
(Sindonews, 2015) (dalam Rahayu, 2016). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
bank syariah harus mempunyai strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan
produk sehingga bank syariah dapat terus bersaing dengan bank lainnya.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan berupa peluncuran produk
baru bank syariah yaitu Simpanan Pelajar (Simpel) iB. 8 Simpanan Pelajar
(Simpel) iB adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh
bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang
menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya
menabung sejak dini. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang
dilakukan pada tahun 2013 kepada 8000 responden, tingkat inklusi keuangan
kelompok siswa baru mencapai 44 persen. Selain itu secara statistik, jumlah
pelajar SD, SMP, dan SMA dibanding total populasi Indonesia menunjukkan angka
yang signifikan yaitu 20 persen dengan rincian sekitar 38,8 juta siswa di bawah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan sekitar 11 juta siswa di bawah
Kementrian Agama. (https://www.cermati.com, 12 Juli 2016) Dilihat dari keadaan
tersebut, peluang untuk meningkatkan inklusi keuangan khususnya kelompok
pelajar masih sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah model produk
keuangan dengan karakteristik dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan kelompok
siswa. Simpanan pelajar (Simpel) iB merupakan langkah tepat dari pemerintah
untuk mendorong siswa belajar menabung sehingga memiliki tujuan keuangan yang
jelas di masa depan. Jika ini berjalan dengan lancar cita-cita untuk mewujudkan
bangsa yang lebih sejahtera dimasa mendatang akan tercapai. Berdasarkan catatan
jumlah kelompok siswa dalam masyarakat Indonesia saat ini adalah sekitar 49,8 juta
orang atau 20% dari total penduduk Indonesia. (https://www.cermati.com, 12 Juli
2016), ini merupakan bonus demografi bagi bangsa untuk bisa mempercepat
pembangunan nasional. 9 Program terbaru yang digagas OJK ini dijalankan melalui
bank umum dan bank syariah. Saat pertama kali diperkenalkan ke masyarakat
tabungan simpanan pelajar (Simpel) iB ikut didukung oleh 8 bank umum
konvensional dan 6 bank umum syariah. Kedelapan bank umum konvensional tersebut
adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BTN, Bank Permata, Bank BJB dan Bank Jatim.
Sedangkan untuk yang versi syariah bank yang turut membantu memasarkan tabungan
simpanan pelajar (Simpel) iB adalah: Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BRI
Syariah, BNI Syariah, BCA Syariah dan Bank Panin Syariah. Para orang tua bisa
mendaftarkan simpanan pelajar anaknya di bank-bank tersebut. Salah satu bank
syariah yang digandeng pemerintah untuk mendukung program tabungan simpanan
pelajar (Simpel) iB ini yaitu PT. Bank BRI Syariah KCP Wachid Hasyim Jombang
yang diadakan tahun 2014 dengan mempunyai visi sebagai bank ritel modern yang
terkemuka dengan ragam layanan financial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termuda untuk kehidupan lebih bermakna. Bank BRI Syariah KCP Wachid
Hasyim Jombang memiliki berbagai produk yang ditawarkan dantaranya produk jasa,
tabungan, giro, deposito, emas, haji dan umroh. Dengan sekian banyak produk
yang dimiliki tentunya dari pihak PT. Bank BRI Syariah KCP Wachid Hasyim
Jombang mempunyai strategi pemasaran agar produk yang dimiliki dapat bersaing
dan dapat dikenal oleh nasabah. PT. Bank BRI Syariah KCP Wachid Hasyim Jombang
melakukan berbagai strategi pengembangan dan penjualan produk-produk inovatif
sesuai kebutuhan nasabah. Salah satunya yaitu tabungan simpanan pelajar
(Simpel) iB. 10 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama pihak bank
BRI Syariah KCP Wachid Hasyim Jombang Bapak Didik selaku funding officer (FO)
funding (5 Juli 2016:15.30), beliau mengatakan strategi pemasaran yang
dilakukan yaitu mengguanakan personal selling dengan cara menemui pihak sekolah
secara langsung untuk diajak kerjasama mengenai tabungan Simpanan Pelajar
(Simpel) iB. Menurut penelitian Olariu (2016) bahwa personal selling diartikan
sebagai penjualan interpersonal. Penjualan dengan melakukan prospek terbaik
menjadi kunci dalam urutan strategi personal selling, yang dilakukan dengan
cara meneliti calon pasar, menghubungi, mengumpulkan informasi, membuat
strategi, mengumpulkan dokumentasi, pertemuan pelanggan, melakukan evaluasi,
virifikasi informasi, pengambilan keputusan, menemukan kebutuhan pelanggan,
menjawab keberatan, menentukan harga, keputusan pembelian, negoisasi penjualan,
penutupan, monitoring dan evaluasi hasil, kesimpulan, mengatasi keluhan
pelanggan. Sedangkan Menurut Hasanah (2013) mengatakan untuk menjalankan bisnis
dalam bersaing di sektor perbankan perlu adanya strategi pemasaran. Salah
satunya personal selling yang baik yang dapat menentukan keberhasilan
perusahaan mencapai sasaran. Terdapat beberapa tahapan strategi personal
selling yang dapat menciptakan kepuasan nasabah yaitu merancang strategi tenaga
penjualan, merekrut dan memilih tenaga penjualan, pelatihan tenaga penjualan,
kompensasi tenaga penjualan, serta pengawasan tenaga penjualan dengan melakukan
evaluasi terhadap penjualan.
Begitupun menurut Wotruba (2007) Menjelaskan bahwa terdapat dua
karakter fungsi personal selling untuk menganalisa masalah manajemen tenaga
penjualan yaitu meningkatnya penjualan secara profesional, serta terdapat
pertumbuhan pada orientasi manajerial. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain, membuat konsumen menghargai produk atau jasa yang ditawarkan,
penjual menguasai strategi pemasaran secara luas, memeriksa permasalahan
tentang perubahan dalam karakteristik penjualan, meninjau bukti khusus untuk
strategi baru, memahami beberapa sifat negatif dalam proses penjualan seperti
egois, licik, malas dan tidak jujur, memahami tentang kesalahan, memberikan
cara yang positif untuk menempatkan hal yang benar, memahami proses jual-beli,
serta menyesuaikan antara perekrutan, pelatihan, kompensasi dan praktek
penjualan. Sedangkan menurut Hamman (2005) menyatakan bahwa Kekuatan personal
selling terletak pada pertukaran komunikasi serta proses penjulan secara
langsung,. Dalam hal efisiensi, pemasaran industri dan pemasaran jasa
menggunakan personal selling merupakan sarana yang relative untuk melakukan
komunikasi secara langsung dengan konsumen. Untuk melakukan strategi personal
selling, perlu menganalisis masalah manajemen tenaga penjualan yang berkaitan dengan
optimalisasi, efisiensi, dan statisfaction. Menurut Tamzil (2010) menyatakan
bahwa pendekatan personal selling kepada nasabah korporasi, Bank melalui
marketing manager melakukan komunikasi tatap muka, penggalian informasi,
presentasi tentang produk, persuasi dan melakukan negosiasi dengan nasabah. 12
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwasannya personal selling
penting dilakukan dalam meningkatkan penjualan secara langsung karena
komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi
dua arah, sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan
balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses
komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan
situasi yang ada. Dengan demikian dapat disimpulkan arti personal selling
secara umum yaitu komunikasi langsung dua arah antar penjual dan pembeli dengan
bertatap muka langsung sehingga akan memberikan pemahaman yang lebih efektif
mengenai produk atau jasa dalam benak konsumen. Sedangkan personal selling akan
beda jika diartikan secara islam. Menurut Fitriyani (2014) yaitu kegiatan
promosi yang dilakukan secara tatap muka dengan etika-etika yang tidak
menentang syariat islam. Adapun etika yang harus dilakukan personal selling
dalam meraih nasabahnya yang sesuai dengan ajaran Islam antara lain,
menghindari janji atau sumpah palsu, berpromosi dengan simpatik, membangun
kepercayaan Menurut Anwar dan Saeed (2012) peronal selling dilakukan dengan
cara mereka diwajibkan untuk menyarankan konsumen melakukan hal-hal yang baik
dan menahan diri dari yang buruk. Seorang penjualan harus memberikan informasi
yang benar dan lengkap tentang produk atau layanan ke pelanggan. Penawaran
personal selling harus bebas dari paksaan, pengaruh yang tidak 13 semestinya,
ambiguitas, pernyataan palsu dan penipuan, karena semua jenis kebohongan telah
dilarang oleh Al-Quran. (QS. Al-Azhab: 70-71). َٖب ُّ َٝب ٝ أ ِزٝ َِ َ َّ اى ٘ا ٍَُْ آ
٘ا َّّللاَ ارَّقُ ُ٘ا َٗقُ٘ى ْ٘لا قَ ْػ ََبىَ ُن ى ٌْ َ ُن ُٝ ْصيِ ٌْ ْح َسِذٝذا - ا ْغ أ فِ ْش َ ىَ ُن َٗ
ٌْ َٝ ُنٌْ ُّ٘ثَ َّّللاَ ُٝ ِط ْغ َٗ ٍَ ر ِ ُ فَقَ ْذ فَب َص َٗ َس ُس٘ىَُٔ ا َػ ِظَٞب ْ٘صا فَ Artinya:“Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan
yang benar” Dengan demikian dapat disimpulkan personal selling (penjualan
pribadi) merupakan hal sangat penting yang harus diperhatikan, karena
berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan kalau salah menerapkan dalam arti
mengabaikan nilai-nilai Islam dalam jangka panjang akan berdampak negatif pada
perusahaan.
Dalam menerapkan personal selling (penjualan pribadi) yang harus
diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan adalah nilai-nilai islam yang
harus ditekankan kepada setiap karyawannya supaya bisa mencegah dan
meminimalisasi tindak penipuan terhadap pelanggan. Dengan menerapkan personal
selling (penjualan pribadi) yang islami pada perusahaan akan membawa dampak
positif terhadap perusahaan atau image perusahaan dipersepsi para pelanggan dan
masyarakat akan baik dan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Dalam
penelitian di PT. Bank BRI Syariah KCP Wachid Hasyim Jombang strategi personal
selling diartikan sebagai seseorang yang membantu pelanggan untuk membeli
dengan menunjukkan keuntungan dan kerugian produk agar kebutuhan pelanggan
dapat terpuaskan dan saling menguntungkan. Hal ini dilakukan mulai dari
pendekatan (memberikan kesan yang baik kepada calon nasabah), presentsi
(bersifat jujur dan menepati janji), mengatasi keberatan 14 (memberikan kemudahan
atas kesulitan yang dirasa oleh nasabah), menutup penjualan (berperilaku baik
dan sopan serta menghindari tekanan dan penipuan). Oleh karena itu perlu
diteliti mengenai strategi personal selling yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah
KCP Wachid Hasyim Jombang dalam bersaing dengan bank lain terutama produk
tabungan simpanan pelajar (Simpel) iB. Berdasarkan uraian diatas maka perlu
dilaksanakan penelitian terkait dengan “Strategi Personal Selling Tabungan
Simpanan Pelajar (Simpel) iB pada PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Wachid Hasyim Jombang”
1.2.
Fokus
Penelitian
Fokus Penelitian yang dapat digambarkan dalam penelitian ini yaitu
: Bagaimana strategi personal selling dalam memasarkan produk tabungan simpanan
pelajar (Simpel iB) pada PT. Bank BRI Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu
Wachid Hasyim Jombang
1.3.
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui Bagaimana strategi personal selling dalam
memasarkan produk tabungan simpanan pelajar (Simpel iB) pada PT. Bank BRI
Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Wachid Hasyim Jombang.
1.4.
Manfaat
Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dalam hasil penelitian ini adalah
: Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan. Secara besar penelitian ini berguna bagi :
1. Bagi Penulis. Kegunaan penelitian ini bagi penulis yaitu untuk
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan selama menjadi
mahasiswa di Jurusan Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menghasilkan
informasi yang bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan
efisiensi dalam menerapakan strategi pemasaran yang efektif.
3. Bagi pihak lain Hasil dari penelitian ini
dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi pembaca terutama dibidang pemasaran
tentang strategi personal selling produk tabungan simpanan pelajar (simpel) iB
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen : Strategi personal selling produk tabungan simpanan pelajar (simpel) IB pada PT. Bank BRI Syariah TBK Kantor Cabang Pembantu Wachid Hasyim Jombang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment