Abstract
INDONESIA:
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang didalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku didalam organisasinya. Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan akan bergantiung pada kemampuan organisasi dalam menyelesaikan diri terhadap lingkungan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui budaya organisasi dan kinerja pegawai yang ada pada RSI Siti Hajar Sidoarjo secara parsial,simultan dan dominan. Dan untuk mengetahui secara khusus seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada RSI Siti hajar Sidoarjo.
Metode analisis yang digunakan adalah metode anilisis diskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan analisis data menggunakan SPSS 16.0 for Window. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 205 responden sebagai sampel penelitian ditarik berdasarkan Sampling.
Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahawa variabel budaya organisasi bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai RSI Siti Hajar Sidoarjo. Dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah 9.672 (signifikasi F = 0,000) dan F tabel 2,060. Jadi (9.671 > 2,140) atau Sig F < 5% (0,000 < 0,05) maka Hoditolak dan Ha diterima. Atau dapat dikatakan variabel Independent berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel Dependent. Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh langsung adalah Inisiatif Individu, Pengawasan dan Pola Komunikasi dibanding dengan variabel Pengarahan, Integrasi dan dukungan Manajemen yang tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja . Variabel yang dominan dalam penelitian ini adalah variabel Inisiatif Individu dengan nilai kontribusi 30,8%.
ENGLISH:
Organizational culture is a social force that doesn’t look, which canmove people in an organiaztion to perform a work activity. Unconsciously each person in an organization learn the culture that prevails in the organization. the various influences and working to devise strategies and policies that are in harmony wth environmental change will depend on the ability of the organization in resolving themselves to the environment.
This research was conducted to know the culture of the organization and peformance of employees on the RSI Siti Hajar Sidoarjo, simultaneous and partially dominant. And to find out specifically how big the influence of organizational culture on performance clerk at RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Methods of analysis used was description analys and methods of statistic using multiple regression analys tools, simultans and significant testing and significant partial testing. Data analysis using SPSS workmanship 16.0 for window. The data used are the primary and secondary data. This research use the 205 respondent as research samples are drawn based on sampling.
Research result based on multiple linier regression analysis show that variable organizational culture together significant effect on performance clerk RSI Siti Hajar Sidoarjo. Be aware that the values of F count was 9,672 (an F = 0.000) and F 2.060 table. So (9,671 > 2.140) or Sig F < 5% (0.05 < 0.000) then Ho has denied and Ha is received. Or it can be said to be infuential indenpendent variables simultaneously against a depedent variable. While partially influential indenpendent variables directly is the intiative of individuals, surveillance and communications patterns than with variables direction, integration and managament support that is not directly influential on performance. The variable dominant in this research is variable with the value of individual contribution initiative 30,8%.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Setiap perusahaan mencari
keunggulan kompetitif, sementara pesaing juga juga melakukan hal yang serupa.
Kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari globalisasi yang berkembang dalam
dunia bisnis yang membuat persaingan menjadi sangat ketat, dinamis, tidak
terprediksi dan tidak pasti. Perubahan yang terjadi setiap saat dan makin cepat
ini menuntut organisasi untuk mampu beradaptasi dengan cepat dan tangkas, untuk
memperoleh keunggulan kompetitif. Organisasi membutuhkan strategi baru yang
lebih sesuai degan kondisi intern dan ekstern organisasi saat ini.(
Widyaningsih, 2013) Kecenderungan organisasi dalam menghadapi persaingan global
harus dihadapi dengan baik karena akan membawa dampak bagi budaya perusahaan.
Perubahan manajemen dan struktur organisasi dan sebaliknya, perubahan manajemen
restrukturisasi tidak akan membawa hasil yang optimal jika tidak disertai
dengan budaya yang kondusif terhadap perubahan tersebut. Budaya organisasi
merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat dapat
menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas
kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang didalam suatu organisasi mempelajari
budaya yang berlaku didalam organisasinya. Apalagi bila ia sebagai orang baru
supaya dapat diterima oleh lingkungan tempat bekerja, ia berusaha mempelajari
apa yang dilarang dan apa yang diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk,
apa yang benar dan apa yang salah; dan apa yang harus dilakukan dan apa 2 yang
tidak boleh dilakukan di dalam organisasi tempat bekerja itu. Jadi, budaya
organisasi mensosialisasikan dan menginternalisasi pada para anggota organisasi.
Setiap organisasi memiliki definisi yang berbeda – beda megenai budaya
organisasi. Menurut Robbins (1999), Budaya organisasi merupakan sistem nilai
bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkatan bagaimana para
karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi
juga didefinisikan sebagai suatu nilai – nilai yang menjadi pedoman sumber daya
manusia utnuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi
ke dalam perusahaan, sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami
nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak dan bertingkah laku
(Susannto, 1997) Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi menuntut organisasi
untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi
dan kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan akan bergantiung pada
kemampuan organisasi dalam menyelesaikan diri terhadap lingkungan. Tidak ada
satu perusahaan pun yang menginginkan kinerja perusahaannya menurun. Menurut
Milner (1990), kinerja adalah bagaiman seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Setiap harapan
mengenai bagaimana seseorang harus berperilaku dalam melaksanakan tugas,
berarti menunjukkan suatu peran dalam organisasi. Tercapainya tujuan organisasi
hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi
tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan erat antara kinerja
seseorang dengan kinerja organisasi. Dengan perkataan lain kinerja karyawan
baik maka kinerja organisasi akan baik.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu
kebutuhan vital masyarakat. Saat ini biaya pelayanan kesehatan semakin tinggi,
sehingga mengurangi akses masyarakat untuk menjangkau layanan kesehatan yang
dibutuhkan. Ditengah-tengah keadaan ekonomi yang semakin sulit, tersedianya
layanan kesehatan yang cukup dengan tarif rasional terjangkau inilah yang saat
ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
didirikan pada tanggal 23 Februari 1963 oleh Ibu Hadiniyah Hadi, istri KH.
Abdul Hadi, yang berdomosili di Sidoarjo dan masyarakat Nahdliyin. Kala itu
beliau adalah DPRGR/MPRS (Dewan Perwakilan Masyarakat Gotong Royong/Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara) dari unsur Muslimat NU Jawa Timur. Oleh
karena itu, keberadaan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo tidak bisa
dilepaskan dari organisasi Muslimat NU. Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
awalnya bernama YKMS (Yayasan Kesejahteraan Muslimat Sidoarjo). Pada saat itu
Rumah Sakit Islam Siti Hajar ini hanya terdiri dari Balai Kesehatan Ibu dan
Anak (BKIA) dan Poliknik, serta hanya menempati tanah waqaf yang berukuran
0,093 Ha dan 36x11,5m. Jadi YKMS atau Badan Pelaksana Mabarrot (BPM) NU Siti
Hajar yang sekarang lebih kita kenal sebagai Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo adalah milik PCNU. Adapun secara global sejarah tentang Rumah Sakit
Islam Siti Hajar Sidoarjo: 1. 15 Desember 1963 : Peresmian BKIA 2. 12 Desember
1965 : Dibuka Poliklinik Umum 3. 1 September 1989 : Pembangunan gedung tahap I
4. 6 Januari 1991 : Pembangunan gedung tahap II 5. 1 Oktober 1992 : Pembangunan
gedung tahap III 6. 4 Nopember 1995 : Pembangunan gedung tahap IV 4 7. 1
Desember 2000 : Pembangunan gedung tahap V 8. 20 Pebruari 2005 : Pembangunan
gedung tahap VI Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo memperoleh izin dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo sebagai penyedia jasa layanan kesehatan.
Lingkup kegiatan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo secara umum adalah
menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat umum. Dengan izin yang telah
didapatkan maka Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo memiliki wewenang untuk
menyelenggarakan Balai Pengobatan Umum yang memberikan pelayanan kesehatan
secara terpadu yang sesuai dengan prosedur standar medik kepada masyarakat
umum. Kegiatan usaha yang dilakukan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
hampir seluruhnya merupakan bidang layanan kesehatan dan memiliki
program-program unggulan. Program unggulan tersebut antara lain seperti program
Inseminasi Syari’ah, program cuci darah untuk pasien gagal ginjal, Poli
Eksekutif serta program-program unggulan lainnya dan juga sudah memiliki
beberapa pelayanan penunjang seperti XRay, CT SCAN 16 Sliced, Laboratorium
Klinik, serta Apotik Farmasi 24 Jam dengan didukung oleh 62 dokter, 213 staff
medis dan 142 staff non medis. Dalam realitasnya, Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo memiliki budaya organisasi. Budaya organisasi tersebut sebagai corak
ataupun karateristik aspek nilai khas yang dilembagakan oleh organisasi.
Disebabkan sebagai nilai yang khas, maka budaya organisasi dalam tatran teknis
akan sangat bervariasi sesuai keberadaan organisasi di dalam Rumah Sakit Islam
Siti Hajar. Dengan unsur syari’ah Islam yang menjadi pedoman utama dalam
menjalankan usaha, para karyawan bahkan pimpinan ditekankan untuk menciptakan
budaya yang sesuai dengan nilai-nilai Syari’ah Islam. Dengan memiliki visi
terwujudnnya rumah sakit yang Islami dan
profesional bertaraf Internasional. Dalam mencapai budaya yang sesuai dengan
nilai-nilai Syari’ah Islam Rumah Sakit Islam Siti Hajar memiliki misi terutama
mengembangkan pelayanan kesehatan atas dasar nilai-nilai Islami, Etika rumah
sakit dan etika profesi. Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo mengukur kinerja
perusahaan dengan melihat kehadiran karyawan (Absensi) dan banyanyaknya jumlah
pasien. Absensi atau kehadiran karyawan merupakan acuan dalam mengukur budaya
organisasi yang ada di rumah sakit dan tinggi rendahnya kinerja karyawan rumah
sakit. Sedangkan untuk banyaknya jumlah pasien merupakan acuan kinerja rumah
sakit dengan melihat pelayanan yang diberikan kepada para pasien rumah sakit.
Berdasarkan uraian di atas serta latar belakang mengenai Budaya Organisasi dan
kinerja maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai audit
manajemen dengan judul : “ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI (STUDI PADA RSI SITI HAJAR SIDOARJO).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang akan diajukan untuk dipecahkan
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh Budaya Organisasi (X)
yang terdiri variabel Inisiatif Individu(X1), Pengarahan (X2),Integrasi (X3),
Dukungan manajemen (X4), Pengawasan (X5), dan Pola komunikasi (X6) dari
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y) secara Simultan?
2. Apakah ada pengaruh Budaya Organisasi (X)
yang terdiri variabel Inisiatif Individu(X1), Pengarahan (X2),Integrasi (X3),
Dukungan manajemen (X4), Pengawasan
(X5), dan Pola komunikasi (X6) berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y) secara
Parsial?
3. Apakah Variabel Budaya Organisasi
(X) yang terdiri variabel Inisiatif Individu(X1), Pengarahan (X2),Integrasi
(X3), Dukungan manajemen (X4), Pengawasan (X5), dan Pola komunikasi (X6)
memiliki Pengaruh yang Dominan terhadap Kinerja Pegawai
? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis
Budaya organisasi (X) yang terdiri variabel Inisiatif Individu(X1), Pengarahan
(X2),Integrasi (X3), Dukungan manajemen (X4), Pengawasan (X5), dan Pola
komunikasi (X6) berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y) secara Simultan.
2. Untuk menguji dan menganalisis
variabel Budaya organisasi (X) yang terdiri variabel Inisiatif Individu(X1),
Pengarahan (X2),Integrasi (X3), Dukungan manajemen (X4), Pengawasan (X5), dan
Pola komunikasi (X6) berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y) secara Parsial.
3. Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh Budaya Organisasi (X) yang terdiri variabel Inisiatif Individu(X1),
Pengarahan (X2),Integrasi (X3), Dukungan manajemen (X4), Pengawasan (X5), dan
Pola komunikasi (X6) terhadap Kinerja Pegawai secara Dominan. 1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat yang diharapkan bagi penelitian ini adalah:
Dalam pengambangan Ilmu
1. Di harapkan dapat menambah referensi
terhadap pengembangan literatur manajemen sumber daya manusia dan perilaku
organisasi khususnya yang berkaitan dengan masalah budaya organisasi.
2. Diharapkan penelitian ini dapat
mendorong dilakukannya penelitian-penelitian lebih lanjut tentang berbagai
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam manfaat Operasional
1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian digunakan
sebagai masukan, informasi tambahan dan pertimbangan Perusahaan untuk
peningkatan prestasi kerja karyawan dalam mencapai kinerja organisasi yang
optimal.
2. Diharapkan penelitian ini bermanfaat dalam
pertimbangan bagi pihak manajemen Rumah Sakit dalam upaya optimalisasi kinerja
karyawan dengan mempetimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu budaya
organisasi.
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment