Abstract
INDONESIA:
Suatu kemasan mengkomunikasikan makna tentang merek melalui beragam komponen simbolik: warna, desain, bentuk, ukuran, material fisik, serta informasi dan lebel. Berbagai komponen tersebut bersama-sama diupayakan untuk mewakili apa yang bertindak sebagai struktur kemasan. Seluruh elemen struktural tersebut harus berinteraksi secara harmonis untuk menimbulkan serangkaian makna seperti yang dimaksud pemasar merek terhadap pemahaman dibenak para pembeli.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, sampel yang digunakan adalah aksidental sampling pada konsumen Hypermart Matos. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Untuk menguji hipotesis digunakan koefisien determinasi, uji F(uji simultan) dan uji t (uji parsial).
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapat bahwa, keempat variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap dependen. Variabel tipografi (X1) berpengaruh positif sebesar 0,248 dengan tingka signifikansi 0,003, variabel warna (X2) berpengaruh positif sebesar 0,310 denga tingkat signifikansi 0,011, variabel citra (X3) berpengaruh positif sebesar 0,248 dengan tingkat signifikansi 0,003, dan variabel struktur dan material (X4) berpengaruh positif sebesar 320 dengan tingkat signifikansi 0,000. Besarnya koefisien determinasi R2 dari keempat variabel tersebut adalah 49,6%. Hal ini berarti keempat variabel independen tersebut mampu menjelaskan 49,6% variasi sementara variasi lainnya yaitu sebesar 100% 49,6% = 50,4% dijelaskan oleh variabel, lain yang tidak dijelaskan dala penelitian ini.
ENGLISH:
A package communicate the meaning of the brand through a variety of symbolic components: color, shape, size, material, physical, information and label. The various components together strived to represent what acts as the packaging structure. The entire structural elements must interact in harmony to give rise to a series of meanings as defined brand marketers to shoppers.
This study uses a quantitative method, the sample used is accidental sampling on consumers Hyprmart Malang Town Square. The analysis tool used is multiple linear regression. To test the hypothesis used the coefficient of determination, test f (simultaneously) and t test (partial).
Based on the results of the analysis found that, four independent variables significantly influence the dependent. Variable typography (X1) influential positf amounted to 0.248 with a significance level of 0.003, variable color (X2) has positive effect amounting to 0.310 with a significance level of 0.011, variable image (X3) positive effect amounting to 0.248 ith a significance level of 0.003, and a variable structure and material (X4) positive effect amounting to 0.320 with 0.000 significance niai. The magnitude of the coefficient of determination R2 of the fourth vaiabel was 49.6%. This means that the four independent variables can explain 49.6% of the variation while other variations in the amount of 100% - 49.6% = 50.4% explained by other variables that are not explained by this study.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnnya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba (Kotler & Keller, 2009:4). Dalam menghadapi persaingan pemasaran yang semakin tajam, seorang produsen tidak boleh terpaku oleh bentuk produk yang menawarkan manfaat dasarnya saja. Persaingan sekarang ini umumnya terjadi pada tingkat produk tambahan yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakannya dari produk pesaing. Sebagaimana diungkapkan Levit dalam Kotler (2000:449). Suatu kemasan mengkomunikasikan makna tentang merek melalui beragam komponen simbolik: warna, desain, bentuk, ukuran, material fisik, serta informasi dan lebel. Berbagai komponen tersebut bersama-sama diupayakan untuk mewakili apa yang bertindak sebagai struktur kemasan. Seluruh elemen struktural tersebut harus berinteraksi secara harmonis untuk menimbulkan serangkaian makna seperti yang dimaksud pemasar merek terhadap pemahaman dibenak para pembeli. Pengertian yang mendasari kemasan yang baik adalah Gestalt. Yakni, orangorang bereaksi terhadap keseluruhan, bukan pada bagian per bagian secara individual (Terrence A. Shimp, 308: 2003). 2 Secara tradisional, fungsi primer kemasan adalah untuk memuat dan melindungi produk. Namun dalam beberapa waktu terakhir ini, banyak faktorfaktor yang membuat pengemasan menjadi alat pemasaran yang penting. Semakin bertambahnya persaingan dan kacau balaunya rak toko eceran, mempunyai arti bahwa kemasan sekarang harus banyak melakukan tugas penjualan-menarik perhatian, menguraikan produk, dan bahkan membuat penjualan. Perusahaan menyadari kekuatan kemasan yang baik agar konsumen segera mengenali suatu perusahaan atau merek. Sebagai contoh, dibanyak pasar swalayan (ritel), yang menyediakan 15.000 sampai 17.000 barang, pengunjung umumnya melewati sekitar 300 barang per menit, dan 60 persen lebih dari pembelian terjadi berdasarkan rangsangan, Dalam lingkungan yang sangat kompetitif ini, kemasan mungkin merupakan peluang terakhir penjual untuk mempengaruhi pembeli (Kotler & Gary Armstrong, 2001:276). Semua produk dengan merek tertentu menawarkan keunggulannya, baik melalui kegunaan, kemanjuran, fasilitas, kualitas dan sebagainya. Semua penawaran atas produk-produk tersebut dikemas sedemikian menarik sehingga konsumen “terbujuk” untuk membelinya (Kotler & Keller, 2009). Merek dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu, sehingga pembeli yang puas dapat lebih mudah memilih produk. Kesetiaan merek memberikan kemampuan umtuk diramal dan keamanan permintaan bagi perusahaan sekaligus menciptakan hambatan perusahaan lain memasuki pasar. Agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. 3 Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak produk, konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu merek. Struktur badan material digunakan sebagai tempat penyimpanan, perlindungan dan transportasi produk dan menyediakan permukaan fisik bagi desain kemasan Klimchuk dan Krasovec (2007:35) Salah satu industri yang mengalami persaingan sangat ketat saat ini adalah produk makanan ringan, di swalayan misalnya terdapat berbagai macam merek produk makanan ringan yang disajikan. Dari sekian banyak merek makanan ringan yang ada dipasaran, konsumen biasanya menggunakan faktor-faktor seperti kemasan, kualitas, merek dan harga sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian makanan ringan. Kemasan yang menarik akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian, hal ini sejalan dengan teori perilaku konsumen secara psikologis yang mengatakan bahwa seorang konsumen akan melakukan pengamatan terhadap barang yang akan dibeli dan digunakan oleh konsumen. Kemasan produk yang manarik akan mendorong seorang konsumen untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam penggunaan maupun penyimpanan sehingga konsumen merasa puas. Desain yang unik, ukuran yang bermacam-macam, warna, bentuk dan informasi yang diberikan pada kemasan akan semakin mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan produk Klimhuk dan Krasovec (2007:38). Kualitas yang baik juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi perusahaan jika ingin produknya laku dipasaran. Sehingga perusahaan akan 4 selalu memberikan kualitas terbaiknya kepada konsumen agar konsumen terus melakukan pembelian terhadap produk yang mereka tawarkan. Produk makanan ringan Oreo mencoba menjawab tantangan ini, Oreo berusaha melakukan inovasi pada kemasan produk terbarunya, yakni dengan menggunakan cup sebagai pembungkus/kemasan utamanya. Penggunaan cup cukup jarang ditemui pada produk makanan ringan lainnya. Keunggulan dari kemsaan cup pada biskuit ini adalah biskuit menjadi terhindar dari keremukan apabila disimpan dengan barang lain juga kemudahan buka-tutup kemasan (resealable). Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama kali pada 1912. Terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih ditengahnya. Salah satu cara populer untuk memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke dalam susu. Selain itu Oreo juga digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain, misalnya milkshake, dan es krim. Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft Foods Indonesia.
Bahan baku utama produksi Oreo adalah susu, dimana produksi Oreo di Indonesia sebagian besar bahan bakunya dipasok dari dalam negeri. Meskipun 10% dari bahan baku (susu) Oreo tersebut diperoleh dari luar negeri atau impor, namun tetap dalam lisensi Nabisco. (https://id.wikipedia.org/wiki/Oreo) Alasan peneliti memilih Oreo adalah produk Oreo merupkan bukan nama asing bagi kalangan konsumen Indonesia, Oreo mulai berdiri di Indonesia pada tahun 2008, sampai sejauh ini Oreo memiliki pasar yang terus berkembang dan 5 mampu menempatkan dirinya tidak hanya sebagai produk makanan ringan saja, melainkan tak jarang Oreo dijadikan sebagai bahan dasar untuk makanan lainnya. Tabel 1.1 Top Brand Index Biskuit Biscuit 2014 2015 2016 Roma 22,3% 28,2% 36,8% Khog Guan 13,7% 14,8% 15,0% Biskuat 12,0% 11,5% 9,5% Oreo 6,4% 9,7% 6,0% Monde 8,2% 7,0% 6,4% Good Time 6,9.4% 6,8% - Nissin 6,1% 3,5% - Sumber : Top Brand Index, 2016 Aspek unik yang dimiliki Oreo terdapat pada penggunaan cup sebagai bahan dasar wadahnya, hal ini terbilang cukup unik karena masih jarang ditemukannya pada produk makanan ringan lainnya. Jika ditelaah dipasaran, produk makanan ringan yang menggunakan cup seperti ini adalah produk makanan ringan Good Time. Jika dilihat Good Time Mini adalah kompetitor Mini Oreo adalah karena positioning keduanya sama, yaitu sama-sama biskuit dengan ukuran mini dan dikemas dengan kemasan cup. 6 Pengambilan tempat penelitian pada Hypermart adalah bahwa Hypermart merupakan salah satu ritel besar yang ada di Indonesia, dengan jangkauan pengunjung yang besar pula. Gambar 1.1 Jumlah Kunjungan, Besaran Belanja Per Kunjungan, dan Rata-rata Total Belanja Per Kunjungan Sumber: MIX 2009 berdasar data Nielsen Media Research. Sedangkan data penjualan Oreo di Hypermart Matos tahun 2016 dalam empat bulan terakhir adalah sebagai berikut: 7 Tabel 1.2 Data Penjualan Mini Oreo Hypermart Matos Qty Value (harga x jumlah qty) Soh (stock tersedia) Februari Oreo Mini Vanilla Oreo Mini Coklat Oreo Mini Strawberry - 151 129 6 - 1.208.000 1.032.000 552.000 - 140 223 4 Maret Oreo Mini Vanilla Oreo Mini Chocolate Oreo Mini Strawberry - 138 121 65 - 1.104.000 968.000 520.000 - 273 303 27 April Oreo Mini Vanilla Oreo Mini Coklat Oreo Mini Strawberry - 161 127 54 - 1.288.000 1.016.000 432.000 - - - - Mei Oreo Mini Vanilla Oreo Mini Coklat Oreo Mini Strawberry - 138 121 65 - 1.104.000 968.000 520.000 - 273 303 27 Sumber: Hypermart Support Department Matos, 2016 8 Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Desain Kemasan Produk Makanan Ringan “Mini Oreo” Terhadap Impulsive Buying Konsumen Hypermart Malng Town Square (MATOS) ”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah desain kemasan “Mini Oreo” berpengaruh signifikan secara simultan terhadap impulsive buying konsumen Hypermart Malang Town Square (MATOS)?
2. Apakah desain kemasan “Mini Oreo” berpengaruh signifikan secara parsial terhadap impulsive buying konsumen Hypermart Malang Town Square (MATOS)? 3. Variabel bebas manakah yang berpengaruh dominan terhadap impulsive buying konsumen Hypermart Malang Town Square (MATOS)? 1.3 Tujuaan Penelitian 1. Mengetahui desain kemasan “Mini Oreo” yang berpengaruh signifikan secara simultan terhadap impulsive buying konsumen Hypermart Matos.
2. Mengetahui desain kemasan “Mini Oreo” yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap impulsive buying konsumen Hypermart Matos.
3. Mengetahui variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap impulsive buying konsumen Hypermart Matos.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini selain diharapkan berguna bagi penulis sendiri juga dapat berguna bagi pihak lain yaitu perusahaan yang bersangkutan dan pihak lain yang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan kemasan produk dan keputusan pembelian.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori maupun praktek dibidang pemasaran (marketing) khususnya mengenai pengaruh kemasan suatu produk terhadap keputusan pembelian konsumen.
2. Bagi perusahaan yang bersangkutan Penelitian ini dapat memberikan beberapa informasi mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Dengan demikian penelitian ini dapat memeberikan contribusi bagi perusahaan dalam menyempurnakan produknya sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
3. Bagi pihak lain Kemasan produk ini dapat dijadikan salah satu refrensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan kemasan produk.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen : Pengaruh desain kemasan produk makanan ringan “Mini Oreo” terhadap impulsive buying: Studi kasus pada konsumen Hypermart Malang Town Square. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment