Abstract
INDONESIA:
Lembaga wakaf produktif sudah mulai banyak dan berkembang, mayoritas banyak lembaga wakaf produktif yang bersifat pendidikan, ibadah, sosial dan kesehatan. Hal ini tentu mendapat respon positif dari umat Islam setempat dalam mengembangkan berbagai sarana penunjang untuk mensejahterakan umat Islam.
Sabilillah Medical Service mempunyai gagasan dan progres yang sangat bermanfaat dalam mengelola harta wakaf, dari beberapa harta wakaf yan g dikelola sebagian besar menjadi aset yang produktif dan menghasilkan baik berupa jasa atau profit oriented, salah satunya produk yang dikelola yaitu sebuah pelayanan kesehatan dengan nama Sabilillah Medical Service.
Model pengelolaan wakaf jenis inilah yang membuat menarik untuk diteliti. Karena secara logika yang dimaksud dengan produktif ialah mengahasilkan keuntungan yang besar. Akan tetapi dalam realita yang terjadi, klinik tersebut lebih memberikan daya saing yang berbeda dengan memberikan harga pelayanan yang cukup murah dan pelayanan yang tidak kalah dengan tempat pelayanan kesehatan lainnya.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Sedangkan bahan data yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah Yayasan Sabilillah dalam mengembangkan aset wakaf produktif dengan membangun empat sektor wakaf produktif yaitu Koperasi Masjid Sabilillah, Kantin Pujasera, Sabilillah Medical Service dan Tempat Penitipan Anak. Adapun pengembangan Sabilillah Medical Service sebagai salah satu wakaf produktif ialah pola manajemen pengelolaan pengembangan SMS tersebut berbasis jasa dengan mengdepankan prinsip nilai kemanfaatan dan nilai sosial serta didukung dengan beberapa strategi dalam mengembangkan wakaf produktif, diantaranya: Sosialisasi tentang Klinik Sabilillah Medical Service, Meningkatkan kualitas dan pelayanan kesehatan, Melakukan kerjasama dan kemitraan untuk membangun Apotek, Membangun Kerjasama dalam menciptakan sarana BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).
ENGLISH:
Productive waqf institutions is already widely and developing, the majority of the productive waqf institutions are educational, religious, social, and health. This is certainly get positive response from local Muslims in developing many support facilities for the welfare of Muslims.
Sabilillah Medical Service had the idea and the progress which is very useful when managing waqf property, from some waqf properties that managed by largely to be a productive asset and produce either a service or profit oriented, one of which is a product that managed health care with name Sabilillah Medical Service.
This type of model waqf management of course makes attractive to researched. Because in logically, the mean of productive is to produce big profits. But in reality that happen, that clinic more giving different competitiveness with giving service prices are quite cheap and the service is not different with the other health services.
This research was includes empirical research with using qualitative descriptive approach. While the material of data that used was primary and secondary law materials. The method when collecting data was using interview. The method of data analysis that used in this research by using descriptive analysis.
The results from this research are Sabilillah Foundation in developing the productive waqf assets with establishing four productive waqf sectors, namely Sabilillah Mosque Cooperative, Pujasera canteen, Sabilillah Medical Service and daycare. More about development of Sabilillah Medical Service (SMS) as one of the productive waqf is management pattern to SMS development based service with setting out the principles of benefit values and social values and also supported by several strategies in developing productive waqf, among others: the socialization about clinic of Sabilillah Medical Service, to improve the quality and health services, make cooperation and partnerships to build a pharmacy, building cooperation in creating a means of Social Security Agency (BPJS).
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
a Zaman yang
semakin modern dan maju di Indonesia, tuntutan umat muslim dalam faktor ekonomi
dalam kehidupan di masyarakat akan menjadi problem yang sangat penting, karena
yang menjadi salah satu tolak ukur dari kesejahteraan adalah pada sektor
ekonomi. Di sini keberadaan agama Islam sangat penting yang telah mengajarkan
tentang wakaf dan pengelolaanya. Lembaga atau yayasan yang bergerak di bidang
perwakafan posisinya sangat strategis yang bisa mendongkrak dan membantu dalam
mensejahterakan masyarakat dalam faktor ekonomi untuk umat Islam lang lebih
baik, mengingat 2 fakta yang terjadi dalam masyarakat adalah budaya konsumtif
lebih mendominasi dari pada produktif atau distributif. Dari segi penggunaanya,
wakaf kebanyakan hanya sebatas pada konsumtif yang biasanya hanya terwujud
dalam bentuk peribadatan masjid, musholla atau tempat-tempat ibadah lainnya,
begitu juga budaya dan paradigma yang sifatnya konsumtif inilah yang perlu
dirubah agar aset wakaf umat Islam bisa menjadi aset yang maksimal, produktif
dan memiliki dampak manfaat dan fungsi yang besar untuk umat Islam di negara
Indonesia ini. 2 Pemahaman wakaf produktif sebenarnya tidak jauh berbeda pada
pendistribusian atau tujuannya, karena digunakan kepada jalan kebaikan yang
bersifat ibadah. Wakaf produktif harta benda atau tanah yang sudah diwakafkan
tidak bisa secara langsung digunakan pada tujuan utama dahulu, akan tetapi
harta wakaf tersebut dikembangkan agar bisa menghasilkan sesuatu dan hasil
tersebut baru kemudian digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan wakaf terebut.
3 Jika lahan atau aset wakaf yang diakumulasi dari tiap tahun hanya konsumtif,
maka hal tersebut sangat disayangkan. Namun, jika aset wakaf dikembangkan,
dimanajemen dan dikelola dengan baik, maka berapa orang umat muslim akan bisa
menikmati dan orang muslim yang akan mulai bisa merasakan kesejateraan disektor
ekonomi. Melihat perkembangan lahan atau aset wakaf secara nasional, data yang
sudah didapat pada tahun 2012 mencapai 3,49 miliar meter persegi tanah, pada 2
Supardi dan Amiruddin Teuku, Manajemen Masjid dalam Pembangunan Masyarakat,
Optimalisasi dan Fungsi Masjid (Yogyakarta : UII Press Yogyakarta, 2010) h 58.
3 Mundzir Qahaaf, Manajemen Wakaf Produktif (Jakarta : Khalifa, 2005), h. 160.
3 420.003 titik di seluruh nusantara. Bila dirupiahkan, dengan asumsi harga
tanah hanya Rp100 ribu per meter persegi, nilainya mencapai Rp349 triliun.4
Pada tanggal 10 september 2013 dari kementrian agama juga menegaskan kembali,
bahwa setelah kementrian agama terus melakukan pendataan secara berkala,
tercatat kembali data wakaf tersebut mencapai 430.766 lokasi yang ada diseluruh
wilayah di nusantara.5 Aset wakaf di Indonesia sangat fantastis dan merupakan
aset wakaf terbesar di dunia. Apabila wakaf yang ada di Indonesia dapat
dilakukan dengan manajemen dan dikelola dengan sebaik mungkin, dimulai
pendidikan, kesehatan dan perekonomian menjadi terangkat dan maju.6 Maka dari
aset wakaf yang termanajemen dengan baik itu akan membawa kemaslahatan bagi
umat muslim di Indonesia. Pemerintah juga telah merespon dan mengakomodir
kepentingan wakaf yang dituangkan dalam bentuk produk hukum yaitu berupa
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik, kemudian
setelah bertahuntahun akhirnya keluarlah Undang - Undang Nomor 41 tahun 2004
tentang wakaf, dan disempurnakan kembali oleh Peraturan Pemerintah Nomor 42
Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
Dengan adanya regulasi tersebut lembaga-lembaga perwakafan menjadi lebih
terbuka mempunyai ruang gerak dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
mengelola wakaf secara menyeluruh di Indonesia. 4
http://bwi.or.id/index.php/in/artikel/1199-memproduktikan-aset-wakaf-nasional,
diakses pada tanggal 5 januari 2015 5 http://kalsel.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=156963,
diakses pada tanggal 5 januari 2015 6 Supardi dan Amiruddin Teuku, Manajemen
Masjid dalam Pembangunan Masyarakat, Optimalisasi dan Fungsi Masjid, h 59. 4
Adapun lembaga independen nasional yang menaungi dan mengelola wakaf yaitu
Badan Wakaf Indonesia (BWI). Tugas dan peran BWI ialah untuk memajukan dan
mengembangkan dalam pengelolaan perwakafan nasional di Indonesia. Badan Wakaf
Indonesia yang bertempat di ibu kota negara dan bisa membentuk kantor BWI
perwakilan di Provinsi kemudian di kabupaten atau kota sesuai dengan kebutuhan
untuk mengakomodir wakaf secara baik. Salah satu dari pengembangan BWI di Jawa
Timur yaitu di Kota Malang. Kota Malang juga melakukan ekspansi dan
progresifitasnya terhadap Yayasan Masjid Sabilillah Kota Malang. Yayasan Masjid
Sabilillah Kota Malang tersebut yang bertanggungjawab mengenai pengelolaan
wakaf berada dibawah naungan LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan shadaqah).
Lazis mempunyai beberapa lembaga pengembangan masjid untuk kemaslahatan umat di
bidang pendidikan, kesehatan, ibadah dan sosial. Lazis mempunyai gagasan dan
progres yang sangat bermanfaat dalam mengelola harta wakaf. Dari beberapa harta
wakaf yang dikelola hampir seluruhnya menjadi aset yang produktif dan menghasilkan
baik berupa jasa atau profit oriented, salah satunya produk yang dikelola yaitu
sebuah klinik kesehatan dengan nama Sabilillah Medical Service. Model
pengelolaan wakaf jenis inilah yang membuat menarik untuk diteliti, karena
secara logika yang dimaksud produktif ialah menghasilkan keuntungan yang besar,
namun dalam kenyataanya klinik tersebut malah memberikan harga yang relevan
lebih murah dan terjangkau serta pelayanan dan jasa pengobatan yang sangat
bagus, dengan pelayanan yang tergolong lebih bagus 5 tersebut pada umumya
relatif mahal, namun hal itu tidak dalam praktik klinik Sabilillah Medical
Service. Fenomena ketimpangan antara Dass Seint dan Dass Sollen inilah yang
akhirnya menjadi respon utama dari kronologi tersebut, maka peneliti
melanjutkan penelitian dengan judul MANAJEMEN HASIL WAKAF PRODUKTIF (Studi
Tentang Sabilillah Medical Service Di Kota Malang). B. Rumusan Masalah Dari
latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, dapat diambil sebagai rumusan
masalah yaitu : 1. Bagaimana Yayasan Sabilillah mengembangan aset wakaf
Produktif? 2. Bagaimana pengembangan Sabilillah Medical Service Sebagai salah
satu wakaf produktif ? C. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Yayasan Sabilillah mengembangan aset wakaf
Produktif. 2. Untuk mengetahui pengembangan Sabilillah Medical Service Sebagai
salah satu wakaf produktif. D. Manfaat 1. Secara Teoritis Harapan dengan adanya
penelitian ini adalah turut ikut serta dalam memberikan kontribusi pemikiran
ilmiah tentang wakaf produktif, 6 menambah wawasan dan nantinya bisa menjadi
bahan kajian ilmiah di lingkup civitas akademik fakultas syari’ah UIN Malang.
2. Secara Praktis Secara praktis, harapan penelitian ini bisa bermanfaat bagi
praktisi di bidang wakaf dan lembaga – lembaga atau yayasan yang menaungi di
bidang wakaf dan secara spesifik disisi lain. E. Sistematika Pembahasan Secara
garis besar sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi dalamlima bab
sebagaimana yang dijelaskan berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab mengemukakan
pendahuluan yang menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian, penelitian terdahulu, dan sistematika
pembahasan. Latar belakang permasalahan dan alasan penelitimemilih judul
penelitian tentang Manajemen Wakaf Produktif Di Masjid Sabilillah Kota Malang,
Kemudian membuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan yang selanjutnya
dijawab pada tujuan penelitian yang menjelaskan tentang jawaban atas rumusan
masalah. Adapun manfaat dari penelitian dibagi menjadi dua macam yang meliputi
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Yang terakhir adalah sistematika
pembahasan sebagai ringkasan deskripsi dari hasil laporan penelitian yang
digunakan untuk memudahkan pembaca dalam mengetahui hal – hal yang dituliskan
oleh peneliti dalam penelitian 7 ini. Semua hal yang dijelaskan pada bab ini
guna mengantarkan peneliti untuk melanjutkan ke bab berikutnya. BAB II : KAJIAN
TEORI Bab ini menguraikan tentang kajian pustaka yang berisi penelitian
terdahulu, yang berfungsi sebagai tolak ukur perbedaan masalah yang dikaji
supaya peneliti tidak dianggap menjiplak peneliti orang lain. Dalam bab ini,
juga terdapat kerangka teori yang membahas secara sekilas tentang teori – teori
penelitian yang akan dilakukan. Dalam kerangka teori ini peneliti memasukan
tentang pengertian pembuktian dan putusan, manfaat dan tujuan pembuktian
tujuan, dan lain sebagainya. Kerangka teori tersebut nantinya dipergunakan
untuk rujukan peneliti dalam menganalisa permasalahan yang sedang diteliti. BAB
III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian. Metode
penelitian ini bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk mengkaji dan
menganilis data yang diperoleh. Dalam metode penelitian ini mencakup beberapa
point penting, yaitu jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode
pengolahan data. Manfaat dari bab ini adalah unuk mengetahui metode yang
digunakan dalam proses penelitian tersebut. 8 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan inti dari penelitian ini. Dimana pada bab ini
peneliti memaparkan Hasil Penelitian dan Pembahasan menganalisis rumusan
masalah menggunakan teori-teori dan konsep yang telah dijelaskan pada Bab II,
sehingga puncak dari pembahasan adalah pada bab ini dengan analisis dan
penjelasan sesuai dengan rumusan masalah dan teori yang ada dan hingga bisa
disimpulkan pada bab selanjutnya. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan penutup
yang berisi kesimpulan dari pemaparan yang telah diuraikan dalam bab – bab
sebelumnya. Bab ini dimaksudkan untuk memberikan atau menunjukkan bahwa problem
yang diajukan dalam penelitian ini bisa dijelaskan secara komperehensif dan
diakhiri dengan saran-saran untuk pengembangan studi lebih lanjut
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi al-Ahwal al-Syakhshiyyah" : Manajemen hasil wakaf produktif: Studi tentang Sabilillah Medical Service di Kota Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment