Abstract
INDONESIA:
Pemeriksaan kesehatan pra nikah tidak disebutkan secara ekplisit dalam al-Qur’an, al- Hadis or ulama fiqih. Namun pada saat ini, tes HIV diwajibkan oleh Jabatan Agama di Malaysia terhadap setiap pasangan yang akan menikah. Mereka tidak bisa register untuk menikah jika tidak mempunyai sertificat tes HIV. Sedangkan, dalam fiqh Munakahat, test HIV tidak diwajibkan sebelum manikah. Namun, Dalam program pencegahan penularan HIV harus mempertimbangkan aspek hak asasi manusia. Karena, saat ini banyak orang yang hidup dengan HIV dikucilkan oleh masyarakat dan keluarganya.
Dari masalah ini peneliti mengajukan dua rumusan masalah: pertama, bagaimana respon masyarakat Hulu Langat Selangor terhadap kewajiban tes HIV sebagai syarat nikah dan respon masyarakat Hulu Langat Selangor tentang hak asasi manusia terhadap kewajiban test HIV. Tujuan utama kajian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana respon masyarakat Selangor tentang hak asasi manusia terhadap kewajiban tes HIV sebagai syarat akad nikah.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris dengan menggunakan metode kualitatif dan menggunakan metode pendekatan kasus. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari informan dengan menggunakan metode wawancara melalui e-mail. sedangkan analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data yang didapat dari informan sesuai dengan masalah dalam penelitian ini. Sehingga bisa disimpulkan sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini terdapat dua temuan. Pertama, menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat Hulu Langat Selangor setuju terhadap kewajiban tes HIV sebagai syarat akad nikah. Namun, mereka berbeda pendapat dalam menanggapi masalah itu. Mereka manganggap bahwa kewajiban tes HIV sebagai syarat akad nikah adalah untuk menjamin kesehatan pasangan, menjamin kesehatan keturunan, menjamin kesejahteraan teraan keluarga dan untuk mengurangi kasus perceraian dikalangan masyarakat. Kedua, tentang hak asasi manusia terhadap kewajiban tes HIV, mereka menganggap bahwa peraturan ini tidak menentang hak asasi manusia dan peraturan ini sesuai dengan syari'at islam, yaitu maqashid syari'ah, seperti untuk menjaga nasab dan menjaga jiwa.
ENGLISH:
HIV test before marriage is not explicitly mentioned in the Qur'an, Hadith or scholars of fiqh. However, at this time, HIV tests is required by State Religious Department of Malaysia for each couple who wants to marry. They cannot register to marry, if they do not have HIV test certificate. Whereas, in fiqh Munakahat, HIV test is not required before married. However, in HIV prevention programs must consider the aspect of human rights. Because, many people living with HIV ostracized by society and family.
From mentioned problem, the writer proposes two formulation of the problems: the first, what are Hulu Langat Selangor society responses about obligation of HIV test as a requirement of marriage?, and the second, what are their responses about Human rights on obligation of HIV test?. The main point of this study is to explain Hulu Langat Selangor society responses about human rights on obligation of HIV test as a requirement of marriage registration.
The method used in this research is empirical research by using qualitative method and by using case approach method. Primary data are collected directly from informants by using interview method through via e-mail. The analysis of data in this research by classifying data collected in line with the specific issue. So that, it can be concluded in line with the purpose of this research.
The results of this study reveals two findings. The first, most of Hulu Langat Selangor society agree to the obligation of HIV test as a requirement of marriage registration. However, they have different opinion about it. They assume that the obligation of HIV test is to ensure the health of spouse, the health of descendent, welfare of families and to reduce divorce cases. The second, about the human rights on obligation of HIV test before marriage, they assume that this regulation does not against human rights and it is in line with the Islamic Sharia, namely Maqashid Syari'ah, such as to preserve descendent and to preserve human life.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi al-Ahwal al-Syakhshiyyah" : Malaysian Muslim Society responses about human immunodeficiency virus test as a requirement of marriage registration in the human rights perspective: Study of Hulu Langat Selangor Darul Ehsan Societya." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment