Abstract
INDONESIA:
Menikah dengan duda atau seseorang yang sudah memiliki anak memang selalu menimbulkan tantangan besar bagi seorang wanita terutama saat ia diharuskan untuk ikut mengurus anak-anak dari suaminya. Dongeng tentang ibu tiri yang kejam mungkin telah meninggalkan kesan yang begitu kuat dalam diri anak-anak, sehingga mulai timbul sebuah opini yang tidak adil, yaitu bahwa ibu tiri identik dengan penyiksaan dan kekejaman. Itu karena image ibu tiri yang terlanjur jelek di pikiran masyarakat umum. Namun sayang perilaku ibu tiri yang baik, nyaris tidak pernah ditayangkan di televisi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola relasi ibu dengan anak tiri yang diterapkan dalam keluarga. Serta untuk mengetahui implikasi pola relasi tersebut terhadap upaya mewujudkan keluarga sakinah.
Untuk metode penelitian digunakan pendekatan kualitatif dan dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang mana penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengumpulan data dari informan yang telah ditentukan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer atau langsung dari sumber pertama dan sumber data sekunder atau data pelengkap. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Hasil analisis terhadap permasalahan yang dibahas dipaparkan secara deskriptif dalam laporan hasil penelitian.
Secara umum pola relasi anak dengan ibu tiri yang dilakukan lima keluarga ibu tiri di Kelurahan Dampit memiliki pola relasi yang berbeda, yaitu tidak membeda-bedakan, bersikap adil, menjalin hubungan baik dengan anak tiri dan mengajarkan hal positif pada keluarga. Dari beberapa bentuk relasi yang diterapkan tersebut, memberikan beberapa implikasi terhadap upaya untuk mewujudkan keluarga sakinah, antara lain: Implikasi terhadap cara pandang masyarakat terhadap ibu tiri tentang kejahatan ibu tiri yang merebut ayah anak tirinya, implikasi terhadap usaha sadar sebagai peran penting orang tua tiri, dan implikasi anak bisa mencintai ibunya sebagaimana ibunya mencintai anaknya atau dengan kata lain seorang anak mencintai ibu tiri selayaknya ibu kandung, begitu juga sebaliknya seorang ibu tiri harus bisa mencintai anak tirinya selayaknya anak kandung. Dari hasil temuan lapangan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, tidak ada konflik yang serius yang dialami informan. Justru ibu tiri berusaha untuk mendidik anak tirinya agar menjadi pribadi yang disiplin, mandiri, taat agama, bertata krama, dan tidak membeda-bedakan anak tiri dengan anak kandung, sehingga dengan pola relasi yang diterapkan keluarga mereka baik- baik saja. Dengan begitu, ada upaya dari para ibu tiri yang bertindak sebagai informan peneliti untuk mewujudkan keluarga harmonis yang memenuhi prinsip- prinsip keluarga sakinah.
ENGLISH:
Marrying a widower or a man who has had children always gives big challenges for women, especially when they have to be involved taking care of his children. The story about the unkindness of stepmothers may have sticked a strong impression to the children, resulted unfair opinion, that stepmothers always do torture and cruelty. But unfortunately, many good stepmothers figure were never aired on television.
This research is conducted to know the patterns of relationship between stepmothers and their stepchildren which are applied in the family. It is also aimed at knowing the implication of the pattern of that relationship towards realizing a peaceful family.
The research method is by using qualitative approach, and for the type of the research, it is a kind of field research, in which the focus was on the result of data collection from the determined informants. The data sources used were primary data and secondary data or complementary data. While the data collection methods were observasion, interview, and documentation. The analysis result of the discussed case is presented descriptively in the research result’s report.
Generally, the relationship patterns between stepmothers and the children which are applied by five families in Dampit Village have various patterns of relationship, those are: not discriminating, having good relationship with their stepchildren, being fair and teaching positive things to the family member s. From the several patterns of the applied relationship, it gives some implications toward the effort in realizing a peaceful family, among others: the implication of the social perspectives toward stepmothers about their cruelty who always grab a father from his children, the implication of a conscious effort of the important role as stepparents, and the implication in which the children are able to love their stepmother as the stepmother loves them or in another word a child loves the stepmother same as he loves his biological mother, and vice versa a stepmother should have to be able to love her stepchildren as much same as her biological children. From the results of the finding in the field of the observation and the interview conducted by the researcher, there is no serious conflict which is faced by the informants. Even the stepmothers try to educate their stepchildren in order to become disciplined, independent, religious people and not discriminating among stepchildren and biological children. So that, by the applied relationship pattern, their family are well. Thus, there is an attempt from the stepmothers who acted as the informants of the researcher to realize the harmonious family that meets the principles of a peaceful family.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi al-Ahwal al-Syakhshiyyah" :Pola relasi anak dengan ibu tiri dan implikasinya terhadap upaya mewujudkan keluarga sakinah: Studi di Kelurahan Dampit Kabupaten Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment