Abstract
INDONESIA:
Keluarga merupakan pilar pembentuk masyarakat ideal yang dapat melahirkan keturunan yang shalih, dari keluarga sakinah akan terlahir generasi yang tangguh, karena didalamnya terkandung nilai-nilai, seperti cinta kasih sayang, komitmen dan tanggung jawab.
Latar belakang berdirinya Hizbut Tahrir adalah ingin mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyah.Untuk itu harus memiliki konsep keluarga sakinah, karena keluarga sakinah merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan dan ketentraman yang nantinya akan mencetak generasi penerus yang berkualitas. Berangkat dari pemahaman tersebut peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam pandangan aktivis Hizbut Tahrir Malang tentang keluarga sakinah dan upaya-upaya yang mereka lakukan dalam menciptakan keluarga sakinah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan bersifat deskriptif. Serta menggunakan pendekatan kualitatif, karena berusaha untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya; perilaku, presepsi, motivasi dan tindakan. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa aktivis Hizbut Tahrir Malang memandang bahwa pernikahan sejak awal dibangun untuk membentuk keluarga sakinah wa binaud-dakwah, keluarga sakinah merupakan keluarga yang didalamnya senantiasa diikat dengan aturan-aturan Allah, juga didalamnya tercipta sebuah hubungan yang harmonis yang senantiasa menjadikan syari’at Islam sebagai standar dalam segala aktifitasnya, suami istri mempunyai visi dan misi yang sama, saling memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing dan menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah baik kewajiban rumah tangga maupun diluar rumah tangga. Begitu pula upaya yang pertama kali dilakukan oleh aktivis Hizbut Tahrir dalam menciptakan keluarga sakinah adalah dengan senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjadikan al-Qur’an sebagai naungan keluarga, seperti membiasakan shalat berjama’ah, bershadaqoh dan berdakwah. Selain itu, semua anggota keluarga harus memahami fungsi dan peran masing-masing, sehingga mereka mengetahui bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, juga selalu memegang komitmen, membangun hubungan persahabatan dan komunikasi yang baik di dalam keluarga. Memandang permasalahan bukan sebagai beban tetapi sebagai proses pembelajaran, dengan menyelesaikan permasalahan sebagaimana yang sudah diatur oleh Islam.
ENGLISH:
Families are the pillar to form the ideal society that can reveal shalih generation, start from sakinah family will bear downright generation who have a glorious values like love compassion, commitment and responsibility.
Establish background of Hizb ut-Tahrir is to make return Islamic life through built up Daulah Khilafah Islamiyah in this life. There for this achievement gained by knowing the concept of sakinah family the term of this concept mean a family filled by serenity and tranquility that will produce a qualified generation. Start from this background, researcher interest to research deeply the viewpoint of Hizb ut-Tahrir activist in Malang about sakinah family and their efforts to realize their aims.
This research is a field research and descriptive characteristic, using a qualitative approach, because try to understand the pnenemenon of what is experienced by the subject of research, for exemple; behavior, preseption, motivation and action. To obtain the data, the researcher used three methods of data collection; they are observation, interviews and documentation.
The result of this research, found that Hizb ut-Tahrir activists of Malang looked that the marriage was built to form a sakinah family wa binaud-dakwah. sakinah family are family in which always bound by the rules of God, until creating a harmonious relationship that always make Islamic law as the standard in all activities, the husband and wife have a same vision and mission, understanding each other's abudance and lack of each and do the obligations which commanded by Allah both household duties and outside the household. Similarly, the first attempt that done by Hizb ut-Tahrir activists in creating sakinah family is always increase the devotion to Allah by making the al-Qur'an as a family shelter, such as used to prayer together, give aims and preach. I addition, all family members must understand the function and roles of each. So they know how to implement their rights obligations, also hold their commitment, make relationship and good communication within the family. Not looking the problem as burden but as a learning process with solve the problems in the same manner as set by Islam.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah Keluarga merupakan sebuah komunitas
kecil dalam masyarakat yang terdiri dari manusia yang tumbuh dan berkembang
sejak dimulainya kehidupan sesuai dengan tabiat dan naluri manusia, yaitu
memandang sesuatu dengan matanya, menyikapi sesuatu dengan hukum, kemudian
menganggap bagus sesuatu yang dilihatnya benar, atau membenarkan sesuatu yang
dilihatnya buruk. Ahli kemasyarakatan berpendapat bahwa rumah adalah tempat
pertama mencetak dan membentuk pribadi umat, baik laki-laki maupun wanita. Bila
tempat ini jernih dan 1 2 bebas dari segala kotoran, maka akan selamatlah
pembentukan umat ini dari segala kekuatan yang merusakkan.5 Keluarga yang kokoh
adalah keluarga yang dapat menciptakan generasigenerasi penerus yang berkualitas,
berkarakter kuat, sehingga terjadi pelakupelaku kehidupan masyarakat dan
akhirnya membawa kejayaan sebuah bangsa.6 Dalam sebuah negara, keluarga
diibaratkan sebuah bibit tanaman. Jika bibit itu baik, maka akan tumbuh subur
dan menjadi pohon yang berdaun rindang dan menghasilkan buah yang lebat.
Artinya jika sebuah keluarga sebagai suatu unit terkecil didalam masyarakat
baik, maka dapat dipastikan negara tersebut juga akan menjadi kokoh dan kuat.
Munculnya istilah keluarga sakinah sesuai dengan firman Allah SWT surat Ar-Rum
ayat 21 yang menyatakan bahwa tujuan berumah tangga (berkeluarga) adalah untuk
mencari ketenangan dan ketentraman berumah tangga atas dasar mawaddah, dan
rohmah, saling mencintai antara suami dan istri:7 Z ο¨Šuθ¨Β Νà6uΖ÷t/ Ÿ≅yèy_uρ $yγøŠs9Î) (#þθãΖä3ó¡tFÏj9 %[ `≡uρø—r öΝä3Å¡ à Ρr ôÏiΒ
/ä3s9 t,n=y{ ÷βr ÿϵÏG≈tƒ#u ôÏΒuρ ∩⊄⊇∪
tβρã©3x tGtƒ 5 Θöθs)Ïj9 ; M≈tƒUψ y7Ï9≡sŒ ’Îû ¨βÎ) 4 ºπyϑômu‘uρ ”Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istriistri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan menjadikan-Nya
diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang berfikir” (QS. Ar-Rum (30):
21). 5Mengutip dari skripsi Afifi Titazahra, ”Hubungan Pendapatan dengan
Keluarga Sakinah”, Skripsi (Malang: UIN Malang, 2006) yang dikutip dari buku
Bimbingan Islam Untuk Mencapai Keluarga Sakinah, karangan Abdul Hamid Kisyik
yang diterjemahkan oleh Ida Nursidah (Bandung: AlBayan, 1996), 19. 6Mengutip
dari skripsi Afifi Titazahra, ”Hubungan Pendapatan dengan Keluarga Sakinah”,
Skripsi (Malang: UIN Malang, 2006) yang dikutip dari BP4, ”Indahnya Keluarga
Sakinah”, Majalah Perkawinan dan Keluarga: Menuju Keluarga Sakinah, No. 398,
(Jakarta: 2005), 19. 7 Zaitunah Subhan, Membina Keluarga Sakinah, (Yogyakarta:
Pustaka Amani, 2004), 6. 3 Jika dalam sebuah keluarga tidak tercipta rasa kasih
sayang diantara suami istri dan anak-anaknya, dan tidak mau berbagi suka dan
duka, maka tujuan berumah tangga yaitu untuk mencapai ketenangan dan
menciptakan ketentraman tidak akan terwujud. Mengenai hubungannya dengan
masyarakat keluarga sakinah merupakan pilar pembentuk masyarakat ideal yang
dapat melahirkan keturuan yang shalih. Selanjutnya dari keluarga sakinah akan
terlahir generasi yang tangguh, karena didalamnya diterkandung nilai-nilai
seperti cinta, kasih sayang, komitmen, tanggung jawab, saling menghormati,
kebersamaan, dan komunikasi yang baik. Keluarga yang dilandasi dengan
nilai-nilai tersebut akan menjadi tempat terbaik bagi anak-anak sehingga dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal. Sejalan dengan peran keluarga sakinah
dalam menciptakan generasi-generasi yang berkualitas sehingga membawa kepada
kemajuan sebuah negara terdapat sebuah partai politik yang berideologi Islam,
bergerak di tengah-tengah umat dan bersama-sama mereka berjuang untuk
menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya, serta membimbing mereka untuk
mendirikan kembali sistem khilafah dan menegakkan hukum yang diturunkan Allah
dalam realitas kehidupan yaitu Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir berdiri pada tahun
1953 di Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina. Gerakan yang menitik beratkan
perjuangan membangkitkan umat di seluruh dunia untuk mengembalikan kehidupan
Islam melalui tegaknya kembali Khilafah Islamiyah ini dipelopori oleh Syeikh
Taqiyuddin An-Nabhani, seorang ulama alumni Al-Azhar Mesir, dan pernah menjadi
hakim di Mahkamah Syariah di Palestina. Hizbut Tahrir kini telah berkembang ke
seluruh negara Arab di Timur 4 Tengah, termasuk di Afrika seperti Mesir, Libya,
Sudan dan Aljazair. Juga ke Turki, Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Belanda,
dan negara-negara Eropah lainnya hingga ke Amerika Serikat, Rusia, Uzbekistan,
Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan Australia. Hizbut
Tahrir masuk ke Indonesia pada tahun 1980-an dengan merintis dakwah di
kampus-kampus besar di seluruh Indonesia. Pada era 1990-an ide-ide dakwah
Hizbut Tahrir merambah ke masyarakat, melalui berbagai aktivitas dakwah di
masjid, perkantoran, perusahaan, dan perumahan.8 Hizbut Tahrir memiliki tujuan
untuk melangsungkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh
penjuru dunia. Tujuan ini berarti mengajak umat Islam agar kembali hidup secara
Islami di Dar al-Islam dan di dalam lingkungan masyarakat Islam, juga
menjadikan seluruh aktivitas kehidupan diatur sesuai dengan hukum-hukum syariat
serta menjadikan seluruh pandangan hidup dilandaskan pada standar halal dan
haram di bawah naungan daulah Islam. Daulah ini adalah daulah-khilafah yang dipimpin
oleh seorang khalifah yang diangkat dan dibaiat oleh umat Islam untuk didengar
dan ditaati. Khalifah yang telah diangkat berkewajiban untuk menjalankan
pemerintahan berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya serta mengemban
risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.9 Di samping
itu, aktivitas Hizbut Tahrir dimaksudkan untuk membangkitkan kembali umat Islam
dengan kebangkitan yang benar melalui pemikiran yang tercerahkan. Hizbut Tahrir
berusaha untuk mengembalikan posisi umat Islam ke 8
http://hizbut-tahrir.or.id/tentang-kami/(diakses 16 Juli 2009). 9
http://id.wikipedia.org/wiki/Hizbut_Tahrir (diakses 14 Juni 2009). 5 masa
kejayaan dan keemasannya, yakni tatkala umat dapat mengambil alih kendali
Negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia ini. Berupaya agar umat dapat
menjadikan kembali daulah Islam sebagai negara terkemuka di dunia, sebagaimana
yang telah terjadi di masa silam. Sebuah negara yang mampu mengendalikan dunia
ini sesuai dengan hukum Islam.10 Para aktivis Hizbut Tahrir berupaya
menyampaikan ide-ide dan hukumhukum Islam untuk direalisasikan, diemban, dan
diwujudkan dalam realitas kehidupan umat dan negara. Mengemban dakwah Islam
agar Islam dapat diterapkan dalam realitas kehidupan, agar akidah Islam menjadi
dasar negara dan sekaligus landasan konstitusi dan undang-undang. Sebab, akidah
Islam adalah akidah yang bersifat rasional (‘aqidah ‘aqliyyah) dan sekaligus
akidah yang bersifat politis (‘aqidah siyasiyah), akidah yang telah menurunkan
aturan-aturan yang mampu menjadi solusi atas segenap problematika yang dihadapi
manusia secara keseluruhan, baik di bidang politik, ekonomi, pendidikan,
sosial, dan lainlain. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena
yang melatar belakangi berdirinya Hizbut Tahrir, khususnya Hizbut Tahrir
Indonesia adalah adanya keinginan yang kuat untuk membangkitkan umat di seluruh
dunia untuk mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya kembali Khilafah
Islamiyah. Khilafah adalah kepemimpinan umat dalam suatu Daulah Islam yang
universal di muka bumi ini, dengan dipimpin seorang pemimpin tunggal (khalifah)
yang dibai’at oleh umat. Hal ini merupakan sebuah tujuan yang sangat besar. 10
Ibid 6 Jika para aktivis Hizbut Tahrir memiliki cita-cita untuk melanjutkan
kembali kehidupan Islam melalui tegaknya Daulah Islam, yang akan menerapkan
sistem Islam serta mengemban dakwah ke seluruh dunia., dimana Daulah/ Negara
merupakan unit yang besar, lalu bagaimana dengan keluarga, yang merupakan unit
terkecil dalam struktur masyarakat yang dibangun diatas perkawinan, yang
merupakan pembentuk pertama generasi penerus, yang nantinya menentukan kejayaan
suatu bangsa. Bagaimana upaya mereka dalam membina keluarga sakinah sesuai
dengan syari’at Islam. Karena keluarga juga merupakan lembaga sosial yang
paling dasar untuk mencetak kualitas manusia, bahkan baik buruknya generasi
suatu bangsa, ditentukan oleh pembentukan pribadi dalam keluarga.11 Bagaimana
bisa mengembalikan Daulah Khilafah Islamiyah, jika unit terkecil pencetak
manusia yang berkualitas yaitu keluarga tidak diperhatikan terlebih dahulu.
Untuk itulah peneliti ingin sekali mengetahui lebih mendalam, sebenarnya
bagaimana pandangan aktivis Hizbut Tahrir Malang tentang keluarga sakinah dan
bagaimana konsep keluarga sakinah yang mereka terapkan, melalui penelitian yang
berjudul ”Konsep Keluarga Sakinah Perspektif Aktivis Hizbut Tahrir Malang”. B.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana pandangan aktivis Hizbut Tahrir Malang tentang
keluarga sakinah? 2. Bagaimana upaya aktivis Hizbut Tahrir Malang dalam
menciptakan keluarga sakinah? 11Mufidah Ch, Psikologi Keluarga, (Malang:
UIN-Malang Press, 2008), 39. 7 C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan rumusan
masalah, tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mengetahui bagaimana
aktivis Hizbut Tahrir Malang memandang keluarga sakinah dan untuk mengetahui
dan memahami bagaimana cara ataupun upaya mereka dalam menciptakan keluarga
sakinah yang dapat membentuk generasigenerasi berkualitas, sebagai salah satu
upaya penerapan Islam secara kaffah melalui penegakan Daulah Khilafah Islamiyah.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yang bersifat
teoritis maupun praktis, antara lain: 1. Secara teoritis a. Hasil penelitian
ini diharapkan bisa memberi sumbangsih dan menambah khasanah ilmu pengetahuan
kepada kepustakaan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
khususnya Fakultas Syari’ah. b. Diharapkan dapat menjadi rujuan bagi peneliti
selanjutnya. 2. Secara praktis a. Menjadi bahan informasi kepada masyarakat
umum, khususnya kepada peneliti sendiri. b. Hasil dari penelitian ini dapat
bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat berkaitan dengan
keluarga sakinah.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Hukum Bisnis Syariah" : onsep keluarga sakinah perspektif aktivis Hizbut Tahrir Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment