Abstract
INDONESIA:
Permasalahan yang biasanya terjadi saat di sekolah khususnya pada saat proses konseling adalah saat para siswa tidak mau mengungkapkan diri. Padahal pengungkapan diri tersebut akan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan yang dialami oleh para siswa/siswi tersebut dan membantu interaksi sosial mereka. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri tersebut, beberapa diantaranya adalah berdasarkan target (orang yang dituju) dan jenis kelamin (gender). Berdasarkan problematika diatas, maka masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat self disclosure siswa baik dari aspek kedalaman, keluasan, orang yang dituju dan jenis kelamin para remaja yang merupakan siswa-siswi SMP Maarif NU Pandaan.
Pengungkapan diri merupakan tindakan menyampaikan informasi pribadi kepada orang lain yang melibatkan pikiran, perasaan, dan keinginan. Informasi pribadi yang dimaksud adalah informasi tentang diri sendiri yang mempunyai tiga dimensi yaitu keluasan (breath), kedalaman (depth), dan orang yang dituju (target person). Dalam pengungkapan diri, peran gender juga turut mempengaruhi pengungkapan diri seseorang, sehingga dalam penelitian ini juga membahas adakah perbedaan antara laki-laki dan perempuan terhadap masing-masing target self disclosure
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan inferensial. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel bertujuan atau purposive sample. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi dalam jumlah sama yang tinggal bersama kedua orang tuanya. Adapun metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara, skala, dokumentasi dan observasi. Dan untuk analisis datanya menggunakan analisis deskriptif dan analisis uji beda dua kelompok student’s t-test Sedangkan untuk validitas dan reliabilitasnya menggunakan alpha cronbach yang diolah dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Berdasarkan hasil analisis pada kedalaman pengungkapan diri memiliki dua kategori yaitu, 6% siswa berada kategori “sedang”, dan 94% berada pada kategori “rendah”. Sehingga dengan demikian maka dapat diketahui bahwa mayoritas siswa mempunyai kedalaman self disclosure dalam kategori rendah. Sedangkan untuk keluasan pengungkapan diri memiliki tiga kategori yaitu, 35% berada pada kategori “tinggi”,54% berada pada kategori “sedang”,dan 11% berada pada kategori “rendah”. Jadi mayoritas siswa berada pada kategori sedang pada keluasan self disclosure mereka. Pada kedalaman self disclosure, tidak ada perbedaan dalam pengungkapan diri antara laki-laki dan perempuan pada target ayah, ibu, dan teman laki-laki. Akan tetapi, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada target teman perempuan dan guru BK. Adapun pada dimensi keluasan, pada target ayah dan ibu, antara kelompok laki-laki dan perempuan menunjukkan tidak ada perbedaan keluasan self disclosure. Sedangkan antara laki-laki dan perempuan pada target teman laki-laki, teman perempuan dan guru BK diketahui ada perbedaan.
ENGLISH:
Some of the problems that usually occur when at school, especially at the time of the counseling process is when the students do not want to disclose themselves. Though the self-disclosure will greatly helpful in overcoming the problems experienced by the student and help their social interactions. There are several factors that affect the self-disclosure, several is based on the target and sex (gender). Based on the problems above, the issues will be answered in this study is how the level self-disclosure of students both from the aspect of depth, breadth, target, and sex of the teens who are junior high school students of Maarif NU Pandaan.
Self-disclosure is the act of conveying personal information to other people that involves thoughts, feelings, and desires. Personal information is information about themselves is having three dimensions: breadth (breath), depth (depth), and the target (the target person). In the self- disclosure, gender roles also affect a person's self disclosure, so in this study are also discussed there any differences between men and women against each the target of self disclosure.
The design in this study using a quantitative inferensial and descriptive approach. The sampling technique used was purposive sample or samples aimed. The criteria for the samples in this study were male and female students in the same amount of living with both parents. The method of collecting data using interviews, scales, documentation and observation. And for data analysis using descriptive analysis and analysis of two different test groups of student's t-test, while for the validity and reliability using Cronbach alpha were processed with SPSS 16.0 for Windows.
Based on the analysis on the depth of self-disclosure has two categoriesthat is, 6% of students are "moderate" category, and 94% are in the category of "low". So therefore it can be seen that the majority of students have a depth of self disclosure in the low category. As for the breadth of self-disclosure has three categories, namely, 35% were in the "high" category, 54% were in the "moderate" category, and 11% are in the category of "low". So the majority of students were in the category of self-disclosure on the breadth of them. On the depth self disclosure, there was no difference in self-disclosure between men and women in the target's father, mother, and male friend. But, there are differences between men and women in the target female friends and teachers BK. As for the dimensions of breadth, on the target's father and mother, between groups of men and women showed no difference in the breadth of self-disclosure. While among men and women in the target male friends, female friends and teachers BK is known there is a difference.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Analisis tingkat self disclosure siswa SMP Maarif NU Pandaan." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment