Abstract
INDONESIA:
Pola asuh adalah perlakuan orangtua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari. Anak merupakan bagian dari diri orangtua, baik di masa kini maupun mendatang. Dalam sebuah keluarga, kehadiran orang tua sangatlah besar artinya bagi perkembangan kepribadian seorang anak, karena keluarga merupakan lingkungan paling utama yang nantinya akan memberikan pengaruh terhadap beberapa aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosial si anak. Oleh karena itu orangtua sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya anak untuk bersikap kreatif dan berpotensi yang unggul. Untuk itu orangtua di sekitarnya perlu memahami problematika anak dan mempunyai kemampuan untuk membimbing dan mengarahkannya, sehingga dalam anak dapat berperilaku kreatif secara optimal. Dari latar belakang tersebut ada rumusan masalah apakah ada hubungan antara pola asuh demokratis orangtua dengan sikap kreatif siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik.
Pada tulisan ini, tujuannya adalah 1) mengetahui tingkat pola asuh demokratis orang tua pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik. 2) mengetahui tingkat kreativitas pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik. 3) mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kreativitas pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik.
Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan metode skala. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Responden penelitian yang dipakai adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Gresik yang berjumlah 79 siswa.
Secara empiris berdasarkan analisis statistik terbukti bahwa ada hubungan positif antara pola asuh demokratis orang tua dengan sikap kreatif siswa yang ditunjukkan dengan nilai korelasi r(79) =0,247 dan p = 0.028 (p< 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orangtua terhadap tingkat sikap kreatif dan hubungan antara keduanya positif artinya jika pola asuh demokratis orangtua mengalami peningkatan, maka terjadi peningkatan pada sikap kreatif siswa dan juga sebaliknya.
ENGLISH:
Parenting is the treatment of parents in order to meet the needs, protection, and educate the child in daily life. Children are part of parents, both present and future. In a family, parents' presence is of great significance for the development of a child's personality, because the family is the most important environment which will give effect to some aspects of child development, including social development of the child. Therefore, parents are very influential in the growth of children to be creative and potentially superior. For that parents need to understand the problems surrounding children and have the ability to guide and direct it, so the child can behave in an optimal creative. From this background there is the formulation of the problem is there any relation between democratic parenting parents with a creative attitude of students in class VIII The State Islamic Junior High School.
In this paper, the purpose is 1) determining the the level of democratic parenting parents on students in class VIII The State Islamic Junior High School. 2) determining the level of creativity in students in class VIII The State Islamic Junior High School. 3) determining the correlation between democratic parenting parents with the creativity of the students in class VIII The State Islamic Junior High School.
This study uses quantitative methods. Data collection using the method of the scale. Analysis of data using a correlation product moment. Respondents research used is students of class VIII The State Islamic Junior High School, amounting to 79 students.
Empirically based statistical analysis proved that there is a positive relationship between democratic parenting parents with a creative attitude of students as indicated by the value of correlation r(79) = 0.247 and p = 0.028 (p<0.05). This suggests that there is a significant correlation between democratic parenting parents on the level of creative attitude and a positive relationship between democratic parenting style that is if a parent has increased, there was an increase in students creative attitudes and on the other hand.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mendidik
anak dengan penuh kasih sayang adalah menjadi tanggung jawab orang tua sejak
anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa globalisasi sa’at ini, anak akan
dihadapkan banyak tantangan yang dihadapi sehingga diperlukan pribadi yang
tangguh dan mempunyai sikap kreatif yang tinggi agar dapat mengatasi tantangan
yang semakin beragam tersebut. Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka ia
dituntut memiliki sikap kreatif yang baik agar dapat bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya. (Munjidah, 2009, h. 1) Keluarga adalah tempat pertama
kali anak tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun mental. Apakah proses
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya baik atau tidak, tergantung pada
pola pengasuhan yang diberikan orang tua kepada anak. Perkembangan anak akan
optimal bila pola asuh yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan anak pada
berbagai tahap perkembangannya, bahkan anak sejak dalam kandungan. Sedangkan
lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak
(Soetjiningsih, 1998, h. 29) Pada dasarnya pola asuh adalah perlakuan orang tua
dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan dan mendidik anak
bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari (Meichati, 1997, h. 18). Dalam hal
ini, kecermatan orang tua dalam melihat dan memperhatikan setiap 2 perkembangan
anaknya merupakan hal yang sangat penting dalam membantu seorang anak
mengungkapkan segala yang ingin diperlihatkan pada mereka. Proses tumbuh
kembang seorang anak dari hari ke hari sangat menakjubkan. Dari mulai sejak
lahir, bayi dan anak-anak yang kemudian menjadi remaja serta dewasa, banyak hal
yang "luar biasa". Dalam proses perkembangannya tersebut, tentunya
tidak terlepas dari peran orangtua sebagai pihak yang paling berarti dalam
kehidupan seorang anak (Desmita, 2005). Bagaimana kepribadian anak kelak;
apakah kepribadian yang menyenangkan atau tidak menyenangkan; semuanya itu
tergantung dari bagaimana cara orangtua mendidik anaknya. Keberhasilan seorang
anak dalam hubungan sosialnya, tergantung perlakuan orang tua dalam mengasuh
anak-anaknya. Pada umumnya perlakuaan tersebut diwujudkan dalam bentuk merawat,
memelihara, mengajar, dan membimbing anak. Segala perlakuan orang tua yang
berupa tindakan dan ucapan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan anak disebut
sebagai pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua ini bersifat penting sekali
sebagai dasar-dasar nilai yang komplek pada diri anak. Dalam hubungan dengan
keluarga, anak lebih tergantung pada orang tua dalam segala hal. Pola asuh
orang tua yang baik akan menghasilkan penyesuaian pribadi dan sosial anak yang
baik pula (Hurlock, 1999, h. 58). Hal ini berarti mendidik anak secara efektif
dipengaruhi oleh pola asuh yang diberlakukan orangtua terhadap anaknya. 3 Pada
hakekatnya para orangtua mempunyai harapan yang besar kepada anaknya agar
tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik dan bisa dibanggakan. Agar semua
itu mudah terwujud hendaknya orangtua harus lebih menyadari akan peranan mereka
dalam mengasuh, mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Dalam sebuah keluarga,
kehadiran orang tua sangatlah besar artinya bagi perkembangan kepribadian
seorang anak, karena keluarga merupakan lingkungan paling utama yang nantinya
akan memberikan pengaruh terhadap beberapa aspek perkembangan anak, termasuk
perkembangan sosial si anak. Oleh karena itu orangtua sangat berpengaruh pada
tumbuh kembangnya anak untuk bersikap kreatif dan berpotensi yang unggul. Peran
orangtua juga dapat membantu anak menemukan minat-minat mereka yang paling
mendalam dengan mendorong anak untuk melakukan kegiatan yang beragam,
menunjukkan kesempatan dan kemungkinan yang ada. Minat anak berkembang dan
dapat berubah dengan selangnya waktu (Munandar, 2002: 135) Bila dikaitkan
dengan tipe pola asuh apa yang digunakan, maka sikap kreatif merupakan hasil
konkrit yang disertai dengan terbentuknya kepribadian anak sejak usia tumbuh
kembang. Sikap anak dalam berpikir rasional dan fleksibel, sangat dipengaruhi
oleh bagaimana anak melakukan imitasi terhadap apa yang dilihatnya. Ketika anak
sudah mulai mampu menerima dan mengolah rangsang dari luar, saat itulah ia
mulai mengatur pola berpikir dan pola perilakunya dalam menghadapi setiap
masalah yang harus segera dipecahkannya. 4 Seorang pendidik khususnya orangtua
perlu menerima anak apa adanya, memahami anak sebagai anak, tidak cepat menilai
baik buruknya, dan menerima kebebasan psikologis untuk mengutarakan gagasannya.
Dari hasil penelitian mengenai sikap orangtua mendidik anak, menunjukkan bahwa
diantara mereka ada yang kurang menghargai inisiatif, kemandirian, dan
kebebasan anak, padahal kelak anak jika sudah dewasa justru dituntut untuk
kreatif, berinisiatif, dan mandiri (Munandar, 1984 : 16). Menurut Sternberg
(dalam Munandar, 1999) Bahwa kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas
antara tiga atribut psikologis yaitu inteligensi, gaya kognitif, tingkah laku
dan kepribadian/motivasi. Dari ketiga arti ini bahwa segi dari alam pikiran ini
membantu memahami apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif. Penelitian
tentang kreativitas merupakan penelitian yang sangat penting utuk dilakukan,
menurut juan Huarte (dalam Wahab, 2006) kreativitas merupakan jenis kecerdasan
tertinggi pada umat manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Karena itu
penelitian tentang kreativitas berarti meneliti tantang potensi tertinggi
manusia ( Aziz, 2011, h. 2) Menurut Psikolog humanistik aktualisasi diri adalah
seseorang yang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk mewujudkan
potensinya. Pribadi yang dapat mengaktualisasikan dirinya adalah seseorang yang
sehat mental, dapat menerima dirinya, selalu tumbuh, berfungsi sepenuhnya,
berpikiran demokratis, dan sebagainya (Desmita, 2005, h. 18) 5 Dengan demikian,
perlunya sikap kreatif dikembangkan sejak dini adalah bermanfaat bagi
perkembangan anak selanjutnya terutama dalam hal perwujudan diri pribadi dan
penyesuaian diri yang baik terhadap pribadi dan lingkungannya. Sehubungan
dengan hal tersebut peranan dari lingkungan sekitar terlebih dari orangtua
sangat menentukan. MTs Negeri Gresik merupakan salah satu lingkungan yang
menampung para pelajar yang sebagian besar dari kalangan keluarga menengah
kebawah dan dari berbagai kalangan pekerjaan. Melihat dari komunitas tersebut
apakah komunitas yang dibangun oleh siswa dan keluarga mempunyai pengaruh
terhadap sikap kreatif. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di MTs Negeri
Gresik yang di dapat dari wawancara dengan salah satu guru BK menyatakan siswa
kelas VIII diantara mereka yang berani bertanya atau berani mengemukakan
pendapat adalah siswa-siswi yang sebagian besar dari keluarga yang mempunyai
hubungan harmonis, hal ini mengindikasikan bahwa pola asuh orangtua yang
dibangun dengan anak sangatlah penting. Hal lain yang dikemukakan adalah bahwa
sebagian besar siswa-siswi MTs itu mengalami permasalahan yang komplek, anak
cenderung tidak punya rasa percaya diri ketika ditunjuk untuk mewakili sekolah
dalam perlombaan tertentu, anak selalu mengeluh terhadap pelajaran yang sulit
baginya, cenderung tergesahgesah dalam mengerjakan sesuatu. 6 Peran orangtua
juga sangat mendorong kreativitas anak agar menjadi orang yang berguna dan
berpotensi yang unggul. Tidak hanya orangtua saja yang mengarahkan si anak
untuk berkreatif, akan tetapi juga guru dan lingkungan disekitarnya juga dapat
membimbing demi tercapainya potensi anak, sehingga si anak dapat termotivasi
menurut kemampuannya. Penelitian tentang pola asuh demokratis dan kreativitas
telah cukup banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
(Masruroh, 2009) tentang hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan
rasa percaya diri siswa-siswi di Taman Kanak-kanak Primagama Kota Malang,
diketahui bahwa terdapat korelasi (hubungan) positif yang signifikan antara
pola asuh demokratis orang tua dengan rasa percaya diri anak. Kemudian
penelitian yang dilakukan (Munjidah, 2009) tentang hubungan antara pola asuh
orangtua terhadap tingkat kreativitas verbal siswa SMAN 5 Malang dengan hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara pola asuh demokratis
orang tua terhadap tingkat kreativitas verbal siswa SMAN 5 Malang. Penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti ini, lebih merupakan lanjutan
penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
positif antara pola asuh orangtua terhadap tingkat kreativitas siswa, dengan
lebih menfokuskan pada polah asuh demokratis dan kreativitas yang diuji juga
menggunakan kreativitas pada dimensi “person”, yakni pada sikap kreatif siswa.
7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat pola asuh
demokratis orang tua pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik? 2. Bagaimana
tingkat sikap kreatif siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik? 3. Bagaimana
hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan tingkat sikap kreatif
pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik? C. Tujuan Penelitian Dalam
pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat pola asuh demokratis orang tua pada siswa kelas
VIII di MTs Negeri Gresik. 2. Untuk mengetahui tingkat kreativitas pada siswa
kelas VIII di MTs Negeri Gresik. 3. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh
demokratis orang tua dengan kreativitas pada siswa kelas VIII di MTs Negeri
Gresik. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai tambahan pengetahuan
tentang pola pikir dan pemahaman penulis di bidang penelitian, khususnya
hubungan antara pola asuh 8 demokratis orang tua dengan sikap kreatif pada
siswa kelas VIII di MTs Negeri Gresik. b. Memberikan sumbangan pemikiran yang
diharapkan mampu menjadi sarana pengembangan wawasan keilmuan, khususnya
hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan sikap kreatif pada siswa
kelas VIII di MTs Negeri Gresik c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai
pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam 2. Manfaat
Praktis a. Bagi lembaga pendidikan. Sebagai bahan masukan dalam merumuskan
kurikulum pendidikan sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif agar orang
tua dapat menerapkan pola asuh kepada anak secara baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari agar mampu meningkatkan kreativitas siswa. b. Bagi
orangtua. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang luas pada
orang tua mengenai pola asuh orang tua terhadap anak dan juga mampu memahami
anak dengan apa adanya. c. Bagi peneliti. Penelitian ini dapat dijadikan wahana
dalam pengembangan ilmu Psikologi yang telah diterima oleh peneliti, khususnya
dalam Psikologi Pendidikan, Perkembangan, dan Sosial.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan sikap kreatif siswa kelas VIII di MTSN Gresik.." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment