Abstract
INDONESIA:
Ramayana merupakan salah satu perusahaan yang bersifat sosial dan memberikan pelayanan kepada konsumen dalam menyediakan barang kebutuhan sehari-hari. Karena perusahaan yang bersifat sosial, maka Ramayana memiliki jam kerja yang panjang bagi pramuniaganya, yaitu dari jam 08.00 – 21.00 WIB. Panjangnya waktu kerja ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan shift kerja bagi pramuniaga mereka. Shift kerja ini dilakukan agar Pramuniaga tidak terlalu terforsir dalam melakukan pekerjaan, selain itu juga untuk menjaga kualitas dan pelayanan kepada para konsumen.
Meskipun shift kerja seakan telah memberikan jalan pemecahan terhadap masalah waktu kerja, ternyata shift kerja juga memiliki dampak yang lain seperti terganggunya system circadian ritme, serta kemungkinan bahaya lainnya yang juga rentan mengenai pramuniaga, baik yang bekerja pada shift pagi maupun shift siang. Selain itu shift kerja bisa juga memberikan pengaruh terhadap motivasi berprestasi pramuniaga.
Penelitian ini dilakukan di PT. Ramayana lestari sentosa, Tbk Malang, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh shift kerja terhadap motivasi berprestasi pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif komparatif dengan bentuk kuantitatif. Bentuk kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena data-data dalam penelitian ini berupa angka-angka atau gejala yang diangkakan. Metode deskriptif sendiri digunakan adalah agar dapat melukiskan variabel-variabel penelitian secara sistematis, aktual dan cermat. Kemudian metode komparatif yang digunakan dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan yang ada pada variabel y terhadap variabel x. Populasi penelitian ini adalah seluruh pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang yang secara keseluruhan berjumlah 74 karyawan. Adapun pengambilan sampelnya sebanyak 50% dari populasi diambil secara random. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang telah diperoleh dari angket, kemudian dianalisa dengan reliablity Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisa Analisis compare means paired-sample T Tes.
Dari hasil angket motivasi berprestasi yang dibagikan pada waktu shift kerja pagi diketahui hasilnya adalah, dari 33 sampel terdapat 6 responden pada kategori tinggi, termasuk kategori sedang sebanyak 21 responden dan termasuk kategori rendah 6 responden. Kemudian pada shift siang, dari masing-masing responden didapat hasil bahwa terdapat 5 responden pada kategori tinggi, 25 responden pada kategori sedang dan sisanya termasuk kategori rendah sebanyak 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era informasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini tuntutan konsumen atau pasar terhadap suatu produk atau jasa semakin meningkat pula. Maka hal ini tentu mempengaruhi proses produksi, misalnya pada sebuah perusahaan ban yang pada awalnya memproduksi ban hanya sebanyak 3000 biji/ hari, kemudian karena semakin meningkatnya permintaan maka produksi diharuskan menjadi 5000 biji ban/ hari. Keadaan yang demikian tentu saja memberikan dampak pada waktu kerja karyawan yang biasanya cukup sampai sore hari saja dalam bekerja menjadi sampai malam hari. Tenaga manusia tidak seperti mesin atau bahan baku yang kapan dan dimana saja dapat digunakan oleh perusahaan. Mengingat akan kebutuhan produksi yang meningkat dan melihat keterbatasan tenaga yang dimiliki oleh karyawan, maka tidak jarang perusahaan mengambil kebijakan untuk membuat shift kerja dengan alasan agar proses produksi tetap berjalan dengan tidak memforsir tenaga karyawan. Pembagian waktu kerja memang salah satu strategi perusahaan untuk menyiasati keberlangsungan produksi di perusahaan. Kebanyakan perusahaan membagi sihft kerja menjadi tiga shift kerja yaitu shift pagi, shift siang dan shift malam atau menjadi dua sihft kerja yaitu shift pagi – siang dan siang – malam. Akan tetapi perusahaan kadang-kadang juga tidak menyadari dampak yang bisa ditimbulkan shift kerja itu sendiri, bagi perusahaan dengan memberikan shift kerja masalah memberikan waktu istirahat kepada karyawan sudah teratasi padahal sebenarnya jika pihak perusahaan sedikit peduli untuk mencari informasi maka akan ditemukan informasi yang penting bagi kemajuan perusahaan baik itu informasi yang sifatnya negatif maupun yang sifatnya positif. Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Endah Sriwahyuni pada sebuah rumah sakit ”X” di Jakarta mengenai ”Penurunan Kewaspadaan Perawat dengan Kerja Bergiliran (Shift) pada Rumah Sakit “X” di Jakarta dan Faktor-faktor yang Berhubungan” didapatkan informasi mengenai dampak kerja shift yang terutama yaitu adalah gangguan Circadian ritme yang menyebabkan gangguan pada pola tidur, kekurangan tidur dan kelelahan yang berakibat terjadinya penurunan kewaspadaan. Di rumah sakit ini beberapa kesalahan pemberian obat terjadi terutama pada perawat dinas shift malam, oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan kewaspadaan. Penelitian ini merupakan studi cross sectional (potong lintang). Jumlah sampel pada kelompok perawat rawat inap sebesar 45 orang yang diambil secara alokasi proporsional dari masingmasing unit. 1 Data penelitian Endah Sriwahyuni didapat dari medical check up, PK3RS, observasi, pemeriksaan fisik, pengisian kuesioner dan tes Pauli yang dilakukan dua kali setelah shift pagi dan setelah shift malam. 1 Endah SriWahyuni, Penurunan Kewaspadaan Perawat Dengan Kerja Bergiliran (Shift) Pada Rumah Sakit ’X” di Jakarta dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan. 2003, Badan Litbang Indonesia: Jakarta. Hasil penelitian Endah Sriwahyuni ini menunjukkan penurunan tingkat kewaspadaan pada perawat shift malam dan prevalensi penurun kewaspadaan sebesar 71,1%. Faktor yang berhubungan paling kuat dengan penurun kewaspadaan adalah beban kerja berlebih (p=0,0004) dan faktor yang tidak bermakna tetapi mempunyai angka yang mendekati adalah pola tidur/lama tidur siang (p=0,0767). Dari penelitian ini terbukti bahwa shift malam mengakibatkan penurunan kewaspadaan dan secara statistik terbukti bahwa faktor beban kerja berlebih (p>0,05) bermakna dalam mempengaruhi penurunan kewaspadaan. Faktor lain seperti pola tidur, strategi tidur dan kualitas tidur walaupun secara statistik tidak terbukti tetapi kenyataannya berpengaruh. Ini terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Ohida T. (et. al.). Untuk mencegah dan mengurangi penurunan kewaspadaan perlu pemahaman yang sama baik dari pihak manajemen, perawat dan dokter perusahaan. Selain itu juga pernah dilakukan penelitian terhadap sebuah perusahaan yaitu PT. Kusuma Tex, perusahaan ini bergerak dibidang industri textile dan menghasilkan kain mori atau grey. Dalam perusahaan itu sering dijumpai penyimpangan dari kualitas kain tenun yang berupa cacat pada permukaan kain yang dihasilkan perusahaan. Dalam usaha untuk memperoleh kualitas kain tenun yang baik, maka perlu diperhatikan faktor-faktor sistem kerja yang mempengaruhinya. Penelitian dengan fokus di bagian pertenunan memperhatikan faktor -faktor dominan yang diduga mempunyai kontribusi dalam menimbulkan ketidaksesuaian (cacat) pada kain tenun yaitu faktor operator, mesin dan shift kerja. Untuk mengetahui sejauh mana faktor - faktor tersebut berpengaruh terhadap kualitas produk maka penelitian ini perlu dilakukan. Faktor operator yang diteliti terdiri dari dua level yaitu operator yang mempunyai pengalaman kerja kurang dari 5 tahun dan pengalaman kerja lebih dari 5 tahun. Faktor mesin terdiri dari 2 level yaitu mesin baru (umur kurang dari 10 tahun) dan mesin lama (lebih dari 10 tahun). Faktor shift kerja terdiri dari 3 level yaitu : shift pagi, sore dan malam. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model faktorial tersarang. Untuk pengolahan data digunakan analisis variansi dan uji rentang Newman - Keuls. Hasil pengujian hipotesis dengan. tingkat kepercayaan 95 % menyatakan bahwa ada perbedaan yang berarti (signifikan) diantara pengaruh sihft kerja (S) terhadap kualitas kain tenun, yaitu F hitung = 6,09 sedang F tabel = 3,15. Sedangkan pengaruh dari faktor operator (O), interaksi faktor shift kerja dan faktor operator (SO) dan faktor mesin yang tersarang dalam faktor operator, serta interaksi faktor shift kerja dan faktor mesin yang tersarang dalam faktor operator (SOM) terhadap kualitas kain tenun yang dihasilkan tidak ada perbedaan yang berarti, sehingga faktor yang paling dominan mempengaruhi kualitas produksi adalah faktor shift kerja2 . Adanya penurunan kewaspadaan perawat dan kualitas hasil kain tenun yang diakibatkan karena pengaruh shift kerja secara tidak langsung sudah disinggung oleh McClelland. Dalam teorinya, McClelland menyatakan bahwa timbulnya tingkah laku karena dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri manusia, salah satunya adalah motivasi berprestasi (need for 2 Purbawati, Analisis Faktor-Faktor Dominan Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Kain Tenun Pada Perusahaan Tenun Kusuma Tex di Yogyakarta. 2007, ITS: Surabaya achievment). Need for achievment ini merupakan kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini, berhubungan erat dengan pekerjaan, dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu. Menurut McClelland kebutuhan berprestasi tersebut munculnya sangat dipengaruhi oleh situasi yang sangat spesifik. Apabila individu tersebut tingkah lakunya didorong oleh kebutuhan berprestasi yang tinggi maka tingkah lakunya akan nampak ciri-ciri sebagai berikut : 1. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif. 2. Mencari feed back (umpan balik) tentang perbuatannya. 3. Memilih resiko yang moderat (sedang) didalam perbuatannya. Dengan memilih resiko yang sedang berarti masih ada peluang untuk berprestasi lebih tinggi. 4. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Menurut Kolb, Rubin dan Mc Intyre kebutuhan untuk berprestasi individu (need for achievment) sangat mempengaruhi perkembangan hasil usaha bisnisnya. Menurut Inkson yang dikutip E.M. Agus Subekti menyimpulkan bahwa individu yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi tinggi, cenderung memilih profesi bisnis atau usaha. Demikian juga penelitian Kock yang dikutip oleh McClelland dan Winter melaporkan bahwa adanya pengaruh antara hubungan untuk berprestasi dengan perkembangan usaha dari seorang pengusaha3 . 3 As’ad, Psikologi Industri Edisi Ke-Empat. 2004, Liberty: Yogyakarta, hal. 54 Penerapan shift kerja mempunyai efek jangka panjang terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini muncul permasalahan yaitu efektivitas dari bekerja siang hari dan malam hari serta efek adaptasi terhadap perubahanperubahan yang terjadi secara berkala didalam siklus kerja4 Sudah dipercaya bahwa sebagian besar dari pekerja yang bekerja pada shift malam memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada shift normal (shift pagi). Shift pagi memang lebih disukai daripada shift siang kemudian shift siang lebih disukai daripada shift malam. Josling dalam artikelnya yang berjudul Shift Work and III-Health mempertegas anggapan tersebut dengan menyebutkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Circadian Learning Centre di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa para pekerja shift, terutama yang bekerja dimalam hari, dapat terkena beberapa permasalahan kesehatan. Permasalahan kesehatan ini antara lain : gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan gastroentestinal5 Kondisi yang demikian bisa saja mempengaruhi motivasi berprestasi mereka, sehingga karyawan yang bekerja pada shift pagi hari memiliki hasil kerja yang lebih bagus dari karyawan yang bekerja pada shift siang hari. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang ” Pengaruh Shift Kerja Terhadap Motivasi Berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, tbk. Cabang Malang.” 4 Anastasi, Bidang-Bidang Psikologi Terapan. 1989 Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.,hal. 275 5 Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. 2004. Prima Printing : Surabaya, hal 303 B. Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang telah disebutkan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana tingkat motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, tbk Cabang Malang yang bekerja pada shift pagi ? 2. Bagaimana tingkat motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, tbk Cabang Malang yang bekerja pada shift siang ? 3. Apakah shift kerja berpengaruh terhadap motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, tbk Cabang Malang ? 4. Apakah terdapat perbedaan pengaruh motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, tbk Cabang Malang yang bekerja pada shift pagi dengan shift siang ? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk cabang Malang yang bekerja pada shift pagi. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk cabang Malang yang bekerja pada shift siang. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh shift kerja terhadap motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk cabang Malang. 4. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan pengaruh motivasi berprestasi Pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk cabang Malang yang bekerja pada shift pagi dengan shift siang. B. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini meliputi: 1. Manfaat teoritis: Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan keilmuan bagi keilmuan yang terkait dengan motivasi berprestasi, sekaligus sebagai bahan tela’ah bagi penelitian tentang motivasi berprestasi selanjutnya. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan informasi bagi dunia akademis khususnya di Fakultas Psikologi Minat Industri UIN Malang mengenai peranan mempelajari disiplin ilmu Ergonomi dalam kaitannya untuk mengetahui motivasi berprestasi. 2. Manfaat praktis: Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang riil mengenai peranan mempelajari disiplin ilmu Ergonomi untuk mengetahui motivasi berprestasi dalam hal kaitannya dengan sihft kerja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Pengaruh shift kerja terhadap motivasi berprestasi pramuniaga PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang.." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment