Abstract
INDONESIA:
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan nasional. SDM yang berkualitas dapat dihasilkan oleh lembaga pendidikan yang berkualitas. Salah satu indicator lembaga pendidikan yang berkualitas adalah kualitas prestasi peserta didiknya. Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi diperlukan inteligensi (IQ) yang juga tinggi. Namun nyatanya, inteligensi hanya memberikan gambaran global mengenai kemampuan intelektual umum. Sedangkan potensi akademik memberikan gambaran profil intelektual yang menampilkan kekuatan dan kelemahan akademik individu. Selain potensi akademik, faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah motivasi belajar. Rendahnya motivasi belajar peserta didik kerap dituding sebagai penyebab rendahnya prestasi peserta didik. Pada lembaga pendidikan, faktor ini menimbulkan persoalan dilematis, karena dengan rendahnya motivasi belajar tidak mungkin peserta didik dapat menguasai bahan ajar dengan baik, sehingga peserta didik memperoleh prestasi belajar rendah dan berpengaruh pada kualitas lembaga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat prestasi akademik, potensi akademik dan motivasi belajar siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas dan untuk mengetahui korelasi antara potensi akademik, motivasi belajar dengan prestasi akademik pada siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas. Dan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tes, skala dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment, yang sebelumnya dilakukan dengan pencarian rata-rata dan standar deviasi serta kategorisasi dari masing-masing variabel tingkat prestasi akademik, potensi akademik dan tingkat motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat prestasi akademik, potensi akademik dan motivasi belajar siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas bertaraf sedang dengan prosentase prestasi akademik 85%, prosentase potensi akademik 62%, dan prosentase motivasi belajar 65%. Hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan product moment didapatkan hasil 0,345 untuk korelasi antara prestasi akademik dengan potensi akademik dan 0,394 untuk korelasi antara prestasi akademik dengan motivasi belajar, artinya terdapat hubungan positif antara kedua variabel tersebut dengan prestasi akademik.
ENGLISH:
Human resource development (HRD) is very important in national development. Qualified human resources can be generated by a qualified educational institution. One indicator of a quality educational institution is the quality of the student’s achievement. During this time many people argue that to achieve the high performance required of high intelligence (IQ). But in fact, intelligence is only providing a general intellectual ability. While academic potential provide intellectual profile that describestudent’s strengths and weaknesses of academic. In addition to academic potential, the factors that affect academic achievement is the learning motivation. Low motivation of students is often blamed for the low achievement of students. In educational institutions, these factors posed a dilemma, due to the low motivation to learn, students is not possible to understand the teaching material as well, students who has low academic achievement can affect the quality of the institution.
This research aims to determine the level of academic achievement, academic potential and motivation of first grade students of excellent class MAN Tambakberas and to determine the correlation between academic potential, motivation to academic achievement in first grade of excellent class MAN Tambakberas.
This research is quantitative. The respondents of the research isall students in first grade of excellent class MAN Tambakberas. And the datas are collected by testing, scale and documentation. The data analysis technique used is the product moment correlation, which was previously done by the average search and categorization and standard deviation of each variable levels of academic achievement, academic potential and level of student motivation.
Based on the calculations that have been carried out showed that the academic achievement, academic potential and motivation of students of excellent class MAN Tambakberasis at the level of standard.Which the achievement percentage is 85%, 62% percent of academic potential and motivation percentage of 65%. The results of calculation using the product moment correlation with results obtained 0.345 for the correlation between academic achievement and academic potential and 0.394 for the correlation between academic achievement and learning motivation, it means there is a positive relationship between both
variables with academic achievement.
variables with academic achievement.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
PISA atau Program for International
Student Assessment yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development) adalah sebuah program internasional yang bertujuan
untuk memonitor hasil dari sistem pendidikan yang berkaitan dengan pencapaian
belajar siswa yang berusia 15 tahun. PISA didesain untuk membantu pemerintah
tidak hanya memahami tetapi juga meningkatkan efektivitas sistem pendidikan.
PISA mengumpulkan informasi yang reliabel setiap tiga tahun untuk membandingkan
literasi membaca, matematika dan sains siswa-siswa di suatu negara dengan
peserta lain dan memahami kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan
masing-masing negara. Studi PISA menunjukkan bahwa pada tahun pertama
penyelenggaraan (2000), Indonesia berada di urutan ke-38 dari 41 negara peserta
pada kemampuan sains, pada tahun kedua (2003) Indonesia juga berada pada urutan
ke-38 untuk kemampuan sains, di tahun ketiga (2006) Indonesia berada pada
urutan ke-50 dari 57 negara peserta, dan hasil terbaru pada tahun 2009 menyatakan
bahwa kemampuan sains anak Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 65 negara
peserta. Dengan jumlah negara peserta yang sama, untuk prestasi literasi
matematika siswa Indonesia pada tahun 2000 berada di peringkat ke 39, pada
tahun 2003 2 berada di peringkat ke 38, pada tahun 2006 berada di peringkat ke
50, dan pada tahun 2009 berada pada peringkat 61 (Tim PISA Indonesia, 2011).
Siswa Indonesia mendapatkan skor literasi sains pada PISA tahun 2000, 2003,
2006 dan 2009 berturut-turut adalah 393, 395, 393 dan 383. Dan skor literasi
matematika pada PISA tahun 200, 2003, 2006, dan 2009 berturut-turut adalah 367,
360, 391 dan 371 (Tim PISA Indonesia, 2011). Dengan rata-rata skor dari semua
negara peserta adalah 500. Perolehan skor yang rendah tersebut bermakna bahwa
siswa Indonesia mempunyai pengetahuan sains dan matematika yang terbatas. Skor
literasi sains yang rendah tersebut mencerminkan fenomena umum prestasi belajar
IPA siswa Indonesia yang jelek. Tujuan PISA adalah untuk mengukur prestasi
literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik sekolah berusia 15 tahun
di negaranegara peserta. Bagi Indonesia, manfaat yang dapat diperoleh antara
lain adalah untuk mengetahui posisi prestasi literasi peserta didik Indonesia
bila dibandingkan dengan prestasi literasi siswa di negara lain dan
faktorfaktor yang mempengaruhinya (Tim PISA Indonesia, 2011). Prestasi siswa
Indonesia menjadi perhatian seluruh lembaga pendidikan. Karena salah satu
indikator lembaga pendidikan yang berkualitas adalah kualitas prestasi akademik
siswanya (Fidyatin, 2009). Kualitas prestasi akademik yang dicapai oleh siswa
dalam suatu lembaga ditentukan oleh kualitas inputnya (Pujadi, 2007). Untuk
menghasilkan siswa dengan prestasi akademik yang baik diperlukan seleksi agar 3
memperoleh input pilihan sehingga dapat meningkatkan kualitas prestasi
akademik. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang menyadari pentingnya
kualitas prestasi yang dicapai oleh siswa. Oleh karena itu MAN Tambakberas
menerapkan seleksi pada calon siswa baru. Diharapkan siswa pilihan tersebut
dapat mencapai prestasi maksimal yang nantinya akan meningkatkan kualitas
madrasah. Sesuai dengan pedoman pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di
kabupaten jombang yang tertera dalam pasal 6 yaitu melaksanakan seleksi dengan
mengakomodasi nilai Ujian Nasional, atau rata-rata nilai Ujian Nasional SMP/
MTs dan nilai TPA serta Prestasi Akademik calon peserta didik baru (Dinas
Pendidikan Kabupaten Jombang, 2012). Dari hasil seleksi yang dilakukan di MAN
Tambakberas, calon siswa yang memperoleh skor tinggi di masukkan dalam program
unggulan. Program unggulan merupakan program yang dikhususkan bagi peserta
didik yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dan mampu berkompetisi untuk
memperoleh prestasi akademik yang tinggi. Program unggulan di MAN Tambakberas
memiliki misi yaitu meningkatkan kualitas peserta didiknya agar dapat
berkompetisi baik di tingkat nasional dan internasional. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi dapat berasal dari dalam
diri maupun faktor dari luar diri siswa (Slameto, 1995). Psikologi belajar
kognitif menyatakan bahwa 4 perilaku siswa tidak ditentukan oleh stimulus yang
berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri
(Suwarsono, 2002). Salah satu faktor dalam diri siswa yang mempengaruhi
prestasi adalah kecerdasan (intelegensi). Menurut Goleman, kecerdasan
intelektual (IQ) menyumbang 20% bagi kesuksesan siswa, sedangkan 80%-nya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Intelegensi merupakan istilah yang
menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan
masalah yang sedang dihadapi. Menurut Spearman inteligensi terdiri dari
kemampuan umum yang bekerja sama dengan kemampuan-kemampuan khusus (Crow,
1989). Oleh karena itu, untuk membedakannya seringkali digunakan istilah
inteligensi umum (general intelligence) dan potensi khusus (special aptitude).
Potensi khusus sering dikaitkan dengan lapangan-lapangan khusus dalam
kehidupan, seperti potensi mekanik, potensi menyanyi, dan sebagainya
(Suryabrata, Alat Ukur Psikologis, 2005). Potensi akademik juga sering
dikaitkan dengan fungsi intelektual khusus, seperti potensi matematika, potensi
berpikir analitik, dan sebagainya. Potensi akademik dianggap lebih penting
karena hasil dari tes potensi diharapkan dapat memprediksi peluang keberhasilan
belajar siswa di masa akan datang (Azwar, Kualitas Tes Potensi Akademik Versi
07A, 2008). 5 Kemampuan akademik merupakan hal yang sangat diperlukan dan
seharusnya ada pada setiap diri siswa untuk mencapai prestasi akademik yang
diharapkan. Karena sebagian besar kegiatan belajar mengajar di sekolah
merupakan kegiatan yang bersifat akademik. Tingkat potensi akademik seorang
siswa dapat diperoleh melalui tes psikologi. Tes psikologi yang digunakan harus
mampu memberikan informasi berupa perkiraan mengenai keberhasilan seseorang
jika dia belajar pada jenjang pendidikan tertentu dan seberapa baik seorang
siswa dapat menyelesaikan tugas akademik (Suryani, 2005). Pada umumnya tes
psikologi yang dilakukan adalah Tes Potensi Akademik (TPA). Tes ini sangat
diperlukan sebagai parameter jika ingin melanjutkan pendidikan ataupun melamar
pekerjaan. TPA adalah sebuah tes untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang
di bidang keilmuan (Sunartyo, 2009). TPA dipergunakan hampir di semua seleksi
masuk suatu lembaga pendidikan. TPA digunakan sebagai alat tes seleksi masuk
karena dianggap cukup dapat memberikan informasi mengenai kriteria dan
kemampuan akademik yang dimiliki oleh calon siswa. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sutedjo yang berjudul Laporan Penelitian Hubungan antara Hasil
Psikotes dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Rapih
Yogyakarta menyimpulkan bahwa hasil Tes Potensi Akademik berkorelasi dengan
indeks prestasi mahasiswa. 6 TPA disusun berdasar konsep abilitas dasar yang
hendak diukur dan tidak disusun berdasarkan silabus atau kurikulum tertentu
(Azwar, Kualitas Tes Potensi Akademik Versi 07A, 2008). Di Indonesia TPA
bertujuan untuk mengukur atau mengungkap kemampuan belajar siswa pada beberapa
aspek, yaitu: (1) Berpikir verbal; (2) Pemahaman kuantitatif; dan (3) Penalaran
(Suryabrata, Alat Ukur Psikologis, 2005). Tes potensi berbeda dengan tes
prestasi. Tes prestasi disusun berdasarkan silabus mata pelajaran pada suatu
jenjang pendidikan, dan skor dari tes prestasi merupakan kemampuan yang mampu
diraihnya saat ini. Tes Potensi Akademik tidak disusun berdasar silabus mata
pelajaran, sehingga keberhasilan menjawab soal dalam tes ini sangat minim
kaitannya dengan penguasaan isi pelajaran tertentu dan skor dari tes potensi
merupakan prediksi keberhasilan di masa akan datang (Azwar, Kualitas Tes
Potensi Akademik Versi 07A, 2008). Tes prestasi merupakan tes yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan calon peserta didik dalam menguasai
materi yang menjadi dasar bahan ajar. Sedangkan tes potensi bertujuan untuk
mengetahui kapasitas belajar calon peserta didik di jenjang pendidikan yang
lebih tinggi (Geiser & Studley, 2002). Namun, kenyataannya tidak semua
peserta didik program unggulan MAN Tambakberas menunjukkan keberhasilan dalam
studinya. Di kelas unggulan, ada satu siswa yang terpaksa ditempatkan di kelas
reguler 7 dikarenakan siswa tersebut menunjukkan prestasi belajar yang semakin
menurun tiap tahunnya. Selain itu rata-rata nilai ujian nasional lulusan MAN
Tambakberas mengalami penurunan yaitu pada tahun pelajaran 2008/2009 sebesar
7,71, pada tahun 2009/2010 sebesar 7,99 dan pada tahun 2010/2011 sebesar 7,43.
Padahal standar kelulusan siswa meningkat setiap tahunnya. Belajar merupakan
tanggung jawab setiap peserta didik dan kualitas hasil belajar tergantung pada
kemampuan setiap peserta didik. Selain potensi akademik, faktor dari dalam diri
yang mempengaruhi prestasi adalah motivasi belajar. Motivasi belajar peserta didik
dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dalam diri peserta didik yang
mendorong dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapainya dalam
mengikuti pendidikan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Arini yang berjudul
Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik
Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta, diperoleh bahwa secara parsial
intelegensi dan motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi akademik. Hal ini dibuktikan dari t hitung masingmasing sebesar 2,305
dan 3,703, dengan tingkat signifikansi 0,022 dan 0,000. Berdasarkan analisis
data, juga diperoleh nilai F sebesar 9,018 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p
< 0,01). Hal ini menunjukkan seorang peserta didik yang cerdas, apabila memiliki
motivasi belajar yang rendah maka dia tidak akan mencapai prestasi akademik
yang baik. 8 Motivasi belajar ada dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik (Mahmud, 2010). Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2010) berjudul
Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Di SMA Widya Dharma Turen diperoleh hasil
variabel lingkungan belajar berpengaruh sebesar 26,9% dan dan pengaruh variabel
motivasi belajar sebesar 44,5%. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa
pengaruh motivasi belajar lebih besar dari pada lingkungan belajar. Rendahnya
motivasi belajar peserta didik kerap dituding sebagai penyebab rendahnya
prestasi akademik peserta didik. Pada lembaga pendidikan, faktor ini
menimbulkan persoalan dilematis, karena dengan rendahnya motivasi belajar tidak
mungkin peserta didik dapat menguasai bahan ajar dengan baik, sehingga peserta
didik memperoleh prestasi akademik rendah dan berpengaruh pada kualitas
lembaga. Di MAN Tambakberas, aspek kualitas sudah menjadi komitmen. Hal ini
tampak pada misi MAN Tambakberas yaitu membentuk peserta didik yang
berkualitas. Didukung oleh ketersediaan fasilitas belajar yang sangat memadai.
Namun, hal tersebut tidak berarti apa-apa jika tidak 9 dibarengi dengan upaya
untuk meningkatkan motivasi belajar. Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
merupakan faktor penentu dalam menciptakan peserta didik yang berkualitas.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melihat bahwa potensi akademik dan
motivasi belajar memiliki hubungan dengan prestasi akademik dan masih belum
banyak peneliti yang meneliti korelasi antara ketiganya. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: ”Korelasi
antara Potensi Akademik, Motivasi Belajar dengan Prestasi Akademik pada Siswa
Kelas X Program Unggulan MAN Tambakberas Jombang”. B. RUMUSAN MASALAH Dari
uraian pada latar belakang di atas, penulis menitik beratkan pada permasalahan
sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat prestasi akademik siswa kelas X program
unggulan MAN Tambakberas Jombang? 2. Bagaimana tingkat potensi akademik siswa
kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang? 3. Bagaimana tingkat motivasi
belajar siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang? 4. Apakah ada
korelasi antara potensi akademik, motivasi belajar dengan prestasi akademik
pada siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang? 10 C. TUJUAN
PENELITIAN Dengan merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Tingkat prestasi akademik siswa
kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang. 2. Tingkat potensi akademik
siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang. 3. Tingkat motivasi
belajar siswa kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang. 4. Korelasi
antara potensi akademik, motivasi belajar dengan prestasi akademik pada siswa
kelas X program unggulan MAN Tambakberas Jombang. D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik dari segi teoritis maupun
praktis. Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khazanah keilmuan
psikologi khususnya psikologi pendidikan. b. Sebagai bahan kajian tambahan bagi
mahasiswa psikologi yang berminat untuk mempelajari psikologi pendidikan. c.
Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam penelitian ini. 11
2. Manfaat praktis a. Peserta didik: Sebagai bahan pertimbangan informasi dalam
usaha meningkatan prestasi akademik. b. Lembaga Pendidikan: Sebagai
pertimbangan hasil seleksi peserta didik baru. c. Civitas akademika: Sebagai
penambah referensi karya tulis ilmiah bagi yang ingin melakukan penelitian
lebih lanjut berkaitan dengan korelasi potensi akademik, motivasi belajar dan
prestasi akademik. d. Bagi peneliti: penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang bagaimana korelasi potensi akademik, motivasi belajar dan
prestasi akademik peserta didik, untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan tugas
yang selanjutnya serta perkembangan dan pembangunan pendidikan pada Madrasah
Aliyah.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Korelasi antara potensi akademik, motivasi belajar dengan prestasi akademik pada siswa kelas x program unggulan MAN Tambakberas Jombang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment