Abstract
INDONESIA:
Mahasiswa saat ini tidak hanya memiliki aktivitas di dalam kampus saja, namun juga memiliki kegiatan di luar kampus. Salah satunya adalah bekerja paruh waktu atau part time. Dalam menjalani pekerjaan paruh waktu dibutuhkan suatu motivasi kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan lancar. Namun untuk meningkatakan motivasi kerja tersebut dibutuhkan beberapa faktor, salah satunya adalah interaksi sosial. Interaksi sosial sebagai salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu sehingga tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. Dengan memiliki interaksi sosial yang baik dengan lingkungan sekitar, maka dapat meningkatkan motivasi kerja bagi mahasiswa yang bekerja paruh waktu atau part item. Sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1). Bagaimana tingkat interaksi sosial Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time?, 2). Bagaimana tingkat motivasi kerja Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time?, dan 3). Apakah ada pengaruh interaksi sosial terhadap motivasi kerja pada Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time?
Penelitian ini bertujuan: 1). Untuk mengetahui tingkat interaksi sosial Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time. 2). Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time. 3). Untuk membuktikan adanya pengaruh interaksi sosial dengan motivasi kerja mahasiswa pada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Penelitian ini menggunakan variabel Interaksi Sosial dan Interaksi Sosial. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi. Data yang diperoleh dari skala kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut : tingkat interaksi sosial berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 62% atau 31 orang, dan tingkat motivasi kerja juga berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 66% atau 33 orang. Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 atau p<0,05,yang berarti ada pengaruh antara interaksi sosial terhadap motivasi kerja pada mahasiswa yang bekerja part time. Sumbangan efektif interaksi sosial terhadap motivasi kerja diperoleh 0,296 atau 29,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja sebesar 29,6% ditentukan oleh motivasi kerja sedangkan sisanya 70,4% ditentukan oleh faktor lain.
ENGLISH:
Students nowadays not only have activities in the campus, but also has activities outside the campus. One is working part-time. In undergoing part-time jobs, we need a motivation to work in order to perform their jobs well and smoothly. However, to increase the motivation of the work it takes several factors, one of which is social interaction. Social interaction is one way individuals to maintain the social behavior of individuals that can still behave socially with other people. By having a good social interaction with the environment, then it can increase the motivation for the students who work part item.
This research aims to determine the level of social interaction and motivation of students at Maulana Malik Ibrahim State Islamic University who work part time and the effect of social interaction with work motivation of students in students at Maulana Malik Ibrahim Malang State Islamic University who work part time.
This research uses a quantitative method with sampling technique accidental sampling. This research uses Social Interaction variables and Social Interaction variables. The sample in this research amounted to 50 people. Retrieval data technique in this research using psychological scale. The data obtained from the scale and then analyzed using simple linear regression analysis with SPSS 16.0 for Windows.
Based on the research results, obtained the following results: level of social interaction that are in the medium category with a percentage of 62% or 31 people, and the level of motivation to work also in middle category with a percentage of 66% or 33 people. The results of data analysis showed a significant value of 0.000 or p <0.05, which means that there is the effect of social interaction on work motivation in students who work part time. Effective contribution to the work motivation of social interaction gained 0,296 or 29.6%. The results showed that motivation by 29.6% is determined by the motivation to work while the remaining 70.4% is determined by other factors.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Keberhasilan dan Kesuksesan suatu
lembaga dan tempat kerja ditentukan oleh kualitas dan komponen di dalamnya,
yang mana komponen tersebut adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan komponen paling penting dalam suatu lembaga dan instansi, karena
berperan sebagai penggerak dan pengendali aktivitas dalam lembaga tersebut.
Semakin bagus kualitas sumber daya manusianya, maka akan berkualitas pula
lembaga tersebut. Hal ini senada dengan penjelasan dari Suwatno dan Juni
(2011:170), bahwa “Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang sangat
menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan, orang merupakan
unsur yang sangat penting dalam organisasi.” Setiap lembaga atau instansi kerja
tentunya akan berusaha dan berupaya untu meningkatkan kinerja para para
karyawannya dengan melalui pengelolan sumber daya manusia yang baik. Untuk
mencapai suatu kinerja yang baik oleh para karyawan dalam pencapaian suatu
tujuan dari lembaga terkait, maka salah satunya dibutuhkan suatu motivasi dari
masing-masing karyawan, karena dengan adanya motivasi kerja yang tinggi, maka
akan timbul semangat kerja pada diri karyawan yang akan menciptakan suatu
kinerja yang produktif. 2 Ruth Berliana (2010:1) menyampaikan bahwa Karyawan
tanpa motivasi kerja tidak akan bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi
perusahaan. Itulah sebabnya pihak SDM harus dapat mencermati apakah karyawan
yang ada masih termotivasi dengan baik untuk bekerja ataukah hal tersebut sudah
mengalami penurunan. Demikianlah pihak SDM dapat mengukur tingkat motivasi dari
tiap-tiap karyawan sehingga dapat diambil tindakan yang dirasa perlu sebelum
segalanya sesuatunya menjadi terlambat. Keterlambatan dalam peningkatan
motivasi kerja akan berdampak kurang produktifnya sumber daya manusia yang ada
yang berakibat tidak tercapainya target perusahaan. Dari pendapat diatas
disimpulkan motivasi kerja sangat dibutuhkan dikarenakan motivasi kerja
memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan. Motivasi kerja sant penting
bagi diri karyawan, selain sebagai semangat untu bekerja, motivsi kerja juga
menjadi jawaban dari alasan melakuk pekerjaan tersebut. Motivasi kerja yang
tinggi pada pekerja juga akan memiliki upaya nyata dalam bekerja. Menurut
Hamzah B. Uno (2011:112), bahwa motivasi kerja merupakan suatu dorongan atau
proses yang dilakukan untuk menggerakkan seseorang agar perilakunya dapat
diarahkan pada upaya yang nyata, seperti: tanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan, prestasi yang dicapainya, pengembangan diri dan kemandirian
seseorang dalam bertindak, sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. 3
Dari penjelasan ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan
suatu dorongan atau proses yang dilakukan untuk menggerakkan seseorang agar
perilakunya dapat diarahkan pada upaya yanng nyata, sehingga seseorang yang
termotivasi akan memiliki upaya nyata dalam bekerja. Pada dasarnya kebutuhan
seseorang berbeda-beda dengan orang lain, sehingga dari kebutuhan tersebut akan
muncul suatu keinginan untuk mencapai kebutuhannya. Dari situlah muncul suatu
motivasi dalam diri seseorang, yang mana motivasi orangyang satu dengan lainnya
berbeda. Sehingga aktivitasnya pun juga berbeda. Motivasi bekerja tidak
berwujud kebutuhan ekonomis saja (bentuk uang), tetapi juga dalam bentuk
kebutuhan psikis untuk aktif berbuat yang terbaik bagi pekerjaan. Kuat lemahnya
motivasi kerja seseoranng ikut menentukan besar kecilnya prestasi (Wexley &
Yukl, 1977). Seperti aktivitas para pekerja part time atau paruh waktu yang
mana pastinya memiliki berbagai tujuan dan alasan dalam bekerja. Pekerjaan
paruh waktu dilakukan dengan estimasi waktu hanya dengan kurang dari 8 jam
kerja. Menurut Sumber Buku Glosarium Ketenagakerjaan Pusdatinaker, Kerja paruh
waktu adalah pekerjaan seara teratur dan sukarela pada jam-jam yang pada
dasarnya lebih pendek dari jam kerja standar/baku. Meskipun hanya bekerja
dibawah jam kerja standart/baku, namun para pekerja part time tetap dituntut
untuk memiliki motivasi yan tinggi dalam bekerja demi terciptanya tujuan dari
suatu lembaga kerja tersebut. 4 Banyak motif dan alasan orang bekerja paruh
waktu, salah satunya dikarenakan memiliki aktivitas lain diluar pekerjaan
tersebut. Sehingga banyak kalangan yang bermiinat untuk bekerja secara paruh
waktu. Salah satu yang paling banyak ditemui adalah dari kalangan Mahasiswa.
Disamping memilki aktivitas untuk menuntut ilmu di perkuliahan, sangatlah
penting bagi mahasiswa untuk mempunyai rencana mengembangkan kemampuan dan
keahliannya. Dalam peranannya sebagai pekerja, sama seperti yang lainnya
mahasiswa diharapkan mampu untuk bekerja secara aktif dan tanggap. Tentunya hal
ini membutuhan suatu motivasi dalam tumbuhnya suatu kinerja yang berkualitas.
Terdapat banyak faktor yang bisa menjadi suatu motivator bagi karyawan dalam
bekerja. Menurut Herzberg, faktor-faktor yang mempengaruhi karyawan terdiri
dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan
faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap karyawan yakni mampu
memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja lebih baik. Faktor ini terdiri dari
adanya kesempatan bagi karyawan untuk berprestasi mencapai hasil, adanya pengakuan
atas keberhasilan mendapat prestasi, pekerjaan yang tepat untuk karyawan,
adanya pengembangan. Dan faktor ekstrinsik diantaranya kebijakan dan
administrasi dari perusahaan, supervisi, hubungan antar pribadi, kondisi kerja,
dan gaji. 5 Salah satu dari sekian banyak faktor tersebut, yang paling
berkenaan salah satunya adalah interaksi sosial. Newstrom (2011:111)
menjelaskan hasil penelitian McClelland yang menyimpulkan bahwa Motivasi Kerja
bersumber dari beberapa dorongan yang mana salah satunya adalah affiliation
motivation yang merupakan suatu dorongan untuk berhubungan dengan orang atas
dasar sosial yang diartikan sebagai interaksi sosial. Dalam lingkup suatu
pekerjaan tidak mungkin para pekerja tidak melakukan suatu interaksi. Suatu
komunikasi yang baik akan membentuk suatu lingkungan kerja yang baik pula, yang
mana pada proses selanjutnya akan terbentuk kerja sama yang mampu meningkatkan
motivasi dalam bekerja. Terciptanya suatu proses kerjasama yang baik tergantung
dari intensitas para pekerja tersebut melakukan suatu interaksi. Semakin sering
masing-masing pekerja berkomunikasi dan menciptakan proses interaksi, maka akan
terjalin proses kerjasama yang baik antar pekerja yang mana akan menumbuhkan
suatu motivasi dalam bekerja. Motivasi mahasiswa untuk memilih bekerja paruh
waktu disebabkan oleh banyak faktor. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Claire Carney dari Univerity of Glsgow pada tahun 2000, motivasi kerja pada
mahasiswa bisa karena pemenuhan kebutuhan pangan yang mendesak, atau sekedar
ingin mengisi waktu luang, ingin mendapatkan pengalaman bekerja, ingin bertemu
dengan banyak orang (meningkatkan ketrampilan komunikasi), ingin meningkatkan
ketrampilan dan keahlian dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan karier di
masa datang. Pengaruh faktor-faktor 6 pendorong itu tampaknya berbeda
kekuatannya antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Namun, menurut
beberapa penelitian, faktor-faktor tersebut hampir seluruhnya memberikan
pengaruh pada kebanyakan orang (Anoraga,2001:1-2). Mahasiswa dalam keseharian
aktiitasnya dilingkupi oleh proses sosial. Baik berupa kontak sosial maupun
komunikasi. Proses sosial ini sangatlah berbeda dengan proses sosial pada masa
sebelum menjadi mahasiswa. Dalam masa ini, proes yangg terjalin tidak hanya dengan
tman sebaya, atau teman satu lingkungan kampus saja. Namun juga dengan
lingkungan luar kampus, yaitu lingkungan masyarakat luas. Hal ini sangat
terlihat ketika mahasiswa memutuskan untuk bekerja part time atau paruh waktu.
Dalam lingkup tempat kerja, proses sosial khususnya interaksi berlangsung
sangat intens, menyangkut interaksi merupakan aktivitas yang slalu terjadi
antara pekerja dengan pimpinan, pekerja dengan pekerja, maupun pekerja dengan
konsumen. Jika suatu interaksi sosial dapat terjalin dengan sering dan
berlangsung dengan baik, maka akan muncul suatu kenyamanan dan semangat dalam
melakukan pekerjaan. Hal ini akan meningkatkan suatu motivasi dalam bekerja.
Namun pada penerapannya tidak semua mahasiswa memiliki kemmpuan berinteraksi
yang baik bahkan terkadang terdapat individu yang memiliki sifat pendiam yang
cenderung tidak memiliki kemampuan berinteraksi yang efektif. 7 Seperti
permasalahan yang ditemui penulis dalam observasi pada salah satu mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim pada tanggal 13 Agustus
2016, berdasarkan subjek berinisial KN yang menyatakan bahwa kondisi subjek
yang jenuh dalam pekerjaan dikarenakan lingkungan kerja yang kaku dan tidak
adanya interaksi yang ramah dan kondusif antar pekerja. Sehingga subjek dalam
bekerja tidak nyaman dan mempengaruhi motivasinya dalam bekerja. Dari hasil
observasi ini dapat menjadikan salah satu bukti bahwa dalam bekerja juga sangat
dibutuhkan kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Kondisi kerja yang kondusif
dapat dibentuk dari interaksi sosial yang efektif. Sehingga dalam penerapannya
interaksi sosial mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja. Hal ini sama
dengan hasil penelitian dari Lengkey,dll yang berjudul “Peranan Human Relations
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Propinsi
Sulawesi Utara.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat suatu hubungan
yang signifikan antara human relations terhadap motivasi kerja. Dari temuan
permasalahan dan hasil penelitian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang membahas tentang tingkat interaksi sosial dan motivasi kerja
yang berjudul “Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Motivasi Kerja Pada Mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Yang Bekerja Part Time”.
8 B. Rumusan Masalah Setelah mencermati secara saksama uraian pada latar
belakang dan dengan tujuan memberi arah yang jelas pada kajian ini, disusunlah
rumusan masalah berikut ini: 1. Bagaimana tingkat interaksi sosial mahasiswa
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time ?
2. Bagaimana tingkat motivasi kerja mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time ? 3. Apakah terdapat pengaruh
antara interaksi sosial terhadap motivasi kerja pada mahasiswa Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part time ? C. Tujuan
Penelitian Dengan mengacu pada rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang: 1. Untuk mengetahui tingkat interaksi sosial
pada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang
bekerja part time. 2. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part
time 9 3. Pengaruh interaksi sosial terhadap motivasi kerja pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang bekerja part
time di Kota Malang. D. Manfaat Penelitian Diharapkan hasil kajian ini akan
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis yang dapat memberikan
kontribusi akademis bagi dunia pengetahuan dan kehidupan masyarakat. Kedua
manfaat tersebut disajikan dalam uraian berikut: 1) Manfaat Teoritis Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi keilmuan psikologi industri dan
organisasi dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberikan
gambaran mengenai pengaruh interaksi sosial terhadap motivasi kerja pada
mahasiswa yang bekerja part time. 2) Manfaat Praktis a. Kegunaan bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
pada diri peneliti, terkhusus tentang pengaruh Interaksi sosial terhadap
motivasi kerja pada mahasiswa yang bekerja part time di Kota Malang. b.
Kegunaan bagi Universitas 10 Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan
bacaan bagi para mahasiswa di bidang kajian psikologi dalam memdapatkaan
informasi lain yang kemudian akan berguna ketika akan mengadakan penelitian
sejenis maupun lanjutan. c. Kegunaan bagi Masyarakat Bagi masyarakat umum hasil
penelitian ini diharapkan akan memberi pengetahuan yang benar dan memberikan
suatu bukti ada atau tidaknya pengaruh interaksi sosial terhadap motivasi kerja
pada mahasiswa yang bekerja part time di Kota Malang. Sehingga menjadi suatu
kajian dalam pekerjaannya masing-masing agar dapat menjalin suatu interaksi
sosial dengan baik antar sesama karyawan atau teman kerja sekitar dikarenakan
salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang salah satunya
adalah Hubungannya dengan sesama individu yang lain.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Perbedaan tingkat kedisiplinan ditinjau dari tipe kepribadian pada santri Pondok Pesantren Al-Karimiyyah Sumenep Madura." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment