Abstract
INDONESIA:
Santri yang melanggar peraturan di Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka Sumenep merupakan santri yang tinggal lebih dari satu tahun. Ketika tahun pertama tinggal di pesantren santri masih fokus melakukan adaptasi di pesantren. Memasuki pergantian semester santri mulai dekat dengan kelompok-kelompok sosial yang ada di pesantren. Hal yang pasti akan terjadi dalam kelompok adalah kecenderungan dekat hanya dengan teman yang cocok saja, Kecenderungan ini akan memunculkan kelompok kecil dalam kelompok besar atau yang biasa disebut dengan geng, maka agar santri tidak hanya berteman dengan satu teman saja, maka diadakan rolling (pergantian kelompok) kamar agar santri juga berbaur dengan santri lain. Hal ini disamping untuk melatih kebersamaan dan membiasakan santri bersosialisasi dengan karakter yang berbeda-beda, juga untuk mencegah terjadinya penyimpangan peraturan pesantren yang sebagian besar disebabkan adanya pengaruh geng.
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 204 dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 34 orang. Motivasi belajar santri puteri diukur menggunakan angket dengan sekala model likert, skala yang digunakan diadaptasi dari jurnal internasional dan disesuaikan dengan fenomena yang ada di lokasi penelitian. Untuk mengukur tingkat konformitas juga menggunakan angket dengan sekala model likert berdasarkan aspek-aspek konformitas menurut Sears. Untuk mengetahui hubungan konformitas dengan motivasi belajar menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson.
Hasil penelitian diperoleh hubungan antara Konformitas dan Motivasi belajar santri puteri bersifat negatif. Hasil korelasi Konformitas dengan Motivasi belajar menunjukkan angka sebesar.392, dengan signifikansi sebesar 0.05. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan motivasi belajar. Artinya semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin rendah tingkat motivasi belajar.
ENGLISH:
Islamic students who break the rules of Nurul Islam Islamic Boading School Karang Cempaka Sumenep are those who have lived there for more than a year. In their first year at the dormitory, they focused on adapting with the Islamic neighborhood. It is at the end of the semester that the students begin to merge into the social circles in the boarding school. In this process, the students tend only to join certain social circle that suits them best. This tendency emerges the born of small group of student within the bigger one, which usually called as a gang. To extend the students social circle, the school rolls the students from one room to another in hope that they do not only make friend with a single roommate. This regulation is run by the boarding school both to improve the students’ social life, by familiarizing them to live along people with different characters, or to prevent them to form a gang which in turn has the potential to make them breaking rules.
This project uses quantitative correlation method, which aims to measure the relation between to variables. The number of population in this research is 204. From those, 34 samples is gathered using purposive sampling technique. The women students’ learning motivation is measured using questionnaire with model scale of likert. The used scale is adapted from international journal and is modified to suits the phenomena in the place of the research. Likert model scale is also used to measure the conformity level according to the aspects of conformity by Sears. To measure the relation between conformity and leaning motivation, formula of product moment by Karl Pearson is used.
The result of the research show negative impacts of Conformity to the Learning Motivation of women students. It can be concluded from the value of the coefficient correlation between Conformity and the Learning Motivation at 392 with significant of 0.05. This result show significant relation between conformity and learning motivation. The higher conformity level the teenagers’ peers develop, the lower motivation of their study.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Hubungan konformitas dengan motivasi belajar santri puteri di
Pondok Pesantren Nurul Islam Karangcempaka Bluto Sumenep" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment