Abstract
INDONESIA:
Problematika berupa konflik komunal merupakan suatu kenyataan yang sering terjadi pada Masyarakat di Indonesia. Pasca konflik tersebut anak-anak sering kali menjadi elemen yang kurang mendapat perhatian dalam penanganan masalah psikososial. Sebagai bentuk refleksi terhadap anak-anak korban konflik perlu adanya peran orang disekeliling anak terutama keluarga untuk bisa mendampingi dan memberikan proses yang berkesinambungan baik psikis maupun fisik anak. Sosok ibu dapat dikatakan sebagai bagian dari keluarga yang memiliki peran penting dalam hidup anak yang idealnya dekat dengan anak. Selain itu Ibu juga dapat dikatakan sebagai pembentuk generasi, apabila sejak dini ibu dapat menanamkan nilai-nilai kearifan, semangat toleransi, baik dalam pluralitas beragama maupun berbudaya terutama dalam tataran konflik maka tentunya potensi keberlanjutan konflik dimasa depan dapat ditekan begitu juga sebaliknya. pemberian nilai-nilai tersebut dapat diterapkan melalui komunikasi. Oleh karena itu dalam Penelitian kali ini peneliti mencoba mengungkap bagaimana konten komunikasi ibu kepada anak dalam mengambarkan situasi konflik sebagai survivor, sekaligus aspek komunikasi yang ada di dalamnya yang darisana nantinya juga akan diketahui potensi pewarisan konflik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif diskriptif pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua wanita (ibu) yang merupakan survivor pada konflik SARA di Sampang Madura. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini berada di pengungsian Kawasan Rusunawa Puspa Agro Blok A dan Blok B Jemundo Sidoarjo Jawa timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konten komunikasi ibu pada anak semasa menjadi survivor yaitu pertama, Pengalihan, yang berkenaan dengan cara komunikator untuk menyampaikan nilai pesan kepada komunikan melalui situasi atau kondisi yang berbeda sebagai upaya untuk memindahkan perhatian dari suatu objek atau peristiwa yang satu dengan yang lain untuk tujuan tertentu. Dalam pengalihan ini anak dialihkan perhatianya kepada aktifitas yang lain sehingga tidak ada kesempatan untuk mengungkit kembali peristiwa. kedua, Pembiasaan, yaitu adanya sikap pasrah bahwa anak telah mengetahui dengan sendirinya dari lingkungan, memanfaatkan waktu tinggal yang relatif lama di pengungsian juga membiarkan anak menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Sedangkan aspek-aspek dalam komunikasi ibu-anak sebagai survivor konflik yaitu tertutup, Empati, dukungan, kesetaraan dan Otoritas.
ENGLISH:
The Problem in the form of communal conflict is a fact that often occurs in Society in Indonesia. Post-conflict children are often tobe element that received less attention in handling psychosocial problems. As a reflection of the child victims of conflict around the need for the role of the family, especially children to be able to assist and provide continuous process of both psychological and physical child. The mother can be said to be part of a family that has an important role in the child's life which is ideally close to the child. In addition it can also be said as a mother-forming generation, if the mother early on can instill the values of wisdom, the spirit of tolerance, both in religious and cultural plurality, especially in the realm of conflict, then sury the potential sustainability of future conflicts can be reduced and vice versa. provision of these values can be applied through communication. Therefore, at present the researcher tried to reveal how communication content portrait of mother to child in conflict situations as a survivor, as well as aspects of communication that is in it and there will also be known to potential inheritance conflicts later.
This research is a descriptive qualitative case study approach. The Subjects in this study consisted of two women (mothers) who are survivors of racial conflict in Sampang on Madura. The Extracting data in this study using in- depth interviews, observation and documentation. The location of this study are in the evacuation area of Puspa Agro Rusunawa Block A and Block B Jemundo Sidoarjo, East Java.
The results of this study indicate that the content of mother’s communication to child during to be the survivors namely the first, diversion, which concerns how the communicator to convey the message to the communicant value through different situations or conditions in an attempt to move attention away from an object or event to one another for a particular purpose. In this diversion child attention transferred to another activity so that there is no chance to bring back the event. The second, habituation, namely the resignation that the child already knows itself from the environment, utilizing a relatively long residence time in refugee camps allow children to adjust to their new environment. While aspects of the mother-child communication as survivors of conflict that is closed, empathy, support, equality and authority.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Komunikasi ibu pada anak mengenai konflik pada survivor komunitas Syiah Sampang Madura" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment