Abstract
INDONESIA:
Menjaga hafalan al-Qur’an merupakan sebuah kewajiban bagi setiap hafidul qur’an selama hidupnya, begitu juga dengan mahasiswa UIN Maliki Malang yang hafal al-Qur’an. Berbagai tugas dan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa hafidhul qur’an cukup memberikan pengaruh bagi hafalan al-Qur’an yang di embannya. Menunda-nunda tugas didalam khazanah ilmu psikologi disebut dengan prokrastinasi. Terdapat kurang lebih 40 mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang hafal al-Qur’an 30 juz dan masih aktif sebagai mahasiswa. Prokrastinasi memberikan efek pada hafalan al-Qur’an menjadi berkurang dan lemah.
Teman sebaya menjadi faktor yang cukup urgent dalam keseharian dan tidak menutup kemungkinan untuk memberikan dukungan dalam meminimalisir prokrastinasi. Sehingga menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah mahasiswa hafidhul qur’an UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas dan prokrastinasi muroja’ah sebagai variabel terikat. Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk menguji hubungan negatif antara tingkat dukungan sosial teman sebaya dengan tingkat prokrastinasi muroja’ah. Kemudian mengkategorisasikan tingkat dukungan sosial teman sebaya dan tingkat prokrastinasi muroja’ah. Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang hafal al-Qur’an 30 juz dan masih aktif sebagai mahasiswa dengan sampel penelitian sebanyak 35.
Hasil penelitian menunjukkan sejumlah 97.15% subjek mempunyai tingkat dukungan sosial teman sebaya tinggi, 2.85% sedang dan 0.00% rendah. Kemudian terdapat 14.29% subjek mempunyai tingkat prokrastinasi muroja’ah tinggi, 85.71% sedang dan 0.00% rendah. Hasil korelasi antara dukugan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah menunjukkan angka sebesar -.377 dengan p 0,026. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya adalah negatif tetapi signifikan karena p < 0.05. Jadi jika tingkat dukungan sosial teman sebaya tinggi maka tingkat prokrastinasi muroja’ah rendah begitu pula sebaliknya jika tingkat dukungan sosial teman sebaya rendah maka tingkat prokrastinasi muroja’ah tinggi.
ENGLISH:
Keep memorizing the Qur'an is an obligation for every hafidhul Qur’an during his lifetime, as well as students of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang who memorized the Qur'an. Various tasks and activities carried out by students of hafidhul Qur’an sufficient to give influence the memorization of the Qur'an to them. Put off the task in the realm of psychology called procrastination. There are approximately 40 students of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang who memorized 30 chapters of the Qur'an and they are still active as students. Procrastination gives effect to the memorization of the Qur'an to be reduced and weak.
Peers become quite urgent factor in everyday life and it is possible to provide support in minimizing procrastination. So the purpose of this research is to determine relationship between peer social supports with Muroja'ah Procrastination on Student of Hafidhul Quran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
This research is a quantitative correlation with peer social supports as independent variables and the dependent variable is muroja'ah procrastination. Product Moment correlation technique is used to examine the negative relationship between the level of peer social support with the level of muroja'ah procrastination. Then categorize the level of peer social support and level of muroja'ah procrastination. Subjects were students of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang who memorized 30 chapters of the Qur'an and is still active as a student with the numbers of sample involved are 35 students.
Based on the analysis of the research, the following results are showed 97.15% of students with high categories in peer social supports, 2.85% of students with medium categories and 0.00% of student with low categories in peer social supports. Then there are 14.29% of students with high categories in muroja'ah procrastination, 85.71% of students with medium categories and 0.00% of students with low categories. The correlation between peer social supports with muroja'ah procrastination showed the number of - .377 with p 0.026. It shows that the relationship between peer social supports with muroja'ah procrastination is negative but significant because p> 0.05. So if the level of peer social supports is high so the level of muroja'ah procrastination is low, conversely if the level of peer social supports is low so the level of muroja’ah procrastination is high.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Mahasiswa
adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan Tinggi.
Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan
dewasa awal, yaitu usia 18-21 tahun dan 22-24 tahun (Monks dkk.,2002.
hal.260-262). Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa remaja
dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian
dalam membuat keputusan (Santrock, 2002. hal.73). Mahasiswa diharapkan menjadi tulang
punggung atau penerus guna menjadi tenaga profesional yang berkualitas untuk
membangun bangsa dan negara. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang merupakan salah satu perguruan tinggi yang intens sekali didalam
mendidik dan mengembangkan potensi mahasiswa. Salah satu Perguruan Tinggi
terbaik dan menduduki peringkat 1 (satu) webometrics untuk lingkungan
Kementerian Agama Negara Indonesia pada bulan Juli 2011 atau berada pada
peringkat 27 (dua puluh tujuh) se-Indonesia yang memiliki jargon dalam mencetak
sumber daya manusia yaitu kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu
dan kematangan profesional. Beberapa mahasiswa UIN Maliki Malang memiliki
kelebihan di bidang alQur’an yaitu hafal 30 juz al-Qur’an. Mayoritas dari
mereka tergabung didalam Hai’ah Tahfidlul Qur’an (HTQ) yang merupakan sebuah
organisasi mahasiswa 2 yang memiliki misi Membentuk ahli-ahli Qur’an lafzhan
(hafal lafazhnya), wa ma’nan (faham isi kandungannya), wa ‘amalan
(mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari), wa takalluman (mendakwahkan
kepada orang lain) (Pedoman HTQ, 2011). Banyak sekali aktifitas yang dilakukan
oleh para mahasiswa yang hafal alQur’an. Salah satu aktifitas yang biasa
dilakukan oleh mereka biasa disebut dengan muroja’ah. Muroja’ah adalah fase mengulang
hafalan atau dengan kata lain suatu kegiatan mahasiswa yang sudah hafal ataupun
yang sedang menyelesaikan hafalan 30 juz di dalam al-Quran guna mempertahankan
hafalan ayat al-Qur’an yang dimilikinya. Fase ini merupakan fase yang sangat
penting daripada fase-fase yang lain, dikarenakan fase ini membutuhkan waktu
seumur hidup untuk melakukannya. Hal ini penulis dapatkan dari wawancara dengan
salah satu mahasiswa UIN Maliki Malang yang hafal al-Qur’an, dia mengatakan
seperti ini : “.....Menghafal al-Qur’an itu mudah, saya menyelesaikannya dalam
kurun waktu kurang lebih 3 tahun.....sedangkan menjaga hafalan atau muroja’ah
itu yang susah, dikarenakan harus dilakukan selama hidup saya dan banyak sekali
tantangan dan rintangan didalam menjaga hafalan itu sendiri....” Muroja’ah yang
harus dilakukan oleh mahasiswa hafidhul qur’an mendapatkan tantangan dan
rintangan yang besar. Di sisi lain, mereka mengemban banyak sekali tugas selain
muroja’ah dikarenakan identitas mahasiswa dengan berbagai tugas akademik maupun
non-akademik serta ditunjang dengan keterbatasan waktu yang dimiliki menjadikan
mahasiswa 3 hafidhul qur’an terkadang meninggalkan sejenak rutinitias kewajiban
untuk muroja’ah dan digantikan dengan tugas-tugas yang bersifat akademik maupun
non-akademik, bahkan sesekali mereka juga menunda kewajiban muroja’ah tersebut.
Dalam kancah psikologi, fenomena menunda-nunda pekerjaan dikenal dengan istilah
prokrastinasi. Prokrastinasi dalam American College Dictionary (dalam Burka
& Yuen, 1983, hal.5) berasal dari kata procrastinate yang diartikan menunda
untuk melakukan sampai waktu atau hari berikutnya. Boice (1996, hal.11-12)
menambahkan bahwa prokrastinasi mempunyai 2 karakteristik. Pertama,
prokrastinasi dapat berarti menunda sebuah tugas yang penting dan sulit
daripada tugas yang lebih mudah, lebih cepat diselesaikan dan menimbulkan lebih
sedikit kecemasan. Kedua, prokrastinasi dapat berati juga menunggu waktu yang
tepat untuk bertindak agar hasil lebih maksimal dan resiko minimal dibandingkan
apabila dilakukan atau diselesaikan seperti biasa, pada waktu yang telah
ditetapkan (Boice, 1996. hal.11-12). Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa
hafidhul qur’an mempunyai berbagai tugas yang harus dilakukan sebagaimana
mahasiswa lainnya. Berbagai kegiatan juga dilakukan ketika beberapa mahasiswa
aktif di berbagai organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di sisi lain,
kewajiban mahasiswa untuk tetap menjaga hafalan al-qur’an menjadi terhambat
oleh itu semua. Seperti halnya ketika mahasiswa itu aktif pada suatu organisasi
dan memiliki tugas yang di emban dari organisasi tersebut untuk segera
diselesaikan, sedangkan pada hari itu juga mahasiswa tersebut mempunyai jadwal
untuk 4 setoran hafalan al-qur’an pada Mu’allim. Sebuah permasalahan yang
sering terjadi sehingga menjadikan mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi
dalam muroja’ah-nya. Menurut Koentjoro (2003. hal. 41) sumber-sumber dukungan
sosial dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. Artinya dukungan sosial dapat
diperoleh dari orang-orang yang dekat dengan individu seperti keluarga, teman,
rekan kuliah maupun lingkungan sosial. Menurut Santrock (2003. hal. 80) teman
sebaya adalah remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama.
Oleh sebab itu teman sebaya hendaknya dapat membawa dampak yang positif pada
perkembangan remaja. Remaja belajar apakah yang mereka lakukan lebih baik, sama
baiknya, atau bahkan lebih buruk dari yang dilakukan remaja lain. Remaja juga
cenderung lebih suka menceritakan masalahnya pada teman sebayanya, dengan
begitu remaja mendapatkan dukungan emosi dari teman sebaya (Santrock, 2003.
hal.81). Lebih lanjut, Akbar & Hawadi (2001. hal. 81) menjelaskan bahwa
faktor dukungan sosial sangat penting dalam menentukan keberhasilan
perkembangan sosial pada remaja. Manfaat penting yang dapat diperoleh individu
dari dukungan sosial adalah tersedianya dukungan dari lingkungan yang
bermanfaat dalam menghadapi suatu masalah. Seorang remaja yang mendapatkan
dukungan dari teman sebayanya akan memperoleh perhatian dan penghargaan ketika
berhasil dalam menjalankan tugasnya, serta mendapatkan pertolongan apabila
menemukan kesulitan-kesulitan, hal tersebut akan membangkitkan perasaan nyaman
dan diterima, sehingga memudahkan remaja dalam menelaah permasalahan yang
dihadapi untuk selanjutnya menentukan langkah pemecahan 5 yang tepat. Dari
pengertian dukungan sosial di atas, maka diasumsikan ketika remaja menghadapi
masalahnya dan ia mendapatkan dukungan dari teman sebayanya berupa tersedianya
teman yang dapat memberikan motivasi, mendengarkan keluh kesah, memberikan
informasi yang diperlukan, diajak berdiskusi dan bertukar pikiran maka orang
tersebut akan merasa lebih nyaman, merasa diperhatikan, serta merasa memiliki
tempat untuk berbagi keluh kesah yang dialami sehingga remaja dapat
mengembangkan pemecahan masalah yang baik, terutama untuk mengemban tugas tetap
menjaga hafalan al-Qur’an. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui lebih mendalam apakah ada hubungan antara dukungan sosial
teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah mahasiswa hafidhul qur’an UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah tingkat dukungan sosial teman sebaya pada mahasiswa Hafidhul
qur’an UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? 2. Bagaimanakah tingkat Prokrastinasi
Muroja’ah pada mahasiswa Hafidhul qur’an UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? 3.
Apakah ada hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi
Muroja’ah mahasiswa Hafidhul qur’an UIN Maulana Malik 6 Ibrahim Malang? C.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial teman sebaya
pada mahasiswa Hafidhul qur’an UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Untuk
mengetahui tingkat prokrastinasi muroja’ah pada mahasiswa Hafidhul qur’an UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan
sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah mahasiwa Hafidhul qur’an UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini
diharapkan akan memberikan 2 manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi perkembangan
kemajuan ilmu psikologi dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada. Hal ini
dilakukan dengan cara memberi tambahan data empiris yang telah teruji secara
ilmiah mengenai hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan
prokrastinasi muroja’ah mahasiswa hafidhul qur’an Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. 7 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberi gambaran mengenai peranan dukungan sosial teman sebaya
terhadap prokrastinasi muroja’ah mahasiswa hafidhul qur’an, sehingga diharapkan
para mahasiswa hafidhul qur’an dapat menyadari arti dan makna pemberian
dukungan sosial oleh kelompok teman sebayanya serta lebih meningkatkan
interaksi dengan teman sebayanya guna optimalisasi dukungan tersebut, serta
dapat membantu mahasiswa hafidhul qur’an didalam proses muroja’ah-nya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah mahasiswa hafidhul Qur’an Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment