Abstract
INDONESIA:
Perubahan arus globalisasi menuntut manusia untuk mempunyai keterampilan disegala bidang, dengan proses perkembangan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kreatif dalam menghadapi segala aspek permasalahan kehidupan. Kreativitas sangat penting karena dengan berkreasi dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup, kreativitas sangat memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidup sehingga kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sangat bergantung pada kreatifnya seseorang dalam mengarungi kehidupan ini. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan kreativitas siswa maka harus memperhatikan berbagai aspek seperti: sistem pendidikan, sekolah yang unggul dan bermutu, dll. Salah satunya adalah penerapan full day school dengan metode pembelajaran yang bervariasi dan beragam seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dll dan juga pembelajaran yang menyenangkan dengan Learning by doing dan Learning by playing dengan berbagai metode pembelajaran ini siswa dapat mengekspresikan dirinya dan bisa merangsang sendiri berbagai informasi dan ilmu pengetahuan dengan sendirinya.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang, apa faktor pendukung dan penghambat penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang dan Bagaimana kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang, untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang dan untuk mendeskripsikan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang.
Penelitian ini merupakan penggabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sumber data (informan) penelitian kualitatif adalah dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, Sampel penelitian kuantitatif yang diambil adalah siswa kelas VII dan VIII MTs Surya Buana Malang dengan jumlah 40 responden dengan teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner atau angket. Instrument penelitian untuk kualitatif mengggunakan pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi dan untuk instrumen penelitian kuantitatif menggunakan angket kreativitas yang berjumlah 30 item. Analisis data untuk penelitian kualitatif menggunakan analisis kualitatif deskriptif, sedangkan analisis data untuk kuantitatif menggunakan Product Moment dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.5 for windows.
Hasil penelitian mengenai Penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang. Penerapan Full day school merupakan Proses pembelajaran yang berlangsung dari pagi sampai sore (06.45-16.00 WIB) dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervarias seperti: Metode ceramah, Metode diskusi, Metode tanya jawab, Metode demonstrasi, peta konsep, dll dan pembelajaran yang menyenangkan seperti dengan Learning by doing dan Learning by playing, dengan berbagai kegiatan akademik dan non akademik. Faktor pendukung Penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang adalah diterapkannya berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan beragam dan adanya program-program unggulan sekolah, pengembangan sumber daya manusia (SDM), madrasah yang bernuansakan lingkungan Islami dan alami, dan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan outbond dan studi empiris keberbagai tempat yang bisa menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan kreativitas siswa karena siswa mampu menyerap dan merangsang informasi dengan sendirinya. Faktor penghambatnya adalah keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Tingkat kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang berada pada tingkat sedang yang ditunjukkan dalam prosentasi 70%. Saran untuk MTs Surya Buana Malang dengan informasi hasil penelitian ini bisa dijadikan dokumentasi untuk mempertahankan prestasi dan meningkatkan kreativitas baik dalam bidang akademik dan non akademiknya dan memperhatikan sarana dan prasarana madrasah.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masala
h
Perubahan arus globalisasi menuntut manusia untuk mempunyai keterampilan
disegala bidang, dengan proses perkembangan tersebut dibutuhkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas dan kreatif dalam segala aspek kehidupan, dalam
upaya pembentukan manusia yang bersaing dan keberanian untuk menghadapi
problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan
solusi untuk mengatasinya kenyataan tersebut dibutuhkan untuk peningkatan
potensi dari setiap individu, terutama pada sistem pendidikan dituntut untuk
meningkatkan kualitas sebagai wadah individu untuk menjadikan sumber daya
manusia dan out put yang bermutu, berbagai sistem pendidikan ditawarkan untuk
memenuhi tuntutan tersebut, maka untuk memunculkan kreativitas siswa haruslah
didukung dari semua aspek baik sarana dan prasarana, lingkungan yang kondusif,
dukungan dari semua pihak baik sekolah maupun orang tua. Kreativitas merupakan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia
1 . Kreativitas sangat penting dalam hidup dikarenakan banyak hal diantaranya
sebagai berikut: Pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan
dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup 1
Desmita, Psikologi Perkembangan. (Bandung: Rosda, 2005), hal. 175 manusia.
Maslow (1968) yang menyelidiki sistem kebutuhan manusia menekankan bahwa
kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam
perwujudan dirinya 2 . Kedua, kreativitas atau berfikir kreatif sebagai
kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
masalah. Pemikiran kreatif perlu dilatih karena membuat anak lancar dan luwes
(fleksibel) dalam berfikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut
pandang dan mampu melahirkan banyak gagasan. Ketiga, bersibuk diri secara
kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.
Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidup.
Dalam era pembangunan ini tak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan
masyarakat dan negara kita bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide
baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru dari seseorang. Untuk mencapai
hal itu, perlulah sikap dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini, agar anak
didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, tetapi mampu menghasilkan
pengetahuan baru, tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi mampu menciptakan
pekerjaan baru (wiraswasta). 3 Anak adalah generasi penerus, ungkapan yang
terlihat sederhana namun kalimat itulah yang seharusnya menjadi tolak acuan
para orang tua untuk membekali putra-putranya sehingga anak akan siap menjadi
penerus. 2 Utami Munandar. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
(Jakarta: Gramedia, 1985), hal. 45 3 Ibid. hal: 46 Pembekalan yang utama yang
harus diberikan pada anak adalah sebuah pendidikan, pendidikan dalam bentuk
formal ataupun non formal. Kreativitas siswa sangat bergantung pada bagaimana
respon subjek pada suatu rangsangan tertentu. Kreativitas disini sangat
dipengaruhi oleh berbagai aspek baik dari dalam diri individu maupun dari
lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah. Berfikir kreatif tumbuh subur
bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional 4 . Orang-orang kreatif
memiliki temperamen yang beraneka ragam. Sungguh orang-orang kreatif yang bisa
menjadi generasi-generasi bangsa yang bisa menjunjung tinggi nilai-nilai
pendidikan, moral dan tingkah laku mulia dan kepribadian yang bisa dijadikan
suritauladan. Suatu hal yang cukup memprihatikankan ialah bahwa hasil survey
evaluasi nasional pendidikan di Indonesia menyimpulkan bahwa pengajaran di
sekolah pada umumnya cukup berdaya guna untuk menghasilkan keterampilan-keterampilan
dasar dalam membaca, menulis, berhitung tetapi kurang waktu tertuju dan kurang
bahan tersedia untuk mengembangkan keterampilan tangan, kemampuan seni atau
sikap menghargai pekerjaan tangan. Yang ditekankan adalah keterampilanketerampilan
rutin dan hafalan semata. Anak-anak biasanya tidak didorong mengajukan
pertanyaan dan menggunakan daya imajinasinya, mengajukan masalah-masalah
sendiri, mencari jawaban terhadap masalah-masalah non rutin atau menunjukkan
banyak inisiatif 5 . Hal-hal seperti inilah yang mendorong suatu sistem
pembelajaran untuk menciptakan suasana 4 Jalaluddin Rahmat, Psikologi
Komunikasi. (Bandung: Rosda, 2005), hal. 77 5 Utami Munandar, Op.Cit, hal. 52
lingkungan yang kondusif dalam belajar maka sangat perlu didesain terlebih
dahulu. Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar
mengajar yang berlangsung dari pagi sampai sore dengan durasi istirahat setiap
dua jam sekali yang dimulai dari pukul (06.45-16.00 WIB) dengan menerapkan
berbagai metode pembelajaran yang bervariasi seperti: metode ceramah, metode
diskusi, metode tanya jawab, metode demonstrasi, dll dan pembelajaran yang
menyenangkan seperti dengan Learning by doing dan Learning by playing, dengan
berbagai kegiatan akademik dan non akademik. Untuk sistem seperti ini, ada
beberapa anak yang tidak siap menerimanya karena padatnya jam belajar dengan
banyaknya materi pelajaran tentunya membutuhkan kesiapan mental dan fisik anak.
Di satu sisi, masa remaja awal adalah masanya untuk melakukan berbagai
eksperimen dan eksplorasi terhadap seluruh lingkungannya. Ini tentu saja dapat
menimbulkan rasa jenuh, bosan, penuh tekanan, dan berujung dengan adanya stres
pada anak. Memang, seringkali anak tidak memperlihatkan secara langsung
perubahan suasana emosinya. Pengenalan terhadap kondisi psikis dan fisik anak
serta kepekaan emosi terhadap anak menjadi hal utama yang diperlukan dalam
mendampingi anak. Dukungan dari orang tua sangat dibutuhkan. Ada banyak orang
tua yang memberikan beban baru kepada anak dengan memberikan tugas-tugas baru
sebagai dalih proses pembelajaran kepada anak. Selain itu, pola memeriksa semua
tugas-tugas anak setiap sore bisa saja menjadi bentuk tekanan yang dirasakan
oleh anak-anak. Akan lebih bijak jika orang tua mengajak anak berkomunikasi
tentang apa yang dialaminya di sekolah atau dalam satu hari itu. Memang tidak
ada salahnya sesekali memeriksa pelajaran anak, namun harus hati-hati jangan
sampai anak merasa di tekanan ataupun merasa tidak dipercayai. Yang perlu
diingat adalah bahwa anak memiliki keterbatasan dan memiliki hak untuk bermain
dan berekreasi. Penelitian terdahulu tentang full day school dan kreativitas
sudah banyak dilakukan. Baik yang dilakukan di MTsN 1 Malang maupun di MTs
Surya Buana Malang. Penelitian terdahulu tentang kreativitas siswa yang
dilakukan oleh Virda Ariza pada tahun 2007 dengan judul Hubungan Antara
Kepercayaan Diri dengan Kreativitas Siswa kelas VIII MTsN Gresik. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa dari analisis data korelasi antar variabel
percaya diri dan kreativitas siswa MTsN Gresik diketahui menunjukkan angka
sebesar 0,509 dengan p = 0,000. Hal ini berarti bahwa hubungan antar keduanya
adalah kuat karena p
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Penerapan full day school dalam meningkatkan kreativitas siswa MTs Surya Buana Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment