Abstract
INDONESIA:
Di era modern sekarang ini telah banyak ditemui berbagai macam sistem jual beli, salah satunya adalah jual beli Bayar Panen. Jual beli Bayar Panen merupakan jual beli yang dilakukan dengan cara menangguhkan pembayaran di akhir . permasalahan dalam jual beli bayar panen ini adalah adanya dua kesepakatan harga yang diberikan oleh petani kepada pembeli, dengan kesepakatan jika pembeli bersedia membayar pada saat akad maka harga jual padi seperti harga pasar pada waktu itu, akan tetapi jika pembeli bersedia untuk membayar dengan cara tangguh maka harga jual padi akan lebih mahal dan ada tambahan harga karena waktu penangguhan pembayaran.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman secara eksplisit dan informasi tentang praktek jual beli Bayar Panen secara jelas pada kalangan mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dan masyarakat Padangmentoyo khususnya. Dikarenakan sistem jual beli seperti ini telah menjadi suatu kebiasaan di kalangan masyarakat Bojonegoro, khususnya pada masyarakat Desa Padangmentoyo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan konsep gharar dan riba.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan. Pertama, praktek jual beli Bayar Panen di kalangan masyarakat Desa Padangmentoyo ini dilandasi dengan tolong menolong satu sama lain antara penjual dan pembeli, serta adanya saling percaya. Beberapa hal yang melatarbelakangi para tengkulak tersebut melakukan praktek jual beli Bayar Panen adalah karena faktor kurangnya modal tengkulak untuk membeli barang untuk digunakan berbisnis.
Kedua, bahwa jual beli bayar panen ini menurut tokoh agama di Desa Padangmentoyo harus dihindari, karena ada kekawatiran yang menyangkut pembayaran yang tempo kepada tengkulak. Jual beli Bayar Panen di masyarakat Desa Padangmentoyo tersebut mempunyai beberapa relevansi dengan sistem jual beli Islam, yaitu antara lain adanya praktek penerapan akad jual beli ta’jil ghairu mutlak penetapan harga yang jelas yang disepakati di awal akad, tidak adanya unsur gharar dan riba karena di dalam akad tersebut sudah disepakati adanya tambahan harga karena waktu tempo yang diberikan kepada pembeli dan pembayarannya di tentukan pada waktu yang jelas.
ENGLISH:
In this modern era, mostly found various trading systems, one of which is trading of Harvest Prepayment.It is done with deferred the payment at the end. The problems in the trading of Harvest Prepayment is the price of two deal given by the farmer to the buyer, with the deal if the buyer is prepared to payatthe contractperiod then the selling price of rice is like the market price at the time, but if the buyer is prepared to pay with the deferred way then the selling price of rice will be more expensive and there is an additional price for the payment deferral period.
This study was aimed at providing explicit understanding and information about the practice of trading on Harvest Prepayment clearly among students at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang, and particularly to Padangmentoyo society. Due to the trading of such systems has become a habit among the societyof Bojonegoro, particularly in Padangmentoyo village society. The types of research that used in this study is empirical using descriptive qualitative approach with the concept of gharar and riba approach.
Based on the results of the study it can be drawn some conclusions. First, the practice of Harvest Prepayment tradingin among the society on Padangmentoyo, this based with helping each other between sellers and buyers, as well as the lack of mutual trust. Several factors were behind the buyer trading of Harvest Prepayment is duethe lack of capital buyer to buy goods for business use.
Secondly, that in trading of Harvest prepayment according to the religious leaders in the Padangmentoyo village should be avoided, as there are worries regarding payments due to buyer. trading of Harvest prepayment in Padangmentoyo village have some relevance to the trading system of Islam, among others, the practical application of the purchase contractof Ta'jil ghairu mutlak pricing agreed in the initial contract, the absence of the element of gharar and riba due in the dealhas agreed an additional price because the due of time that granted to buyer and payment is determined at the time clearly.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Hukum Bisnis Syariah" : Implemntasi akad mudlârabah muthlaqah pada produk deposito syariah di PT BTN KanPendapat tokoh agama terhadap fenomena jual beli bayar panen perspektif konsep gharar dan riba: Studi kasus di Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment