Abstract
INDONESIA:
Untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan, Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan perusahaan. Oleh sebab itu untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diangkat menjadi pekerja pada sebuah perusahaan, pada dasarnya berarti sudah menjadi keputusan untuk memberi gaji kepada yang bersangkutan. Hal ini penting bila dikaitkan dengan unsur dorongan kerja, dmana dorongan kerja itu tidak hanya karena ingin mendapatkan upah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lain. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Djombang Baru untuk mengetahui Pengaruh Kepuasan Gaji terhadap Motivasi Kerja karyawan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah ada pengaruh antara Kepuasan Gaji terhadap Motivasi Kerja.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel bebas (X) kepuasan gaji dan variable terikatnya (Y) motivasi kerja. Subjek penelitian berjumlah 80 responden. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik proporsional random sampling. Pengambilan data menggunakan dua skala berbentuk likert, dilengkapi dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan rumus product moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan 57.5% (46 karyawan) mempunyai tingkat kepuasan gaji sedang. Kemudian terdapat 51.3% (41 karyawan) mempunyai tingkat motivasi kerja sedang. Adapun pengaruhnya, menunjukkan pengaruh positif yang sangat signifikan antara kepuasan gaji terhadap motivasi kerja dengan nilai R Square sebesar 0.060 dengan p = 0.030 dimana p < 0.05 atau taraf signifikansi 3% antara kepuasan gaji dengan motivasi kerja.
ENGLISH:
To achieve the objectives of a company, the human resources (HR) is a major asset a very big influence on the company's progress. Therefore, to get a human resources worker who was appointed to a company, means it's basically a decision to give salaries to those concerned. This is important when associated with the element of encouragement work, recruit boost because work was not only want to earn a wage, but also to meet other needs. The research was conducted at the Sugar Factory New Djombang to determine the effect of Pay Satisfaction on Job Motivation employees. The purpose of this study to prove whether there is influence between the Pay Satisfaction Work Motivation.
The research use quantitative methods. The independent variable (X) pay satisfaction and the dependent variable (Y) work motivation. Subjects numbered 80 respondents. The samples in this study were drawn using proportional random sampling technique. Retrieval of data using two Likert scale shaped, equipped with observation, interview and documentation. Test the validity of using the product moment formula and reliability testing using Cronbach alpha formula. While the method of data analysis using simple linear regression analysis. With SPSS version 17.0 for Windows.
The results showed 57.5% (46 employees) have a moderate level of pay satisfaction. Then there were 51.3% (41 employees) have a moderate level of work motivation. As for the effect, showed a highly significant positive relationship between satisfaction with salary on work motivation R Square of 0.060 with p = 0.030 where P <0.05 or 3% significance level between pay satisfaction with work motivation.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama
yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan suatu perusahaan. Untuk
mencapai apa yang telah menjadi tujuan dari perusahaan yang telah ditetapkan,
maka perusahaan harus mampu membentuk manusia yang bermotivasi kuat dan berani
melihat perubahan sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi. Manusia sebagai
salah satu sumber daya yang penting dalam perusahaan sudah semestinya
memerlukan pengelolaan dan kesejahteraan yang baik dan terencana. Bahwasannya,
sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya manusia yang memiliki
akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya,
karya, rasio, rasa, dan karsa dimana-mana. Potensi tersebut memang sangat
berpengaruh terhadap upaya perusahaan dalam mencapai tujuannya (Sihotang,
2006). Oleh karena itu untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diangkat
menjadi pekerja pada sebuah perusahaan, pada dasarnya berarti sudah menjadi
keputusan untuk memberi gaji kepada yang bersangkutan. Gaji tersebut diberikan
kepada seorang pekerja merupakan penghargaan atas pelaksanaan pekerjaan yang
selama ini dilakukannya untuk kepentingan bisnis perusahaan yang
mempekerjakanya (Nawawi, 2005). Kepuasan (satisfation) diartikan sebagai sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai terhadap sesuatu. Sesorang yang puas
akan 1 2 menunjukkan sikap positif, sedangkan seseorang yang tidak merasa puas
akan menunjukkan sikap yang negatif. Sikap ini dalam dunia perusahaan dicerminkan
oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Perusahaan harus
memperhatikan prinsip keadilan dalam penetapan kebijaksanaan pembayaran upah
dan gaji (Hasibun, 2005: 202). Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang
diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan
yang besar perananya memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.
atau, dapat juga dikatakan bahwa gaji adalah sebagai bayaran tetap yang
diterima seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan (Rivai, 2004). Dengan
kata lain, gaji merupakan tunjangan-tunjangan dan digunakan dalam satuan waktu
yang relative panjang, seperti perbulan atau pertahun. Gaji merupakan
penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam
berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut
mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang
diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan. Kepuasan gaji dapat
diartikan bahwa seseorang akan terpuaskan dengan gajinya ketika persepsi
terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa penelitian mengidentifikasi aspek kepuasan yang ditemukan berhubungan
dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi meliputi kepuasan akan
upah dan promosi. Edward Lawer (dalam Hariadja Efendi, Tuo Marihot 2002)
membuat model 3 berdasarkan teori ekuitas (keadilan) yang mulai menjelaskan
sebab-sebab kepuasan dan ketidakpuasan karyawan terhadap gaji. Menurut Lawer,
perbedaan terhadap jumlah gaji yang diterima oleh karyawan dan jumlah gaji yang
mereka duga diterima oleh karyawan lain, merupakan penyebab langsung kepuasan
ataupun ketidakpuasan gaji. Apabila mereka menyimpulkan bahwa mereka dibayar
terlalu sedikit, mereka mungkin akan sering absen atau mengundurkan diri.
Sekiranya para karyawan menyadari bahwa mereka ternyata dibayar sangat mahal,
mereka mungkin akan bosan atau mengkompensasikannya dengan bekerja lebih keras.
Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu
dipenuhi agar karyawan tersebut lebih dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan kerjanya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang dapat menggerakkan
karyawan agar lebih mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi dapat pula
dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive
arousal). Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, Ernest J. McCormick (
dalam Winardi, 2004) mengemukakan bahwa: ”Work motivation is defined as
conditions which influenca the arousal, direction, and maintenance of behaviors
relevan in work setting”. Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi dimana
suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara
perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja,
dimana dorongan kerja itu tidak hanya karena ingin mendapatkan upah, tetapi
juga 4 untuk memenuhi kebutuhan dan lain sebagainya. Dalam (Winardi, 2004)
Teori F. Herzberg berhubungan langsung dengan kepuasan kerja, teori ini
meneliti tentang dua kondisi yang mempengaruhi seseorang di dalam pekerjaannya
yang mana terdapat factor hygiene yaitu :Kebijakan administrasi perusahaan,Supervisi
yang sangat ketat hubungan antar pribadi, kondisi kerja, gaji dan upah. Faktor
hygiene ini bila dipenuhi tidak akan berpengaruh pada motivasi kerja, akan
tetapi jika faktorfaktor itu dipenuhi justru akan menimbulkan ketidakpuasan
kerja dan akan timbul keluhan-keluahan. Menurut teori Herzberg ini jelas bahwa
faktor pandangan tentang gaji, kepuasan terhadap gaji dan kenaikan gaji
berpengaruh untuk memotivasi pekerja lebih produktif, karena faktor gaji
tergolong pada faktor hygiene, akan tetapi kalau gaji tidak dipenuhi atau tidak
dibayar tepat waktu maka akan timbul ketidakpuasan kerja. Sesuai dengan teori
Vroom yang menyebutkan bahwa P = f (MxA). Prestasi (P) adalah fungsi (f)
perkalian antara motivation (M) dengan ability (A), maka sistem imbalan
diyakini dapat menjadi motivasi yang mampu menggerakkan manusia dalam berkarya
(Suprihanto, 2003). Hal yang sempurna juga disampaikan oleh szilagyi (dalam
Gitosudarmo, 2007) yang menyatakan bahwa kepuasan terhadap gaji akan memotivasi
prestasi, mengurangi perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran, dan
menarik pencari kerja yang berkualitas kedalam organisasi. Oleh karenanya gaji
dapat dipakai sebagai dorongan atau motivasi pada suatu tingkat perilaku atau
prestasi dengan imbalan. Kepuasan karyawan akan adanya sebuah gaji 5 yang layak
akan mengarahkan kepada perilaku untuk mencapai hasil kerja yang baik. Dari
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Charlie, G.T (1997), hasil
penelitian menunjukkan bahwa perpindahan karyawan yang tinggi disebabkan oleh
adanya sistem penggajian yang kurang memadai. Dan penelitian yang dilakukan
oleh Rita Andini (2006), hasil penelitian menunjukkan bahwa Pay Satisfaction
(kepuasan gaji) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Job Satisfaction
(kepuasan kerja) dan niat para perawat untuk berpindah. Hal ini menjadi bukti
kuat bahwa kepuasan terhadap besarnya gaji atau upah dapat mempengaruhi
motivasi kerja karyawan. Pada Pabrik Gula Djombang Baru merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang perkebunan yakni industri pergulaan yang berdiri di
bawah naungan PTPN X Surabaya dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sehingga para pekerja atau karyawan yang ada di dalamnya sangat berkecukupan
untuk karyawan tetap maupun karyawan kontraknya dan bisa dibilang mereka dari
kalangan menengah ke atas. Berdasarkan wawancara informal yang dilakukan
peneliti pada bagian SDM bahwasanya pada Pabrik Gula Djombang Baru tersebut
juga telah menerapkan sistem kompensasi sebagai salah satu faktor untuk memberi
motivasi kerja pada para karyawannya, karena dalam industri gula, karyawan
merupakan salah satu aktiva yang paling produktif. Tanpa adanya karyawan tujuan
perusahaan tidak akan tercapai, untuk menjaga agar 6 karyawan tetap termotivasi
dalam bekerja maka salah satu cara yang harus dilakukan perusahaan adalah
dengan memberikan gaji yang sesuai. Akan tetapi meskipun dengan adanya sistem
kompensi tersebut dan dengan besarnya gaji yang diberikan, peneliti melihat
masih ada sebagian karyawan yang kurang termotivasi di dalam pekerjaanya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada KOPKAR (koperasi
karyawan), Pabrik Gula Djombang Baru juga menyediakan pinjaman dalam bentuk
uang maupun dalam bentuk barang kepada para karyawanya dengan cara memotong
gaji bulanan untuk mengembalikan pinjamanya. Hal ini dilakukan perusahaan untuk
memotivasi karyawan dalam bekerja serta untuk memenuhi kebutuhan keluarga
karyawan. Dan pada Pabrik Gula Djombang Baru juga menerapkan free check up
kesehatan Apabila ada karyawan dan keluarga dari karyawan tersebut sakit atau
perlu periksa kesehatan, di Pabrik Gula Djombang Baru juga menyediakan klinik
kesehatan untuk para karyawan dan keluarganya. Hal ini di lakukan perusahaan
guna memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan karyawanya. Setiap perusahaan
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tidak akan lepas dengan namanya
masalah, dimana masalah tersebut adalah merupakan suatu faktor penghambat dalam
mencapai tujuan perusahaan. Pada waktu observasi awal peneliti menemukan adanya
masalah yang sedang dihadapi oleh Pabrik Gula Djombang Baru yaitu berkenaan
dengan kepuasan gaji yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawanya. Hal ini
terlihat dari pada karyawan bagian kantor maupun bagian instalasi serta bagian
7 prngolahan atau produksi bahwa ternyata banyak karyawan yang masih merasa
malas di dalam bekerja, terlihat pada saat jam kerja masih berlangsung masih
banyak karyawan yang santai-santai, ngobrol sesama karyawan, keluar pabrik
sebelum jam istirahat dan ada pula yang merokok di dalam ruang kerja. Ini
mencerminkan ketidakpatuhan karyawan dalam mentaati peraturan yang dibuat oleh
perusahaan itu sendiri. Berdasarkan fenomena lapangan diatas, ternyata ada
fakta yang kurang mendukung teori dari dari szilagyi (dalam Gitosudarmo, 2007)
menyatakan bahwa kepuasan terhadap gaji akan memotivasi prestasi, mengurangi
perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran, dan menarik pencari kerja yang
berkualitas kedalam organisasi, namun justru terdapat sebagian karyawan yang
bisa dikatakan pemenuhan kebutuhanya sudah terpenuhi oleh perusahaan akan
tetapi faktanya masih ada kemangkiran karyawan yang terjadi. Sehingga peneliti
tertarik untuk mengetahui seberapa besar “Pengaruh Kepuasan Gaji Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru” 8 B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan tersebut di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat kepuasan
gaji karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru? 2. Bagaimana tingkat motivasi kerja
karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru? 3. Apakah kepuasan gaji berpengaruh
terhadap motivasi kerja karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru? C. TUJUAN
PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitan ini adalah : 1. Untuk mengetahui
tingkat kepuasan gaji karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru 2. Untuk mengetahui
tingkat motivasi kerja karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru 3. Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh kepuasan gaji terhadap motivasi karyawan di
Pabrik Djombang Baru 9 D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini adalah : 1. Secara Teoritis Dapat memberikan tambahan pemikiran terhadap
perkembangan teori keilmuan psikologi sekaligus sebagai acuan penelitian
selanjutnya dan menambah khazanah keilmuan baik dalam psikologi ataupun
pendidikan 2. Secara Praktis a. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai masukan
bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan sehubungan
dengan gaji yang diberikan. b. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan penulis
dalam teori dan kenyataan dalam praktek. Dalam teori berarti penguasaan dan
penghayatan penulis terhadap pengetahuan yang diperoleh dan dipelajari selama
perkulihan. Dalam praktek berarti akan menambah pengetahuan penulis dalam
kegiatan perusahaan yang sebenarnya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Pengaruh kepuasan gaji terhadap motivasi kerja karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment