Abstract
kedisiplinan merupakan substansi di era global untuk dimiliki dan dikembangkan oleh anak (santri) karena dengan disiplin dia dapat memiliki kontrol internal untuk berperilaku yang senantiasa taat moral. Dalam hal ini disiplin diri tidak hanya dikembangkan oleh orang tua untuk anaknya saja, tetapi juga beberapa pondok pesantren ataupun sekolah yang melakukan usaha untuk membentuk suatu kedisiplinan pada santrinya. Disiplin diri yang ditanamkan di pondok pesantren Jawaahirul Hikmah III Besuki Tulungagung, salah satunya adalah kedisiplinan menjalankan sholat tahajjud. Sebagai makhluk sosial kecerdasan emosional mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan hidup. Kecerdasan emosional merupakan hal yang penting dalam menghadapi perubahan dan penyesuaian diri pada lingkungan baru. Hal ini sangat diperlukan bagi semua santri baik baru atau lama. Bagi santri kelas IX SMP dan XII SMA kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi UN dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi setiap hari.
Penelitian ini membahas tentang tingkat kedisiplinan santri dalam menjalankan sholat tahajjud, tingkat kecerdasan emosional dan adakah hubungan antara dua variabel. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauhman tingkat kedisiplinan sholat tahajjud santri, tingkat kecerdasan emosional dan adakah hubungan antara kedisiplinan menjalankan sholat tahajjud dengan kecerdasan emosional pada santri pondok pesantren Jawaahirul Hikmah III Besuki Tulungagung.
Penelitian ini dilakukan terhadap santri pondok pesantren Jawaahirul Hikmah III Besuki Tulungagung dengan populasi sebanyak 451 menggunakan purposive samping dengan 93 responden yang terdiri dari santri kelas IX SMP dan XII SMA Jawaahirul Hikmah. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket/kuesioner berdasarkan skala model Lingkert meliputi dua variabel yaitu kedisiplinan menjalankan sholat tahajjud dan kecerdasan emosional, masing- masing terdiri dari 35 item, metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis product moment.
Berdasarkan dari hasil analisis, diperoleh prosentase tingkat kedisiplinan menjalankan sholat tahajjud santri yaitu 15,1% berkategori tinggi, 67,7% sedang dan 17,2% rendah, sedangkan untuk tingkat kecerdasan emosionalnya yaitu 16,1% berkategori tinggi, 65,6% sedang dan 18,3% berkategori rendah. Dari uji reliabilitas diperoleh alpha kedua variabel sebesar 0,921 dan 0,878. Korelasi antara variabel adalah rhitung = 0,547 > rtabel = 0,000 yang berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat hubungan yang positif antara kedisiplinan menjalankan sholat tahajjud dengan kecerdasan emosional santri. Dimana apabila semakin tinggi tingkat kedisiplinan menjalankan sholat tahajjud maka semakin tinggi pula kecerdasan emosional santri.
ENGLISH:
Discipline is a substance in the global era to be owned and developed by the children (pupils). Because of the discipline, he or she may have internal controls to always behave morally. In this case, self-discipline is not only developed by parents just for their children, but also some Islamic boarding schools or schools that do effort to establish a discipline in theirs students (pupils). Self-discipline which instilled in Islamic boarding school Jawaahirul Hikmah III Besuki Tulungagung, one of them is the discipline to run tahajud prayers. As social beings emotional intelligence has a huge contribution in achieving success in life. Emotional intelligence is crucial in the face of change and adjustment to the new environment. It is very necessary for all students whether new or old student. For student of grade IX Junior High School and XII Senior High School, emotional intelligence is needed to respond to the UN and solve problems that they face every day.
This research discusses the level of discipline of students in performing Tahajud prayers, the level of emotional intelligence and is there any relationship between two variables. Whereas the purpose of this research is to determine how far the level of discipline students’ tahajud prayer, the level of emotional intelligence and is there any relationship between discipline to run Tahajjud prayer with emotional intelligence on students of Islamic boarding school Jawaahirul Hikmah Besuki Tulungagung.
This research conducted on students of Islamic boarding school Jawaahirul Hikmah III Besuki Tulungagung with a population of 451 - using purposive sampling with 93 respondents which consisting of students of grade IX Junior High School and XII Senior High School Jawaahirul Hikmah. Methods of data collection using questionnaires based on Lingkert scale models include two variables : the discipline to run Tahajjud prayers and emotional intelligence, each consisting of 35 items, methods of documentation, observe and interview. The analysis technique that used is the product moment analysis.
Based on the results of the analysis, the percentage of discipline’s level of running the Tahajjud prayer by students is 15,1% higher category, 67,7% moderate and 17,2% lower, whereas for the level of emotional intelligence is 16,1% higher category, 65,6% moderate and 18,3% low category. From the reliability test, the researcher obtained alpha from two variables are 0.921 and 0.878. The correlation between variables is rhitung = 0,547 > rtabel = 0,000 which means that this hypothesis is accepted, that there is a positive relationship between discipline of running tahajud prayer with emotional intelligence of students (pupils). Which means that if the higher level of discipline of running tahajud prayer the higher the emotional intelligence of students.
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment