Abstract
INDONESIA:
Pada proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar adalah kegiatan yang paling utama. Faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi belajar. Motivasi tersebut bisa didapatkan dari orang lain selain dari dirinya sendiri. Diantaranya berasal dariteman sebaya. Dukungan sosial menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. Siswa yang berada di SMP Islam Almaarif Singosari 01 ini tidak hanya berasal dari Singosari sendiri. Siswa yang bukan berasal dari Singosari bertempat tinggal di pondok pesantren. Karena bertempat tinggal di pondok pesantren, intensitas bertemu dengan orang tua minim, maka dukungan sosial yang berasal dari orang tua juga tidak maksimal. Siswa yang berdomisili di pesantren kesehariannya berinteraksi dengan teman sebaya. Secara otomatis hanya mendapatkan dukungan sosial dari teman sebaya saja.
Dari sini peneliti ingin meneliti: (1) bagaimana tingkat dukungan sosial teman sebaya pada siswa kelas VII SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang yang berdomisili di pondok pesantren. (2) bagaimana tingkat motivasi belajar siswa pada siswa kelas VII SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang yang berdomisili di pondok pesantren. (3) apakah ada hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMP Islam Al-Maarif 01 Singosari yang berdomisili di pondok pesantren. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) tingkat dukungan sosial teman sebaya pada siswa kelas VII SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang yang berdomisili di pondok pesantren. (2) tingkat motivasi belajar siswa pada siswa kelas VII SMP Islam Al- Maarif Singosari 01 Malang yang berdomisili di pondok pesantren. (3) hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMP Islam Al-Maarif 01 Singosari yang berdomisili di pondok pesantren.
Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kuntitatif dengan jenis penelitian kolerasional. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Islam Almaarif 01 Singosari yang berdomisili di pondok pesantren. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Data yang diperoleh dari angket kemudian dianalisa validitas dan reliabilitasnya kemudian dikategorisasikan dan dilakukan analisis kolerasi product moment.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat hasil analisa siswa kelas VII SMP Islam Almaarif 01 Singosari memiliki tingkat dukungan sosial teman sebaya yang rendah dengan prosentase 66 % dan memiliki tingkat motivasi belajar yang sedang dengan prosentase 62 %. Kolerasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar adalah 0.489, dengan taraf signifikan sebesar 0.000, dan arah hubungan (r) adalah positif, artinya semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa kelas VII SMP Islam Almaarif Singosari 01.
ENGLISH:
On education process of school, learning activity is most primary activity. Learning motivation is a factor to influencing students achivement. It can be rised fromself aside from another person. It is including peers. Social support becomes one factor that can influence to larning motivation. The students of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 not only come from singosari. The students that not come from Singosari are residing on Pondok Pesantren. Caused of regarding on Pondok Pesantren, students are having low frequenced to meet their parents, so the social support from their parents is not optimally. The students that regarding in pesantren uses to interact peers. Automatically, they get social support from peers only.
According to description above, researcher wants to know about: (1) how social support of peers to student leveled; specially students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren. (2) How learning motivation of students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren leveled. (3) Is there any corelation between social support of peers and learning motivation of student students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren. The research exploring about (1) social support level of peer to students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren. (2) Learning motivation level of students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren. (3)Social support of peer and learning motivation corelation; specially students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren.
The research is a correlational quantitative research. The sampel are students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang that regarding on Pondok Pesantren. In this research, questionnaire used for exploring data. the data analised for it’s validity and reliability, then it categorised and analised by correlational product moment method.
According to the implemented research, the result explains that students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang have low level on social support of peer(66%) and normal level on learning motivation(62%). The correlation between social support of peers and learning motivation is 0.489, with 0.000 signification and positive direction(r positive), its expalains, if more high social support of peers leveled, more high leveled learning motivation students VII class of SMP Islam Al-Maarif Singosari 01 Malang.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada keseluruhan proses pendidikan di sekolah,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami oleh siswa sebagai anak didik. Proses belajar ini tentu sangat
memengaruhi hasil belajar. Salah satu proses belajar di kelas adalah
diperlukannya motivasi belajar itu sendiri. Telah dipahami bahwa motivasi
merupakan pendorong bagi setiap individu untuk berperilaku. Perilaku belajar
pada manusia muncul tidak terlepas dari adanya motivasi yang ada di dalam
dirinya. Motivasi merupakan bagian dari aspek psikologi dalam diri individu
yang membangkitkan, memunculkan, dan menjaga suatu perilaku. Pada dasarnya
pembahasan tentang motivasi belajar adalah usaha untuk memahami bagaimana dan
mengapa siswa memiliki keinginan untuk melakukan aktivitas belajar dan
bagaimana kesungguhan usaha-usaha mereka dalam mancapai tujuantujuan yang telah
ditetapkan. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa dapat
berasal dari faktor eksternal dan internal. Para 2 ahli pendidikan dan
psikologi menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku manusia
baik melalui latihan maupun pengalaman. Pengertian tersebut, tersirat bahwa ada
motif yang mendorong manusia untuk belajar, sehingga seseorang mau melakukan
suatu kegiatan secara berulang-ulang (latihan) untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu perubahan perilaku (baik secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik). Motivasi dapat diibaratkan sebagai sumber energi bagi setiap
orang untuk mencapai tujuannya dalam belajar. Apabila motivasi yang kuat, maka
seseorang akan bersungguh-sungguh dalam mencurahkan segala perhatiannya untuk
mencapai tujuan belajarnya. Proses belajar mengajar di kelas selalu menuntut
adanya motivasi dalam diri setiap siswa. Keberadaan motivasi dalam proses
belajar merupakan faktor penting yang akan memengaruhi seluruh aspek-aspek
belajar dan pembelajaran. Siswa yang termotivasi akan menunjukkan minatnya
untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar, merasakan keberhasilam diri,
mempunyai usaha-usaha untuk sukses, dan memiliki strategi-strategi kognitif dan
efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan padanya. Kegiatan atau
cara untuk menumbuhkan motivasi belajar pada siswa bukanlah hal yang mudah
untuk dilakukan. Salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar pada
siswa ialah minimnya 3 kepedulian guru dan orang tua. Terlebih lagi remaja,
remaja adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa
yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial
(Dariyono, 2004). Pada masa remaja ini masih sangat perlu bimbingan dan
kepedulian dari orang tua maupun guru tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara memberikan dukungan agar dapat meningkatkan moivasi belajar pada siswa
tersebut. Guru dan orang tua pun harus bekerja sama dan turut andil dalam hal
ini. Siegel (dalam, Ristianti 2008) mengemukakan, dukungan sosial sebagai
informasi dari orang lain yang menunjukan bahwa ia dicintai dan diperhatikan,
memiliki harga diri dan dihargai serta merupakan bagian dari jaringan
komunikasi dan kewajiban bersama. Hal senada dikemukakan oleh Thoits (dalam
Rutter, 1993) yang menyatakan bahwa, dukungan sosial adalah derajat dimana
kebutuhan dasar individu akan afeksi, persetujuan, kepemilikan dan keamanan didapat
melalui interaksi dengan orang lain. Selain itu menurut Sarafino, 1994 (dalam,
Safitri, 2011) yang mengemukakan bahwa dukungan sosial dapat berasal dari
orang-orang sekitar individu yang termasuk kalangan non-profesional
(signification others) seperti: keluarga, teman dekat, atau rekan. Hubungan
dengan kalangan non-profesional atau significant others merupakan hubungan yang
menempati bagian terbesar dari kehidupan seorang individu dan menjadi sumber
dukungan sosial yang sangat potensial. 4 Dari pendapat tokoh di atas dapat
dikatakan dukungan sosial yang baik akan memengaruhi segala sesuatu yang akan
dilakukan oleh seseorang. Siswa yang sedang menempuh di bangku sekolah juga
memerlukan dukungan sosial. Banyak sekali contoh bahwa siswa yang prestasinya
rendah itu diikuti oleh motivasi belajar yang rendah pula. Penelitian yang
dilakukan oleh Dian Setyorini yang berjudul “Hubungan antara Dukungan Sosial
Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Sd Sidorejo Lor 1 Salatiga” mempunyai
hasil yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan motivasi belajar.
Remaja yang baik juga berasal dari keluarga yang baik pula. Akan terlihat dari
cara mendidik anaknya. Karena keluarga merupakan lingkungan utama yang akan
memengaruhi perkembangan anak. Selain lingkungan keluarga, lingkungan di dalam
sekolah juga dapat memberikan dukungan bagi siswa dalam meingkatkan motivasi
belajrnya. Seperti contoh, guru dapat membantu siswa untuk memotivasi belajar
siswanya sehingga prestasi belajarnya pun meningkat, dan ketika siswa ada kesulitan
dalam belajar guru pun dapat membantu siswa tersebut. Tugas dan lingkungan yang
tidak mendukung juga bisa menjadi sumber permasalahan bagi siswa dan itu
menimbulkan kurangnya motivasi dalam belajar siswa. Hal ini juga membuat siswa
jadi malas untuk berangkat ke sekolah. 5 Pada kalangan remaja, teman sebaya
juga memengaruhi perkembangan seorang remaja. Perkembangan kehidupan sosial
remaja juga ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam
kehidupan mereka. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau
bergaul dengan teman-teman sebaya mereka. Dalam perkembangan belajar, teman
sebaya juga memengaruhi prestasi dalam belajarnya. Tetapi adakalanya jika
pengaruh kelompok teman sebayanya itu negatif maka itupun juga berpengaruh.
Keberadaan teman sebaya dalam kehidupan remaja merupakan keharusan, untuk itu
seorang remaja harus mendapatkan penerimaan yang baik untuk memperoleh dukungan
dari kelompok teman sebayanya. Melalui berkumpul dengan teman sebaya yang
memiliki kesamaan dalam berbagai hal tertentu, remaja dapat mengubah
kebiasaan-kebiasaan hidupnya dan dapat mencoba berbagai hal yang baru serta
saling mendukungan satu sama lain (Cairns, R.B, & Neckerman) (dalam,
Ristiani) Ketika tidak adanya dukungan sosial untuk siswa tersebut maka
otomatis motivasi belajarnya pun menjadi rendah. Akan tetapi mereka yang
bertempat tinggal di rumah juga pasti membutuhkan dukungan dari orang tuanya.
Hasil data yang ditemukan, pada sekolah SMP Islam Almaarif 01 Singosari ini
siswa yang belajar disana bukan hanya dari kalangan siswa yang bertempat
tinggal bersama orang tuanya, akan tetapi sebagian besar ada siswa yang
bertempat tinggal di pondok pesantren, 6 karena memang kota Singosari terkenal
dengan sebutan kota pesantren. Jika siswa yang bertempat tinggal bersama orang
tuanya mendapatkan dukungan dari orang tuanya, berbeda lagi dengan siswa yang
bertempat tinggal di pondok pesantren, yang setiap harinya bertemu dengan
temannya. Di pondok pesantren setiap hari siswa juga di hadapkan dengan serentetan
kegiatan yang ada. Tidak terlepas siswa yang bertempat tinggal di pondok
pesantren mempunyai dua kewajiban belajar, yang pertama adalah kewajiban
belajar di sekolah dan yang kedua adalah kewajiaban belajar di pondok
pesantren. Itu pun juga berlaku bagi tanggung jawab masing-masing dalam
melaksanakan pembelajaran. Siswa yang bertempat tinggal di pondok pesantren
hampir jarang bertemu dengan orang tuanya kecuali libur semester di sekolah
ataupun hari berkunjung. Dari sini, minim sekali dukungan dari orang tua untuk
memotivasi anaknya untuk giat belajar. Yang ada adalah teman sebaya yang mereka
temui sehari-harinya. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru BK
dan beberapa siswa menyatakan bahwa, siswa SMP Islam Almaarif 01 Singosari ini
sebenarnya untuk motivasi belajar belum cukup tinggi, tidak hanya siswa yang
berdomisili di pondok pesantresn, siswa yang bertempat tinggal di singosari dan
intensitasnya lebih banyak untuk bertemu orang tua pun juga belum cukup tinggi.
Faktor yang mempengaruhi salah 7 satunya juga adalah dukungan sosial. Jika
siswa yang intensitas bertemu dengan orang tua tinggi kemudian tingkat motivasi
belajar juga belum tinggi, lalu bagaimana dengan siswa yang juga seorang santri
dimana mereka intensitas bertemu dengan orang tua sedikit. Dan didukung oleh
intensitas bertemu dengan teman sebaya dalam kesehariannya. Berdasarkan
fenomena-fenomena diatas ada beberapa hal yang mampu meningkatkan motivasi
belajar pada remaja. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Islam Almaarif 01
Singosari Malang. Dari uraian diatas, peneliti menjadi tertarik untuk meneliti
tentang “hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar
pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif 01 Singosari Malang yang berdomisili di
pondok pesantren” B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat dukungan sosial teman
sebaya pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif 01 Singosari Malang yang
berdomisili di pondok pesantren? 2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa
pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif 01 Singosari Malang yang berdomisili di
pondok pesantren? 3. Apakah ada hubungan antara dukungan sosial teman sebaya
dengan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif Singosari yang
berdomisili di pondok pesantren? 8 C. Tujuan masalah Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat dukungan sosial teman sebaya pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif
Singosari 01 Malang yang berdomisili di pondok pesantren. 2. Tingkat motivasi
belajar siswa pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif Singosari 01 Malang yang
berdomisili di pondok pesantren? 3. Hubungan antara dukungan sosial teman
sebaya dengan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMP Islam Almaarif
Singosari 01 yang berdomisili di pondok pesantren? D. Manfaat penelitian Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait baik
secara praktis maupun teoritik yang meliputi: 1. Manfaat Praktis a. Bagi
guru-guru semoga menjadi umpan balik dalam rangka memahami diri dan lingkungan
pesantren dan memainkan perannya agar lebih bisa mengembangkan dan meningkatkan
motivasi belajar siswanya. b. Bagi lingkungan sekolah seperti teman sebaya pun
bisa menjadi umpan balik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa itu sendiri
9 2. Manfaat teoritik Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi
sumbangan keilmuan bagi pihak terkait sekaligus sebagai bahan telaah bagi
penelitian selanjutnya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar pada siswa kelas VII di SMP Islam Al-Maarif 01 Singosari yang berdomisili di pondok pesantren" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment