Abstract
INDONESIA :
Era globalisasi merupakan fenomena baru akibat perkembangan dan peningkatan dibidang ekonomi, sementara itu banyak terjadi perubahan-perubahan didunia ekonomi dan bisnis sebagai akibat dari era glabalisasi. Persaingan dan kemajuan organisasi dan industri yang pesat tidak bisa terlepas dari peran sumber daya manusia, sebab sumber daya manusia merupkan salah satu komponen penting dalam organisasi dan industri selain sumber daya lainnya. Maka karyawan adalah kekayaan yang paling penting, karena mereka sebagai perencana, pelaksana, dan control atau pengendali dalam organisasi dan industri. Dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya karyawan bekerja dalam lingkungan kerja yang berbed- beda dan karyawan tidak terlepas dari pikiran, perasaan, dan keinginan yang baik langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi motivasi, kepuasan, dan kinerja karyawan itu sendiri.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan di PDAM Kota Madiun. Jumlah sample dalam penelitian ini 37 responden , angket sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan data baik pada variable lingkungan kerja maupun kepuasan kerja karyawan. Untuk mengetahui korelasi diantara kedua variable maka data yang diperoleh diolah menggunakan komputasi dengan uji Product Moment Colrelation dari Pearson, sedangkan untuk validitas dan reliabilitas dianalisa dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan kerja memiliki korelasi yang signifikan dengan kepuasan kerja karyawan.
Berdasaarkan analisa data maka didapat hasil sebagai berikut: 56,76 % karyawan mengaku bahwa lingkungan kerjanya sangat kondusif, 21,62 % menyatakan lingkungan kerjanya kondusif, dan 21,62 % menyatakan bahwa lingkungan kerja yang ada kurang kondusif. Sedangkan untuk kepuasan kerja didapat hasil 43,24 % karyawan memiliki kepuasan kerja yang sangat tinggi, 21,62% karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja dalam kategori sedan, dan 35,14 % karyawan memliki tingkat kepuasan kerja yang rendah. Untuk korelasi terdapat hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawandengan nilai rxy: 0,795 pada taraf signifikasi 5 %.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Era Globalisasi merupkan fenomena baru akibat perkembangan atau peningkatan
kegiatan ekonomi dan bisnis antar negara-negara di dunia misalnya Amerika
Serikat, Jerman, Inggris China, dan sebaginya, dan yang diikuti oleh kemajuan
teknologi seperti teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi.
Kemajuan tersebut kegiatan ekonomi seakan-akan tanpa batas negara, dan oleh
karena itu, dibutuhkan penyusunan strategi serta memantapkan kemampuan
organisasi dalam menghadapi globalisasi.1 Keadaan seperti ini, terdapat
perubahan-perubahan di segala bidang kehidupan manusia, ini juga terjadi pada
bidang organisasi atau industri dampak dari globalisasi juga dapat terlihat
jelas dengan meningkatnya kerja sama dengan pihak lain agar mampu bersaing
dalam pasar global. Kemajuan organisasi dan industri yang pesat dewasa ini
tidak lepas dari pentingnya unsur sumber daya manusia di dalam organisasi dan
industri, karena sumber daya manusia adalah salah satu faktor pelaku dari semua
kegiatan yang ada dalam organisasi dan industri, selain sumber daya alam, dan
peralatan. Bahwa dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu
organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang
paling penting dan yang sangat menentukan, karena betapapun majunya teknologi,
1 Marwah Diah, Restrukturisasi BUMN di Indonesia (Jakarta, 2003), hal. 1 17
berkembangnya informasi, tersedianya modal, dan memadainya bahan namun jika
tanpa sumber daya manusia yang handal maka akan sulit bagi organisasi dan
industri akan mencapai tujuannya.2 Karyawan adalah makluk sosial yang menjadi
kekayaan atau bagian penting dalam sebuah organisasi dan industri. Mereka
menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan organisasi atau industri. Karyawan sebagai penunjang
tercapainya tujuan, akan tetapi karyawan juga memiliki pikiran, perasaan, dan
keinginan yang mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini
akan menjadi dan menentukan prestasi kerja, dedikasi, dan kecintaannya dalam
pekerjaan yang di bebankan kepadanya. Sikap-sikap karyawan ini dikenal sebagai
kepuasan kerja, stress, dan frustasi yang di timbulkan oleh pekerjaan,
peralatan, lingkungan, kebutuhan dan sebagainnya.3 Kepuasan dalam bekerja
adalah salah satu faktor yang dapat menciptakan motivasi kerja, karena kepuasan
kerja ini dapat memperngaruhi sikap dan perilaku karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Jika kepuasan tidak diperhatikan maka kinerja karyawan dalam
bekerja tidak optimal. Kepuasan kerja (job saticfacation) karyawan harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya agar kinerja, dedikasi, dan kedisiplinan
karyawan dapat meningkat, kaarena kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang
menyenangkan dalam pekerjaan, sikap ini dapat dicerminkan oleh moral kerja, 2
F.C. Gomes, Menejemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta, 1995), hal. 2 3 Malayu
Hasibuan, Menejemen Sumber Daya Manusia (Jakarta, 2001), hal 202 18
kedisiplinan, dan prestasi kerja4 . Kepuasan dalam bekerja dipengaruhi oleh
beberapa variable seperti gaji, promosi, kelompok kerja, kondisi kerja, dan
jenis pekerjaan itu sendiri. Mengenai kepuasan kerja setiap karyawan memiliki
perbedaan dalam penilaian karena bersifat subyektif ini juga tergantung pada
perbedaan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pengalaman kerja. Jika dari
variable tersebut tidak terlaksana maka akan timbul sikap ketidakpuasan kerja
dan ini dapat berakibat pada produktivitas, kedisiplinan karyawan menjadi
menurun, yang pada akhirnya mengganggu jalannya organisasi itu secara
keseluruhan. Kepuasan kerja berupaya mengukur respon afektif terhadap
lingkungan kerja. Kepuasan kerja berhubungan dengan bagaimana perasaan karyawan
merasa menyangkut harapan organisasi itu, seperti imbalan, dan yang serupa. Ada
banyak hal yang menyebabkan seseorang bosan dengan pekerjaan yang dapat
memperngaruhi dalam menurunnya semangat kerja karyawan. Bisa karena kerja yang
monoton, lingkungan kerja yang tidak kondusif, rekan kerja yang menyebalkan,
atau ada masalah pribadi. Lalu terpikirlah, betapa menyenangkan kalau bekerja
di tempat lain.5 . Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mendukung
terciptanya kepuasan kerja bagi karyawan. Kondisi lingkungan kerja dalam
perusahaan mencakup aspek fisik dan non fisik yang perlu diperhatikan karena
dapat memberikan umpan balik kepada perusahaan tersebut, tumbuhnya 4 Hasibuan,
Menejemen Sumber Daya Manusia., hal. 2 5 www. Kompas.com. Akses : Sabtu, 17
Desember 2005 19 lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan akan membuat
karyawan lebih termotivasi untuk bekerja. Selain itu, keselamatan dan kesehatan
kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan kerja,
sebab kesalahan dan kecelakaan dalam bekerja dapat mengakibatkan kerugian
terhadap perusahaan, hal ini seperti yang disampaikan oleh bahwa tidak
diterapkannya manejemen keselamatan dan kesehatan kerja ini akan mengakibatkan
lingkungan kerja yang kurang sehat dan aman. Dalam lingkungan seperti ini para
karyawan merasa tidak leluasa dan tidak aman dalam bekerja, sehingga
produktivitas dan efisiensi kerja akan menurun akibatnya perusahaan akan
kesulitan melakukan pengembangan dan mewujudkan tujuan.6 Manusia akan mampu
melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang
optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang
sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.7 Sementara
itu, lingkungan kerja yang kondusif mampu menciptakan nilai-nilai yang menjadi
daya dorong bagi karyawan. Dengan lingkungan kerja yang mendukung maka karyawan
akan menunjukan kinerja yang baik, dan diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. Ini menendakan bahwa pentingnya lingkungan kerja dan
motivasi bagi karyawan sehingga dapat mengantarkan perusahaan dalam mencapai
tujuan. 6 Ronald Nagoi, Pengembangan Produksi Dan Sumber Daya Manusia (Jakarta,
1996), hal. 136-137 7 Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja
(Bandung, 1996), hal. 22-23 20 Hasil kerja seharusnya didukung dengan kondisi
lingkungan yang kondusif misalnya; ruang kerja yang nyaman, jumlah peralatan
yang memadai, beban kerja dan jam kerja yang sesuai, dan hubungan baik dengan
atasan maupun denan karyawan lain. Dari sini diharapkan karyawan akan
memberikan kontribusi yang optimal pada perusahaan sehingga harapan dapat
dicapai meskipun juga harus memperhatikan faktor-faktor yang lain seperti
insentif, promosi dan lainnya8 . Lingkungan kerja merupakan hak yang penting
untuk karyawan dimana mereka setiap hari melakukan kegiatan. Bahwasanya
lingkungan kerja berpengaruh terhadap hasil kerja karyawan. Karyawan akan mampu
melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang
optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan kerja yang
baik. Sebaliknya bisa dikatakan, suatu kondisi lingkungan dikatakan baik
apabila dalam kondisi yang demikian karyawan bisas melaksanakan kegiatannya
dengan optimal, dengan sehat, aman, dan selamat. Ketidaknyamanan lingkungan
kerja dapat terlihat akibatnya dalam waktu yang lama. Lebih jauh lagi, keadaan
lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak
yang tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien
dan produktif.9 Kesejahteraan pekerja merupakan salah satu tujuan yang hendak
dicapai dalam dunia usaha baik itu pengusaha, karyawan, maupun instansi
pemerintahan yang dalam tugas pokoknya mengelola sumber daya manusia. Hal 8
A.S. Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi (Jakarta, 2001), hal. 132 9
Sutalaksana, Teknik Tata Cara Kerja (Bandung, 1983), hal. 84 21 ini menuntut
perlunya kenyamanan dan keamanan pekerja dalam bekerja karena pekerja atau
karyawan sebagai titik sentral dalam perusahaan. Penyebab kecelakaan kerja yang
yang terbesar adalah faktor manusia, yaitu kurangnya kesadaran baik daari pihak
perusahaan maupun dari karyawan itu sendiri terutama dalam menjalankan
tugasnya. Masih banyak anggapan bahwa pelaksanaan pengendali kecelakaan dan
perhatian terhadap kondisi lingkungan kerja kurang bermanfaat, dan akan
menambah biaya. Sikap inilah yang secara tidak langsung dapat menurunkan
kepuasan dalam bekerja bahkan pruduktivitas. Selanjutnya, seharusnya lingkungan
tempat kerja harus diusahakan memenuhi syarat-syarat kebersihan, kesehatan
dalam bekerja. Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik mengambil
judul :“Hubungan Persesi Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan di
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Madiun” B. Rumusan Masalah Dari uraian
latar belakang diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu sebagai
berikut: 1. Bagaimana persepsi lingkungan kerja pada karyawan di Perusahaan Air
Minum Daerah (PDAM) Kota Madiun. 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja di
Karyawan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Madiun 22 3. Apakah ada
hubungan persepsi Lingkungan Kerja karyawan pada Kepuasan Kerja Karyawan
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Madiun C. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui persepsi lingkungan kerja karyawan yang ada di dalam Perusahaan Air
Minum Daerah (PDAM) Kota Madiun 2. Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Madiun 3. Mengetahui hubungan persepsi
Lingkungan kerja dengan Kepuasan kerja karwaan Perusahaan Air Minum Daerah
(PDAM) Kota Madiun D. Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah informasi di bidang psikologi organisasi dan industri
pada khususnya. 2. Diharapkan dari penelitian ini memberikan masukan dan umpan
balik untuk organisasi atau industri yang bersangkutan. 3. Penelitian ini dapat
digunakan untuk menambah informasi dan pengetahuan akan kedudukan Lingkungan
kerja yang penting sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja
sekaligus untuk pengembangan organisasi dan industri dalam meningkatkan
produktivitasnya. 23 E. Sistematika Pembahasan Sistematika dalam penulisan
skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Pendahuluan, yang
berisi pokok-pokok pemikiran yang melatar belakangi penulisan skripsi ini,
yaitu terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penjelasan istilah, metode penelitian dan sistematika
pembahasan. BAB II : Kajian Kepustakaan, Kajian pustaka yang berisi tentang
tinjauan pustaka yang mendukung terhadap penelitian, adapun teori-teori
tersebut meliputi definisi lingkungan kerja, definisi kepuasan kerja., teori
kepuasan kerja, faktorfaktor kepuasan kerja. BAB III : Metode Penelitian Metode
penelitian berisi tentang identivikasi variabel, definisi operasional, populasi
sampel, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan teknik analisa
data. BAB IV : Penyajian dan Analisis data Penyajian dan analisis data, yang
berisi latar belakang obyek serta penyajian dan analisis data. BAB V:
Kesimpulan dan Saran, terdiri dari: A. Kesimpulan B. Dan saran-saran
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Madiun." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment