Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan motivasi kerja dengan prokrastinasi kerja pada karyawan. Hal ini sangat menarik bagi peneliti karena motivasi kerja sangat menunjang atas keberhasilan perusahaan. Tinggi rendahnya motivasi kerja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan tidak hanya berjalan dengan mudah tetapi perlu adanya usaha yang keras dalam melatih dan memaksaimalkan motivasi, selain itu yang perlu diperhatikan adalah faktor-faktor yang dapat menghambat keberhasilan tersebut yaitu adanya prokrastinasi kerja yang dilakukan oleh karyawan.
Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara motivasi kerja dengan prokrastinasi kerja pada karyawan, instrument yang dipakai dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah dengan angket, jenis penelitian ini adalah penelitian sampel karena subjek penelitian lebih dari seratus dan pengambilan subjek penelitian siambil secara acak sebanyak 62 karyawan PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang.
Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi product moment Karl Pearson di dapat korelasi antar variabel dengan nilai 0,000 dengan taraf signifikasi 5 % dengan subjek 62 orang maka diketahui r tabel 0,6 dan r xy -,663 sehingga r xy < r tabel berarti hipotesa yang diajukan peneliti diterima. Selain itu dari hasil penelitian ini diketahui secara umum tingkat motivasi kerja adalah 67,74 % kategori sedang dan tingkat prokrastinasi kerja 66,13 % kategori sedang. Dari hasil r xy -,663 maka diketahui koefisien determinasinya (r2) = -,663 2 = 0,439 atau sumbangan efektif 43,9% variabel motivasi kerja terhadap variabel prokrastinasi kerja sedangkan 56,1% dipengaruhi oleh faktor lain.
ENGLISH:
The research is aimed to find the relation between work motivation and work procrastination on employees. The research is very interesting for the researcher knowing that work motivation is supported by internal and external factors. The good result in gaining the purpose of manufacture is not smoothly running well but need hard effort in to accustom and maximizing motivation instead the factors that disturb the good result need to be paid attention. The factor is work procrastination which is done by employees.
The hypothesis of the research is there is negative relationship between work motivation and work procrastination that is higher motivation the lower work procrastination on workers. The instrument that is used to collect the data is questionnaire. The feature of the research is research sample due the subject of the research is more than a hundred with the subject of research is 62 worker of PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang.
From the research that is done using Karl Pearson moment product correlation resulted between variables with the value 0,000 with the significant value 5% with 62 subjects r tabel 0,6 and r xy -,663 that r xy < r tabel means that researcher’s proposed hypothesis is accepted. From the research is know generally the work motivation level is 67,74% average category and the work procrastination level is 66,13% average category. From the result r xy -,663 known the determinant coefisient (r2) = -,663 2 = 0,439 or the 43,9% work motivation effective effect on work procrastination whereas 56,1% is affected by another factors.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masala
Masyarakat Indonesia terkenal dengan tradisi
kedisiplinan yang kurang. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan mengulur-ulur
waktu baik dalam menjalankan suatu tugas maupun dalam menghadiri sebuah
pertemuan. Kebiasaan ini telah menjadi fenomena umum di masyarakat Indonesia
sehingga melahirkan istilah umum untuk kebiasaan tersebut yaitu jam karet.
Sikap menunda ini dalam literatur psikologi biasa disebut dengan istilah
prokrastinasi.1 Prokrastinasi didefinisikan secara berbeda-beda oleh tiap-tiap
tokoh, namun demikian dapat diambil kesimpulan bahwa prokrastinasi adalah suatu
tindakan menunda untuk memulai atau menyelesaikan suatu tugas dengan mengganti
dengan aktivitas lain yang tidak begitu penting dan cenderung menjadi sebuah
kebiasaan terjadi karena kurangnya penguatan atau adanya pikiran irasional
sehingga menghambat kinerja individu maupun orang lain dan menimbulkan perasaan
tidak enak pada pelakunya.2 Prokrastinasi dapat dikatakan sebagai salah satu
bentuk perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya
kecenderungan untuk tidak segera memulai suatu kerja ketika menghadapi suatu
tugas. Prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai segi, karena prokrastinasi
ini melibatkan berbagai unsur masalah yang kompleks, yang saling terkait satu
sama lainnya. 1 Hayyinah, jurnal psikologika, fak. Psikologi UII, (Yogyakarta,
no 17 Thn IX Januari, 2004) hlm. 31 2 Ibid 2 Prokrastinasi bisa dikatakan suatu
penundaan atau kecenderungan menundanunda memulai suatu tugas. Namun
prokrastinasi juga bisa dikatakan penghindaran tugas, yang diakibatkan perasaan
tidak senang terhadap tugas dan ketakutan untuk gagal dalam mengerjakan tugas.3
Penelitian tentang prokrastinasi telah banyak dipaparkan dari berbagai sudut
pandang yang berbeda, hal ini menunjukkan pentingnya untuk melakukan penelitian
dalam masalah prokrastinasi. Penelitian yang dilakukan oleh Hayyinah (2004) di
Universitas Islam Indonesia, menyebutkan bahwa ada korelasi negatif yang sangat
signifikan antara variabel tingkat religiusitas mahasiswa dengan prokrastinasi
akademik (r = -.748, p < 0.01).4 Secara khusus karakteristik subjek
penelitiannya adalah mahasiswa fakultas Ekonomi, Teknik Sipil dan Perencanaan
dan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia yang masih aktif dalam
perkuliahan pada saat pengambilan data penelitian ini dan mereka telah menempuh
studi lebih dari 4 tahun (mahasiswa angkatan 1998 dan sebelumnya) di luar cuti
akademik. Selain itu, Briordy dalam Ferrari menemukan bahwa para pelajar yang
sering melakukan prokrastinasi menunjukkan kurangnya motivasi berprestasi.
Swenny, Butler dan Rosen menemukan adanya korelasi negatif (-.30) antara
prokrastinasi dan motivasi berprestasi. Aitken juga melaporkan adanya korelasi
negatif (-.36) antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi, yang diukur
dengan skala milikinya (Aitken Procrastination Inventory). Hal tersebut juga
diperkuat oleh 3 Ibid 4 op.cit.hlm 36 3 peneliti lain yaitu Mc Cown yang
menyebutkan adanya korelasi negatif (-.47) antara prokrastinasi dan kebutuhan
akan berprestasi.5 Pemaparan hasil penelitian yang ada meneliti masalah
prokrastinasi dari segi akademik, lalu bagaimanakah dengan prokrastinasi dari
segi kerja di bidang industri dan organisasi? Kerja itu merupakan aktivitas
dasar dan dijadikan bagian yang esensial dari kehidupan manusia. Kerja
merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan makna pada kehidupan. Baik
laki-laki maupun wanita menyukai pekerjaan.6 Strees dan Porter mengatakan bahwa
ada empat alasan seseorang bekerja, di antaranya adalah : 1. Adanya nilai
tukar/imbalan. Setiap orang akan menerima sejumlah imbalan/hadiah sebagai
balasan atas pelayanan dan jerih payah mereka. Imbalan/hadiah itu mungkin
bersifat eksentrik seperti uang tetapi juga bersifat instrinsik seperti
kepuasan personal/kepuasan terhadap diri sendiri yang diterima karena pelayanan
yang diberikan kepada orang lain. 2. Kerja memberikan fungsi sosial. Tempat
kerja memberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang lain dan mengembangkan
persahabatan. 3. Jabatan seseorang sering merupakan sumber status/tingkat
sosial dalam masyarakat. Dengan kata lain seseorang dapat memiliki status dalam
masyarakat karena posisinya/jabatannya dalam organisasi. 4. Berhubungan dengan
motivasi, yaitu arti kerja bagi seseorang secara psikologis, kerja merupakan
sumber penting dari identitas harga diri dan aktualisasi 5 Op cit, hlm 40 6 Panji
Anoroga, Psikologi Kerja, (Jakarta, Rineka Cipta,1993). hlm 49 4 diri. Kerja
dapat mengubah tujuan dan memberi nilai/mengubah nilai seseorang di dalam
bergaul dengan orang lain di masyarakat. Sebaliknya dapat pula merupakan sumber
frustasi, kebosanan, perasaan tak berarti yang semuanya tergantung pada
karakteristik individu dan jenis pekerjaannya.7 Penjelasan dari definisi kata
prokrastinasi dan kerja di atas maka dapat disimpulkna bahwa prokrastinasi
kerja berarti suatu tindakan menunda untuk memulai atau menyelesaikan suatu
tugas dari suatu pekerjaan tertentu dengan menggantinya dengan aktivitas lain
yang tidak begitu penting dan cenderung menjadi sebuah kebiasaan terjadi karena
kurangnya penguatan atau adanya pikiran irasional sehingga menghambat kinerja
karyawan maupun orang lain dan menimbulkan perasaan tidak enak pada pelakunya.
Sehingga salah satu kebijaksanaan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
rangka meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan pemberian motivasi. Motivasi
karyawan merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kinerja.
Motivasi dapat digunakan untuk mendorong para karyawan dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang telah dibebankan. Dorongan melalui motivasi adalah cara untuk
menumbuhkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan dan menciptakan
kinerja yang tinggi. Jika dorongan tersebut tidak diberikan pimpinan kepada
karyawan maka akan menimbulkan kinerja yang rendah. Teori hirarki kebutuhan
Maslow berusaha untuk menunjukkan bagaimana kepribadian yang sehat, tumbuh dan
berkembang setiap waktu dan bagaimana kepribadian memanifestasikan dirinya
dalam memotivasi perilaku. Maslow 7 BM. Streers & L W Porter, Motivation
and Work Behavior (New York: Me.Grow Hill Book Co,1983);III,hlm.635 5
menyatakan bahwa kebutuhan akan mempengaruhi perilaku seseorang sampai
kebutuhan tersebut terpenuhi.8 Adapun hirarki kebutuhan menurut Maslow di mulai
dari kebutuhan yang paling mendasar yaitu Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
keselamatan dan keamanan, kebutuhan untuk rasa memiliki, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Contoh, tujuan karyawan bekerja
untuk memenuhi kebutuhan fisik (fisiologis) setelah kebutuhan utama tercapai
maka karyawan memenuhi kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan keselamatan
dan keamanan yang menjamin jiwa mereka dalam melakukan pekerjaan. Selanjutnya
karyawan juga memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi dengan sesama karyawan
maupun pimpinan. Tingkatan kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan akan penghargaan
atas hasil kerja mereka dengan begitu karyawan akan semakin terpacu dan
meningkatkan kinerjanya saat bekerja. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan
realisasi diri agar karyawan mengoptimalkan semua kemampuan, keterampilan dan
potensi yang ada dalam diri mereka untuk dapat bekerja secara maksimal.
Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri
individu. Terhadap tenaga tersebut para ahli memberikan istilah yang berbeda,
seperti desakan (drive ), motif (motive ), kebutuhan (need ) dan keinginan
(wish). 9 Walaupun ada kesamaan tetapi semuanya mengarah pada motivasi. Drive
diartikan sebagai dorongan yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan jasmaniah;
motive adalah dorongan yang terarah pada pemenuhan kebutuhan psikis atau
rohaniah, 8 Ino Yuwono, dkk, Psikologi Industri & Organisasi, (Surabaya,
Fak.Psikologi Unair, 2005), hlm.67 9 Sukmadinata S. N (dalam Eva maria ulfah,
(2005)). Hubungan antara tingkat kematangan beragama remaja muslim dengan
motivasi menuntut ilmu dan kegemaran membaca. Tesis, fakultas psikologi UGM
Yogyakarta. hlm. 8 Di ambil dari Huda,M.N (2007).Hubungan antara Motivasi
Belajar dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa MTs Miftahul Ulum Ngingit
Tumpang Malang.Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang. hlm
6 6 sedangkan need merupakan suatu keadaan di mana individu merasakan adanya
kekurangan atau kebutuhan yang harus dipenuhinya atau diperlukannya. Sementara
itu, wish adalah harapan untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu yang
dibutuhkan. Meskipun ada variasi makna, keempat hal tersebut sangat sulit
dipisahkan, sebab semuanya memiliki hubungan yang sangat erat, termasuk kondisi
yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan, kondisi tersebut dinamakan
motivasi. Motivasi memegang peranan penting dalam proses kerja.10 Ahli psikologi
menggambarkan beberapa orang yang memiliki motivasi pencapaian sukses yang
tinggi, mereka adalah orang-orang yang memiliki ciri sebagai individu-individu
yang memfungsikan secara penuh seluruh kapasitas dan potensi pribadinya,
percaya diri dalam menghadapi dunia luar, mempunyai perasaan bertanggungjawab
terhadap keseluruhan perilakunya, serta memiliki daya kreatifitas yang
tinggi.11 Melalui latar belakang di atas peneliti berkeinginan untuk meneliti
hubungan motivasi kerja dengan perilaku prokrastinasi pada karyawan PT Ramayana
Lestari Sentosa, Tbk Malang. Hal ini menarik karena untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan dalam memberikan pelayanan pada konsumen serta untuk mencapai
keberhasilan perusahaan. Sehingga harapannya dari hasil penelitian yang
diperoleh nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan pihak SDM perusahaan ini
dalam menentukan kebijakan dan langkah-langkah strategi untuk meningkatkan
kualitas kinerja karyawan yang lebih optimal. 10 Ibid,hlm. 9 11 .Ibid 7 B.
Rumusan masalah Berkenaan dengan latar belakang diatas maka timbul pertanyaan
yaitu: 1. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan PT Ramayana Lestari
Sentosa, Tbk Malang? 2. Bagaimana tingkat prokrastinasi kerja karyawan PT
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang? 3. Adakah hubungan motivasi kerja dengan
prokrastinasi kerja karyawan PT Ramanaya Lestari Sentosa, Tbk Malang? C. Tujuan
penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui tingkat motivasi
kerja karyawan PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang. 2. Mengetahui tingkat prokrastinasi
kerja karyawan PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang. 3. Mengetahui hubungan
motivasi kerja dengan prokrastinasi kerja karyawan PT Ramayana Lestari Sentosa,
Tbk Malang. D. Manfaat penelitian Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat
teoritik Manfaat teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi
pada bidang khususnya Psikologi industri atau bidang ilmu lain yang relefan,
juga penelitian yang terkait dengan motivasi kerja dan prokrastinasi kerja. 8
2. Manfaat praktis Bagi instansi atau perusahaan, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan upaya
untuk meminimalisir pelanggaran yang disebabkan perilaku prokrastinasi serta
peningkatan prestasi kerja karyawan yang didasari aspek motivasi kerja.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan motivasi kerja dengan prokrastinasi kerja karyawan di PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment