Abstract
INDONESIA:
Stress merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa tertekan baik secara fisik maupun secara psikologis. Sedangkan motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk melakukan hal yang terbaik dan ingin sukses. Pada beberapa mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang mengalami stress yang disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah banyaknya tugas kuliah yang kemudian berdampak pada menurunnya semangat atau dorongan untuk melakukan aktivitas atau yang berhubungan dengan kuliah dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat stress, tingkat motivasi berprestasi serta mengetahui hubungan antara variabel stress dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) jurusan Fisika Fakultas Sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek penelitian berjumlah 125 responden yang dipilih dengan menggunakan kluster sampling terlebih dahulu kemudian diambil dengan random sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 32 responden. Pengambilan data menggunakan dua skala berbentuk Likert, yaitu skala Stress dan skala Motivasi Berprestasi, serta dilengkapi dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Korelasi Product- Moment dengan bantuan SPSS versi 16.0 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Tingkat stress Mahasiswa Semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang rata-rata mengalami stress pada kategori rendah dengan prosentase 53% dan rata-rata memiliki tingkat motivasi berprestasi pada kategori tinggi yaitu dengan prosentase sebesar 59,4%.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Tingkat stress Mahasiswa Semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang rata-rata mengalami stress pada kategori rendah dengan prosentase 53% dan rata-rata memiliki tingkat motivasi berprestasi pada kategori tinggi yaitu dengan prosentase sebesar 59,4%.
Berdasarkan hasil uji analisa dengan menggunakan analisis product-Moment diperoleh hasil nilai rxy sebesar -0,479 dengan taraf signifikansinya sebesar 0,005 dengan sampel sebanyak 32 responden. Hasil korelasi antara tingkat stress dengan motivasi berprestasi menunjukkan angka sebesar -0,479 dengan nilai p = 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara atress dengan motivasi berprestasi karena p< 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin rendah tingkat stressnya, maka semakin tinggi tingkat motivasi berprestasinya, begitu juga sebaliknya.
ENGLISH:
Stress is a condition where a person feels depressed, both physically and psychologically. While Need for achievement is a desire to do the best and want to succeed. In some student semester (Two) and IV (Four) physics department faculty of Science and Technology of the State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang experiencing stress caused by many things, one of which is the number of the coursework and then decrease the passion or the drive to do activity or related to college and others. The purpose of this study was (1). determine the level of stress, the level of achievement motivation and determine the relationship between stress variables with student achievement motivation in the semester II (two) and IV (four) Department of Physics Faculty of Science and Technology of the State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang
This study uses quantitative methods. Subjects of research amount 125 respondents were selected usingKluster Samplingand random sampling. Sampling of reseach amount 32 reapondents. Retrieval of data using two Likert-scale form, the scale Stress and Achievement Motivation scale, and features an interview, observation and documentation. Data analysis in this study using techniques Product-Moment Correlation analysis using SPSS version 16.0 for Windows. The survey results revealed that the level of stress Students Semester II (two) and IV (four) Department of Physics Faculty Sains and Tecnology State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang averaged stress in the low category with the percentage of 53% and an average level of achievement motivation in categories with the percentage as high as 59,4%.
From the test results analyzed using product-Moment analysis results obtained rxy value of -0.479 with a significance level of 0.005 with a sample of 32 respondents. The results of the correlation between stress levels of achievement motivation showed a rate of -0,479 with p = 0.005. This indicates that there is a significant relationship as p <0.05. This means that the lower levels of mental distress, the higher level of the motivation underachievement, so otherwise.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jurusan Fisika merupakan salah satu jurusan
yang terdapat pada Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang diselenggarakan
dengan memperhatikan pentingnya ilmu dasar dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta semakin maraknya perkembangan ilmu dasar dewasa ini. Banyak
hal-hal baru berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan
kemampuan dalam bidang ilmu dasar. Ilmu Fisika merupakan salah satu ilmu dasar
yang perkembangannya cukup pesat dan perannya sebagai faktor pendukung utama
bagi perkembangan teknologi cukup besar. Oleh karena itu, penyelenggaraan
Jurusan Fisika masih sangat dibutuhkan, terutama untuk menunjang tercapainya
tujuan pembangunan nasional yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Sebagai
Jurusan Fisika yang berada di bawah payung Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, maka di samping kelengkapan Laboratorium dan Bengkel
Fisika, guna menunjang wawasan ke-Islam-an, mahasiswa juga mendapatkan
fasilitas Laboratorium Bahasa (Arab dan Inggris) dan Laboratorium LKQS. Hal
inilah yang menjadi kelebihan Jurusan Fisika Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang dibandingkan dengan Jurusan Fisika dari perguruan tinggi
lain. 2 Atas dasar tersebut lah mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu umum
saja tetapi juga mendapatkan ilmu tentang agama agar menjadi mahasiswa yang
sesuai dengan visi dan misi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang. Akan tetapi dalam perjalanan seorang mahasiswa dalam mencapai sesuatu
yang diinginkan tentunya banyak sekali hambatan-hambatan serta
tantangantantangan yang harus mereka hadapi dalam kehidupan, yang kemudian akan
sangat mengganggu baik secara fisik maupun non fisik, hambatan-hambatan
tersebut dapat berasal dari dalam diri mereka dan juga dapat berasal dari
lingkungan sekitar mereka, menurunkan motivasi dan kemampuan menuju sukses.
Memiliki integritas, iman dan takwa, ilmu pengetahuan dan teknologi dan akhlak,
berwawasan globalmampu berkomunikasi dengan dua bahasa, bertanggungjawab dalam
pengembangan masyarakat dan pembangunan nasional, serta memiliki jiwa kejuangan
dan mandiri, adalah merupakan beberapa profile lulusan Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam mencapai hal tersebut dibutuhkan semangat
dan kerja keras serta bertawakal kepada Allah, agar semangat atau dorogan tetap
terjaga dan terus stabil, maka dibutuhkan stimulus atau motif yang dijadikan
sebagai cara untuk agar motivasi seseorang terus terpacu untuk meraih semua hal
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada 8
mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) jurusan Fisika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada
angkatan 2010 dan 2011, mengungkapkan bahwa sebagian besar mengalami apa yang
disebut sebagai gangguan penyesuaian dalam istilah psikologi. Sebagian 3
mengatakan sering merasa pusing, marah yang kemudian meluapkan dengan katakata
kotor, malas untuk beraktivitas yang berhubungan dengan hal-hal tertentu,
sering bolos pada mata kuliah tertentu dan masih banyak lagi. Kemudian ketika
mereka ditanya tentang faktor penyebabnya, mereka menjawab bahwa tugas
menempati posisi pertama hal ini dikarenakan tugas di dunia kampus lebih banyak
dari pada ketika mereka di sekolah menengah, ke dua faktor budaya yang berbeda,
budaya yang yang diterapkan di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya di lingkungan Ma’had (asrama) hampir
sama dengan lingkungan pondok pesantren walaupun tidak seketat peraturan di
pondok pesantren. Hal itu menjadi hal yang biasa saja bagi mereka yang sudah
terbiasa dengan lingkungan pondok, akan tetapi berbeda dengan mereka yang
dulunya berasal dari sekolah umum yang tidak seberapa mengerti tentang lingkungan
pesantren dirasa sudah sangat ketat dan menekan sekali. Hal ini lah yang
dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang peneliti wawancarai diatas, bahwa
sebagian dari mereka berasal dari sekolah umum dan belum pernah tinggal di
pesantren sebelumnya. Lingkungan ma’had yang mereka tempati saat ini membuat
mereka lelah, jenuh dan tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatankegiatan yang
diadakan di Ma’had Al-Aly. Terkadang mereka sering membolos atau menghindari
kegiatan tersebut dengan bersembunyi dan berdiam diri di kamar1 . Jenuh
(bornout) adalah suatu perasaan putus asa dan tidak berdaya yang diakibatkan
oleh stress yang berlarut-larut yang berkaitan dengan kerja. Jenuh 1 Wawancara
06 Oktober 2011 4 (bornout) menjadikan penderitanya mengalami kelelahan fisik
dan emosi yang mencakup kelelahan kronis dan rendahnya en ergi.2 Menurut mereka
bahwa mereka sudah cukup banyak mendapatkan tugastugas kuliah setiap minggunya
dengan tugas yang berbeda dari setiap mata kuliah ditambah lagi dengan
kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas dari Ma’had, itu merupakan hal yang berat3 .
Hal tersebut menjadi salah satu penyebab semangat untuk berprestasi mereka
menjadi rendah, hal ini terlihat ketika peneliti mewawancarai mereka bahwa
mereka akan malas mengikuti suatu kegiatan, jika mereka tidak menyukai kegiatan
tersebut seperti kuliah yang sulit yang menurut mereka tidak mengerti sama
sekali, sering membolos pada jam-jam kuliah tertentu yang mereka tidak sukai,
kalau mendapatkan tugas mereka mencoba untuk menghindari tugas tersebut dengan
tidak masuk kuliah dan sebagainya4 . Memang tidak dapat dipungkiri bahwa,
sebagai seorang manusia umumnya kita pernah mengalami stress. Kata stress
mungkin tidak asing lagi kedengarannya. Stress adalah suatu kondisi yang
dialami seseorang karena ketidakmampuan atau ketidakseimbangan akibat dari
perubahan yang disebabkan oleh dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
Jadi, terlihat jelas bahwa stres merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Siapapun dapat mengalami stress. Hal ini terjadi karena
kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari perubahan yang terjadi di
lingkungan maupun diri sendiri. Oleh 2 Santrock. Life Span Development
(terjemahan). (Jakarta: Erlangga. 2002). Hal 74 3 Wawancara 06 Oktober 2011 4
Ibid… 5 karena itu, seseorang yang mengalami stres merupakan sesuatu hal yang
wajar dalam hidup. Demikian juga dilingkungan kampus, banyak diantara para
mahasiswa yang mengalami stress misalnya ketika menghadapi perkuliahan yang
sulit dimengerti, tugas kuliah yang banyak, ujian maupun pergaulan di
lingkungan kampus, yaitu bagaimana bergaul dengan rekan seangkatan, rekan yang
berbeda angkatan dan terlebih bagaimana berinteraksi dengan dosen. Selain itu,
lingkungan yang baru pada masa kuliah sangat berbeda dengan masa SMA. Pada saat
inilah sangat diperlukan adanya suatu adaptasi pada diri seorang mahasiswa.
Jika masa SMA merupakan masa dimana istilahnya kita bisa berfoya-foya,
bersenang-senang dengan teman dan menikmati dunia ABG yang sebenarnya, di
bangku kuliah itu semua tidak akan didapati. Di bangku kuliah mahasiswa akan
dituntut untuk selalu aktif dan fokus, jika lalai tidak masuk sehari saja
misalnya, mereka akan mendapatkan banyak ketertinggalan. Perubahan dari masa
sekolah ke masa kuliah ini dapat menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami
stress, jika seseorang tidak mampu menyesuaikan dengan tugas-tugas kuliah yang
begitu banyak berbeda dengan ketika disekolah, padatnya waktu kuliah hingga
sampai larut malam, hal ini tidak mereka alami ketika masih dibangku sekolah.
Jika seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan hal-hal tersebut, maka bisa
saja seseorang akan mengalami stress. Stress dapat disebabkan oleh banyak hal,
misalnya kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan baru dilingkungan kampus,
karena perbedaan gaya hidup pada masa sekolah menengah dengan masa kuliah,
kemudian banyaknya tugastugas yang berbeda ketika berada di sekolah menengah,
dan sebagainya. Stress 6 juga dapat disebabkan oleh tuntutan orang tua dan
masyarakat. Orang tua biasanya menuntut anaknya untuk mempeunyai nilai Index
Prestasi (IP) yang baik di bangku kuliah, tanpa melihat kemampuan anak. Beban
berat yang dialami si anak dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti sakit
kepala, kurang nafsu makan, kecemasan yang berlebihan dan lain-lain yang
kemudian menyebabkan mereka menjadi tertekan dan dapat menimbulkan reaksi pada
segi fisiologis maupun psikologis mereka yang kemudian berpengaruh pada
lingkungan dan juga aktivitas mereka. Sebagai mahasiswa, individu diharapkan
mempunyai semangat hidup tinggi, rasa optimis yang besar, dan motif berprstasi
yang tinggi. Dengan adanya motif berprestasi yang tinggi yang mempunyai
sifat-sifat, seperti selalu berusaha mencapai prestasi optimal, selalu
memandang masa depannya dengan rasa optimis, diharapkan mahasiswa dapat sukses
dalam menjalani kehidupan diperguruan tinggi, dan mempunyai prestasi yang
optimal. Akan tetapi, hal itu terkadang terhambat oleh berbagai masalah-masalah
yang berdampak pada menurunnya semangat atau motivasi mereka. Misalnya, jika
mahasiswa mengalami stress dan tidak dapat memanajemeni stressnya maka bisa
saja mahasiswa tersebut menjadi malas untuk melakukan kegiatan apapun jika
stressnya terlalu tinggi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Neti Hernawati di
Asrama Putra dan Asrama Putri kampus IPB Darmaga, dalam penelitian tersebut
menunjukkan bahwa sebanyak 62,7% responden mengalami stress tingkat tinggi,
32,7% mengalami stress tingkat sedang dan 4,7% mengalami stress tingkat rendah.
Halhal yang menjadi sumber stress bagi mahasiswa baru antara lain belum pernah
7 mengalami kos sebelumnya, terlalu banyak teman sekamar dimana satu kamar
asrama dihuni oleh 4 orang mahasiswa, kesulitan beradaptasi dengan teman
sekamar, masalah pribadi, kesulitan berteman memahami materi kuliah, masalah
kesehatan, homesick (rindu keluarga) dan masalah keuangan5 . Dalam penelitian
diatas menunjukkan bahwa yang terbanyak adalah responden yang mengalami stress
tingkat tinggi, yaitu sebanyak 62,7% dan yang mengalami tingkat stress yang
rendah hanya sebanyak 4,7%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden dalam
penelitian tersebut mengalami tingkat stress yang tinggi. Seperti yang
dikatakan oleh Fingkelstein dkk menemukan bahwa kejadian penuh stress yang
paling sering dihadapi para remaja adalah hal-hal yang berhubungan dengan
sekolah (seperti keharusan belajar untuk menghadapi ujian, dan mendapatkan
nilai buruk), teman sebaya (berdebat dengan teman), dan hal-hal pribadi
(seperti gangguan tidur, keharusan bangun lebih pagi, dan sakit)6 . Keharusan
untuk belajar dalam mengahdapi ujian dan mendapatkan nilai baik adalah suatu
beban yang harus dicapai oleh seorang mahasiswa. Sehingga mereka terpacu untuk
belajar dan terus belajar sampai bisa saja tanpa disadari mereka lupa bahwa
tubuh mereka butuh istirahat dan sebagainya, yang kemudian mengakibatkan
terganggunya kesehatan mereka. Kemudian bisa saja pikiran mereka terbebani oleh
tugas-tugas yang banyak, waktu ujian yang semakin dekat menyebabkan mereka
sulit tidur, sulit untuk makan dan sebagainya yang 5 Hernawati. Tingkat Stress
dan Strategi Koping Menghadapi Stress pada Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama
Tahun Akademik 2005/2006. (Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2006). Hal. 8 6
Rohman. Hubungan antara Tingkat Stress dan Status Sosial Ekonomi Orangtua
dengan Perilaku Merokok pada Remaja. (Jurnal Psikologi) Hal: 11 8 kemudian
kesehatan mereka terganggu dan mengakibatkan menurunnya kinerja mereka.
Perasaan sedih yang tidak dapat diatasi misalnya sedih karena ditinggal pacar
atau orang yang disayangi. Mungkin ini merupakan hal yang sepele, namun percaya
atau tidak kenyataanya hal ini masih sering terjadi. Kurang percaya diri.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi fisik maupun
mental. Dari segi fisik, seseoang dapat merasa tidak percaya diri ataupun
minder misalnya karena dia mempunyai kulit yang hitam atau rambut keriting
sedang teman-temannya berambut lurus. Hal ini dapat menimbulkan
ketidakpercayaan diri seseorang muncul karena dia merasa berbeda dengan
teman-temannya. Pada penelitian-penelitian terdahulu terdapat banyak sekali
penelitian yang menggunakan variable stress, namun variable stress ini
dihubungkan dengan variable-variabel yang lain, beberapa diantaranya adalah 1.
An Investigation of Healt Complaints and Job Stress in Video Display
Operations, penelitian ini dilakukan olehMichael J. Smith, Barbara G.F. Cohen,
Lebert W. Stammerjohn, JR, dari devision of biomedical and Biomedical and
Behavioral Science, National Institute for Occupational Safety and Healt,
Cincinnati, Ohio, dan ALAN HAPP, Depertement of Psikologi, Miami University,
Oxford, Ohio pada tahun 1981. 2. The Effect Reading Holy Al-Qur’an Intenxively
to The Levels of Job Stress in Lecture of The State Islamic University of
Malang, penelitian Thesis ini dilakukan oleh Ilhamuddin Nukman dari Fakultas
Psikologi UIN Malang pada tahun 2007. 9 3. “Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya
Hidup, Status Gizi, san Tingkat Stress Terhadap Tekanan Darah” penelitian ini
dilakukan oleh Novita Nining Widyaningsih dan Melli Latifah (jurnal Gizi dan Pangan,
Maret 2008) dari Institute Teknologi Bandung. 4. Hubungan antara Emotional
Quetient san Advercity Quetient dengan Tingkat Stress pada Korban Lapindo,
penelitian ini dilakukan oleh Imroatul Hajidah tahun angkatan 2005 Fakultas
Psikologi UIN Maliki Malang pada tahun 2009. 5. Hubungan antara Stress Kerja
dengan Kinerja Karyawan di Bagian Pembelajaran PT Bunga Wangsa Sejati Jawa
Timur Park, penelitia ini dilakukan oleh M. Abd Azizi Rohmantahun angkatan 2004
Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang pada tahun 2010. Kemudian
penelitian-penelitian yang menggunakan variabel Motivasi Berprestasi (Kebutuhan
Berprestasi) beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Hubungan Motivasi
Berprestasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Auto 2000 Malang, penelitian ini
dilakukan oleh Ah. Sholahuddin Ar-Roniri MahasiswaFaultas Psikologi UIN Malang
pada Tahun 2007 2. Pengaruh Sift Kerja Terhadap Motivasi Berprestasi
Pramuniaga, penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Fadli Rahman Mahasiswa
Psikologi UIN Malang pada tahun 2008. 3. Hubungan Penggunan Metode Demonstrasi
Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN Wlingi
Blitar, penelitian ini dilakukan oleh Ummu Amalia Mahasiswa Psikologi UIN
Maliki Malang pada tahun 2009. 10 Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Devi Rianto (2005) dapat diketahui bahwa subjek memiliki kecenderungan
tingkat stress rendah sebesar 70,59% sebanyak 24 orang, subjek yang memiliki
kecenderungan tingkat stress tinggi sebesar 29,41% sebanyak 10 orang.
Berdasarkan analisis dapat diperoleh: ada hubungan negative (r = - 0,584; sig
(2 tiled): 0,000) yang artiya semakin rendah tingkat stress, maka semakin
tinggi motivasi berprestasi, begitu pula sebaliknya semakin tinggi stress maka
semakin rendah pula tingkat motivasi berprestasinya7 . Atas dasar tersebut,
peneliti menduga bahwa terdapat hubungan antara tingkat stress dengan motivasi
berprestasi mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) jurusan Fisika fakultas
Sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kedua variabel tersebut, didukung
dengan penelitian-penelitian terdahulu serta rasa penasaran peneliti, serta
penelitian tentang hubungan kedua variable tersebut masih belum banyak di
temukan di Indonesia maka peneliti mengambil judul “HUBUNGAN ANTARA STRES
DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA SEMESTER II (DUA) DAN IV (EMPAT) JURUSAN
FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG”. B. Rumusan Masalah 7 Rianto. Pengaruh Tingkat Stress Terhadap
Motivasi Berprestasi pada Penyiar Radio. (Skripsi: UMM. 2005) Hal 48. 11 1.
Bagaimana tingkat stress mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan
Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang? 2. Bagaimana tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa semester II
(dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang? 3. Adakah hubungan antara stres
dengan Motivasi Berprestasi Mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan
Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat stress mahasiswa
semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang. 2. Mengetahui tingkat
Motivasi berprestasi mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim
Malang. 3. Mengetahui hubungan antara stres dengan Motivasi Berprestasi
Mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. D. Manfaat
Penelitian 1. Manfaat Teoretis 12 Manfaatnya adalah sebagai pengembang ilmu
psikologi dan memperkuat teori yang sudah ada, terutama yang berkaitan dengan
hubungan antara stres dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa. 2. Manfaat
Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti
maupun pembaca, terutama yang berkaitan dengan hubungan antara stres dengan
kebutuhan berprestasi mahasiswa. E. Batasan Masalah Batasan masalah dalam
penelitian ini yaitu bagaimana hubungan stres dengan motivasi berprestasi
mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) jurusan fisika fakultas Sains dan
teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan batasan
masalah yaitu mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 Jurusan Fisika Fakultas Sains
dan teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan antara tingkat stress dengan motivasi berprestasi mahasiswa semester II (dua) dan IV (empat) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment