Abstract
INDONESIA:
Dalam kehidupan, individu pasti pernah mengalami hambatan, kesulitan dan tantangan, begitu juga yang dialami pada siswa Madrasah Stanawiyah. Siswa Madrasah Stanawiyah yang tergolong tahap perkembangan remaja, anak diharapkan mampu memenuhi kebutuhan perkembangan social maupun emosional. Karena itu diperlukan kemampuan tersendiri dalam menghadapi krisis yang terjadi pada masa remaja.Salah satu aspek yang mempengaruhi ialah Emotion regulation atau control emosi, dimana control emosi merupakan inti dari kecerdasan emosional.Dengan masalah 1) bagaimana tingkat prestasi belajar siswa MTs Sunan Kalijogo, 2) bagaimana tingkat kecerdasan emosional siswa MTs Sunan Kalijogo, 3) apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa MTs Sunan Kalijogo.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional dan tingkat Prestasi Belajar pada siswa MTs Sunan Kalijogo, serta hubungan kecerdasan emosional dengan siswa MTs Sunan Kalijogo Karang Besuki Malang. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan Prestasi Belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korasional. data yang diperoleh dari hasil penelitian ini digunakan untuk mengungkap duavariabel yaitu tingkat kecerdasan emosional dan PrestasiBelajar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Sunan Kalijogo Karang Besuki Malang yang berjumlah 62 anak. Instrument penelitian menggunakan skala kecerdasan emosional dan Prestasi Belajar menggunakan hasil nilai raport siswa-siswipada semester II.Teknik analisis data menggunakan product moment correlation dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa MTs Sunan Kalijogo berada pada tingkat sedang dengan prosentase 67,75%,dan tingkat prestasi belajar siswa MTs Sunan Kalijogo berada pada tingkat sedang dengan prosentase 42%. Hasil analisis data penelitian menunjukka nnilai koefisien korelasi sebesar 0,440 dengan p 0,000 (<0,05) maka Ha diterimadan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa MTs Sunan kalijogo Karang Besuki Malang.
ENGLISH:
In life, the individual must have experienced obstacles, difficulties and challenges, as well as those experienced in the junior secondary school students. Junior secondary school students were classified as adolescent stage of development, children are expected to meet the needs of social and emotional development. Because it required its own capabilities in the face of a crisis that occurs in adolescence. One of the aspects that influence is Emotion regulation or control emotions, control of emotions which is the core of emotional intelligence. With problem 1) how the level of student achievement Islamic Junior High School SunanKalijogo, 2) how the level of emotional intelligence of students Islamic Junior High School SunanKalijogo, 3) whether there is a relationship between emotional intelligence and academic achievement of students Islamic Junior High School Sunan Kalijogo.
The purpose of this study was to determine the level of emotional intelligence and learning achievement at the student level Islamic Junior High School SunanKalijogo, and the relationship of emotional intelligence with students Islamic Junior High School Sunan Kalijogo Karang Besuki Malang. The hypothesis is no relationship between emotional intelligence and learning achievement.
This study is a quantitative research study co-rational types. data obtained from the results of this study are used to reveal two variables: the level of emotional intelligence and learning achievement. The population in this study were students Islamic Junior High School Sunan Kali jogoKarangBesuki Malang, amounting to 62 children. Research instrument using a scale of emotional intelligence and learning achievement using the results of the report cards the students in the second semester.Analysis using product moment correlation using SPSS version 16.0 for windows.
The results showed that the level of emotional intelligence Islamic Junior High School Sunan Kalijo go students are at a moderate level with a percentage of 67.75%, and the level of student achievement Islamic Junior High School Sunan Kalijogo be at a moderate level with a percentage of 42%. The results of the analysis of experimental data showed a correlation coefficient of 0.440 with p 0.000 (<0.05) then Ho is rejected and Ha accepted. The conclusion from this research that there is a positive relationship between emotional intelligence and academic achievement in students Islamic Junior High School Sunan Kalijogo Karang Besuki Malang.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif
sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan
baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya.
Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses
belajar. Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu
yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997;105),
belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi
dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita
yang diharapkan. Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri
seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu
adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang
mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya.
Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana
telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh.
Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam
belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena
inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan
pada gilirannya akan 2 menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut
Binet dalam buku Winkel, hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan
dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka
mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif
(Winkel,1997;529). Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah
sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara
dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi
tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa
yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi
belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan
satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor
lain yang mempengaruhi yaitu kecerdasan emosional. Dalam Fenomena yang terjadi
di sekolah, ada siswa yang mempunyai Intelegensi Tinggi. Siswa tersebut
mempunyai IQ yang relatif tinggi dalam bidang akademik yaitu Matematika. Dia
sangat bisa menguasai mata pelajaran tersebut, namun ada kekurangan dalam
dirinya. Dia selalu menghindar dari teman-temannya, kurang mampu dalam membina
hubungan dengan teman-temennya. Seperti, menyendiri dalam mengerjakan mata
pelajaran Matematika, tidak mau berkelompok ketika mengerjakan Matematika, dan
selalu menolak ketika temannya meminta bantuan (Obeservasi, tanggal 21 April
2014). Menurut Goleman (2000:44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang
20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan
lain, di antaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ)
yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan
hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. 3
EQ yang baik dapat menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar
membangun kesuksesan karir, mengurangi agresivitas, khususnya dalam kalangan
remaja (Goleman,2003;17). Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu
sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi
penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah.
Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ
dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman,
2002;43). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan kecerdasan
rasional yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan
juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa. Memang harus diakui
bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan mengalami keterbelakangan mental akan
mengalami kesulitan, bahkan mungkin tidak mampu mengikuti pendidikan formal
yang seharusnya sesuai dengan usia mereka. Namun fenomena yang ada menunjukan
bahwa tidak sedikit orang dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada
banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi belajar orang dengan
IQ tinggi. Hal ini menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat memperkirakan
prestasi belajar seseorang. Penelitian-penelitian yang menemukan pengaruh
positif tentang kecerdasan emosional dengan prestasi belajar sudah banyak di
dapatkan diantaranya: 1. Agus Riyanto, 2007 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar mata diklat ekonomi siswa kelas
1 SMKN 1 Malang. 2. Huda Alrohma, 2012 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap
Prestasi Belajar. 4 3. Arum Purnaningtyas, 2011 Pengaruh Kecerdasan Emosi
Terhadap Prestasi Belajar siswa mata pelajaran seni budaya SMP. 4. Riscki Elita
Rosihana, 2013 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada siswa
jurusan Administrasi Pekantoran kelas X dan kelas XI di SMKN 1 Lahewa Timur,
Kab. Nias. 5. Eny Qurniyawati, 2010 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan
Prestasi Belajar pada mahasiswa program DIV Kebidanan FK UNS. 6. Imrotul
hajidah, 2009 Hubungan antara Emotional Quotient dan Adversity Quotient dengan
tingkat stres pada korban lumpur lapindo. 7. Ahmad Fauzan, 2010 Hubungan Antara
Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Mata pelajaran agama siswa
kelas II di Madrasah Aliyah Darul Falah Cermee Bondowoso. 8. Iffah Nurfidyanti,
2010 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar siswa kelas
II MTsN Tembelang Jombang. Semua penelitian diatas menemukan hasil yang sama
bahwa Kecerdasan Emosional berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar siswa.
Goleman (2003;45) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan
mengelola perasaan sedemikian rupa sehingga terekspresikan secara tepat dan
efektif, yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar menuju sasaran
bersama. Kecerdasan emosi bekerja secara sinergis dengan kecerdasan
intelektual. Tanpa kecerdasan emosi, individu tidak akan bisa menggunakan
kemampuan - kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi maksimum. Doug
Lennick mengatakan bahwa untuk mencapai 5 kesuksesan diperlukan keterampilan
intelektual, tetapi orang juga memerlukan kecakapan emosi untuk memanfaatkan
potensi bakat mereka secara penuh (goleman,2003;36). Menurut Goleman
(2002;60-61) khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan
akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan,
terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung
sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung
dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini
sering menjadi sumber masalah. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu serta
pendapat para tokoh diatas, timbul keinginan untuk meneliti ”Hubungan antara
Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa MTs Sunan Kalijaga
Karang Besuki Malang”. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana tingkat prestasi belajar
siswa MTs Sunan Kalijogo? 2. Bagaimana tingkat kecerdasan emosional siswa MTs
Sunan Kalijogo? 3. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan
prestasi belajar siswa MTs Sunan Kalijogo? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk
mengetahui tingkat prestasi belajar siswa MTs Sunan Kalijogo. 2. Untuk
mengetahui tingkat kecerdasan emosional siswa MTs Sunan Kalijogo. 3. Untuk
mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa MTs
Sunan Kalijogo. 6 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini mempunyai beberapa
manfaat, antara lain ialah : 1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil
penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan
kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 2. Dari segi praktis, hasil
penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada
para orang tua, konselor sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi
siswa remaja untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" : Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa MTs Sunan Kalijogo karang Besuki Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment