Abstract
INDONESIA:
Ruwatan manten Danyangan merupakan satu dari sekian banyak keunikan kultural adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Dusun Pohkecik Desa Sukolilo. Ruwatan manten Danyangan dilatarbelakangi oleh kepercayaan terhadap adanya tokoh Bethara Kala yang membawa berbagai macam sukerta/bala’ (musibah) bagi seorang anak perempuan yang akan melangsungkan perkawinan seperti: Sendang kapit pancuran, Ontang-anting, dan Padangan. Adapun prosesinya yaitu memandikan calon pengantin perempuan dengan air bunga tujuh rupa. Hakikat dari tindakan ritual ruwatan manten Danyangan adalah tingkat keselamatan, kebersihan jiwa, dan kesejahteraan calon pengantin.
Penelitian ini difokuskan pada, makna yang terkandung dalam tradisi ruwatan manten Danyangan yang dilakukan dalam pelaksanaan upacara pra-perkawinan dilihat dari berbagai aspek diantaranya: sejarah geneologis, sistem nilai filosofi/values system, dan proses kontekstualisasi simbol-simbol yang ada dalam tradisi ruwatan manten Danyangan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan dalam menggali hukum syari’ah melalui tinjauan ‘Urf Wahbah Zuhaily mengenai tradisi ruwatan manten Danyangan masyarakat Dusun Pohkecik.
Penelitian ini, merupakan jenis penelitian empiris dengan pendekatan analisis kualitatif fenomenologik dan analisis dengan pendekatan metodologi ‘Urf Wahbah Zuhaily. Penelitian dilakukan dengan menggali data empirik dari para informan, peneliti yang berusaha untuk memahami makna filosofi, perilaku manusia dari segi pemikiran dan tindakannya, yakni spirit Islam dalam tradisi ruwatan manten Danyangan. Data dihimpun melalui hasil wawancara, selanjutnya data hasil wawancara terkait dengan tradisi ruwatan manten Danyangan dengan melalui beberapa tahapan penyempurnaan diantaranya yaitu: pemeriksaan data (editing), klasifikasi (classifying), verifikasi (verifying), analisis (analysing), kesimpulan (concluding).
Dapat disimpulkan bahwa temuan penelitian di atas telah memberikan gambaran bahwa kultur adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Dusun Pohkecik adalah sebuah kombinasi kultur dan tradisi yang saling mempunyai keterkaitan satu sama lain, antara tradisi masyarakat yang dikolaborasikan dengan ajaran suci agama Islam yang bernuansa Islam yang kolaboratif. Penelitian ini menemukan tiga model pola dialektika yaitu: pattern of behavior, pattern for value system, dan system of meaning. Adapun ketiga pola dialektika tersebut menggambarkan adanya pergeseran proses dialektika personal menuju pola dialektika yang yang berkesadaran sosial.
ENGLISH:
Ruwatan manten Danyangan tradition is one of unique culturals in java societies, especially in Pohkecik orchard of Sukolilo village. Basic background of ruwatan manten Danyangan exorcism ritual tradition is the believing to Bethara Kala who can bring many kinds of problem to a who will marriage, just like: sendang kapit pancuran,ontang-anting, and padangan, who will held a marriage. The procession is whit washing her bodies use seven flower water. The main point of this procession of ruwatan manten Danyangan tradition is about safety, purity of soul, and properous to marriage candidate.
The focus of this research about meanings of ruwatan manten Danyangan for pre-marriage ceremony has been seen in various aspects: geneology historical, values system, and procces of contextualization symbol including that tradition. In addiction, the purpose of this research is to give contribution and developing of knowledge of sharia laws pass trough ‘Urf Wahbah az Zuhaily approach about tradition.
This research use a type of empirical reseach (field research). In this research use qualitative fenomenologic approach that analyze with ‘Urf
Wahbah az Zuhaily approach. As for the datas sources used primary and secondary datas. The method of collecting datas used observation, interviews, and documentation. While the method of processing data used editing, classifying, verifying, analyzing, and concluding.
Based on result of the analyze the tradition of Pohkecik societies in combination culture and tradition that have mutually between one ad each others. Between society’s tradition has colaborated with Islamic regulation Islam collaborative. This research get 3 types of meanings thre are: pattern of behaviour, pattern for value system and system of meaning. The pattern of meaning show that there are one procces of personal meaning through to societies consicous.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi al-Ahwal al-Syakhshiyyah" : Tradisi Ruwatan manten danyangan dalam pelaksanaan upacara pra-perkawinan perspektif ‘Urf Wahbah Zuhaily: Studi kasus di Dusun Pohkecik Desa Sukolilo Kecamatan Wajak Kabupaten Malang." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment