Abstract
Kehamilan merupakan periode mengandung seorang janin didalam rahim seorang perempuan, yang berakhir pada terjadinya persalinan. perubahan yang terjadi selama kehamilan dapat merubah kehidupan seorang wanita. Kehamilan juga merupakan periode penting yang dialami seorang wanita dalam perubahan peran menjadi seorang ibu. Dalam kehamilan primigravida atau anak pertama, wanita hamil akan mengalami kecemasan, stress, ketakutan, was-was dan perasaan-perasaan tidak menentu akibat kondisi pertama tersebut. Trisemester ketiga merupakan periode menunggu dan was pada akan lahirnya anak. Maka kepercayaan diri menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trisemester ketiga. Ciri-ciri seorang yang memiliki kepercayaan diri adalah, memiliki rasa positif terhadap diri sendiri, berani mengungkapkan pendapat (dalam Asmadi Alsa, 2006:48 ).
Sedangkan seseorang yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan memiliki gejala yang dapat dilihat dari dua aspek yaitu fisiologis dan psikologis.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di RSNU Tuban, dengan jumlah populasi dibawah 100 ibu hamil sehingga diambil semua sampel yang berjumlah 40 orang, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi, data pendukung dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan alat ukur psikologi. Alat ukur psikologi yang digunakan sebagai pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala Likert, skala yang digunakan ada 2 yaitu skala kepercayaan diri 40 item dan skala kecemasan menghadapi persalinan 45 item. Metodean alisis data dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment Karl Pearson dengan menggunakan bantuan SPSS 15.0 for windows.
Dari hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa aspek paling dominan yang melatarbelakangi kepercayaan diri pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan adalah bertindak mandiri dalam menghadapi keputusan, sebanyak 22 responden menjawab sangat setuju (55%). Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan korelasi product moment didapatkan hasil r = -0,571 dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi persalinan, semakin tinggi kepercayaan diri ibu hamil maka semakin rendah tingkat kecemasan menghadapi persalinan, dan semakin rendah kepercayaan diri ibu hamil maka semakin rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.
ENGLISH:
Pregnancy is a period containing a fetus in the womb of a woman, which ends at the delivery. changes that occur during pregnancy can change a woman's life. Pregnancy is also an important period experienced by a woman in the changing role of being a mother. In primigravida pregnancies or first child, pregnant women will experience anxiety, stress, fear, anxiety and feelings of uncertainty due to the first condition. The third trimester is a period of waiting and aware of the birth of the child. Then the confidence to be one of the factors that influence anxiety primigravidae third trimester pregnant women. The characteristics of a person who has the confidence is, to have a positive sense of self, dare to express their opinions (in AsmadiAlsa, 2006: 48).
While someone who experience anxiety in the face of labor has symptoms that can be viewed from two aspects: the physiological and psychological.
This research uses a quantitative approach. Research conducted at RSNU Tuban, with a population of less than 100 pregnant women so taken all the sample of 40 people, sampling with purposive sampling technique that is done by taking the subject is not based on strata, random or region but is based on their specific purpose of sampling based on the characteristics, traits or characteristics which are the principal characteristics of the population, supporting data in this study were obtained through observation, interviews, documentation and measurement tools of psychology. Psychology measuring tool that is used as data collection in this study is a Likert scale, scale is used there are 2 of 40 item scale self-confidence and anxiety scale items facing 45 deliveries. Methods of data analysis was done by using Karl Pearson Product Moment Correlation using SPSS 15.0 for Windows.
From the analysis of this study concluded that the most dominant aspect of the background of confidence in pregnant women in the face of labor is to act independently in the face of the decision, as many as 22 respondents strongly agreed (55%). Based on the results of data analysis using product moment correlation results obtained r = -0.571 and p = 0.000. This shows that there is a significant relationship between confidence in the face of labor anxiety, the higher the confidence of pregnant women, the lower the level of anxiety to face childbirth, and the lower confidence of pregnant women, the lower the level of anxiety in the face of labor.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kepercayaan diri diperlukan oleh setiap
manusia dalam kehidupan seharihari, untuk diri sendiri dalam fungsinya sebagai
makhluk individu, berhubungan dengan orang lain dalam fungsinya sebagai makhluk
sosial, untuk menghadapi keadaan yang membingungkan, keadaan yang mencemaskan,
dan situasi-situasi sulit, menghadapi masalah yang terprediksi maupun yang
tidak, dan juga kehidupan seharihari dihadapi oleh seseorang dalam fungsinya
sebagai makhluk sosial. Kepercayaan diri memberikan energi yang lebih besar
pada seseorang dan sangat berguna , apalagi jika dipadukan dengan keberanian
dan wawasan yang mumpuni. Kepercayaan diri dapat membangun mental positif yang
baik untuk perkembangan kepribadian, hubungan baik dengan orang lain, harga
diri (self esteem), konsep diri, dan kesejahteraan mental (well-being). Dalam
menghadapi persoalan, seseorang akan memerlukan kepercayaan diri yang kuat,
supaya tidak mudah terjajah dan tertindas secara mental maupun fisik oleh
seseorang ataupun oleh situasi yang sebenarnya itu bisa diatasi tanpa merugikan
seseorang atau pihak-pihak tertentu. 2 Alfred Adler mengatakan bahwa kebutuhan
manusia yang paling penting adalah kebutuhan akan kepercayaan diri dan rasa
superioritas. 1 Kehamilan merupakan periode krisis yang berakhir dengan
kelahiran bayi. Selama kehamilan pada umumnya ibu mengalami perubahan baik itu
perubahan fisik maupun psikis yang nampaknya hal tersebut berhubungan dengan
perubahan biologis (hormonal) yang dialaminya. Emosi ibu hamil cenderung labil.
Reaksi perubahan yang ditujukan terhadap kehamilan dapat berlebihan dan
berubah-ubah. 2 Pada saat wanita dinyatakan hamil, wanita akan memasuki fase –
fase berhentinya menstrusi, mual dan muntah, ngidam, syncope (pingsan),
kelelahan, payudara tegang, sering miksi (berkemih), konstipasi (sembelit),
pigmentasi kulit diarea-area tertentu, epulis (gusi bengkak), dan varises
(pelebaran pembuluh darah yang terlihat seperti stretch mark di paha dan
payudara). 3 ibu akan merasakan pembesaran perut, gerakan janin dalam rahim,
denyut jantung janin, bagian-bagian janin yang membesar didalam perut ibu
hamil, dan melihat kerangka janin dalam USG. 4 Bagi Perempuan, Kepercayaan diri
dapat berpengaruh pada proses kelancaran kelahiran, mempengaruhi kekebalan
janin, mental janin yang dikandung, kesehatan janin, dan kesehatan ibu hamil
itu sendiri . Kepercayaan diri memberikan pengaruh pada kekuatan mental ibu
hamil, untuk menghadapi proses persalinan. proses kehamilan yang dialami selama
9 bulan lamanya, memberikan berbagai pengalaman 1 Lauster, P. 2002. Tes Kepribadian.
Jakarta : Gaya Media Pratama. Hal. 13-14 2 Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan
anak. Jakarta: Salemba Medika 3 Ibid. Hal. 72 4 Ibid. Hal. 73-74 3 dalam diri
ibu hamil. Perubahan Hormon ibu hamil pertama, memberikan gejalagejala fisik
seperti mual, muntah, perubahan mood ibu hamil, yang hanya dirasakan oleh ibu
hamil itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut juga meliputi perubahan bentuk
tubuh, perubahan pola pikir menuju kedewasaan menjadi ibu, perubahan pola makan
karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi janin, perubahan
adaptasi emosional dalam hubungan dengan suami untuk merencanakan kerjasama
dalam menjalani tugas mempersiapkan diri sebagai orang tua, bahkan perubahan
pola hidup dengan mengubah kebiasaan lama sebelum hamil, menggantinya dengan
kebiasaan baru karena akan bertambah lagi anggota baru dalam keluarga, yakni
anak. 5 Hal tersebut memberikan pengalaman yang begitu luar biasa bagi ibu,
apalagi hal itu terjadi dalam kehamilan pertama (primigravida). Pada kehamilan
pertama, semuanya masih terasa baru. Perubahan demi perubahan dilalui ibu
hamil, mulai bulan pertama kehamilan sampai bulan kesembilan terjadi perubahan
baik secara fisik maupun psikis. kualitas janin yang juga ditentukan mulai bayi
masih dalam kandungan yang membuat seorang ibu menjadi terpacu dalam memberikan
nutrisi, menjaga kesehatan, kestabilan emosi, merangsang kecerdasan otak anak
dengan menceritakan kisah-kisah teladan, mendengarkan musik, yoga, pilates,
doa-doa bagi kesehatan bayi dan berbagai stimulasi untuk merangsang tumbuh
kembang janin dalam kandungan ibu menjadi berkualitas. 5 Ibid. Hal.67 4 Adanya
kehamilan ini membutuhkan persiapan untuk melahirkan atau bersalin. Persiapan
yang dilakukan selain yang bersifat fisik mulai memikirkan dimana persalinan
akan dilakukan, memilih dokter atau bidan, biaya yang akan dikeluarkan, siapa
yang akan mendampingi persalinan, kelengkapan kebutuhan bayi seperti box,
kamar, pakaian, namun juga diperlukan juga persiapan yang bersifat mental
seperti afirmasi positif, dukungan dari keluarga terdekat, suami, ibu, dan
teman dekat. Selain itu motivasi terhadap diri sendiri juga akan memberikan
pengaruh pada kelancaran proses persalinan itu sendiri 6 Di Indonesia 95%
tenaga kesehatan diIndonesia tidak terlalu memperhatikan kondisi psikis ibu
hamil namun lebih memperhatikan kondisi fisik7 , dari 373.000.000 ibu hamil,
107.000.000 (28,7 %) diantaranya mengalami kecemasan menghadapi persalinan.
Dipulau Jawa sendiri terdapat 673.675 ibu hamil, terdapat 355.875 dari populasi
mengalami kecemasan menghadapi persalinan 8 . WHO memperkirakan lebih dari
585.000 orang diseluruh dunia mengalami kematian saat hamil/ bersalin. Dinegara
miskin, 20-25% kematian wanitanya disebabkan oleh kehamilan, kelahiran, dan
nifas. Berdasarkan Survey demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,
Derajat kesehatan ibu dan anak masih perlu ditingkatkan dan masih jauh dari
MDGs (millennium Development Goals) yang menarget Angka Kematian Ibu (AKI)
yakni 102 dari 100.000 kelahiran hidup, yang 6 Walyani, Elisabeth Siwi. Amd.
Keb. 2014.
Asuhan Kebidanan pada kehamilan .
Yogyakarta : PT. Pustaka Baru. Hal. 111 7 Suryani, E. 2010. Psikologi ibu dan
Anak. Yogyakarta : Fitramaya. 8 Depkes RI. 2008 5 ditandai dengan kematian ibu
228 per 100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2008 terdapat 4692 jiwa ibu melayang
dimasa kehamilan, kelahiran dan nifas dan Lebih bertambah banyak pada tahun
2012 sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dan hal itu masih jauh dari
target AKI Di Indonesia angka kematian bayi (AKB) 34/1000 kelahiran hidup9
Kehamilan pertama (primigravida) tentu berbeda dengan kehamilan kedua, dan
seterusnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arthur dan Coleman (1980)
Pada kehamilan pertama, kecemasan dan kegugupan akan persalinan seringkali
lebih tinggi dikarenakan minimnya pengalaman, mendengar cerita dari orang lain,
takhayul – takhayul yang kemudian menimbulkan perasaan takut, cemas dan
khawatir bahkan stress.10 Pada zaman dahulu tentu berbeda dengan zaman
sekarang. ibu hamil pada zaman dahulu tentu tidak lebih mudah daripada zaman
sekarang. Secara umum kondisi kesehatan Warga Negara Indonesia telah meningkat
dengan baik, akan tetapi data statistik menunjukkan bahwa tingkat kematian ibu
(Maternal Mortality Rate) di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 6-8 per
1000 kelahiran. Angka ini sangat tinggi dibandingkan dengan angka kematian ibu
di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Eropa yang
berkisar antara 1,5 – 3 per 1000 9 Kementrian Kesehatan RI. 2014. Profil
kesehatan RI tahun 2013. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. yang ditulis oleh
Dita Anugrah dalam Kompasiana tanggal 10 November 2014. Pkl: 00:43:01 10 Arthur
& Coleman, L. 1980. Psikologi untuk wanita hamil. (terjemahan :
Mirianty.S). Jakarta : Penertbit Indah Jaya 6 kelahiran 11 . Namun,
perkembangan ilmu pengetahuan dan kedokteran terus mengalami kemajuan yang
begitu pesat dan modern sehingga persalinan pun tidak lagi rumit seperti zaman
dahulu.
Hal tersebut memudahkan Ibu hamil
zaman sekarang oleh pilihan – pilihan, yang membuat ibu hamil lebih fleksibel
dalam menentukan bagaimana cara akan melahirkan Apakah akan melahirkan secara
normal, atau operasi caesar untuk mengurangi rasa nyeri ketika terjadi
kontraksi sekaligus meminimalisir kecemasan sebelum terjadinya persalinan. 12
Namun demikian manusia zaman dahulu dengan sekarang tetaplah sama secara
biologis. 13 Secara alamiah, proses persalinan yang sebenarnya pun tetaplah ada
rasa sakit dan perawatan setelahnya sehingga kecemasan dan kegugupan itu tidak
serta merta hilang, meski pilihan-pilihan dan alternative dan kemudahan sudah
ada 14 Kecemasan lainnya adalah keselamatan ibu hamil itu sendiri, keselamatan
anak, kesehatan bayi, kenormalan fisik dan mental bayi, kecemasan akan fisik
ibu yang menjadi jelek, takut mati dan takut keguguran.. Kecemasan sendiri
wajar apabila masih dalam taraf normal, artinya kecemasan tersebut tidak
membahayakan ibu hamil, janin dan keluarga terdekat. Kecemasanpun menjadi tidak
normal manakala kecemasan itu berlebihan, membahayakan kondisi fisik dan psikis
ibu hamil, janin dan keluarga terdekat. 15 11 Poedjio, P; Rukanda, A; Soemarso,
E & Moeloek, R.A. 1988. Kumpulan Materi Seminar Nasional Kesejahteraan Ibu
: 28 Juni. Jakarta. 12 Suryani, E. 2010. Psikologi ibu dan Anak. Yogyakarta :
Fitramaya 13 Bobak, Lawdermilk & Jensen. 2004 14 Rohjati. 2003 15 Nevid,
Jefry. Dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga. 7 Pada proses
kehamilan, Trisemester ketiga sering disebut periode dengan penuh kewaspadaan,
pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk terpisah
sehingga ia menjadi tak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was
mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjagajaga sementara
ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul. 16
Trisemester ketiga juga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
berfokus pada bayi yang akan dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus
, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi.
Orang disekitarnya mulai membuat
rencana untul bayi yang akan dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran
uterus, keduanya menjadi hal yang terus-menerus mengingatkan tentang keberadaan
bayi yang dinantikan. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayi yang
dinantikan. Wanita tersebut menjadi lebih protektif terhadap bayi, mulai
menghindari keramaian atau seseorang atau apapun yang ia anggap berbahaya. Ia
membayangkan bahaya mengintip dalam dunia diluar sana. Memilih nama untuk
bayinya merupakan persiapan menanti kelahiran bayi. Ia menghadiri kelas-kelas
sebagai persiapan menjadi orang tua. Pakaian-pakaian bayi 16 Walyani, Elisabeth
Siwi. Amd. Keb. 2014. Asuhan Kebidanan pada kehamilan . Yogyakarta : PT.
Pustaka Baru. Hal. 66 8 mulai dibuat atau dibeli. Kamar-kamar disusun atau
dirapikan. Sebagian besar pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. 17 Namun
demikian sejumlah kekuatan pun muncul di trisemester ketiga. Wanita mungkin
merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri, seperti : apakah
nanti bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran, apakah ia
akan menyadari cidera akibat tendangan bayi. Ia kemudian menyibukkan diri agar
tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak diketahuinya. Ia juga mengalami proses
duka lain ketika mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus
lain selama ia hamil, perpisahan antara ia dan bayinya tidak dapat dihindarkan,
dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh tiba-tiba akan mengempis
dan ruang tersebut menjadi kosong. Wanita akan kembali merasakan
ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan
merasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar
dan konsisten dari pasangannya. Pada trisemester sebelumnya akan menghilang
karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan.
Alternative posisi dalam berhubungan
seksual dan metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara
tersebut. Berbagai perasaan 17 Ibid. Hal. 67 9 secara jujur dengan perasaan
dengan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting. 18 Dari uraian
diatas, timbul asumsi adanya korelasi antara kepercayaan diri ibu dengan
tingkat kecemasan ibu hamil primigrivida trisemester ketiga yang akan
menghadapi persalinan sebagai salah satu persiapan psikologis bagi wanita hamil
pertama agar dapat menghadapi kelahiran bayinya dengan tenang dan baik.
Sebelumnya telah ada penelitian yang berjudul “Tingkat kecemasan dalam
menghadapi persalinan pada primigravida trisemester III di BPM Sang timur
Klaten” tahun 2013, yang ditulis oleh Anastasia Inggrit Nur Widayanti dalam
tugas akhir D3 kebidanannya, menyatakan bahwa 20% dari responden menunjukkan
bahwa tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan pada primigravida
trisemester III ada pada tingkatan sedang. Penelitian lainnya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Siti Mar’atun Sholihah Universitas Islam Indonesia tahun 2005
dengan judul “ hubungan antara kepercayaan diri dan dukungan suami dengan
kecemasan menghadapi kelahiran pada wanita hamil”, dengan hasil adanya hubungan
yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan dukungan suami dengan
kecemasan menghadapi kelahiran. Selain itu penelitian lainnya adalah skripsi
Nurul Ainy (07410018) tahun 2011 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang yang berjudul “ Pengaruh pemberian terapi music
klasik Mozart terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dalam
menghadapi 18 Ibid. hal. 67 10 proses persalinan di RS IPHI kota Batu”. Desain
eksperimen pada penelitian tugas akhir ini menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan pemberian terapi musik klasik Mozart terhadap penurunan tingkat
kecemasan ibu hamil primigravida dalam menghadapi persalinan di RS IPHI Batu.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian masalah yang
akan diteliti perlu adanya perumusan masalah terlebih dahulu. Hal ini merupakan
langkah yan sangat menentukan dalam sebuah penelitian. Dari uraian diatas dapat
diketahui pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka
peneliti dalam pembahasan tentang hubungan kepercayaan diri dengan kecemasan
menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trisemester III di RSNU
Tuban, sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara
kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil
primigravida trisemester III di RSNU Tuban?
2. Apakah aspek kepercayaan diri
yang paling dominan berpengaruh dalam menghadapi kecemasan persalinan pada ibu
hamil primigravida trisemester III di RSNU Tuban?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil
primigravida trisemester III di RSNU Tuban
2. Untuk mengetahui apakah aspek yang paling
dominan mempengaruhi kepercayaan diri terhadap kecemasan menghadapi persalinan
pada ibu hamil primigravida trisemester III di RSNU Tuban
1.4 Manfaat Penelitian
Temuan dari penelitian ini di harapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1.
Teoritis
Manfaat teoritis
diharapkan penelitian ini
dapat memberikan kontribusi pada bidang khususnya Psikologi klinis, kebidanan,
kepribadian, atau bidang ilmu lain yang relevan, juga penelitian yang terkait
dengan kepercayaan diri dan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada wanita
hamil Primigravida Trisemester III khususnya pasien poli kandungan dan bersalin
di RSNU Tuban
2.
Praktis
Bagi lembaga kesehatan dan umum,
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan upaya untuk 12 memenuhi
permasalahan kepercayaan diri dan kecemasan pada pasien yang menghadapi
persalinan ibu hamil primigravida (anak pertama) trisemester III, baik secara
caesar maupun normal, sehingga kecemasan bisa lebih ditekan dan persalinan
dipersiapkan lebih dini. Khususnya lembaga tempat penelitian ini dilakukan
yakni RSNU Tuban, dan lembaga kesehatan sejenis secara umum.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trisemester III di RSNU Tuban" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment