Abstract
INDONESIA:
Peneliti melihat beberapa fakta yang ada di lapangan mengenai Pusat Ma’had Al Jami’ah UIN MALIKI Malang yang dapat mempertahankan program yang ada bahkan setiap tahun mengalami perkembangan yang baik dan mendapatkan sorotan positif dari berbagai kalangan di luar sana. Salah satu faktornya yaitu komitmen organisasi dari para musyrif-musyrifah.
Tujuan dari penelitian ini, untuk melihat bagaimana tingkat komitmen organisasi para musyrif-musyrifah dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi komitmen organisasi para musyrif-musyrifah serta faktor apa yang paling dominan mempengaruhi komitmen organisasi di Pusat Ma’had Al Jami’ah UIN MALIKI Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Instrument yang digunakan yaitu Skala Komitmen Organisasi, angket terbuka, wawancara, dan dokumen. Skala Komitmen Organisasi digunakan untuk mengukur tingkat komitmen organisasi dan hasil dari angket terbuka didiskripsikan untuk menjawab faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi di Pusat Ma’had Al Jami’ah UIN MALIKI Malang. Data tersebut kemudian dipersempit kembali untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi komitmen organisasi para musyrif dan musyrifah.
Hasil dari penelitian ini tingkat komitmen para musyrif ataupun musyrifah di nilai memiliki tingkat komitmen organisasi sedang sebesar 71% dari hasil ini menunjukkan bahwa tingkat komitmen organisasi para musyrif ataupun musyrifah tergolong cukup atau artinya pada taraf rata-rata. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen yang peneliti temukan di lapangan, yaitu adanya keterikatan affective, continuance dan normative. Namun di antara ketiga komponen tersebut yang paling dominan adalah keterikatan afektif yang terjadi di Pusat Ma’had Al Jami’ah UIN MALIKI Malang.
ENGLISH:
The researcher sees about some factors in the field, exactly in PusatMa’had al Jami’ah UIN Maliki Malang which is still implement the programs available, but the programs are increased every year, it gets the positive prestigious from others. In this case, one of the important factor is the organization commitment of musyrif- musyrifah.
The purpose of this research is to know about the organization commitment of musyrif-musyrifah and to understand about the factors influenced the commitment of musyrif-musyrifah also the most influenced factor of the commitment in PusatMa’had al Jami’ah UIN Maliki Malang.
This research uses descriptive quantitative approach. The instrument used is organization commitment scale, opened questionare, interview, and document. Organization commitment scale used to measure the commitment organization and the result of opened quistionare described to answer the factors influenced the organization commitment in PusatMa’had al Jami’ah UIN Maliki Malang. The data concentrated again to know the most influenced factor in organization commitment of musyrif-musyrifah.
The result of this research is the measure of organization commitment of musyrif-musyrifah approximately 71%, this research shows that the measure of organization commitment of musyrif-musyrifah belongs to enough standard. The researcher finds some factors influenced it, there are the relation between affective, continuance, and normative. But, from the three factors bellow, the most influenced one is the relation between affective happen in PusatMa’had al-Jami’ah UIN Maliki Malang.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perusahaan-perusahaan di luar sana banyak yang
berkembang dan tumbuh pesat menjadi perusahaan besar bukan tidak adanya suatu
sebab. Namun banyak sekali faktor yang membuat perusahaan itu besar, salah
satunya yaitu dengan bentuk komitmen organisasi yang diwujudkan oleh karyawan
dari perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya suatu komitmen dari karyawan, maka
perusahaan akan sulit mencapai tujuan-tujuan dari perusahaan itu sendiri, maka
dari itu komitmen organisasi karyawan memiliki andil yang cukup besar untuk
mengembangkan perusahaan. Istilah komitmen organisasi sangat kental dalam dunia
organisasi dan merupakan sesuatu yang sangat penting, dimana itu merupakan
suatu sikap yang berfungsi mendorong berlangsungnya kegiatan pada tujuan
organisasi atau suatu visi misi dari organisasi tersebut. Rendah dan tingginya
komitmen organisasi anggota, akan mempengaruih jalannya roda organisasi itu
sendiri. Semakin rendah komitmen organisasinya, maka semakin lambat mencapai
tujuannya begitu juga sebaliknya, jika semakin tinggi komitmen organisasiya
maka semakin cepat mencapai tujuan. Berikut beberapa pengertian dari tokoh
mengenai komitmen organisasi. Komitmen didefinisikan sebagai hubungan baik yang
dibina antar rekan kerja baik dari faktor dalam maupun dari luar, menurut
Schur.1 Selanjutnya komitmen keanggotan secara umum dapat didefinisikan sebagai
tingkat keterlibatan psikologis antar anggota 1 Edi Sutrisno.2010.”Budaya
Organisasi”.jakarta:kencana hal 292 2 pada organisasi tertentu.2 Keterlibatan
psikologis ini akan tercermin pada tingkat aktifitas seseorang tersebut dalam
suatu organisasi dan untuk kepentingan organisasi.3 Kaitannya dengan komitmen
organisasional, Mayer dan Allen mengidentifikasi tiga tema yang berbeda dalam
mendefinisikan komitmen.
Ketiga tema tersebut adalah komitmen
sebagai keterikatan afektif pada organisasi (affective commitment), komitmen
sebagai biaya yang harus ditanggung jika meninggalkan atau keluar organisasi
(continuance commitment), dan komitmen sebagai kewajiban untuk tetap dalam
organisasi (normative commitment).4 Jika ketiga komponen ini dikaitkan dengan
lapangan yang akan menjadi tujuan penelitian, keterikatan afektif tampak dari
sikap diri pada musyrif maupun musyrifah dalam menuangkan tenaga dan fikirannya
untuk ma’had bukan mengharap sesuatu dari ma’had untuk mereka.5 Kaitannya
dengan keterikatan continuance, akan mengurangi biaya tambahan untuk masalah
tempat tinggal karena ma’had memberikan fasilitas tempat tinggal dan itu dekat
dengan kampus. 6 Kaitannya dengan keterikatan normative karena adanya keinginan
memperbaiki sistem yang ada.7 Terdapat beberapa penelitian terdahulu seperti
dalam sebuah penelitian pada tahun 2003 menyelidiki pertanyaan apakah latar
belakang budaya yang berbeda memiliki komitmen terhadap organisasi-organisasi
mereka dalam cara yang sama dan membandingkan komitmen organisasional pada
karyawan Cina dengan komitmen para pekerja Kanada dan Korea Selatan. Hasil dari
ketiga jenis atau tipe komitmen seperti komitmen normatif, berkelanjutan dan
afektif dengan masing-masing kultur yang ada, itu 2 Ibid 3 Ibid 4 Ibid hal
292-293 5 Wawancara dengan Murobby G di ma’had putra pada tanggal 24 Mei 2015,
pukul 20.29 WIB 6 Wawancara dengan Musyrifah A di ma’had putri pada tanggal 29
Maret 2015, pukul 15.45 WIB 7 Wawancara dengan Musyrif F di ma’had putra pada
tanggal 30 Maret 2015, pukul 09.05 WIB 3 menunjukkan bahwa ada beberapa titik perbedaan
diantara ketiga Negara tersebut dalam betapa pentingnya jenis komitmen
tersebut. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Cina menjunjung tinggi
komitmen yang bersifat normatif dan afektif karena memang masyarakat Cina
menjunjung tinggi asas kesetian dalam bekerja sedangkan untuk Negara Korea
Selatan dan Kanada lebih tinggi pada aspek komitmen yang berkelanjutan.8 Pada
penelitian lain yang berjudul “ Pengaruh Masa Kerja Dan Trait Kepribadian,
Kepuasan Kerja, Dan Iklim Psikologis Terhadap Komitmen Dosen Pada Universitas
Indonesia” oleh Liche Seniati. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa yang
memiliki pengaruh besar terhadap komitmen organisasi pada dosen UI terletak
pada faktor masa kerja dan trait kepribadian yang dimiliki dibandingkan dengan
kepuasan kerja yang mereka rasakan, begitu juga iklim psikologis memiliki
pengaruh juga namun tidak sebesar pengaruhnya karena masa kerja dan trait
kepribadian.9 Pada penelitian yang dilakukan oleh Muchtar Hidayat dengan judul
“Analisis Komitmen (Affective, Continuance dan Normative)
Terhadap Kualitas Pelayanan
Pengesahan STNK Kendaraan Bermotor (Studi Empiris pada Kantor Bersama Samsat di
Propinsi Kalimantan Timur), mendapatkan hasil di lapangan bahwa dari ketiga
komitmen itu, menggambarkan multi-dimensi dari membangun komitmen dalam
kaitannya membangun kualitas pelayanan, namun dalam penelitian ini komitmen
afektif dan keberlangsunganlah mendapatkan hubungan yang signifikan dengan
kualitas pelayanan.10 8 Stephen P.Robbins dan Timothy A.Judge.2008.”Perilaku
Organisasi”. Jakarta:Salemba Empat hal 102 9 Liche Seniati.”Pengaruh Masa
Kerja, Trait Kepribadian, Kepuasan Kerja, Dan Iklim Psikologis Terhadap
Komitmen Dosen Pada Universitas Indonesia” Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol
10 No 1, 2006 hal 93 10 Muchtar Hidayat.” Analisis Komitmen (Affective,
Continuance dan Normative) Terhadap Kualitas Pelayanan Pengesahan STNK
Kendaraan Bermotor (Studi Empiris pada Kantor Bersama Samsat di Propinsi
Kalimantan Timur).Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Vol 12.No.1 Maret 2010 hal
20 4 Pada penelitian lain yang dilakukan oleh S Pantja Djati dan M Khusaini
dengan mengangkat judul Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen
Organisasi, dan Prestasi Kerja, dalam penelitiannya ditemukan bahwa kepuasan
karyawan pada kompensasi memang mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap komitmen karyawan pada organisasi begitu juga komitmen karyawan pada
organisasi berpengaruh terhadap kecakapan karyawan pada pekerjaan dan ini
merupaka suatu bentuk prestasi kerja.11 Berdasarkan beberapa penelitian di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen organisasi memiliki andil yang
cukup besar dalam dunia organisasi maupun pekerjaan. Dimana suatu organisasi
ataupun tempat bekerja seperi halnya perusahaan tanpa adanya sebuah komitmen
organisasi yang dimiliki anggota dapat memberikan pengaruhnya juga bagi
lembaga, ataupun suatu organisasi. Disini persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah objek penelitian ini terletak
pada komitmen organisasi dalam memberi pengaruhnya pada organisasi, sedangkan
letak perbedaannya adalah jenis organisasi.
Pusat Ma’had Al Jami’ah merupakan
sebuah lembaga yang berada di bawah naungan kampus UIN MALIKI Malang yang telah
berdiri kurang lebih lima belas tahun lamanya. Di Pusat Ma’had Al Jami’ah
tersusun sistem organisasi yang tidak jauh berbeda dengan lembaga-lembaga lain
seperti adanya ketua, sekertaris, bendahara, bidang-bidang atau devisi-devisi,
dan kemudian ada bagian penggerak atau biasanya di perusahaan dinamakan dengan
karyawan sedangkan untuk di ma’had dinamakan dengan murobby atau murobbyah dan
musyrif atau musyrifah. Namun, disini yang membedakan dengan 11 S. Pantja
Djati,et al.”Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi dan
Prestasi Kerja” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan . Vol 5.No.1 Maret 2003
hal 40 5 lembaga lain adalah fungsi dari penggerak di lapangan itu sendiri yang
mungkin di perusahaan dinamakan karyawan sedangkan untuk di ma’had dinamakan
musyrif. Seorang musyrif ataupun musyrifah merupakan santri senior yang
ditetapkan oleh pengurus ma’had berdasarkan musyawarah dan tes kelayakan.12
Kedudukan mereka di ma’had sebagai pendamping santri dalam mengikuti kegiatan
ma’had sehari-hari. Untuk memudahkan dalam menjalankan tugasnya, mereka wajib tinggal
di beberapa kamar yang telah ditentukan di setiap lantai unit ma’had. Proses
menjadi musyrif maupun musyrifah melalui seleksi yang ketat dengan persyaratan
yang banyak dan beberapa proses yang harus dilalui. Persyaratan menjadi musyrif
maupun musyrifah IP (Indeks Prestasi) 2,75 bagi mahasiswa fakultas Sains dan
Teknologi dan 3,25 bagi mahasiswa fakultas Ilmu sosial, aktif berbahasa arab
maupun inggris serta fasih membaca Al Qur’an dan bisa membaca kitab kuning. 13
Pusat Ma’had Al Jami’ah sendiri merupakan organisasi yang bersifat non profit
atau dengan kata lain tidak mencari keuntungan atau tidak bersifat
materialistik dan ini yang membedakan dari lembaga-lembaga yang telah peneliti
sebutkan sebelumnya. Dari perbedaan yang ada antara penelitian terdahulu dan
fakta yang ada di lapangan ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian di Pusat Ma’had Al Jami’ah yang memiliki background atau latar
belakang yang berbeda dengan orgnisasi yang lainnya, dimana organisasi ini
tidak menitik beratkan pada sisi keuntungan materi seperti halnya perusahaan di
luar sana, namun bisa tetap bertahan kurang lebih 15 tahun di bawah naungan
kampus. Hal ini bukan satu-satunya alasan bahwa berada di bawah naungan kampus
menjadikan Ma’had itu tetap bertahan, tetapi yang dimaksud bertahan Sekertaris Ma’had Sunan Ampel Al ‘Aly 13 Ibid
6 disini dalam artian bukan nama ataupun bangunannya, namun apa yang ada di
dalam ma’had itu sendiri.
Seperti program-program yang sudah disusun
sedemikian rupa tetap berjalan maksimal atau malah sebaliknya, tetapi fakta di
lapangan menunjukkan, program-program yang ada di ma’had masih tetap bertahan
bahkan mengalami perubahan yang meranah pada arah kemajuan sehingga banyak
organisasi dari luar yang menyorot dan memberikan perhatian serta apresiasi
yang luar biasa kepada ma’had. Semua itu pasti ada faktor-faktor lain yang
menjadikan ma’had tetap bertahan dengan kegiatankegiatannya, berdasarkan
beberapa penelitian terdahulu, salah satu faktor menjadikan lembaga atau
organisasi bertahan adalah komitmen organisasi anggota dalam hal ini yaitu
komitmen organisasi dari para musyrif-musyrifah yang mau bergabung dengan
ma’had. Untuk bergabung jelas banyak syarat yang harus dilalui dan ketat
seleksinya serta tidak ada dukungan finansial dari ma’had, tetapi peminat untuk
menjadi musyrif maupun musyrifah dari tahun ke tahun tidak pernah berkurang.
Dari sini peneliti memandang menarik untuk
diteliti, karena peneliti ingin mengetahui lebih banyak mengenai bagaimana
tingkat dan faktor-faktor apa saja kira-kira yang mempengaruih komitmen
organisasi para musyrif-musyrifah selaku penggerak yang ada di pusat Ma’had Al
Jami’ah dengan mengambil judul “Komitmen Organisasi Musyrif-musyrifah Di Pusat
Ma’had Al Jami’ah”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat komitmen organisasi
musyrif-musyrifah di Pusat Ma’had Al Jami’ah ?
2. Apa faktor-faktor yang
mempengaruhi komitmen organisasi musyrif-musyrifah di Pusat Ma’had Al Jami’ah ?
3. Apa faktor yang paling dominan terhadap
komitmen organisasi musyrif-musyrifah di Pusat Ma’had Al Jami’ah ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat komitmen
organisasi musyrif-musyrifah di Pusat Ma’had Al Jami’ah.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruih komitmen organisasi musyrifmusyrifah di Pusat Ma’had Al Jami’ah.
3. Untuk mengetahui faktor yang
paling dominan terhadap komitmen organisasi musyrifmusyrifah di Pusat Ma’had Al
Jami’ah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi, penambahan wawasan dan
pengembangan disiplin ilmu pengetahuan psikologi industri dan organisasi
khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia terutama yang berhubungan
dengan komitmen organisasi. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu sumber rujukan bagi siapa saja yang akan meneliti
lebih lanjut mengenai komitmen organisasi yang ada pada organisasi non profit
atau organisasi yang bukan mengarah pada hal yang bersifat materi.
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian
ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada lembaga, bahwasanya komitmen
organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap proses 8 pencapaian tujuan
dari lembaga itu sendiri. Untuk itu di harapkan dengan adanya penelitian ini
lembaga dapat mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang menjadi pemicu
lahirnya komitmen organisasi dalam diri anggota.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Komitmen organisasi musyrif-musyrifah di Pusat Ma’had Al Jami’ah UIN Maliki Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment