Abstract
INDONESIA:
Nasabah adalah target utama yang penting dalam perusahaan perbankan. Memiliki kepercayaan dari nasabah yang tinggi merupakan harapan yang sangat diinginkan bagi perusahaan karena dengan adanya kepercayaan nasabah tersebut. Kepercayaan yang ada pada pelanggan tidak tumbuh secara langsung namun dipengaruhi oleh kepuasan yang berujung pada kepercayaan. Maka dari itu, pelayanan prima adalah faktor penyebab kepuasan, apabila nasabah merasa puas dengan pelayanan maka akan timbul kepercayaan nasabah.
Pelayanan prima adalah sebuah kepedulian oleh perusahaan terhadap para pelanggan dengan berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Kepercayaan nasabah adalah produk yang dihasilkan diantara kedua pelaku yaitu antara nasabah dan perusahaan dalam suatu pertukaran dengan lebih memperdulikan biaya dan manfaat dari perilaku, kemudian nasabah berharap kepada perusahaan untuk bisa menjaga tanggung jawab yang diberikan, yang mengakibatkan nasabah bersedia untuk bergantung pada perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran antara variabel terikat yaitu kepercayaan nasabah dengan variabel bebas yaitu pelayanan prima di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 111 nasabah. Metode pengumpulan data menggunakan skala pelayanan prima dan kepercayaan nasabah, yang masing-masing terdiri dari 20 item. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana.
Berdasarkan analisa penelitian didapatkan hasil sebagai berikut, pada variabel variabel pelayanan prima sebesar 17,1% atau 19 sampel berpendapat bahwa pelayanan prima di perusahaan dalam kategori tinggi, sedangkan 58,6% atau 65 sampel mengatakan pelayanan prima dalam kategori sedang, dan 24,1% atau 27 sampel mengatakan dalam kategori rendah. Sedangkan pada variabel kepercayaan nasabah kategori yang paling banyak adalah sedang karena mendapatkan hasil 79,3% atau 88 nasabah. Kemudian sebesar 5,4% atau 6 nasabah dalam kategori rendah, dan 15,3% atau 17 nasabah dalam kategori tinggi.
Menurut hasil penelitian, kedua variabel diatas yaitu pelayanan prima dan kepercayaan nasabah menghasilkan bahwa terdapat peran positif (rxy 0.755; dengan sig < 0.05). artinya, Hubungan antara variabel pelayanan prima dan kepercayaan nasbah adalah positif signifikan dengan nilai p 0.000 dan nilai signifikannya Sig. (2-tailed) adalah dibawah atau lebih kecil dari 0.05. sumbangan efektif atau daya prediksi pelayanan prima terhadap kepercayaan nasabah ditunjukkan dengan koefisiensi determinan r2 = 0.569 yang berarti bahwa 56,9% kepercayaan nasabah ditentukan oleh pelayanan prima.
ENGLISH:
Customers are the main targets that are important in banking company. Having high trust of customers is highly desirable expectations for the company because of the presence of the customers’ trust. The customers’ belief does not grow directly or spontantly, but influenced by the satisfaction that leads to trust. Therefore, excellent services are the causes of satisfaction. If the customer is satisfied with the services, customer trust will arise.
Excellent service is the company concerne towards the customers, to provide the best possible service to meet the expectations and needs of customers. Customers’ trust is a product that is produced by two characters. They are between the customers and the company in an exchange with more considering to the costs and benefits of the behavior, then customers expect the company to be able to keep the responsibility given, which resulted in customers willing to rely on the company.
This study aims to determine the role of the dependent variable which is trust of customers with independent variable which is excellent service in PT. Syariah Mandiri Bank, the Branch of Malang. The numbers of respondents in this study were 111 customers. Method of data collection used is scale of excellent service and customers’ trust, which for each consist of 20 items. Analysis technique used is a simple linear regression analysis.
Based on the analysis of the study, the researcher obtained the following results, the excellent service variable of 17.1% or 19 samples found excellent service in the company in the high category, while 58.6% or 65 samples said the service excellence in the medium category, and 24.1% or 27 samples said in a low category. While the variable, customers’ trust, at most categories are medium for getting the 79.3% or 88 customers. Then about 5.4% or 6 customers are in the low category, and 15.3% or 17 customers are in the high category. According to the research, the two variables above as excellent service and customer confidence resulted that there is a positive role (rxy 0755; with sig <0.05). Meaning, relationships between variables, excellent service and customers’ trust are significantly positive with p 0.000 and significance value sig. (2-tailed) is below or smaller than 0.05. Effective contribution or predictive power excellent service to the customers’ trust shown by the determinant coefficient r2 = 0569 which means that 56.9% of customers’ trust is determined by excellent service.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dunia perbankan saat ini, semakin disadari bahwa pelayanan dan
kepercayaan pelanggan atau nasabah merupakan satu kesatuan yang sulit
dipisahkan dan merupakan sebuah aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis
untuk memenangkan persaingan. Persaingan dunia perbankan yang sangat ketat saat
ini tidak dapat dihindari lagi, namun agar suatu bank dapat diterima oleh
nasabah harus mampu membuat nasabah percaya dengan bank tersebut. Perilaku
nasabah terhadap bank sering berubah sehubungan dengan karakter yang dimiliki
oleh nasabah. Kualitas dan layanan pelanggan dapat juga memberikan menimbulkan
rintangan masuk yang lebih tinggi bagi pesaing (Wijaya, 2011; 24). Jadi,
sekarang ini banyak perusahaan yang menawarkan suatu Pelayanan Prima bagi para
pelanggannya. Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik yang diberikan
kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standard
dan prosedur pelayanan (Suwithi, 2008; 31). Hal tersebut juga diperkuat
penyataan dalam Tjiptono (2007; 103) bahwa karakteristik organisasi yang
memiliki iklim jasa kuat meliputi fokus kepemimpinan pada sasaran dan
perencanaan jasa/layanan; recognition dan rewards bagi service excellence;
setiap 2 service deliverers mendapatkan dukungan internal dari pihak lain terkait;
tersedia alat dan peralatan yang memadai untuk menunjang penciptaan kualitas
jasa; rekan kerja kompeten; dan terbentuknya keyakinan bahwa jasa yang
disampaikan berkualitas tinggi (Lytle, Hom & Mokwa, 1998) Memberikan
pelayanan prima sebagai usaha untuk mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan,
pihak produsen jasa dapat berpedoman pada variabel pelayanan prima (service
excellence) yeng dijelaskan oleh beberapa penulis. Menurut Barata (2004; 31)
pelayanan prima (service excellence) terdiri dari 6 unsur pokok, antara lain:
kemampuan (Ability), sikap (Attitude), penampilan (Appearance), perhatian
(Attention), tindakan (Action), dan tanggung jawab (Accounttability). Menurut
Zemke, el.all (1989) dalam Arief (2007;121), bahwa persepsi pelanggan mengenai
kualitas pelayanan adalah membandingkan harapan mereka atas suatu pelayanan
dengan kenyataan pengalaman yang mereka dapatkan atas pelayanan. Kepercayaan
adalah keinginan satu pihak untuk mendapatkan perlakuan dari pihak lainnya
dengan harapan bahwa pihak lainya akan melakukan tindakan penting untuk
memenuhi harapan tersebut, terlepas dari kemampuannya untuk memonitor atau
mengontrol pihak lain (Mayer, Davis dan Schoorman, 1995). Pendapat Zur, et al.
(2012) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen dinyatakan sebagai komponen
penting untuk menjaga hubungan yang berkelanjutan diantara semua pihak yang
terlibat dalam bisnis. Melalui kepercayaan yang terbangun diantara berbagai
pihak yang terlibat dalam bisnis 3 memungkinkan bisnis bisa terjalin dengan
lebih intensif mengingat masingmasing pihak memiliki kepercayaan untuk bisa
memenuhi tanggung jawabnya. Dunia perbankan menyadari betapa pentingnya
memperoleh dan mempertahankan kepercayaan nasabah bagi keberhasilan bisnis
bank. Perbankan berlomba-lomba menunjukkan sikap lebih menghargai nasabah dan
mengembangkan pelayanan yang unggul. Kepuasan nasabah semakin diyakini sebagai
kunci sukses pemasaran jasa bank. Oleh karena itu, upaya kalangan perbankan
untuk memperoleh kepercayaan nasabah diwarnai oleh fenomena persaingan yang
makin ketat dalam era kedaulatan konsumen ini (Wahjono, 2010; 178). Hal
tersebut diperkuat oleh pendapat Akbar dan Parvez (2009) bahwa diperlukan
sebuah kepercayaan untuk bisa membangun hubungan yang stabil dan hubungan yang
menyeluruh diantara berbagai pihak yang terlibat interaksi. Jadi kepercayaan
pelanggan mempunyai dampak positif bagi perusahaan karena dapat menciptakan
loyalitas pelanggan, sehingga mengakibatkan perusahaan mempunya citra yang baik
dimata masyarakat umum dan juga pelanggan perusahaan tersebut. Dari citra
perusahaan yang baik, perusahaan dapat menarik pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama. Untuk mewujudkan kepercayaan pelanggan secara
menyeluruh memang tidak mudah, apalagi yang dihadapi saat ini tidak sama dengan
pelanggan beberapa tahun lalu. Sukses yang besar yang diperoleh suatu
perusahaan ialah mendapatkan pelanggan, bukan penjualannya itu sendiri. Setiap
barang dapat saja dijual untuk satu kali kepada seorang pembeli, akan tetapi
sebuah perusahaan dikatakan sukses, kalau bisa meningkatkan jumlah pelanggannya
yang membeli berulang 4 kali (Pendit, 2004; 75-76). Perusahaan-perusahaan
terdorong untuk melakukan berbagai cara untuk dapat bertahan dalam persaingan
usaha yang semakin ketat, tidak terkecuali dalam perusahaan perbankan. Dari
definisi sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa bank
mempunyai 3 fungsi yaitu: (1) menghimpun dana masyarakat; (2) menyalurkan dana
kepada masyarakat; (3) memberikan jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang atau dikenal dengan jasa perbankan. Perusahaan perbankan menyediakan
produk-produk antara lain; deposito, Giro, Tabungan, kredit, dan berbagai
produk lain diantaranya: transfer uang, penerimaan pembayaran tagihan-tagihan,
seperti tagihan listrik, tagihan air, tagihan telepon sampai pembayaran iuran
sekolah. Dengan banyaknya perusahaan perbankan yang berlomba-lomba menawarkan
berbagai variasi jasa kepada para pelanggan atau nasabah, membuat masyarakat
sebagai pengguna jasa kini semakin selektif dalam memilih bank untuk menitipkan
dana yang dimiliki untuk menghindari resiko kehilangan dana akibat buruknya
kinerja suatu bank. Diberikannya kualitas pelayanan yang baik akan menumbuhkan
variabel kepercayaan yang menjadi faktor kunci bagi bank-bank untuk memenangkan
persaingan. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasar pada asaz
kepercayaan yang didukung keunggulan produk, serta pelayanan yang diberikan
(Parasuraman, Ziethaml, dan Berry, 2005). Pernyatan tersebut didukung oleh UURI
No. 10/1998 tentang Perbankan dalam pasal 29 dikatakan bahwa “Mengingat bank
terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar
kepercayaan, setiap bank perlu terus menjaga kesehatannya dan 5 memelihara
kepercayaan masyarakat padanya”. Oleh karena itu, diharapkan melalui kegiatan
pokok di bank dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk dapat
meningkatkan taraf hidup rakyat, tentu diperlukan modal kepercayaan masyarakat
dan kepercayaan ini akan diberikan hanya kepada bank yang menurut mereka dapat
memenuhi kebutuhannya dan memberikan pelayanan yang terbaik.
Bank Syariah Mandiri adalah
lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini berdiri pada 1973 dengan nama Bank
Susila Bakti (dimiliki YKP BDN dan Mahkota). Pada 1999, bank ini terpengaruhi
krismon. Saat itu pula, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank
Bumi Daya dan Bank Ekspor Impor Indonesia merger membentuk Bank Mandiri. Bank
ini diambil alih oleh Bank Mandiri i menjadi Bank Syariah. Pada 19 Mei 1999,
menjadi Bank Syariah Sakinah Mandiri, Pada 8 September 1999 menjadi Bank
Syariah Mandiri. Resmi menjadi Bank Syariah pada 1 November 1999. Pada tahun
2002 mendapat status Bank Devisa Sejarah Bank Syariah Mandiri Bank Syariah
Mandiri didirikan dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
dan pihak lain. Kedekatan nasabah akan diimbangi dengan keterbukaan dalam
layanan produk BSM sesuai syariah, modern, dan universal. Bank Syariah Mandiri
juga mendapatkan beberapa pnghargaan sebagai berikut : a) The Best Islamic Bank
in Indonesia, b) Penghargaan untuk The Best in Achieving Total Customer
Satisfaction, c) Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Award 8 kali
berturut-turut (Platinum), d) Penghargaan oleh Service Excellence Award atas
Best Customer Service, Best Teller, Best ATM, Best 6 Satpam, dan e) For
Excellent Performance in Delivering Positive Customer Experience Based on
Mystery Shopping Research ESEI . Kemudian jumlah nasabah di Bank Syariah
Mandiri juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan tersebut
terjadi secara signifikan, hal itu yang menjadikan Bank Mandiri Syariah terus
meningkatkan pelayanan. Namun di tahun 2013 terjadi penurunan Market Share DPK
BSM Terhadap DPK Perbankan Syariah. Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap
perbankan syariah menurun dari 32,14% di tahun2012 ke 30,76% tahun 2013. Pangsa
pasar dana pihak ketiga BSM menurun akibat penurunan pangsa tabungan dan
deposito BSM (http://www.syariahmandiri.co.id, diakses pada 2 Januari 2015).
Selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri (BSM) telah meraih beragam penghargaan
dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri. Penghargaan-penghargaan
tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada BSM. Diperolehnya berbagai
penghargaan seperti penghargaan service excellence, juga diiringi bertambahnya
jumlah nasabah tiap tahunnya (http://www.syariahmandiri.co.id, diakses pada 2
Januari 2015). Bahkan menurut data tahun 2013, jumlah pertumbuhan nasabah di
Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan yang lebih banyak dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Itu berarti, semakin meningkatnya kepercayaan nasabah
terhadap Bank Syariah Mandiri. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data
dari seluruh nasabah di PT Bank Syariah Mandiri Cabang Malang. Jadi, dengan
penelitian ini diharapkan nantinya akan diketahui seberapa besar kepercayaan
yang dirasakan oleh nasabah, 7 serta pelayanan prima yang sudah diterapkan oleh
perusahaan dan faktor mana yang masih membutuhkan perhatian dan pengelolaan
untuk lebih dimaksimalkan. Peneliti memilih subjek seluruh nasabah di Bank
Syariah Mandiri Cabang Malang. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian
sebelumnya, diantaranya penelitian yang berjudul Analisa Pengaruh Kepercayaan,
Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah yang
dilakukan pasa Bank Danamon di Surabaya. Dari penelitian ini diperoleh hasil
regresi linier berganda diketahui besar koefisien korelasi secara parsial (r)
0, 275 pada variabel kepercayaan (Yohana & Enwin, 2014). Jadi berdasarkan
data statistik tersebut, dapat dikatakan bahwa hubungan kepercayaan terhadap
minat menabung adalah positif, yang berarti apabila kepercayaan yang semakin
meningkat akan meningkatkan minat menabung. Kemudian dari penelitian yang
berjudul Penerapan Pelayanan Prima Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Cabang Surakarta Ditinjau Dari Kepuasan Nasabah. Dari hasil penelitian tersebut
penerapan pelayanan prima mampu menumbuhkan kepercayaan bagi nasabahnya. Dengan
data yang diperoleh menunjukkan bahwa, terdapat 14 responden (11,67%) dengan
tanggapan sangat puas, kemudian 58 responden (48,33%) merasa puas, 46 responden
(38,33%) baru merasa cukup puas, dan hanya terdapat 2 responden (1,67%) yang
merasa sangat tidak puas (Bernadeta, 2014). Dari hasil tersebut, maka masih
perlu adanya perbaikan agar dapat menuju kearah yang bermutu, sesuai yang
diharapkan oleh pihak perbankan atau pihak nasabah. Hal tersebut 8 akan
berdampak positif bagi kelangsungan hidup perusahaan atau bank, karena tanpa
adanya kepercayaan maka bank tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Apabila ditinjau dari penelitian terdahulu, kebanyakan peneliti meninjau dan
mengkaji aspek dimensi pelayanan prima (service excellence), tetapi belum ada
yang meninjau secara per aspek. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti
ingin meneliti pelayanan prima dilihat secara per aspek, sehingga dapat
diketahui aspek pelayanan prima mana yang paling dominan. Dan selain itu dalam
penelitian sebelumnya, belum terdapat penelitian yang berfokus pada peran
antara pelayanan prima (service excellence) dengan kepercayaan (trust) nasabah.
Dalam hal ini, peneliti ingin lebih mengetahui lebih mendalam seberapa besar
peran pelayanan prima dalam menumbuhkan kepercayaan nasabah dalam bank yang
ingin menjadi tempat penelitian. Pelayanan prima adalah kepedulain kepada
pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan
pemenuhan kebutuhan. Pelayanan prima juga ditunjukkan pada penyelesaian masalah
yang tepat dan cepat. Jika pelayanan prima terus ditingkatkan nasabah akan
betah menggunakan jasa perbankan di bank tersebut walaupun bunga yang
ditawarkan lebih tinggi dari bank lainnya. Dalam kegiatan operasionalnya PT
Bank Syariah Mandiri Cabang Malang, dituntut untuk meningkatkan kualiats
pelayanannya agar nasabah tidak merasa kecewa. Jika dilihat dari persaingan industri
perbankan khususnya di kota Malang, Bank Syariah Mandiri memiliki citra yang
baik, sehingga diharapkan 9 kedepannya BSM lebih dapat meningkatkan
pelayanannya dan menjaga kualitas pelayanan yang diberikan, agar tetap menjadi
bank yang terpercaya. Semakin banyak jumlah nasabah sering menyebabkan
penurunan dalam kualitas pelayanan. Untuk hal tersebut BSM Cabang Malang
dituntut untuk dapat mengoptimalkan perlayanan tanpa mengurangi rasa
kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut. Tanpa kepercayaan maka nasabah
tidak akan menyimpan dananya di bank, untuk itu harus mampu menjaga kepercayaan
dari masyarakat bahwa dana yang disimpan aman.
Menurut Ganesan dan Shankar dalam Farisa Jasfar (2009; 165)
menjelaskan bahwa kepercayaan adalah refleksi dari dua komponen, yaitu
Credibility dan Benevolence. Credibility didasarkan pada besarnya kepercayaan
kemitraan dengan organisasi lain dan membutuhkan keahlian untuk menghasilkan
efektifitas dan kehandalan pekerjaan. Benevolence, didasarkan pada besarnya
kepercayaan kemitraan yang memiliki tujuan dan motovasi yang menjadi kelebihan
untuk organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi dimana
komitmen tidak terbentuk. Kepercayaan terbentuk dari pengalaman masa lalu dan
interaksi sebelumnya. Kepercayaan terjadi ketika suatu kelompok percaya bahwa
tindakan kelompok lain akan memberikan hasil yang positif baginya. Dengan
demikian kepercayaan nasabah merupakan rasa aman dalam interaksinya terhadap
suatu yang diinginkan dan diharapkan sehingga akan memberikan hasil yang
positif dan menguntungkan bagi nasabah. Perusahaan jasa semakin menyadari bahwa
peranan konsumen sangat penting dalam menentukan masa depan perusahaan mereka
(Wijaya, 2011, 3). 10 Oleh karena itu sebuah industri perbankkan hendaknya
harus benar-benar mengetahui dan memahami mengenai perilaku para pelanggan,
tentang apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan. Disamping itu, pihak
perbankan harus mampu menganalisis beberapa dimensi dalam kaitannya dengan
pelayanan prima dan bagaimana penerapannya. Dari uraian yang telah dibahas
diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul mengenai “Peran Pelayanan
Prima (Service Excellence) Terhadap Kepercayaan (Turst) Nasabah Di PT Bank
Syariah Mandiri Cabang Malang”.
B.
Rumusan
Masalah
Dari uraian yang telah dijabarkan
pada latar belakang dan berdasarkan pengamatan serta pengalaman yang di alami,
maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan tentang 1. Apakah ada peran
positif pelayanan prima (service excellence) dengan kepercayaan (trust) nasabah
di PT Bank Syariah Mandiri Cabang Malang?
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan peneliti mengadakan penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui apakah ada peran positif pelayanan prima (service excellence) dengan
kepercayaan (trust) nasabah di PT Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis Penelitian
ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
psikologi Strata 1 di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
dilain hal penelitian ini juga digunakan sebagai wahana pengaplikasian terhadap
ilmu yang selama mengikuti pendidikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
2.
Bagi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Penelitian ini
digunakan sebagai standart pengukuran kemampuan mahasiswa dalam melakukan
penelitian dan penulisan skripsi guna meningkatkan kualitas dan sumber daya
para alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Bagi
Instansi atau Perusahaan Yang Bersangkutan Penelitian ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan tambahan informasi bagi perusahaan yang terkait dalam usaha
memberikan Pelayanan Prima (service excellence) terhadap Kepercayaan (trust)
nasabah. 4. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk
penelitian yang dilakukan dimasa yang akan datang terutama dalam bidang
Psikologi Industri dan Organisasi.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Peran pelayanan prima (service excellence) terhadap kepercayaan (trust) nasabah di PT Bank Syariah Mandiri Cabang Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
1 comment:
Kanye West shoes
harden shoes
westbrook shoes
michael kors outlet
nike air max
adidas gazelle
vapormax
nike air force 1
goyard bags
nike sneakers for women
Post a Comment