Abstract
INDONESIA:
Dukungan sosial yang diberikan orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam membantu perkembangan pola berfikir anak di sekolah. Dalam mendapatkan prestasi belajar juga di perlukan motivasi berprestasi, karena motivasi merupakan salah satu instrumen yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian ini sebanyak 474 siswa dengan sampel 78 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan metode skala psikologi, dan dokumentasi nilai raport. Data penelitian dianalisis dengan bantuan kompuer SPSS.
Hasil penelitian dukungan sosial orang tua pada kategori tinggi sebesar 80,77% , motivasi berprestasi 79,5% dan untuk prestasi belajar di kategorikan sesuai dengan kebijakan sekolah dengan prosentase 91,03%. Dukungan sosial orang tua tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar berdasarkan tingkat signifikansi pada taraf (0,641>0,05) dengan prosentase pengaruh 0,3 %. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar tidak signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa berdasarkan signifikansi berada pada taraf (0,124>0,05) dengan prosentase mempengaruhi 15%. Dukungan sosial orang tua dan motivasi berprestasi tidak mempunyai pengaruh, yang signifikan terhadap prestasi belajar pada taraf (0,515 <0,05). dengan prosentase mempengaruhi 18% sedangakan 82% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini. Faktor tersebut bisa dari faktor internal maupun faktor eksternal yang berasal dari masing-masing individu tersebut.
ENGLISH:
Social support given by parents is one important factor in helping the development of children in the school of thought patterns. In acquiring learning achievement is also in need of achievement motivation, because motivation is one instrument that can affect student achievement.
This research is a quantitative research techniques simple linear regression analysis. The population of this study were 474 students with a sample of 78 respondents. Data collection techniques using psychological scale, and documentation of the value of report cards. Data were analyzed with SPSS kompuer assistance.
Results of the study of social support parents in the high category at 80.77%, 79.5% and achievement motivation for learning achievement categorized in accordance with school policy with a percentage of 91.03%. Social support of parents do not have a significant impact on learning achievement based on the level of significance at the level (0.641> 0.05) with the percentage of influence 0.3%. The influence of achievement motivation on learning achievement is not significant to the students' learning achievement based on the level of significance was (0.124> 0.05) with the percentage affects 15%. Social support of parents and achievement motivation have no effect, significantly to the achievement of learning at the level (0.515 <0.05). with 18% while the percentage affects 82% influenced by other variables outside the variable in this study. These factors can be of internal factors and external factors that come from each individual.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
`Pada dasarnya pendidikan merupakan jendela kehidupan, dimana
pendidikan secara tidak disadari dapat merubah perkembangan jasmaniyah dan
rohaniyah ke arah kedewasaan. Jika pada tahun 2015 pendidikan semakin di
kembangkan dengan beberapa metode pengajaran dan penilaian dalam hasil akhir
belajar, tentunya indonesia dapat mengalami peningkatan ke peringkat yang lebih
baik. Namun saat ini mutu pendidikan di indonesia masih di peringkat yang
rendah dari pada negara Brunei Darussalam dan Malaysia (Iksan, 2013). Kondisi
pendidikan setiap tahunnya selalu meningkat seperti fasilitas dan sarana dalam
belajar yang setiap tahunnya anggaran di perbanyak demi memperbaiki kualitas
pendidikan pendidikan. Pencapaian pendidikan ini juga tidak lepas dari beberapa
aspek pendukung, salah satunya adalah dukungan dari keluarga yang dapat
mensukseskan dan melancarkan masa depan seorang anak. Karena di dalam keluarga
anak akan di asuh dan dibesarkan terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan
(Dalyono, 2005 : 130). Keluarga terutama orang tua berpengaruh dalam
mengembangkan masa pertumbuhan dan perkembangan. Apabila salah dukungan dari
orang tua tidak ada maka anak tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Karena dari pendidikan dapat dilihat seberapa besar kemampuan anak dalam 1 2
memahami pengetahuan dan mempelajari lingkungan.
Pada dasarnya permasalahan yang sering terjadi di dalam keluarga
adalah komunikasi antara anak dan orang tua, karena orang tua yang sibuk dengan
segala urusanyya, sedangkan anak di telantarkan begitu saja, sehingga dapat
mempengaruhi proses belajar terutama di sekolah (Drajat,1993 : 21). Menurut
House dan kahn (dalam Iksan, 2013 : 3) dukungan sosial orang tua adalah sebagai
tindakan yang bersifat membantu dalam melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan
instrumental dan penilaian positif pada individu dalam menghadapai
permasalahanya. Dengan demikian dukungan sosial orang tua sangat penting dan
berpengaruh bagi anak dalam mengembangkan segala aspek dan kemampuan yang
dimiliki anak, sehingga dalam mendukung peserta didik dalam mengembangkan
kognitif dan sosial-emosional. Jika peran dukungan sosial orang tua tidak
berjalan dengan maksimal dalam mendukung proses perkembangan dan pembelajaran,
tentunya anak tidak dapat berkembang dalam berperilaku, dalam proses
pemikiranya pun akan terhambat. Sehingga akibat dari dukungan sosial ini anak
akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sedangkan
tingkat pendidikan orang tua berpengaruh pada perkembangan rohaniah anak
terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya (Dalyono, 2005 : 130). Dalam
proses pendidikan dan pengajaran di setiap jenjang pendidikan tentunya siswa
menjadi subyek pertama dalam proses pendidikan. Ketika siswa memiliki IQ dan
semangat yang tinggi dalam belajar maka akan 3 memudahkan guru dalam memberikan
materi. Apalagi siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi, rajin di kelas
pastinya siswa tersebut dapat menjadi murid kesayangan guru di kelas. Apalagi
jika siswa tersebut dapat ringking di kelasnya, tentunya akan membanggakan guru
selaku yang mengajar di kelas, teman dekat dan orang tua yang telah memberi
semangat dan dukungan dalam belajar. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh
Safitri diperoleh Hasil penelitian analisis ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan nilai signifikansi atau p
(0,000 < 0,05) dan ada pengaruh dukungan keluarga terhadap prestasi belajar
mahasiswa dengan nilai signifikansi atau p (0,000 < 0,05). Hal ini di
sebabkan pada mahasiwa tingkat II Prodi D-III kebidanan STIKes Ubudiyah Banda
Aceh memiliki tingkat motivasi dan dukungan keluarga yang tinggi. Dari
penelitian di atas dapat dilihat bahwa dukungan sosial merupakan salah satu
faktor dalam mengembangkan kemampuan anak dalam belajar dan berprestasi. Selain
itu Usaha orang tua dalam menyukupi keperluan anak baik dari segi sarana dan
prasarana dalam menunjang belajar juga sangat penting, karena dari hal tersebut
anak dapat mengeksplorasikan bakat dan minat yang di miliki sehingga dapat
unggul dan berprestasi di sekolah.
Dari belajar di sekolah
inilah dapat terlihat hasil dan proses dalam belajar sehingga dapat terlihat
pada prestasi yang dicapai di sekolah (Muhibbinsyah, 2013 : 87). 4 Selain itu
menurut sardiman (2012 : 91) dalam kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah
peranan motivasi sangatlah penting, karena dari motivasi ini peserta didik
dapat belajar, dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, mengarahkan dan
memelihara dalam melakukan kegitan belajar. Dan salah satu faktor yang penting
dalam motivasi dan prestasi siswa adalah persepsi mereka tentang hubungan yang
positif pada guru dan orang tua (Santrock, 2009 : 202). Motivasi menurut
Fredrick dan Meyer adalah sesuatu yang menghidupkan (enegrize), mengarahkan dan
mempertahankan perilaku. Sehingga motivasi ini membuat siswa agar bergerak,
menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus
bergerak (Ormrod, 2009: 58). Motivasi berprestasi menurut MCClelland adalah
kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat
di dalam diri siswa yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna
mencapai suatu tujuan yang diinginkan (Djaali, 2012 : 103). David McClenlland
(1961) mengemukakan bahwa negara-negara yang perekonomianya maju, masyarakatnya
pada umumnya memiliki dorongan berprestasi yang tinggi. Artinya sumber daya
yang ada dan dimiliki dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat (Gunarsa Singgih, 2004: 140). Begitu pula dengan indonesia,
seharusnya memiliki motivasi berprestasi untuk bersaing dalam memajukan
pendidikan dan perekonomian bangsa. Sementara itu pada kenyataanya seperti ini,
5 semangat untuk belajar dan berprestasi di sekolah semakin menurun. Ada
beberapa faktor yang membuat siswa mengalami penurunan dalam belajar di sekolah
salah satunya karena motivasi berprestasi dan prestasi belajar di sekolah yang
rendah. Selain itu bisa di sebabkan dari kurangnya dukungan sosial keluarga
terutama orang tua, kurangnya kepercayaan pada diri sendiri, bahkan fasilitas
yang ada disekolah pun juga dapat menjadi salah satu faktor siswa mengalami
kemalasan dalam belajar. Jika beberapa faktor diatas tidak dapat di imbangi
dengan baik maka akan menimbulkan lemahnya dalam prestasi belajar siswa. Selain
itu kualitas belajar pun harus bertambah sesuai dengan kebutuhan, minat dan
kemampuan secara ekonomi (Muhibbin, 2013 : 94). Selanjutnya dalam persepektif
keagamaan, terutama agama Islam. Belajar merupakan kewajiban bagi umat muslim
dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya
meningkat. Dan hal ini didukung dalam surat Al-Mujadallah ayat 11: ِ َ ْف َسح ْ َس ُحوا ي َاف َم َج ِال ِس ف ْ ِي ال َ َّس ُحوا
ف َ ُكْم تَف ِ َ يل ل َا ق ِذ ُوا إ آمن َِّذ َ ين َ ُّ َها ال ُ َي َا أ َّ اہلل
ي َا ِذ ُ َ ُكْم َوإ ِ ل َّ اہلل َع َ ْرف َ ْان ُش ُزوا ي ِ َ يل ِذ َ ين ْان ُش
ُزوا ف َّ ق َ ال ْم ْ ِعل ُوا ال ُوت َِّذ َ ين أ ُوا ِمْن ُكْم َوال آمن َ ِ َما
ُ ب ِ ٌير َر َج ٍ ات َو َّ اہلل َ َون َخب ُ د تَ ْعَمل Yang artinya: Hai
orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan (Mufida, 2012:33). 6 Dari ayat diatas jelas bahwa allah akan
meninggikan derajat umatnya yang sedang menempuh pendidikan. Baik dalam
belajar, motivasi, sikap, dan segala perilaku yang baik dan positif, Allah SWT
akan selalu meberikan kecukupan dan pahala yang melimpah bagi yang
menjalankannya. Penelitian di lakukan oleh Walen, R . H dari San Diego State
University dan Lachman,E.M Brandeis University (2002:24) menyatakan bahwa
dukungan dari pasangan, keluarga terutama orang tua, dan teman sebaya merupakan
kunci utama dalam kesuksesan laki-laki dan perempuan. Karena dukungan dari
pasangan, orang tua, dan teman dapat menjauhkan dari setres, dan depresi.
Selain itu kepuasan hidup (well-being) dapat terpenuhi dengan maksimal,
sehingga dari penelitian tersebut dapat dismpulkan bahwa kesehatan psikologis
dan kepuasan di dukung dengan dukungan sosial. Dan beberapa teori yang ada,
dukungan sosial orang tua atau keluarg, pasangan, dan teman merupakan kunci
kesuksesan seorang anak laki-laki maupun perempuan, karena anak dapat
mengungkapkan segala masalah yang sedang dialaminya, dan dapat meningkatkan
kepekaan terhadap masalah-masalah yang telah menimpanya. Penelitian lainnya
dari Munich, Thompson Rivers University (2014:1) dengan judul dukungan sosial
terhadap pembelajaran online, memiliki hubungan yang sangat positif. Di dalam
penelitian ini yang digunakan indikatornya dari dukungan sosial adalah dukungan
emosional, dukungan instrumental, dukungan informasional, dan dukungan
penilian. Sedangkan pembelajaran melalui online ini dengan metode
mengeksploitasi atau 7 mengungkapkan segala kemampuan yang telah dimiliki, dan
anak cenderung menurut sesuai intruksi yang diberikan dan sesuai dengan
pelajaran yang dikehendaki. Namun akhir-akhir ini pendidikan dan dukungan yang
diberikan oleh orang tua disalah pergunakan oleh anak-anak. Ketika orang tua
memenuhi kebutuhan untuk sekolah seperti uang saku, atribut sekolah, buku LKS
maupun buku-buku tambahan lainnya yang dapat menambah materi dalam mata
pelajaran dan pengetahuan.
Malah salah pergunakan oleh anak-anak, salah satunya adalah ketika
disaat membayar SPP atau iuran satu bulan sekali dalam menunjang model
pembelajaran di kelas. Seharusnya uang itu untuk dibayarkan kesekolah, tertanya
dengan si anak uang tersebut digunakan untuk membeli sesuatu yang diinginkan
dan sisa uang itu digunakan untuk bermain Playstasion dan membeli rokok. Hal
ini di buktikan dari wawancara di sekolah : Guru Bk “ siswa-siwi di SMA ini ada
saja ulahnya, setiap hari selalu ada orang tua yang ke sekolah, yang tanya
anaknya hari ini sekolah atau tidak. Biasanya orang tua datang ke sekolah ya
gara-gara anaknya sering membolos di saat jam pelajaran, bahkan saya (guru BK)
pernah melihat siswaku belok arah ke warnet atau playstaion”. Bahkan ada orang
tua yang cerita kalau anaknya minta uang buat bayar spp, namun setelah beberapa
bulan kemudian ada panggailan dari sekolah kalau anaknya selama ini tidak bayar
spp”. (tanggal 24 april 2015, pukul 11.15). Selain dari permasalahan diatas ada
beberapa peserta didik terutama siswa putra yang sering membolos di saat jam
pelajaran berlangsung. Mereka menghabiskan waktu di kantin sekolah dan ke kamar
mandi entah apa yang mereka lakukan di kamar mandi. Apalagi di saat guru belum
8 masuk kelas, mereka masih bersantai-santai di depan kelas, di kantin, di
lapangan basket, ataupun bermain remi atau kartu dan ada pula yang menonton
film dengan teman dekatnya. Siswa kelas XI (R) “ Dek napa sering membolos, alah
mbak males sekolah aku, apa lagi kalau gurunya membosankan, tak tinggal ke
kamar mandi cangkrukan, kalau gak gitu ya tak tinggal ke kelas yang kosong
terus ngobrol sama teman-teman. Padahal pamitku kadangkadang ke UKS auapun ke
giatan ekstra (ujar salah satu siswa kelas XI) ( pada tanggal 25 april, pukul
11.45). Hal ini juga di dukung dalam observasi pada tanggal 26 april 2015,” di
saat guru memasuki kelas dan memulai mata pelajaran ada beberapa siswa yang
tidak fokus dengan pelajaran. Ada yang bermainan hanpone, mengobrol dengan cara
berbisik-bisik. Dan ada pula yang izin ke toilet mapun ke UKS dan ternyata
tidak kembali lagi kekelas. Disisi lain ketika ada info perlombaan sepertinya
para peserta didik tidak memiliki motivasi untuk mengikuti perlombaan seperti
lomba LKTI, lomba yang berifen kabupaten ataupun provinsi seperti olahraga,
karate, teater, seni tari, gus jeng, dan lain sebagainya. Mungkin ada beberapa
yang minat, namun yang berminat hanya sedikit sekali. Kegiatan tahunan seperti
baris bakung ludoyo dan penerimaan tamu ambalan yang merupakan acara tahunan
tidak di ikuti oleh siswa kelas X. Apalagi saingan dalam prestasi di kelas,
yang memiliki peringkat atau nilai yang paling tinggi adalah ya siswa yang
itu-itu saja. Bagaimana peran peserta didik yang lainya. Seolah-olah yang
pintar dan beruntung hanya satu, dua dan tiga orang saja di setiap kelas karena
tidak ada persaingan antara satu dengan yang lain.
Bagaimana dengan peran orang tua dalam mendukung proses belajar,
berdasarkan observasi yang telah di lakukan di sekolah (28 april 2015 pukul
11.00) ada beberapa peserta didik dari keluarga yang mampu secara finensial
(ekonomi) namun peserta didik ini tidak begitu memiliki motivasi berprestasi di
sekolah karena ada beberapa penyebab yang tidak bisa di jelaskan dikarenakan
seringnya tidak masuk kelas ataupun tidak masuk sekolah. 9 Beberapa subyek yang
telah di amati, siswa yang keseharinya di sekolah sering membolos atau tidak
masuk sekolah adalah siswa yang kurang kasih sayang dari orang tuanya, sehingga
menyebabkan membolos di saat jam pelajaran berlangsung. Dan hal ini juga di
dukung dari wawancara : Ada beberapa siswa yang ditinggal orang tuanya pergi
keluar Negeri menjadi TKI, di tinggal kerja orang tua dinas di luar kabupaten,
maupun dinas di luar jawa. Sehingga mereka jarang berkomunikasi secara
langsung, namun ada beberapa siswa yang satu minggu sekali di televon orang
tuanya. Dan peneliti mengangkat sample dari beberapa siswa yang sering membolos
disaat jam pelajaran. Siswa ini merasa bahwa dirumah maupun disekolah sama
saja, karena mereka merasa tidak ada perhatian dari orang tua ataupun guru.
Tapi ada yang mengaku bahwa lebih suka sekolah dari pada dirumah, karena di
sekolah ada teman yang banyak dan dapat uang saku untuk membeli jajan. Ketika ada
siswa yang sudah benar-benar sering membolos sekolah, maka BK memanggil orang
tua siswa untuk di ajak bermusyawarah untuk menyelesaikan permasalahan dari
siswa yang bermasalah. Dan dalam bebarapa bulan kemudian orang tua yang sering
dipanggil oleh BK maupun badan penertiban siswa, tak segansegan ada beberapa
orang tua dari salah satu murid, yang setiap bulannya ke sekolah untuk
mengontrol anaknya, apakah sekolah atau membolos lagi ataupun komunikasi dengan
guru BK maupun guru wali kelas (10 Mei 2015 pukul 10.00 (jam istirahat)).
Dalam permasalahan diatas berdasarkan observasi dan wawancara,
penelitian lebih cenderung meneliti pengaruh antara dukungan sosial orang tua
dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar. Untuk mendapatkan prestasi
yang baik, tentunya memerlukan dukungan sosial orang tua, dan motivasi
berprestasi karena dari kedua variabel ini menurut peneliti perlu di analisa
secara kuantitatif supaya jelas variabel mana yang dapat 10 berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Individu tersebut tentunya perlu motivasi yang
tinggi dan dukungan sosial orang tua yang juga tinggi. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini dianggap bahwa siswa-siwi di SMA Negeri 1 Kademangan
ini memiliki dukungan sosial dari orang tua yang tinggi, karena rata-rata
siswa-siswi ini kebutuhannya selalu di beri, baik kebutuhan dalam belajar,
kebutuhan di rumah juga di cukupi. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Kademangan, dimana sekolahan tersebut merupakan sekolahan pilihan
menurut peneliti yang pantas untuk di teleti, dari pada sekolahan-sekolahan
lain yang ada di sekitar SMA Negeri 1 Kademangan ini. Dalam penelitian ini
subyek penelitian yaitu kelas X dan kelas XI di karenakan pada masa ini
merupakan masa yang sangat rentan dalam perkembangan sosial, emosional dan masa
perkembangan mencapaian kematangan fisik. Masa remaja biasanya mengalami
perasaan tidak aman, tidak tenang, dan khawatir kesepian (Ali & Asroni,
2006). Dalam penelitian ini populasi 474, dengan jumlah sampel 78 siswa kelas X
dan kelas XI. Jumlah siswa kelas X sebanyak 38 dengan jumlah laki-laki 17,
perempuan 23, sedangkan pada kelas XI sebanyak 40 dengan laki-laki 22,
perempuan 18. Dilihat dari segi geografis SMA Negeri 1 Kademangan merupakan
sekolah yang berada ditengah-tengah Kabupaten Blitar. Tepatnya SMA Negeri 1
Kademangan ini berada di wilayah kecamatan Kademangan, dijalan kresna No 29
kecamatan kademangan kabupaten Blitar. Selain itu SMA ini memiliki
ekstrakulikuler yang dapat mengembangkan minat dan 11 bakat siswa. SMA Negeri 1
kademangan ini juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai baik ruang
kelas, laboratorium dan ruangan lainya. Sekolahan ini berada di wiliyah
kompleks lembaga pendidikan salah satunya bersebelahan langsung dengan sekolah
dasar (SD) 1 kademangan, MTS darusalam, SD 3 kademangan, dan Unit pendidikan
tingkat daerah (UPTD). SMA Negeri 1 Kademangan ini senantiasa memperhatikan
lingkungan keluarga, dan dukungan sosial dalam rangka mempertimbangkan
penerimaan peserta didik dan melaksanakan proses pembelajaran. Kondisi keluarga
yang kurang baik akan berdampak kurang baik terhadap motivasi berprestasi dan
prestasi belajar di sekolah. Karena ketika peserta didik melakukan pelanggaran
yang di analisis terutama adalah dari keluarga, baik dari orang tua ataupun nenek
dan kakek yang tinggal serumah denganya hal ini di lakukan supaya memudahkan
memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada peserta didik dan untuk menjalin
komunikasi antara sekolah dan orang tua. Motivasi berprestasi siswa juga di
pengaruhi oleh dukungan keluarga. Rata-rata lingkungan keluarga siswa di SMA
Negeri 1 Kademangan ini adalah dari lingkungan yang beragama dan dilihat dari
segi perekonomian rata-rata orang tua siswa bekerja menjadi buruh atau kuli,
baik buruh rumah tangga di sekitar kabupaten blitar, buruh di pabrik, buruh di
toko, buruh tani, buruh dinegeri tetangga atau sering disebut TKI ( Tenaga
kerja indonesia) atau TKW (Tenaga kerja wanita), wiraswasta dan PNS ( pegawai
negeri sipil). Data pekerjaan tersebut ada di waka kemahasiswaan, Tu dan guru
BK (29 April 2015, pukul 12.25) 12 Maka dari itu dalam meningkatkan hasil
belajar diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua
siswa. Dalam hal pengawasan terhadap peserta didik di sekolah merupakan tugas
bagi seorang guru atau tenaga pendidik. Sedangkan pengawasan di rumah yaitu
harus dilakukan oleh orang tua dan didukung oleh lingkungan keluarga tersebut.
Namun kenyataan yang ada sekarang ini adalah orang tua cenderung menyerahkan
proses pembelajaran siswa sepenuhnya kepada sekolah, orang tua lebih sibuk
bekerja sehingga melupakan proses perkembangan anak yang diakibatkan oleh orang
tua yang acuh terhadap kegiatan anak. Padahal secara jelas sekolah adalah
pendidikan formal dan pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan didalam
keluarga. Karena keluarga ini berperan sebagai pengembangan dan memiliki fungsi
diantaranya fungsi biologis, fungsi edukatif, fungsi religius, fungsi
protektif, fungsi sosialisasi, fungsi rekreatif dan memiliki fungsi ekonomis
(Mufidah, 2012: 43). Jika orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya maka akan
menimbulkan pemikiran negatif dari anak, karena anak merasakan kurangnya
perhatian dari orang tua.
Maka dari itu hubungan
antara dukungan sosial orang tua dan motivasi beprestasi terhadap prestasi
belajar sangatlah penting untuk di teliti. Maka dari hal diatas diperlukanya
penelitian tentang hubungan antara dukungan sosial orang tua dan motivasi
berprestasi terhadap prestasi belajar siswa di SMA 1 kademangan kabupaten
Blitar, sehingga dari penelitian ini diharapkan terdapah hasil yang sesuai
dengan harapan peneliti dan sekolah maupun orang tua siswa.
B.
Rumusan
Masalah
Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara dukungan
sosial orang tua dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa di
SMA 1 kademangan kabupaten Blitar. 1. Bagaimana tingkat dukungan sosial orang
tua di SMA Negeri 1 Kademangan ? 2. Bagaimana tingkat motivasi berprestasi
siswa di SMA Negeri 1 Kademangan ? 3. Adakah pengaruh dukungan sosial orang tua
terhadap prestasi belajar pada siswa SMA Negeri 1 kademangan ? 4. Adakah
pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar pada siswa di SMA
Negeri 1 Kademangan ? 5. Bagaimana pengaruh dukungan sosial orang tua dan
motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kademangan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui
bagaimana tingkat dukungan sosial orang tua di SMA Negeri 1 Kademangan. 2.
Untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi berprestasi siswa di SMA Negeri 1
Kademangan. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh dukungan sosial orang tua
terhadap prestasi belajar pada siswa SMA Negeri 1 kademangan. 4. Untuk
mengetahui adakah pengaruh motivasi berprestasi terhadap 14 prestasi belajar
pada siswa di SMA Negeri 1 Kademangan. 5. Untuk mengetahui pengaruh dukungan
sosial orang tua dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa SMA
Negeri 1 Kademangan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan
memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis :
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk memperluas
dunia ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu psikologi. Khususnya dalam psikologi
pendidikan, psikologi sekolah, dan psikologi sosial. Selain itu dapat
memperluas dalam metode penelitian kuantitatif. 2. Manfaat Praktis : Diharapkan
hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk melihat bagaimana lingkungan
keluarga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam belajar disekolah.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Pengaruh antara dukungan sosial orang tua dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas X dan kelas XI di SMA Negeri 1 Kademangan" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
1 comment:
شركة كيان لنقل العفش
مدونة نقل العفش
شركة نقل عفش بالرياض
شركة نقل عفش بمكة
شركة نقل عفش بجدة
شركة نقل عفش بالمدينة المنورة
شركة نقل عفش بالدمام
شركة نقل عفش بالطائف
Post a Comment