Abstract
INDONESIA:
Sampai saat ini pendidikan Islam di madrasah sering dipandang sebagai pendidikan “kelas dua”. Pengelola madrasah dituntut lebih peduli dalam meningkatkan profesionalitas, mutu madrasah dan mutu pendidikan secara terus menerus, agar madrasah memberikan andil dalam peran pendidikan Islam di abad 21. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan komplek, baik yang menyangkut perencanaan, pendanaan maupun efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan sistem sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan tidak lepas dari upaya Kepala Madrasah sebagai pemimpin madrasah tersebut. Kepala Madrasah dalam mengelola lembaganya telah banyak memberi kontribusi yang positif bagi perkembangan dan kemajuan madrasah di kemudian hari.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat peneliti yaitu Bagaimana proses Kepala Madrasah mengidentifikasi masalah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah, Prasyarat apa yang dibutuhkan oleh MTs Al-Hidayah dalam meningkatkan mutu pendidikan, Bagaimana Kepala Madrasah merencanakan peningkatan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah, Bagaimana implementasi peningkatan mutu pendidikan di MTs Al-Hidayah dan Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari Uapaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya studi kasus di MTs Al-Hidayah. Dengan tujuan dapat memberikan diskripsi yang padat serta mengenal subyek secara pribadi dan lebih dekat. Karena dengan adanya pelibatan langsung dengan subyek di lingkungan subyek. Pelibatanini akan dapat mengeskplorasi situasi, kondisi peristiwa secara langsung.
Data yang dihimpun peneliti adalah melalui tiga metode yaitu (1) Metode Wawancara (depth interveuw). (2) Metode Observasi, dan (3) Metode Dokumentasi. Agar hasil penelitian tersusun sistematis maka langkah-langkah peneliti dalam menganalisa data adalah pengumpulan data, reduksi data merupakan proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan menyerdehanakan data sejak awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan, sedangkan penyajian data dilakukan dengan cara menganalisis data hasil reduksi dalam bentuk naratif yang memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan dan penarikan kesimpulan.
Dengan rancangan penelitian seperti yang dijelaskan di atas, peneliti memperoleh hasil bahwa proses Kepala Madrasah dalam mengidentifikasi masalah pada MTs Al Hidayah Donowarih tertuju pada 9 unsur program Madrasah Education Developing Projetc (MEDP) yaitu (1) Kurikulum dan pembelajaran, (2) Administrasi dan manajemen, (3) Organisasi kelembagaanm (4) Sarana dan prasarana, (5) Ketenagaan, (6) Pembiayaan dan pendanaan, (7) Peserta didik, (8) Peran serta masyarakat dan (9) Lingkungan dan budaya sekolah. Sedangkan Prasyarat dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu Membuat Program Perencanaan Pengembangan Madrasah MEDP-MDP, Memiliki sembilan (9) komponen serta angket Evaluasi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah, Memiliki dokumen kurikulum standart nasional secara lengkap, Menggunakan kurikulum nasional dalam pembelajaran, Memiliki perencanaan program pembelajaran tahunan dan semesteran, Melaksanakan praktik untuk mata pelajaran Pendidikan Agama seperti : praktik Bimbingan Baca Qur’an (BBQ), Wudlu, Sholat wajib yang benar, Sholat sunnah yang benar dan praktik Sholat jenazah, Madrasah memiliki visi misi yang jelas dalam peningkatan mutu PMB dan Madrasah juga memiliki rencana pengembangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang/tahunan. Upaya Kepala Sekolah dalam mengimplementasi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu (1) Mutu masukan dimana perlunya pembenahan mutu SDM diantaranya administrasi siswa, pegawai, guru, staf tata usaha melalui pelatihan dan penataran. (2) Mutu Proses dimana proses pembelajaran yang dilakukan guru apakah sudah memenuhi proses 6 M, yaitu: mendidik, mengajar membimbing, melatih, mengarahkan, dan menggerakkan. Dan (3) Mutu Hasil, mengingat siswa Madrasah Tsanawiyah Al- Hidayah pada umumnya meneruskan ke Aliyah atau setara maka diperlukan NUN tinggi yang tinggi untuk bersaing mendapatkan SMU/ MA yang terakreditasi. Dan dampak yang ditimbulkan dari Upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan Mutu Pendidikan pada MTs Al-Hidayah Donowarih Kec. Karang Ploso Kab. Malang terdiri dari segi positif terdiri (1) Adanya kebersamaan dalam pengelolaan kurikulum dan proses belajar mengajar, (2) Adanya semangat juang guru dan pegawai, (3) Sarana dan Prasarana lebih meningkat, (4) Peran serta masyarakat yang positif. Sedangkan dari segi negatif dimana Kemampuan dan jiwa psikologi siswa berbeda-beda.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Posisi Kepala Madrasah sebagai pemimpin pendidikan di tingkat operasional
memiliki peran sentral dalam membawa keberhasilan lembaga pendidikan. Kepala
Madrasah berperan memandu, membimbing, memberi, membangun dan meningkatkan mutu
pendidikan. Di samping itu, Kepala Madrasah juga berperan dalam mengendalikan
organisasi dan menjalin komunikasi yang baik, memberi supervisi atau pengawasan
yang efisien, dengan ketentuan waktu yang terencana. Kepala Madrasah juga
memiliki kedudukan di masyarakat, adapun kedudukan Kepala Madrasah dalam
masyarakat adalah sebagai pembimbing dan pendorong dalam meningkatkan
pendidikan di masyarakat. Dalam kaitannya dengan peran di masyarakat Kepala
Madrasah juga harus mengenal badan dan lembaga di masyarakat yang dapat
menunjang pendidikan serta mengenal perubahan sosial, ekonomi dan politik masyarakat.
Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala Madrasah bertanggung jawab dalam
pertumbuhan guru secara kontinyu. Melalui praktek yang demokrasi Kepala
Madrasah harus mampu membantu guru berkaitan dengan kebutuhan masyarakat
sehingga tujuan pendidikan bisa dicapai. Pendidikan merupakan kunci kemajuan,
semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu
masyarakat/bangsa, maka akan 2 diikuti dengan semakin banyaknya kualitas
masyarakat/bangsa tersebut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengembalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Mutu
pendidikan yang rendah terletak pada unsur-unsur dari sistem pendidikan
sendiri, yakni pada faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal
terdiri dari sumber daya ketenagaan sarana dan fasilitas, manajemen sekolah
serta pembiayaan pendidikan dan kepemimpinan. Disamping itu, faktor eksternal
berupa partisipasi politik rendah, ekonomi tak berpihak terhadap pendidikan,
sosial budaya, rendahnya pemanfaatan sains dan teknologi juga mempengaruhi mutu
pendidikan.2 Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dan sekaligus merupakan
sumber daya yang sangat penting khususnya bagi Negara yang sedang berkembang.
Uraian di atas maka sebagai salah satu jalan keluar yang paling baik untuk
mengatasi hal tersebut adalah melalui jalur pendidikan karena pendidikan
merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Pendidikan akan membantu membentuk kepribadian di masa yang akan datang dan
sekaligus juga mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional. 1 Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas (Bandung, Citra Umbara, 2006) Hlm 72 2 Syarifuddin, Manajemen Mutu
terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi dan Aplikasi : (Jakarta, Grasindo.
2002) Hlm 7 3 Sebagaimana dikemukakan dalam pembukaan UUD 1945, dan juga yang
terdapat dalam UUSPN 2003 Bab II pasal 2 dan 3 yang berbunyi sebagai berikut :
1. Pasal 2 : Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pasal 3 : Pendidikan Nasional berbunyi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik akan menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan serta bertanggung
jawab. 3 Madrasah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat
kompleks, karena madrasah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai
dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan
sifat unik, menunjukkan bahwa madrasah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri
tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain. Ciri-ciri yang
menempatkan madrasah yang memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses
belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia.4
Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, maka madrasah sebagai organisasi
memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Keberhasilan madrasah adalah
keberhasilan Kepala Madrasah. Kepala Madrasah yang berhasil apabila mereka
memahami keberadaan madrasah sebagai organisasi yang komplek dan unik, serta
mampu melaksanakan peranan Kepala 3 Undang-undang : Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Delpin, Bandung, 2003) Hlm 8-9 4 Wahjosumijo. Kepemimpinan Kepala
Sekolah : Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. (Jakarta, Raja Grafindo
Persada. 2002) Hlm 81 4 Madrasah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab
untuk memimpin madrasah. Sampai saat ini pendidikan Islam di madrasah sering
dipandang sebagai pendidikan “kelas dua”. Pengelola madrasah dituntut lebih
peduli dalam meningkatkan profesionalitas, mutu madrasah dan mutu pendidikan
secara terus menerus, agar madrasah memberikan andil dalam peran pendidikan
Islam di abad 21. Hal ini dapat dilakukan kalau tenaga kependidikan di madrasah
memiliki visi secara terpadu tentang mutu dan tujuan madrasah.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas ringan, karena tidak
hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan
yang sangat rumit dan komplek, baik yang menyangkut perencanaan, pendanaan
maupun efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan sistem sekolah. Peningkatan
kualitas pendidikan juga menuntut mutu pendidikan yang lebih baik.5 Salah satu
cara untuk meningkatkan mutu pendidikan dan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Nasional tingkat madrasah adalah dengan cara membenahi sistem pengelolaan
madrasah, administrasi madrasah, kedisiplinan, peningkatan kemampuan guru dalam
mengajar, kerjasama antara sekolah dan masyarakat. Mutu pendidikan senantiasa
perlu di tingkatkan agar selalu dapat mengikuti perkembangan dunia ilmu
pengetahuan atau bahkan dapat mewarnai dinamika masyarakat untuk mewujudkan
cita-cita idealisme 5 Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung. Remaja
Rosdakarya. 2004) Hlm 21 5 tersebut maka pembangunan Indonesia secara formal
telah menggariskan beberapa kebijaksanaan pembangunan dalam sektor pendidikan
sebagaimana telah dijelaskan dalam GBHN yang salah satu tujuannya adalah untuk
memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi
perkembangan. Salah satu bukti perhatian pemerintah dalam mewujudkan pembinaan
terhadap madrasah-madrasah yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan bersama
tiga Menteri yang dikenal dengan sebutan SKB3M. adapun yang dimaksud dengan
SKB3M yaitu keputusan bersama antara Menteri agama, Menteri Dalam Negeri,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan SK No.6 Tahun 1975 tertanggal 24 Maret
1975 tentang peningkatan mutu pendidikan. Pada SKB3M dibentuk peraturan bahwa
yang dimaksud dengan madrasah adalah lembaga pendidikan yang dijadikan mata
pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran yang diberikan sekurang-kurangnya
30 % di samping juga pelajaran umum.6 Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah merupakan
suatu lembaga pendidikan swasta di bawah naungan Yayasan Al Ma’arif terletak di
desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Madrasah Tsanawiyah
tersebut, mempunyai tempat yang strategis, jauh dari keramaian kota, berada di
lingkungan pesantren, Kyai Isma’il sebagai tokoh agama di lingkungan masyarakat
tersebut, beliau yang mempunyai tempat serta sebagai pendukung atas berdirinya
Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah tersebut dan 6 H.A. Timur Djainil, Peningkatan
Mutu Pendidikan Agama, (Jakarta, Dermaga 1983) Hlm 72. 6 lingkungannya cukup
mendukung. Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah tepatnya berada di Jalan Raya Batu
Utara, sebelah utara Masjid Jami’ Karangan, 2 km dari Kecamatan Karangploso ke
arah barat, dan ±15 km ke arah barat laut dari kota Malang. Berkat dorongan
masyarakat yang penuh semangat perjuangan terhadap agama, maka pada tahun 1983
didirikan Madrasah Tsanawiyah AlHidayah. termasuk sangat signifikan dalam waktu
25 tahun setelah didirikan. Sekolah ini telah berani menunjukkan kebesaran
dirinya melalui ekstrakurikuler sebagai sarana pengembangan diri siswa. Ada 12
kegiatan ekstra tersebut yakni OSIS, pramuka, baca tulis Al-Qur’an atau BBQ,
PMR, Club Komputer, Club Bahasa Arab, Club Bahasa Inggris, drumband, PASKIBRA,
Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Olah Raga Prestasi dan Bina Vokal atau Musik.
Adapun 2 diantaranya menjadi unggulan yaitu drumband dan musik. Kini dalam
perkembangannya MTs Al-Hidayah juga sering mendapatkan berbagai kejuaraan dan
terus melakukan berbagai perbaikan baik sarana prasarana maupun kualitas
pendidikannya. Adapun visi MTs Al-Hidayah Karang Ploso Malang sebagai lembaga
yang BERPRESTASI DALAM IPTEK UNGGUL DALAM IMTAQ. Sedangkan misinya adalah melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif sehingga siswa berkembang
secara optimal, memahami nilainilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak sesuai dengan potensi yang dimiliki, menumbuhkan semangat belajar
seluruh siswa yang berorientasi pada hasil, menekankan pemahaman, penghayatan
secara 7 komprehensif dalam berfikir dan bertindak sebagai dampak dari
pengalaman, dan penghayatan pengetahuan serta ketrampilan, membantu guru dalam
meningkatkan pengembangan kurikulum berorientasi pada proses pembelajaran yang
dinamis, dan kondusif bagi pembentukan serta pencapaian kompetensi siswa,
menumbuhkan ketaatan siswa terhadap ajaran agama yang dianut sebagai kunci
dalam peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta moral budi pekerti yang luhur,
membekali siswa dengan ketrampilan hidup yang mengarah pada penguasaan tenik
budidaya tanaman hias ruang sekaligus teknik pemasarannya dan menumbuhkan
semangat kekeluargaan pada warga sekolah serta pendekatan menyeluruh dan
kemitraan terhadap seluruh komponen sosial masyarakat.
Sedangkan tujuan MTs Al-Hidayah Karang Ploso Malang adalah
mewujudkan silabus dan perangkat pembelajaran untuk tiap mata pelajaran,
mewujudkan metode dan strategi pembelajaran untuk tiap mata pelajaran,
mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, mewujudkan peningkatan
kegiatan ketrampilan /life skill, mewujudkan tercapainya standart nilai ujian
akhir nasional, mewujudkan siswa memiliki Akhlaq Mulia, mewujudkan siswa
memiliki kemantapan aqidah dan kedalaman spiritual, mewujudkan lingkungan
belajar yang kondusif, mewujudkan peningkatan sumber daya kependidikan yang
profesional, mewujudkan siswa unggul prestasi akademik dan non akademik,
mewujudkan siswa mandiri, kreatif dan terampil, mewujudkan kelembagaan dan manajemen
yang berkualitas, 8 mewujudkan peningkatan perangkat penilaian pendidikan, dan
mewujudkan persiapan siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
MTs Al-Hidayah memiliki Akta Pendirian kelembagaan madrasah dengan nomor
Lm/3/354/B/1985 9-Jan-85. Struktur organisasi MTs AlHidayah terdiri dari Kepala
Madrasah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Madrasah Bidang
Kesiswaan. MTs Al-Hidayah memiliki gedung sendiri tetapi sangat kurang yang
terdiri dari 3 ruang kelas. Sedangkan untuk ruang Kepala Madrasah, ruang wakil
Kepala Madrasah, ruang guru dengan ruang Tata Usaha.
Disamping itu, untuk
menunjang prestasi akademik MTs Al-Hidayah mempunyai perpustakaan meskipun
koleksi buku pelajaran dan referensi masih kurang memadai. Dalam perkembangan
teknologi MTs Al-Hidayah juga membekali siswa-siswinya dengan adanya
laboratorium komputer meskipun belum tersedia jaringan internet. Sedangkan
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa MTs Al-Hidayah juga menyediakan
sarana peribadatan. MTs Al-Hidayah mempunyai prestasi akademik dan non
akademik, terbukti setiap tahunnya para siswa dapat lulus dengan hasil
memuaskan dan dapat diterima di sekolah-sekolah negeri yang favorit.
Oleh karena itu, setiap tahunnya jumlah siswa semakin meningkat
karena kualitas pendidikan yang dimiliki, sehingga para orang tua berharap agar
anaknya dapat diterima di sekolah tersebut. Perkembangan dan kemajuan yang
dicapai MTs Al-Hidayah selama ini tidak lepas dari upaya Kepala Madrasah
sebagai pemimpin madrasah 9 tersebut. Kepala Madrasah dalam mengelola
lembaganya telah banyak memberi kontribusi yang positif bagi perkembangan dan
kemajuan madrasah di kemudian hari. Bertolak uraian di atas, maka peneliti
terdorong untuk membahas dalam penelitiannya dengan judul :“UPAYA KEPALA
MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA MADRASAH TSANAWIYAH AL-HIDAYAH
KEC. DONOWARIH KAB. MALANG”.
B.
Fokus
Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses Kepala Madrasah mengidentifikasi
masalah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah? 2. Prasyarat
apa yang dibutuhkan oleh MTs Al-Hidayah dalam meningkatkan mutu pendidikan? 3.
Bagaimana Kepala Madrasah merencanakan peningkatan mutu pendidikan pada MTs
Al-Hidayah? 4. Bagaimana implementasi peningkatan mutu pendidikan di MTs
AlHidayah? 5. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh upaya Kepala Madrasah
dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah?
C.
Tujuan
Penelitian
Dalam skripsi ini bertujuan
untuk:
1. Mendeskripsikan proses
identifikasi masalah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah 2.
Mendeskripsikan prasyarat dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs
Al-Hidayah 3. Mendeskripsikan proses perencanaan Kepala Madrasah dalam
meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah 4. Mendeskripsikan
implementasi Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs
Al-Hidayah 5. Mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan Kepala Madrasah dalam
meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis meliputi
: a. Bagi peneliti Dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang upaya yang
dicapai Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga tersebut
b. Untuk Kepala Madrasah Sebagai pemimpin lembaga dapat digunakan sebagai
masukan dan pertimbangan untuk meninjau kembali dan memperhatikan 11 lembaganya
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama para peserta didik. c. Untuk
Jurusan PAI Sebagai Evaluasi pada jurusan PAI dan dapat mengidentifikasi
masalah dalam peningkatan mutu pendidikan d. Untuk Universitas Islam Negeri
Malang Sebagai bahan kajian untuk melenkapi perpustakaan dan bahan dokumentasi.
2.
Manfaat teoritis Menambah perluasan khasanah ilmu pengetahuan khususnya
pendidikan Agama Islam
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Pendidikan Agama Islam" :Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada MTs Al-Hidayah Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
3 comments:
chrome hearts
adidas crazy explosive
nike air max 90
adidas tubular shadow
dior glasses
birkin bag
caterpillar boots
moncler jackets
adidas stan smith shoes
yeezy boost 350 v2
nike zoom
nike air max
nike basketball shoes
pg 1
cheap jordans
nike hyperdunk
adidas nmd
basketball shoes
asics sneakers
kate spade handbags
شركة نقل اثاث بالرياض
شركة نقل اثاث بالاحساء
شركة تنظيف بمكة
نقل العفش بالطائف
شركة تنظيف بجدة
شركة تنظيف بالرياض
Post a Comment