Abstract
INDONESIA:
Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik kita harus bekerja dengan baik dan nyaman. Kenyamanan dan Keharmonisan dalam organisasi ini akan mengarah pada iklim organisasi. iklim organisasi adalah seperangkat perasaan yang berhubungan dengan perlengkapan kerja, sikap anggota organisasi dengan pihak di luar organisasi. Iklim organisasi dapat dijelaskan melalui kombinasi antara nilai dan tujuan manajemen puncak, kebijakan mendasar tertentu dan juga implementasi dan pelaksanaan kebijakan- kebijakan dalam upaya untuk mencapai kepuasan para karyawan dalam bekerja diperusahaan. Kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya.
Tujuan penelitian yaitu 1) Untuk mengetahui tingkat iklim organisasi di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang. 2) Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang. 3) Untuk membuktikan ada tidaknya hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang.Adapun rumusan masalahnya adalah: 1) Bagaimana tingkat iklim organisasi di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang? 2) Bagaimana tingkat kepuasan kerja di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang ? 3) Adakah hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang ?
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun, dengan populasi penelitian yaitu karyawan Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang yaitu sebanyak 50 karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat iklim organisasi di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang sebagian besar responden menyatakan sedang yaitu sebanyak 50% (25 orang). Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa selama ini para karyawan memberikan tanggapan terhadap kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, penetapan tujuan dan pengendalian pada perusahaan dapat mendukung aktivitas rutin yang dilakukan oleh karyawan. Tingkat kepuasan kerja di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang sebagian besar responden menyatakan tinggi yaitu sebanyak 50% (25 orang). Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa dalam bekerja para karyawan merasakan bahwa ganjaran yang diberikan, kondisi kerja, kondisi rekan kerja dan kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan telah sesuai dengan harapan dalam bekerja di perusahaan. Terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang.
ENGLISH:
In nowadays modern era, working is becoming the main key to increase a betterment of life. To get a better life, we have to work well and comfortably. Comfort and the harmony in the organization will direct to the organization climate. Organization climate is a set of feeling that is connected to working facilities, behavoir of the organization members with external party. Organization climate can be observed through combination between value and needs of the top management, certain basic policy, and also implementation and execution of the policies in order to achieve the employee satisfaction to work in the company. Work satisfaction is a common beavior of an individual towards his job.
The objective of the research are 1) To understand the level of the organization climate in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch. 2) To understand the level of work satisfaction in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch. 3) To prove the existence of relation between organization climate with the work satisfaction in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch. The case formulation are 1) How is the level of the organization climate in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch? 2) How is the level of work satisfaction in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch? 3) Is there any relation between organization climate with the work satisfaction in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch?
This research uses quantitative approach to examine the arranged hypothesis and the research population is fifty employees of Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch. Meanwhile, the analysys technique that is used in this research is correlation analysis technique.
The result of the research shows that level of the organization climate in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch is medium which is 50% based on the statement of the majority of the respondent (25 respondent). Based on the analysis result, the employee has been giving response towards leadership, motivation, communication, interaction, decision making, decision determining, and control to the company can support the employee routine activities. Level of work satisfaction in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch is high which is 50% based on the statement of the majority of the respondent (25 respondent). Based on the analysis result, to work, employee feels that salary, working condition, co-worker condition, and match ability between personality and the job has matched with the expectation in working in the company. There is relation between the organization climate with the employee work satisfaction in Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Malang Branch.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bekerja merupakan tuntutan setiap
manusia yang mulai beranjak dewasa. Pada era yang semakin modern saat ini,
bekerja menjadi kunci utama untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Tidak
bisa dipungkiri jika mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih dari cukup,
dewasa ini menjadi hal yang langka. Untuk mendapatkan itu semua harus melalui
proses seleksi yang panjang dan persaingan yang sangat ketat. Adakalanya
pekerjaan yang didapatkan tidak sesuai dengan pendidikan yang ditempuh. ketika
polemik seperti ini terjadi dibutuhkan kemampuan yang lebih, dari seorang
individu untuk mampu beradaptasi dan memiliki produktivitas yang tinggi. Untuk
mencapai produktifitas yang tinggi, selain kemampuan dalam beradaptasi dibutuhkan
juga lingkungan kerja yang mampu mendukung pengolahan kemampuan seorang
individu dalam melakukan proses produksinya, dimana produktivitas dapat
mencerminkan efektivitas dan efisiensi yang akan dilakukan oleh perusahaan
(Atmosoeprapto, 2001:1) Lingkungan yang kondusif untuk pengembangan sumber daya
manusia, maka setiap individu dalam lingkungan perusahaan tersebut tidak merasa
hanya bekerja saja, tetapi juga merasa menjadi bagian keluarga dalam
perusahaan, yang ikut berkembang seiring berkembangnya perusahaan tersebut.
Adanya simbiosis mutualisme antara karyawan dengan karyawan atau karyawan
dengan atasan akan 2 mendorong terciptanya kepuasan kerja individu yang sekali
lagi akan berdampak pada produktifitas masing-masing dari individu.
Jika hal ini terjadi maka akan
tercipta siklus yang menguntungkan kedua belah pihak dan lingkungan kerja akan
menentukan tingkat kepuasan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan (Ahyari
1999:129) Kepuasan kerja adalah hasil keseluruhan dari derajat rasa sukanya
tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Dengan kata lain
kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Kepuasan
kerja mencakup berbagai hal, seperti kognisi, emosi dan kecenderungan perilaku
seseorang. Kepuasan itu tidak nampak secara nyata, tetapi dapat berwujud dalam
suatu hasil pekerjaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
adalah sebagai suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya
(Sunarto, 2003:85) Dari penelitian yang pernah dilakukan Herzberg, menemukan
bahwa apabila orang-orang merasa tidak puas dengan pekerjaan, maka mereka akan
merasa risau dengan lingkungan pekerjaannya. Sebaliknya, apabila orang-orang
merasa senang akan pekerjaan mereka, maka mereka akan enjoy dengan lingkungan
kerjanya. Maka dari itu, sikap seseorang dalam lingkungan pekerjaan salah
satunya dipengaruhi oleh kepuasaan kerja. Sikap dalam hal ini merupakan
kecenderungan merespon sesuatu secara konsisten untuk mendukung atau tidak
mendukung, baik hal positif maupun negatif terhadap suatu objek, individu atau
peristiwa, yang mencerminkan tentang perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
3 Pengertian kepuasan kerja ini selain berhubungan erat dengan sikap karyawan
terhadap pekerjaan itu sendiri, berhubungan juga dengan hubungan karyawan
dengan lingkungan sekitar maupun hubungan dengan pimpinan. Hal ini menunjukkan
bahwa kepuasan kerja dari seseorang akan ikut menjadi penentu kelangsungan
operasional dari suatu perusahaan. Kepuasan kerja bisa didapatkan dari berbagai
faktor. Salah satunya karena penghasilan yang lebih dari cukup, fasilitas
perusahaan yang baik sampai dengan lingkungan kantor yang memiliki rasa
kekeluargaan tinggi. Menurut Locke, ciri-ciri intrinsik dari pekerjaan yang
menetukan kepuasan kerja ialah keragaman, kesulitan, jumlah pekerjaan, tanggung
jawab, otonomi, kendali terhadap metode kerja, kemajemukan, dan kreativitas,
yang didalamnya terdapat satu unsur pada ciri-ciri intrinsik tersebut yaitu
tantangan mental. Penelitian Yuliana (2004, hal.71) mengenai pengaruh kepuasan
kerja terhadap komitmen karyawan bagian produksi pada PT. Kutai Timber
Indonesia (KTI) Probolinggo, berdasarkan hasil perhitungan uji-f, dapat diambil
kesimpulan bahwa secara simultan variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan
terhadap komitmen karyawan. Dari hasil analisis regresi linier sederhana
didapat nilai konstanta sebesar 0,584 dan nilai koefisien sebesar 0,823 yang
berarti terdapat perubahan kepuasan kerja pada PT KTI Probolinggo maka akan
mempengaruhi komitmen karyawan PT. KTI Probolinggo.
Kemudian dari hasil analisi data penelitian
yang dilakukan Kurniawan tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap produktifitas
kerja karyawan bagian produksi kerajinan sepatu dan sandal praktis Magetan Jawa
Timur (2005, hal.64) 4 diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh kepuasan kerja
terhadap produktifitas kerja yang sangat signifikan, artinya produktifitas
kerja dipengaruhi oleh kepuasan kerjanya. Hal ini ditunjukan dengan nilai
koefisien regresi (F= 50,484) dan peluang kesalahan (p=0,000) dengan sumbangan
efektif sebesar (r square) = 46,5%. Selanjutnya dari hasil penelitian survey
yang dilakukan Pambudi tentang pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja
dengan menggunakan alat analisis uji-F dan uji-t menunjukan bahwa dari hasil
uji-f diperoleh nilai Fhitung sebesar 109,518 > nilai F tabel sebesar 3,15
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel kompensasi finansial
dan kompensasi non finansial berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja. Dari hasil analisis uji-t diperoleh t – hitung X1 sebesar 8,706 > t
tabel sebesar 1,960. Untuk t-hitung X2 sebesar 5,402>t-tabel sebesar 1,960.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka terlihat bahwa kepuasan kerja
merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan.
Kepuasan kerja juga dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap perusahaan,
dengan kata lain jika kepuasan kerja karyawan baik maka akan berdampak baik
pula terhadap perusahaan, sebaliknya jika terjadi ketidakpuasan kerja maka ini
bisa jadi merupakan faktor penghambat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
yang telah disepakati bersama. Bagaimanapun juga tidak bisa dipungkiri bahwa
waktu untuk beraktifitas di kantor lebih tinggi dibandingkan waktu untuk
beraktifitas di rumah, sehingga saat ini kantor bisa dibilang sebagai rumah
kedua bagi kebanyakan orang. Sebagai 5 rumah kedua, jika di dalam rumah
tersebut tidak ada keharmonisan maka bisa dipastikan penghuninya tidak akan
betah berlama-lama di dalam kantor dan timbul rasa tidak nyaman berada di dalam
kantor. Sehingga dalam hal ini keharmonisan juga menjadi faktor penentu
kepuasan dalam bekerja. Keharmonisan dalam organisasi ini akan mengarah pada
iklim organisasi. Pada tulisan Litwin dan Stringer, seperti dikutip Toulson dan
Smith (1994:457) mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu yang dapat
diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh pada karyawan dan pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan
asumsi akan perilaku karyawan. Pada dasarnya lingkungan kerja suatu perusahaan
selalu ada sebuah iklim yang memang mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut.
Nelson (1999: 533) iklim organisasi adalah sebuah persepsi, perasaan dan
berfikir anggota tentang organisasinya. Lain halnya dengan Luthans (1989: 51),
iklim organisasi adalah seperangkat perasaan yang berhubungan dengan
perlengkapan kerja, sikap anggota organisasi dengan pihak di luar organisasi.
Oleh sebab itu, iklim organisasi sangat penting dalam menciptakan kepuasan
kerja. Bahkan, Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat
yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan
mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Iklim organisasi yang
kondusif dan sehat dapat memunculkan kepuasan kerja pada karyawan dan
menghasilkan output yang baik maka diperlukan kerja dengan segala kondisi dan
situasi kerja yang menunjang, kebijaksanaan administrasi, penyeliaan atau
pengawasan, hubungan antar pribadi 6 dan security. Faktor-faktor tersebut oleh
Herzberg (dalam Hersey, 1995, hal.68) dikaitkan dengan kondisi dimana pekerjaan
dilaksanakan yang disebut sebagai iklim baik dalam organisasi. Menurut
Hellriegell dan Slocum (dalam Jewel, 1998: 374) iklim organisasi merupakan
konsensus dari persepsi para anggota mengenai bagaimana organisasi dan atau sub
sistemnya berurusan dengan anggotanya dan lingkungan luarnya. Bagi industri,
iklim organisasi merupakan suatu lingkungan manusia dan di dalam mana para
pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim dapat mempengaruhi motivasi,
prestasi, dan kepuasan kerja. Iklim mempengaruhi hal itu dengan membentuk
harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari bebagai tindakan
(Davis, 1994: 21)
Untuk memunculkan iklim organisasi
yang baik dibutuhkan, struktur organisasi, teknologi kerja, dan kebijakan dan
praktek manajemen yang menyenangkan di perusahaan (Rasimin,1992: 8) , faktor
seperti di atas merupakan salah satu faktor yang akan terjadi ketika seseorang
bekerja dan kondisi tersebut sangat mempengaruhi tingkat kepuasan individu
dalam bekerja. Jika kepuasan kerja itu muncul maka kinerja seorang individu pun
akan menjadi lebih baik, contohnya adalah jika karyawan puas dengan apa yang
diperolehnya dari perusahaan maka karyawan inipun akan memberikan lebih dari
apa yang diharapkan perusahaan darinya dan ia akan terus berusaha semaksimal
mungkin untuk memperbaiki kinerjanya bahkan akan siap berkorban pulang malam
atau bahkan lembur untuk menyelesaikan semua pekerjaan selesai tepat pada
waktunya. Hal-hal seperti inilah yang biasanya muncul dipikiran dan hati 7
karyawan jika kepuasaan kerjanya terpenuhi. Kerjasama di antara tim atau sesama
departemen, pimpinan, dan lingkungan, di dalam ruangan kerja maupun pada saat
di lingkungan luar akan menjadi lebih baik. Ini semua dikarenakan faktor utama
yang mempengaruhi kepuasan karyawan ketika sudah bekerja di suatu perusahaan
terpenuhi. Kondisi iklim organisasi dapat menentukan tingkat kepuasan para
karyawan dalam bekerja diperusahaan, dimana dengan adanya jaminan iklim
organisasi yang baik maka upaya untuk memaksimalkan kepuasan karyawan dapat
terwujud. Iklim organisasi dapat mempengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan
kerja. Iklim mempengaruhi hal tersebut dengan membentuk harapan pegawai tentang
konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Para karyawan mengharapkan
imbalan, kepuasan, frustasi atas dasar persepsi mereka terhadap iklim
organisasi. Iklim yang sehat merupakan rencana jangka panjang. Iklim
keterbukaan hanya tercipta jika karyawan memiliki tingkat kenyakinan yang tinggi
dan mempercayai keadilan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan manajerial
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (Davis Newstrom, 1996:23). Dari
penelitian yang pernah dilakukan Yaqin (2009) di PT. Mega Marine Pride,
berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui, bahwa iklim organisasi di PT.
Mega Marine Pride, 22 orang dengan prosentase 74% menilai iklim organisasi
kondusif. Sedangkan pada variabel prestasi kerja, 19 orang dengan prosentase
63% memiliki kategori sedang. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang
signifikan antara Iklim Organisasi dengan Prestasi Kerja. Maka, hipotesis (Ha)
8 yang berbunyi: “Ada hubungan positif antara Iklim Organisasi dengan Prestasi
Kerja Karyawan Borongan, Semakin positif Iklim Organisasi, semakin tinggipula
Prestasi Kerja Karyawan Borongan diterima”. Dengan demikian berarti bahwa jika
iklim organisasi dalam sebuah perusahaan semakin positif maka prestasi kerja
karyawanpun akan semakin meningkat pula. Yudhi (2005) dalam penelitiannya dapat
menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dan
iklim organisasi dengan kepuasan kerja, sedangkan variabel bebas yang dominan
dan variabel komitmen menjadi kontributor utama dalam mempengaruhi kepuasan
kerja. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja, dimana faktor
kontinyu dan normatif menjadi dominan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja.
Faktor dominan adalah kesesuaian dan kejelasan organisasi. Hasil lain dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara
komitmen organisasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja pada beberapa unit
kerja di mana karyawan bekerja. Berbicara tentang iklim organisasi dan kepuasan
kerja, peneliti tertarik pada beberapa permasalahan di PT. Bank Panin Tbk
Surabaya Cendana Cabang Malang. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan
selama ini yaitu cenderung bersifat demokratis, dimana pimpinan selalu
memberikan kebebasan dalam proses pengajuan pendapat sebagai dasar untuk
penetapan kebijakan perusahaan, dan hal tersebut juga didukung oleh struktur
organisasinya termasuk kecil, sedangkan organisasi yang kecil biasanya lebih
terbuka, hubungan antar 9 anggota lebih dekat. Namun demikian terdapat beberapa
permasalahan yang terdapat di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk
Surabaya Cendana Cabang Malang, dimana peralatan kerjanya kurang mendukung
seperti komputer. Komputer merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting
bagi perusahaan dan jika komputer mengalami gangguan seharusnya langsung
diperbaiki. Namun jika akan memperbaiki komputer harus menunggu teknisi dari
Bank Panin pusat di Surabaya dan itu membutuhkan waktu yang lama, karena keterbatasan
teknisi. Sedangkan komputer tersebut tidak bisa diperbaiki sendiri dan jika
diperbaiki di luar perusahaan, maka karyawan tidak mendapat uang service atau
claim ganti rugi, dan hal ini bisa mengganggu kinerja karyawan. Contoh lain
yaitu printer rusak atau kurang berfungsi maksimal tetapi perusahaan tidak bisa
cepat memperbaiki. Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana
Cabang Malang kebijakan dan praktek managemennya tidak sesuai seperti pola
kerja dan jam kerja tidak sesuai porsi.
Di sini kelebihan jam tidak di
hitung lembur, karena pada prinsipnya itu adalah bentuk loyalitas karyawan
terhadap perusahan. Selain itu luas bangunan yang kurang memadai yang dimiliki
oleh bank dengan seluas 120 m2 untuk menampung 50 karyawan, ketika rapat
menciptakan suasana yang kurang nyaman karena berdesak-desakan. Dari beberapa
faktor di atas juga bisa mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan, misalnya
target marketing yang tidak terpenuhi. Apabila dikaitkan dengan kepuasan kerja
karyawan menunjukkan bahwa selama ini perusahaan sangat memperhatikan kepuasan
dalam bekerja para 10 karyawan, dimana perusahaan memberikan gaji dan tunjangan
yang baik kepada karyawan. Pihak bank juga memberikan reward kepada para
karyawan yang diberikan setiap 3 bulan sekali selain itu pihak bank juga
memberikan tunjangan penampilan, dimana setiap bulannya sebesar Rp. 200.000,-
dan khusus untuk bagian pemasaran yaitu mendapatkan biaya pembelian pulsa
sebesar Rp. 100.000,- setiap bulan. Beberapa kebijakan tersebut terkait dengan
upaya pihak manajemen untuk meningkatkan kepuasan para karyawan dalam bekerja
di perusahaan. Namun kondisi fisik yang terdapat diperusahaan belum secara
maksimal memberikan dukungan terutama terkait dengan fasilitas maupun sarana
dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan. Adanya beberapa permasalahan di
dalam Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang
Malang yang sudah digambarkan di atas menarik minat penulis untuk meniliti
lebih jauh mengenai iklim organisai dan kepuasaan kerja karyawan di Micro
Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang. Hal ini
dirasa penting dilakukan penelitian karena nantinya mampu menggambarkan
keaadaan perusahaan yang sesungguhnya. Selain itu juga terjadi permasalahan
terkait dengan kurang terjalinnya komunikasi atau hubungan yang baik antar
karyawan diperusahaan, dimana kondisi tersebut terjadi karena adanya upaya
karyawan untuk mendapatkan simpati dari pimpinan. (Hasil wawancara kepada
sebagian karyawan perusahaan, tanggal 11 November, jam 10.30 WIB). Maka dari
itu, berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan 11 Kepuasan
Kerja Pada Karyawan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya
Cendana Cabang Malang”.
B.
Rumusan
Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang mengenai
iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan tersebut dapat dirumuskan beberapa
permasalahan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana
Cabang Malang yang dibahas dalam penulisan ini, yaitu:
1. Bagaimana tingkat iklim
organisasi di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana
Cabang Malang?
2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja
di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang ?
3. Adakah hubungan antara iklim
organisasi dengan kepuasan kerja karyawan di Micro Banking Management PT. Bank
Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang ? C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui tingkat iklim
organisasi di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana
Cabang Malang.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja di
Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang. \
3. Untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja di Micro Banking Management PT.
Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat secara teoritis a. Hasil
penelitian ini akan memantapkan dan mengembangkan teori antara iklim organisasi
dengan kepuasan kerja dalam dunia kerja.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah
referensi mengenai hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja.
2. Manfaat secara praktis a. Bagi
peneliti 1) Mengetahui perbandingan antara teori-teori yang diperoleh di bangku
perkuliahan dengan lingkungan kerja yang nyata. 2) Dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah pada lingkungan kerja nyata. 3) Sebagai persyaratan
dalam memperoleh gelar sarjana strata satu bidang psikologi (S. Psi) b. Bagi
instansi yang bersangkutan 1) Mengetahui seberapa besar iklim organisasi dan
kepuasan kerja 2) Hasil dari penelitian ini hendaknya dapat dijadikan suatu bahan
masukan atau pertimbangan dalam rangka pemberian perhatian 13 tentang kinerja
karyawan yang mengarah pada kemajuan instansi. 3) Sebagai pedoman untuk
mengevaluasi kebijakan-kebijakan tentang kinerja karyawan. 4) Untuk membuat
kebijakan-kebijakan tentang kinerja karyawan pada periode selanjutnya
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja pada karyawan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment