Abstract
INDONESIA:
Siswa sekolah menengah kejuruan adalah siswa yang berada pada rentangan usia remaja. Dimana masa yang mulai memasuki dunia pendidikan tinggi dan penentuan karir yang akan berperan sebagai jembatan menuju tercapainya cita-cita yang diharapkan. Proses pengambilan keputusan juga menimbulkan ketidakpastian, kebingungan, stres, serta tekanan fisik dan mental. Banyak remaja yang masih belum mengerti dengan baik tentang apa yang akan diputuskan, baik secara pengetahuan yang kurang atau kesalah pahaman dalam memberikan makna pilihan, sehingga pengambilan keputusan ini menjadi seperti beban bagi remaja itu sendiri. Pengambilan keputusan remaja memegang peranan penting dalam masa ini karena akan mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya yang biasanya disebut dengan masa depan.
Adapun tujuan penelitian ini diantaranya adalah 1) Mengetahui tujuan pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang, 2) Mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang, dan 3) Mengetahui factor-faktor pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X PS 3 di SMK Negeri 2 Malang yang berjumlah 5 orang. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari penelitian ini kemudian di analisis melalui tiga tahap diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Tujuan pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang adalah untuk memilih jurusan saja, tidak bersamaan dengan penyelesaian masalah lainnya. Oleh karena itu bersifat tunggal 2) Ada beberapa dasar pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang yaitu pengambilan keputusan rasional, pengambilan keputusan berdasarkan fakta, pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman dan pengambilan keputusan berdasarkan wewenang. 3) ada beberapa factor yang mempengaruhi pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang yaitu factor social yang meliputi factor keluarga dan lingkungan social, kemudian ada factor pribadi dan yang terakhir adalah factor psikologis.
ENGLISH:
Vocational high school students are students who are in the age range of teenagers. Where the future began to enter the world of higher education and career determination that would serve as a bridge towards achieving the expected goals. Decision-making process also creates uncertainty, confusion, stress, and physical and mental stress. Many teens who still do not understand well about what will be decided, either lack of knowledge or misunderstanding in giving meaning selection, so that decision-making is becoming such a burden to the adolescents themselves. Adolescent decision making plays an important role in the future because it will affect the lives of teenagers who are usually referred to hereinafter future.
The purpose of this study include 1) Knowing the purpose of decision-making in choosing majors teens at SMK Negeri 2 Malang, 2) Knowing the basics of adolescent decision making in choosing majors in SMK Negeri 2 Malang, and 3) determine the factors adolescent decision making in choosing majors in SMK Negeri 2 Malang.
The approach used in this study is a qualitative approach with a case study design. Subjects were students of class X PS 3 in SMK Negeri 2 Malang, amounting to 5 people. While the data collection methods used were observation, interview and documentation. Data obtained from this study later in the analysis through three stages include data reduction, data presentation, and data verification.
The results of this study indicate that 1) The purpose of decision-making in choosing majors teen in SMK Negeri 2 Malang is to choose majors alone, not in conjunction with other problem-solving. Therefore singular 2) There is some basis for decision making in choosing majors teens at SMK Negeri 2 Malang is rational decision making, fact-based decision making, decision making based on experiences and decision-making based on authority. 3) there are several factors that influence adolescent decision making in choosing majors in SMK Negeri 2 Malang is the social factors that include family and social environment factors, then there are personal factors and the latter is a psychological factor.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Remaja cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
ketika memilih jurusan. Pengambilan keputusan akan dilalui oleh setiap individu
dalam memilih jurusan. Pemilihan jurusan sekolah lanjutan terkadang membuat
remaja mengambil keputusan sendiri dan singkat dalam menentukan pilihan.
Menurut Wijaya (tt), banyak remaja yang memilih suatu jurusan pendidikan tanpa
mempertimbangkan kemampuan, minat dan kepribadiannya. Mereka cenderung
mengikuti pilihan orang tua, teman, dengan dasar popularitas pekerjaan atau
identifikasi dengan orang tua. Pernyataan dari Wijaya ini diperkuat dengan
pengakuan konselor pertama bahwa rata-rata siswa baru itu tidak banyak membuat
masalah yang melanggar, biasanya masalah yang sering dikeluhkan siswa itu
seputar jurusan yang sekarang dipilihnya. Dari pantauan BK yang sering
mengeluhkan hal tersebut adalah siswa jurusan PS, kalau jurusan yang lainnya
itu siswa sudah mantap dan tidak pernah mengeluhkan pilihannya
(K1,Wawancara,Malang,3 Desember 2013). Pemilihan jurusan adalah hal yang akan
dilewati dalam pendidikan dan dengan banyak pertimbangan. Menurut Wijaya, dalam
memilih jurusan pendidikan perlu mempertimbangkan minat, kemampuan, dan kepribadiannya.
Hal yang lain juga diungkapkan oleh Rice (1993) dalam Wijaya
menyatakan bahwa guru dan teman-teman disekolah berperan cukup besar dalam
pemilihan karir siswa sekolah menengah. Sekolah menengah kejuruan atau yang disebut
SMK merupakan tahap awal dalam masa-masa sekolah sebelum melanjutkan ke jenjang
perkuliahan ataupun dunia kerja. Siswa sekolah menengah kejuruan adalah siswa
yang berada pada rentangan usia remaja. Dimana masa yang mulai memasuki dunia
pendidikan tinggi dan penentuan karir yang akan berperan sebagai jembatan
menuju tercapainya cita-cita yang diharapkan. Sebelum melanjutkan jenjang
perkuliahan dan dunia kerja, siawa sekolah menengah perlu memilih jurusan yang
diinginkan sebagai upaya lanjutan pencapaian masa depan. Pemilihan jurusan ini
biasanya mulai dialami pada tahap sebelum memilih masuk ke tahap sekolah
menengah. Dalam menentukan jurusan, ada keluhan yang dirasakan oleh siswa
sekolah menengah yang berkaitan dengan minat, bakat dan kemampuan individu.
Pengambilan keputusan adalah sesuatu yang ada dalam diri manusia, setiap
manusia tidak dapat menghindarinya karena pengambilan keputusan menjadi suatu
hal yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengahadapi permasalahan demi
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti halnya yang telah diungkapkan
oleh Dermawan, manusia adalah makhluk pembuat keputusan, pengambil keputusan,
penentu atas sebuah pilihan dari sejumlah pilihan. Pengambilan keputusan
terjadi setiap saat sepanjang hidup manusia (2004:1). Morgan dan Cerullo (1984)
mendefinisikan keputusan sebagai “sebuah 3 kesimpulan yang dicapai sesudah
melakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih,
sementara yang lain dikesampingkan. ”Dalam hal ini yang dimaksud dengan
pertimbangan adalah menganalisa beberapa kemungkinan/ alternatif, sesudah itu
dipilih satu diantaranya (Salusu, 1996: 51). Masa remaja merupakan masa dimana
pengambilan keputusan meningkat (Santrock, 2002: 13).
Proses pengambilan keputusan juga menimbulkan ketidakpastian,
kebingungan, stres, serta tekanan fisik dan mental. Terkadang remaja masih
belum mengerti dengan baik tentang apa yang akan diputuskan, baik secara
pengetahuan yang kurang atau kesalahpahaman dalam memberikan makna pilihan,
sehingga pengambilan keputusan ini menjadi seperti beban bagi remaja itu
sendiri. Berkaca dari kenyataan yang ada, masih banyak siswa yang memiliki
jurusan bukan berdasarkan kemampuan dirinya, potensi yang dimilikinya, bakat
yang dimilikinya. Keputusan yang diambil terkadang juga dipengaruhi oleh ajakan
sahabat, atau hanya sekedar ingin terlihat keren. Fenomena lain yang sering
terjadi adalah menyerahkan keputusan kepada orang tua, menyerahkan segala
urusan kepada orang tua. Remaja membutuhkan nasehat untuk membantu mereka dalam
mengambil keputusan dalam hidup mereka, sehingga orang tua perlu melibatkan
anak dalam pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan remaja
memegang peranan penting dalam masa ini karena akan mempengaruhi kehidupan
remaja selanjutnya yang biasanya disebut dengan masa depan. Terkadang,
pengambilan keputusan remaja mungkin disalahkan 4 ketika dalam realitas,
masalahnya meliputi orientasi masyarakat terhadap remaja dan kegagalannya untuk
memberi remaja pilihan-pilihan yang memadai (Santrock, 2002:13).
Remaja membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk melatih
pemahamannya tentang pengambilan keputusan yang realistis. Banyak keputusan
dalam dunia nyata ini diambil dengan situasi yang kurang kondusif atau situasi
tertekan sehingga remaja memerlukan kesempatan yang lebih banyak dalam kegiatan
bermain peran dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pilihan dimana
keluasan pengalaman juga ikut berperan. Misalnya, seorang anak perempuan kelas
XI yang pandai matematika dapat saja mengabaikan matematika, bukan karena tidak
terampil dalam pengambilan keputusan, tetapi karena suatu motivasi yang lebih
kuat untuk mempertahankan relasi teman sebaya yang positif, yang dapat terancam
jika ia menonjol di matematika. (Santrock, 2002:13). Adapun akibat dari
Kecerobohan dalam pengambilan keputusan akan membawa dampak buruk bagi
pembelajaran siswa. Bagi siswa yang dapat menyesuaikan dengan baik, pengambilan
keputusan itu menjadi arahan yang mendidik. Namun jika bagi siswa yang tidak
dapat menyesuaikan diri dikarenakan pengambilan keputusan itu tidak berdasar
pada kemampuannya menjadikan siswa tidak maksimal dalam proses pembelajaran
serta siswa terpaksa dalam menjalani hasil keputusan tersebut. Creed, Patto dan
Prideaux (2006), di dalam jurnal penelitiannya mengungkapkan bahwa sebanyak 50%
siswa mengalami kebingungan dalam pengambilan keputusan. Hubungan yang 5
harmonis dan interaksi yang baik antar orang tua dengan anak, akan membantu
remaja dalam pengambilan keputusan dalam studinya. Remaja muda cenderung
menciptakan banyak pilihan dan mengartikan situasi dari berbagai sudut pandang,
memperkirakan akibat dari sudut pandang, mempertimbangkan sumber. Penelitian
tentang pengambilan keputusan pernah dilakukan oleh Sulistyowati (2010) yang
meneliti tentang Perbedaan Pengambilan Keputusan siswa dari keluarga utuh
dengan siswa dari keluarga broken home di SMA Negeri 2 Malang, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa siswa dari keluarga utuh di SMA Negeri 2 Malang
dikategorikan mampu dalam mengambil keputusan dengan prosentase sebanyak 95,23%,
sedangan siswa dari keluarga broken home di SMA Negeri 2 Malang dikategorikan
kurang mampu dalam mengambil keputusan dengan prosentase 62,5%.
Berdasarkan hasil analisis yang telah diketahui, ada perbedaan
dalam pengambilan keputusan siswa yang berasal dari keluarga utuh dengan siswa
yang berasal dari keluarga broken home. Penelitian ini akan ditujukan kepada
SMK Negeri 2 Malang yang terletak di Jalan Veteran no.17 Malang, merupakan
tempat yang sangat strategis karena dekat oleh perkantoran, pusat pembelanjaan,
lembaga pendidikan dan tempat ibadah, dimana akomodasi maupun transportasi
dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. SMK Negeri 2 Malang memiliki
akreditasi “A” kategori Amat Baik untuk Kompetensi Keahlian Perawatan Sosial,
Usaha Perjalanan Wisata dan Akomodasi Perhotelan. Dengan luasan area sekolah
19.550 M² SMK Negeri 2 Malang memilliki 56 (Lima puluh enam) rombongan belajar
(rombel/ 6 kelas), dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pagi dan
siang hari. SMK Negeri 2 Malang menyelenggarakan aktivitas pengembangan diri
siswa dilakukan untuk kelas X dan XI berupa ekstrakulikuler sesuai bakat dan
kemampuan siswa. Beberapa prestasi membanggakan dari keikutsertaan dalam
lomba-lomba dan kejuaraan telah diraih oleh SMK Negeri 2 Malang. Pengembangan
diri untuk kelas XII adalah berupa pengayaan/ bimbingan belajar untuk mata
pelajaran Ujian Nasional yaitu Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Dalam hal ini dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama
dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras
didalam perubahan itu sendiri. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang
yang hasilnya tidak dapat dilihat dan dirasakan secara instan, sehingga sekolah
sebagai ujung tombak dilapangan harus memiliki arah pengembangan jangka panjang
dengan tahapan pencapaiannya yang jelas dan tetap mengakomodir tuntutan
permasalahan faktual kekinian yang ada di masyarakat. Berdasarkan latar
belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Pengambilan Keputusan Remaja Dalam Memilih Jurusan ( Studi Kasus pada
Siswa SMK Negeri 2 Malang )”. Peneliti melakukan penelitiannya kepada siswa SMK
Negeri 2 Malang. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam
bagaimana pengambilan keputusan remaja, landasan dalam memilih jurusan, alasan
memilih jurusan, dan faktorfaktor yang dipertimbangan ketika memilih jurusan di
SMK Negeri 2 Malang.
B.
Fokus
Penelitian
Berdasarkan pemaparan diatas , maka peneliti akan memfokuskan
beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apa tujuan pengambilan keputusan remaja ?
2. Apa landasan dalam memilih jurusan tersebut ? 3. Faktor Apa saja yang
dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan memilih jurusan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tujuan pengambilan
keputusan remaja 2. Mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan remaja dalam
memilih jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan 3. Mengetahui faktor-faktor
pengambilan keputusan memilih jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan
D. Manfaat Penelitian
Adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaaat
kepada beberapa pihak.
1. Secara Teoritis a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi keluasan dan kedalaman kajian ilmu psikologi khususnya
psikologi pendidikan dalam pengambilan keputusan memilih jurusan. Hasil
penelitian ini akan menunjukkan tujuan pengambilan keputusan remaja, dasar
pengambilan 8 keputusan remaja, faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
remaja dalam memilih jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan. b) Bagi penelitian
lain dapat dijadikan referensi dalam melakukan kajian atau penelitian dengan
pokok permasalahan yang sama serta dapat digunakan sebagai bahan masukan atau
wawasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengambilan keputusan dalam
memilih jurusan.
2.
Secara praktis Secara praktis, penelitian ini memberikan gambaran tentang
pentingnya pengambilan keputusan dalam memilih jurusan. Dengan demikian,
penelitian ini diharapkan lebih bisa membantu dalam pengambilan keputusan
memilih jurusan sehingga dapat menyalurkan kemampuan serta potensi secara
tepat. Selain itu juga diharapkan dapat memotivasi siswa dalam menggali potensi
dan mengasah kemampuannya untuk lebih baik dan meminimalkan kesalahan dalam
memilih jurusan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan: Studi kasus pada siswa SMK Negeri 2 Malang" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment